Disajikan pada
Workshop Metodologi Penelitian
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang
Hotel Pangeran City, Padang
4 Desember 2016
Bahasan
• Filosofi dan Posisi Riset Eksperimen
• Penelitian Eksperimen
• Proses Riset Eksperimen
• Jenis Eksperimen
• Desain Eksperimental
– Validitas dan Ancaman terhadap Validitas
– Desain dan Implementasi Manipulasi
– Muslihat sebagai manipulasi?
– Manajemen subjek dalam eksperimen
• Beberapa isu seputar Eksperimen:
– Penggunaan Mahasiswa sebagai penyulih.
– Paper and pencil atau web-based
– Metoda Penulisan yang lazim
Four Paradigms for Social
Analysis
THE SOCIOLOGY OF RADICAL CHANGE
‘Radical ‘Radical
humanist’ structuralist’
SUBJECTIVE OBJECTIVE
‘Interpretive’ ‘Functionalist’
• Prospektif
Prospektif – Eksperimen
Menghadirkan sesuatu
yang terjadi menjadi
– Prospective Case
mungkin “terjadi” Study
Dimana Posisi Penelitian Eksperimen?
• INDUKTIF
Harus ada deductive – Etnograf
reasoning
Pengujian Hipotesis
Dimana Posisi Penelitian Eksperimen?
(3) EKSPLANASI
– Interpretif
Sebab- Struktural
– Etnografi
Akibat – Fungsional – Studi Kasus
– Sekuen Ahli
– Eksperi – Sekuen
Sejarah
men – Network – Jejaring Biasanya
riset Sosiolosi
Dimana Posisi Penelitian Eksperimen?
Reminder
VALIDITAS
KAUSALITAS
X Y
Diukur:
Tingkat Kebugaran
Eksperimen?
Hubungan
Kausalitas
Variabel
Independen Variabel Dependen
(Dimanipulasi) (Diukur)
X Y
Variabel Ekstrani X
Z
Metoda Eksperimen:
Hubungan Sebab-Akibat
X Y
• Apakah X menjadi penyebab Y?
• Jika X muncul, belum tentu Y muncul
• X adalah syarat perlu bagi kemunculan Y
(Necessary Condition)
• Apakah X muncul, maka Y muncul
• Jika X tidak muncul, maka Y tidak muncul
• X adalah syarat cukup bagi kemunculan Y
(Sufficient Condition)
Bukti Dasar Sebab-Akibat
KOVARIASI
Proses Riset Eksperimen
Faktor Penunjang Eksperimen
• Alfa (α)
• Beta (β)
• Ukuran sampel
• Desain (D) = efek manipulasi/deviasi standar dari
residual
– Besarnya efek manipulasi tergantung pada teori yang
digunakan peneliti.
– Sedangkan besarnya deviasi standar ditentukan oleh
kepiawaian peneliti memurnikan eksperimennya sehingga
efek V (variabel lain yang sudah ada sebelum penelitian atau
eksperimen dilakukan,misalnya keperibadian subjek) dan
efek Z (variabel selian X yang berpotensi mempngaruhi Y).
Desain Eksperimen
• Hal Mendasar Langkah2:
– Menentukan tujuan eksperimen
– Menentukan variabel yang dimanipulasi atau
dikontrol salama eksperimen
– Menentukan variabel dependen yang akan diukur
perubahannya sebagai akibat dari perubahan
variabel independen
– Menentukan desain eksperimen yang paling tepat
• Elemen Desain
– Observasi atau pengukuran (O)
– Manipulasi atau perlakuan (X)
– Grup atau kelompok subjek
– Distribusi subjek ke dalam kelompok eksperimen
(R/N)
– Urutan waktu
Tipe Desain Eksperimen:
beberapa pertanyaan untuk dijawab
1) Apakah peneliti mempunyai kekuasaan untuk
melakukan manipulasi terhadap variabel
independen?
2) Apakah randomisasi digunakan dalam
penelitian tersebut?
3) Apakah terdapat grup kontrol atau
pengukuran yang berulang?
Jenis Eksperimen
Tipe Desain
Desain Penelitian Kekuasaan untuk Penggunaan Penggunaan Grup
memanipulasi Randomisasi Kontrol atau
Variabel Pengukuran
Berulang
Eksperimen V V V
Tulen
Praeksperimen V - ?
Eksperimen - - V
Semu
Non Eksperimen - - -
Keterangan:
V: Ada -: Tidak ada ?: Ada tapi tidak konsisten
KONTROL
• Selective control: represents an effort to deal with all levels of the extraneous
variables present in the experimental environment, where the goal is to assign
subjects to the experimental groups in a manner which
ensures uniform distribution of extraneous variables among groups.
Pengujian
Terhadap
Randomisasi
Contoh Randomisasi
Subjek Perlakuan Adil Manager Skor Kepuasan
1 Ya Ya 90
2 Tidak Ya 80
3 Ya Bukan 70
4 Tidak Ya 80
5 Ya Bukan 70
6 Tidak Bukan 60
7 Ya Bukan 70
8 Tidak Ya 80
9 Ya Bukan 70
10 Tidak Ya 80
11 Ya Bukan 70
12 Tidak Ya 80
13 Ya Bukan 70
14 Tidak Bukan 60
15 Ya Ya 90
16 Tidak Ya 80
Kontrol:
Pemadanan (Matching)
• Matching is a form of selective control
where subjects are matched on variables
that are substantially related to the DV.
Contoh Randomisasi dengan Metoda Pemadanan
Subjek Perlakuan Adil Manager Skor Kepuasan
1 Ya Buka 70
2 Ya Ya 90
3 Ya Bukan 70
4 Ya Ya 90
5 Ya Bukan 70
6 Ya Ya 90
7 Ya Bukan 70
8 Ya Ya 90
9 Tidak Bukan 60
10 Tidak Ya 80
11 Tidak Bukan 60
12 Tidak Ya 80
13 Tidak Bukan 60
14 Tidak Ya 80
15 Tidak Buka 60
16 Tidak Ya 80
Latihan (1)
Pertanyaan
1. Apa variabel penelitian?
2. Bagaimana model penelitian?
3. Bagaimana bunyi hipotesisnya
4. Tipe desain mana yang digunakan: eksperimen
tulen atau kuasi?
5. Bagaimana desainnya?
6. Siapa partisipan dan bagaimana pengaturannya?
7. Bagaimana cara meyakinkan bahwa manipulasi
yang diberikan sudah berhasil?
TEORI, HIPOTESIS DAN DESAIN
Contoh:
Chang, Chong dan Trotman (2008)
Validitas
Validitas Simpulan Statistik
1. Merujuk pada apakah pembuktian dari
pengujian statistik memang menunjukkan
hubungan antarvariabel penelitian
2. Pembuka jalan bagi jenis validitas lain,
terutama validitas internal
3. Ancaman kesalahan validitas kesimpulan
statistik, kesalahan tipe 1 dan kesalahan tipe 2.
Kesalahan Tipe I () dan Tipe II (β)
H1
Keputusan Ho
Kesalahan Tipe I
Menolak Ho Keputusan Tepat
Kesalahan Tipe II
Tak Menolak Ho Keputusan Tepat
Validitas Internal
1. Validitas internal merujuk pada hubungan yang
disimpulkan dari pembuktian validitas statistik
merupakan hubungan sebab akibat atau kausal.
2. Keunggulan penlitian eksperimen adalah
kemapuan peneliti dalam pengendalikan
variabel independen lewat pemaparan
manipulasi serta mengontrol variabel-variabel
pengganggu sehingga validitas internalnya bisa
tinggi
Ancaman Validitas, Sumber dan Solusi
Keunggulan vs Kelemahan Desain Faktorial
• Keunggulan
– Kebutuhan subjek dalam jumlah yang lebih sedikit
– Memfasilitasi peneliti untuk menguji efek utama dari tiap-
tiap variabel independen dan efek interaksi antara kedua
(atau ketiga) variabel independen
– Mampu mengendalikan faktor pengganggu dengan
mengintegrasikan variabel tersebut ke dalam desain
penelitian
– Meningkatkan validitas eksternal
• Kelemahan
– Semakin banyak faktor dan levelnya, semakin sulit kontrol
diaplikasikan
Desain Eksperimental Semu
MANAJEMEN SUBJEK
DALAM EKSPERIMEN
Subjek Eksperimen
Orang yang berperan serta dalam
eksperimen dimana karakteristik
individual, sikap, atau perilakunya
menjadi objek eksperimen
tersebut.
Prinsip-prinsip pencarian partisipan riset
• Kesukarelaan
• Keterbukaan
• Kerahasiaan
• Kesamaan perlakuan
• Kualitas eksperimen
Alasan jumlah subjek harus mencukupi:
• Kecukupan jumlah subjek dapat
menghindarkan peneliti dari masalah
analisis statistik, dengan sampel yang
kurang dapat mengakibatkan kurangnya
kekuatan tes statistik.
• Menghindari akibat nonresponse bias, bias
yang diakibatkan kondisi dimana calon
partisipan yang diundang tidak merespon
undangan.
Partisipan tertarik berpartisipasi, jika:
• Alpert (1967)
• Copeland, Francia dan Strawser (1973)
• Abdel-khalik (1974)
• Cunningham, Anderson, dan Murphy
(1974)
• Lee dan Welker (2007)
Kontra dan Pro Mahasiswa
sebagai Penyulih:
PRO
Enis, Cox, dan Stafford (1972)