Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

RETENSIO PLASENTA
dr. Ary Chendriany
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. R
 No RM : 254079
 Umur : 35 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Status perkawinan : Menikah
 Pendidikan :SMA
 Pekerjaan :Ibu rumah tangga
 Agama : Islam
 Alamat : Gemawang 03/01 jambu Kab. Semarang
 Tanggal masuk RS : 31 Januari 2011
 ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Ari-ari belum lahir


 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RS Chik ditiro Rujukan dari Puskesmas
Padang Tiji dengan keluhan ari-ari belum lahir sejak 2 jam
SMRS. Pasien sudah dicoba untuk dikeluarkan ari-ari tetapi
tidak. Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah, pusing,
lemas tetapi tidak mual dan tidak muntah, perdarahan ada,
laserasi jalan lahir tidak, kontraksi bagus.
RIWAYAT HAID / KONTRASEPSI

 Haid pertama kali umur : 13 tahun


 Siklus haid : teratur, 28 hari / bulan
 Durasi & banyaknya haid : 5-7 hari, 2-3 kali ganti
softex
 Hari pertama haid terakhir : 20 April 2015
 Taksiran persalinan : 27 Januari 2016
 Kontrasepsi : suntik tiap 3 bulan
sekali di bidan
 Riwayat Antenatal Care
Pemeriksaan kehamilan di praktek bidan oleh bidan, teratur
setiap bulan sebanyak 9 kali. Selama pemeriksaan pasien tidak
ada keluhan dan kelainan. Pasien juga melakukan
pemeriksaan kehamilan teratur sebanyak 6 kali masing masing
di usia kehamilan 6 bulan 1 kali, 7 bulan kehamilan 1 kali, 8
bulan kehamilan 2 kali, 9 bulan kehamilan 2 kali. Pada
pemeriksaan USG tersebut dinyatakan kondisi janin baik
dengan presentasi kepala.
Riwayat Perkawinan & Kehamilan
Pasien kawin baru 1 kali ini. Lama menikah dengan suami sekarang 5 tahun.

Tempat Tahun Hasil Jenis Jenis Berat Keadaan


Bersalin Kehamilan Persalinan Kelamin Lahir Anak

Klinik (Bidan) 2011 Aterm Spontan Perempuan 3200 gr Hidup

Klinik (Bidan) 2016 Aterm Spontan Perempuan 2900 gr Hidup


Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Riwayat asma (-) Riwayat asma (-)


Riwayat hipertensi (-) Riwayat hipertensi (-)
Riwayat diabetes mellitus (-) Riwayat diabetes mellitus (-)
Riwayat penyakit jantung (-) Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat penyakit ginjal (-) Riwayat penyakit ginjal (-)
Riwayat menjalani operasi (-)
 PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pertama kali pada tanggal 1Februari 2016

 Keadan umum : Sedang


 Kesadaran : E4M6V5
Tanda vital
 Tekanan darah : 90/70 mmHg
 Nadi : 68 kali/menit
 Pernapasan : 22 kali/menit
 Suhu : 36,2 0C
 STATUS GENERALIS
 Mata :konjungtiva anemis (+/+), sklera tidak
ikterik, pupil isokor (3mm/3mm), refleks
cahaya +/+
 THT :tidak ditemukan kelainan
 Leher :tidak ditemukan kelainan
 Jantung :tidak ditemukan kelainan
 Paru : tidak ditemukan kelainan
 PEMERIKSAAN OBSTETRIK
Status Lokalis Abdomen
 Inspeksi : tampak datar, striae gravidarum (+), linea
nigra (+), terlihat tali pusat berukuran 5 cm di
depan vagina diklem
 Palpasi : Kontraksi (+), TFU teraba 2 jari di bawah pusar, nyeri
tekan seluruh abdomen

Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)


 Teraba tali pusat keluar dari ostium uteri externa, stolcel +, portio
terbuka sedikit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Hemoglobin 10,0 (12-16 g/dl)
 Hematokrit 28,8 (37-47 %)
 Eritrosit 3,29 (4,3-6,0 jt/µL)
 Leukosit 17.700 (4.800-10.800/µL)
 Trombosit 206.000 (150.000-400.000)
 MCV 87,8 80-96 fL
 MCH 30,4 27-32 pg
 MCHC 34,6 32-36 g/dl
 HBsAg Non reaktif
 Golongan Darah A
 Glukosa Darah (Sewaktu) 130 < 140 mg/dl
 DAFTAR MASALAH
1. Retensio plasenta
 PENGKAJIAN

Pemeriksaan obstetrik
Retensio  abdomen tampak datar,
plasenta linea nigra (+), striae
gravidarum (+) dan keluar tali
pusat kira-kira sepanjang 5
cm dari vagina yang telah
diklem.
Pada palpasi, teraba tinggi
Anamnesis fundus uteri adalah 2 jari di
Pasien G2P2A0 datang ke IGD bawah pusar dan nyeri tekan
RSUD Ambarawa dengan keluhan di seluruh kuadran abdomen.
ari-ari belum lahir sejak 1 jam Pada pemeriksaan vagina
SMRS. Pasien mengaku toucher, didapatkan tali pusat
sebelumnya telah melahirkan di yang keluar dari ostium uteri
klinik Bidan pada jam 09.30 WIB externa, stolcel dan portio
pagi hari yang sama tetapi ari-ari serviks yang terbuka sedikit.
belum lahir setelah melahirkan.
 DIAGNOSIS
G 4 P4 A0 dengan retensio plasenta
 FOLLOW UP

TANGGAL S O A P

21-3-2019
PENATALAKSANAAN

1. Oksigen 3 liter/menit
2. IVFD RL Guyur 1 fls
3. IVFD Fimaher Guyur 1 fls
4. Injek kalnex 1 amp/ 8 jam
5. Misoprostol rectal 3 tab
6. Kosongkan blas urin
TINJAUAN PUSTAKA
 Retensio plasenta (placental retention)
merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam
setelah janin lahir.
 Penyebab plasenta belum lahir karena:
a). plasenta belum lepas dari dinding uterus; atau
b). plasenta sudah lepas, akan tetapi belum
dilahirkan.
 Plasenta belum lepas dari dinding uterus karena:
a). kontraksi uterus kurang kuat untuk
melepaskan plasenta (plasenta adhesiva);
b). plasenta melekat erat pada dinding uterus
oleh sebab vili korialis menembus desidua sampai
miometrium- sampai di bawah peritoneum
(plasenta akreta-perkreta).
 Jenis-jenis retensio plasenta:

a. Plasenta Adhesive : Implantasi yang kuat dari jonjot korion


plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme
separasi fisiologis.
b. Plasenta Akreta : Implantasi jonjot korion plasenta hingga
memasuki sebagian lapisan miometrium.
c. Plasenta Inkreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding
uterus.
d. Plasenta Prekreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus lapisan serosa dinding uterus hingga ke peritonium.
e. Plasenta Inkarserata : Tertahannya plasenta di dalam kavum
uteri disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.
 Berdasarkan prognosa dan perawatannya, maka
retensio plasenta dibagi:
1. Retensio plasenta tanpa perdarahan
Terjadi bila belum ada bagian plasenta yang lepas
atau seluruh plasenta malah sudah lepas dan
plasenta terjepit dalam rahim.
2. Retensio plasenta dengan perdarahan
Menunjukkan bahwa sudah ada bagian plasenta
yang sudah lepas, sedangkan bagian lain masih
melekat, sehingga kontraksi uterus tidak
sempurna .
PLASENTA
 berbentuk bundar atau hampir bundar
 Diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang
2.5 cm.
 Beratnya rata-rata 500 gram.
 Tali pusat berhubungan dengan plasenta
biasanya di tengah (insertio sentralis).
 Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih
kurang 16 minggu
 Vili koriales yang berasal dari korion, dan
sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari
desidua basalis.
 Plasenta berfungsi sebagai :
… memberi makanan pada janin

… mengeluarkan sisa metabolisme janin

… memberi zat asam dan mengeluarkan CO2,


membentuk hormon

… penyalur berbagai antibodi ke janin.


GEJALA KLINIS
 Plasenta Akreta Parsial / Separasi
a. Konsistensi uterus kenyal
b. TFU setinggi pusat
c. Bentuk uterus discoid
d. Perdarahan sedang – banyak
e. Tali pusat terjulur sebagian
f. Ostium uteri terbuka
g. Separasi plasenta lepas sebagian
h. Syok sering
 Plasenta Inkarserata
a. Konsistensi uterus keras
b. TFU 2 jari bawah pusat
c. Bentuk uterus globular
d. Perdarahan sedang
e. Tali pusat terjulur
f. Ostium uteri terbuka
g. Separasi plasenta sudah lepas
h. Syok jarang
 Plasenta Akreta
a. Konsistensi uterus cukup
b. TFU setinggi pusat
c. Bentuk uterus discoid
d. Perdarahan sedikit / tidak ada
e. Tali pusat tidak terjulur
f. Ostium uteri terbuka
g. Separasi plasenta melekat seluruhnya
h. Syok jarang sekali, kecuali akibat inversio oleh
tarikan kuat pada tali pusat.
 Anamnesis : periode prenatal, perdarahan
postpartum sebelumnya, paritas, serta riwayat
multipel fetus dan polihidramnion, riwayat
pospartum sekarang dimana plasenta tidak lepas
secara spontan atau timbul perdarahan aktif
setelah bayi dilahirkan.
 b. Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak
ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi
secara parsial atau lengkap menempel di dalam
uterus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 a. Hitung darah lengkap: hemoglobin (Hb) dan
hematokrit (Hct), trombositopenia, dan leukosit.
Pada keadaan yang disertai dengan infeksi,
leukosit biasanya meningkat.
 b. Menentukan adanya gangguan koagulasi :
protrombin time (PT) dan activated Partial
Tromboplastin Time (aPTT) atau yang sederhana
dengan Clotting Time (CT) atau Bleeding Time
(BT). Ini penting untuk menyingkirkan
perdarahan yang disebabkan oleh faktor lain.
PENATALAKSANAAN
 Manual plasenta : tindakan operasi kebidanan
untuk melahirkan retensio plasenta.
 Indikasi manual plasenta :
- Perdarahan pada kala tiga persalinan kurang
lebih 400 cc
- Retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir,
- Setelah persalinan buatan yang sulit seperti
forsep tinggi,Versi ekstraksi, perforasi, dan
dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali
pusat putus.
 Kuretase; harus dilakukan di rumah sakit
dengan hati-hati karena dinding rahim relatif
tipis dibandingkan dengan kuretase pada
abortus.
 Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda
infeksi dan untuk pencegahan infeksi sekunder.
MEREGANG TALI PUSAT DENGAN
JARI-JARI MEMBENTUK KERUCUT
UJUNG JARI MENELUSURI TALI
PUSAT, TANGAN KIRI DILETAKKAN
DI ATAS FUNDUS
MENGELUARKAN PLASENTA
KOMPLIKASI

1. Komplikasi yang berhubungan dengan


transfusi darah yang dilakukan.
2. Multiple organ failure yang berhubungan
dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi
organ.
3. Sepsis
4. Kebutuhan terhadap histerektomi dan
hilangnya potensi untuk memiliki anak
selanjutnya.
 Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan
bahaya:
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Plasenta inkarserata dimana plasenta melekat terus
sedangkan kontraksi pada ostium baik hingga yang terjadi.
4. Polip plasenta
5. Terjadi degenerasi (keganasan) koriokarsinoma
6. Syok haemoragik
PROGNOSIS
 Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah darah
yang hilang, keadaan sebelumnya serta
efektifitas terapi. Diagnosa dan penatalaksanaan
yang tepat sangat penting.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai