Anda di halaman 1dari 14

BAB 4.

Hubungan
Struktural dan
Fungsional
Pemerintah Pusat
dan Daerah

KELOMPOK 3
Disusun Oleh : Kelompok 3
Ketua : Lucky Imawan Sahibullah
Moderator : RM. Virli Wijaya
Anggota :
 Cinta Riyanda P
 Tiara Azzahra
 Aditya Putra
 Nabillah Dwi Maharani
 Fatimatuzzahra

Guru Pembimbing : Cik Ning, S.Pd


Kelas : X MIPA 6
A. Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah dalam Konteks NKRI

1. Konsep Desentralisasi
2. Konsep Otonomi Daerah
1. Konsep Desentralisasi

Suatu proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari urusanyang
semula adalah urusan pemerintah pusat kepada badan-badan atau lembaga-lembaga
pemerintah daerah agar menjadi urusan rumah tangganya sehingga urusan-urusan tersebut
beralih kepada daerah dan menjadi wewenang serta tanggung jawab pemerintahan daerah.

kebalikannya sentralisasi adalah sebuah penyerahan kekuasaan dan juga wewenang


pemerintah secara penuh kepada pemerintahan pusat .
Kelebihan dan Kelemahan dari
Konsep Desentralisasi

kelebihan Kelemahan
 Mengurangi bertumpuknya  Besarnya organ-organ
pekerjaan di pemerintahan pusat pemerintahan yang membuat
 Desentralisasi secara psikologis struktur pemerintahan bertambah
dapat memberikan kepuasaan bagi kompleks dan berimplikasi pada
daerah karena sifatnya langsung lemahnya koordinasi
 Rakyat menjadi sejahtera  Desentralisasi tetorial mendorong
timbulya paham kedaerahan
 Keputusan yang diambil menjadi
lama karena diperlukan
perundingan
2. Konsep Otonomi Daerah

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negar Kesatuan Republik Indonesia.

Dasar hukum pelaksanaan otonomi daerah:


1. UUD 1945 Amandemen keempat yang terdiri dari pasal 18 ayat 1-7, Pasal 18A ayat 1
dan 2 dan Pasal 18B ayat 1 dan 2
2. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah
3. UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Daerah
dan Pusat
4. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Tujuan dari Pelaksanaan
Otonomi Daerah
 Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin membaik
 Pengembangan kehidupan demokrasi
 Terwujudnya keadilan nasional
 Pemerataan wilayah daerah
 Mendorong pembedayaan masyarakat
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat

Pemerintahan Pusat
Penyelenggaraan pemerintahan NKRI. Pemerintahan pusat yakni Presiden
dengan dibantu oleh Wakil Presiden dan oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden. Atau dengan kata lain, pemerintahan pusat adalah
pemerintahan secara nasional yang berkedudukan di ibu kota NKRI
Kewenangan Pemerintah Pusat

 Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara


makro
 Dana perimbangan keuangan
 Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara
 Pembinaan dan pemberdayaan SDM
 Pendayagunaan SDA dan pemberdayaan sumber daya strategis
Menurut UU No. 23 tahun 2014
urusan pemerintahan terbagi menjadi
tiga, yaitu:
1. Urusan Pemerintahan Konkuren = urusan
pemerintahan yang dibagi antara pemerintahan
pusat dan daerah.

2. Urusan Pemerintahan Absolut = urusan


pemerintah yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pusat

3. Urusan Pemerintahan Umum = urusan


pemerintahan yang menjadi kewenangan
presiden sebagai kepala pemerintah
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
D. Hubungan struktural dan Fungsional Pemerintahan Pusat dan
Daerah
1. Hubungan struktural Pemerintahan Pusat dan Daerah

Menurut Peraturan Pemerintah No 84 Tahun


Kementerian 2000 ;
a. Kepala Daerah adalah Gubernur, Bupatu dan
Walikota
b. Sekretariat Daerah adalah unsur staf
Pemerintahan Daerah
c. Sekretariat DPRD adalah unsur staf pelayanan
DPRD
d. Dinas daerah adalah unsur pelaksanaan
Pemerintahan Daerah
e. Badan/kantor adalah Lembaga Teknis Daerah
yang mempunyai fungsi koordinasi dan
perumusan kebijakan pelaksanaan serta fungsi
pelayanan masyarakat.
2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Pemrintah Daerah

Hubungan yang didasarkan pada fungsi masing-masing pemerintah yang saling


bergantung antara satu sama lain. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan
fungsinya masing-masing. Adapun tujuannya adalah untuk melayani masyarakat secara
adil dan merata dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara fungsi pemerintah pusat
dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat. Hubungan
wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan provinsi, kabupaten, dan kota
diatur dengan UU dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
Penyelengaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas,
akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antarsusunan
pemerintahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai