Anda di halaman 1dari 20

Diagnosis dan

Tatalaksana Rhinitis
Giovani Nando Erico Diantama
102015078
Skenario 2
• Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan
pilek.
Rumusan Masalah
• Perempuan 20 tahun dengan
keluhan pilek
MIND MAP
Anamnesis,
PF, PP

Tatalaksana WD, DD

RM
Patofisiologi Etiologi

Epidemiologi
Auto -
ANAMN ANAMNES
ESIS IS

Identitas • Sering
RPS pilek (
Pasien (bening
KU
Nama, encer)
Alamat, • Hidung
TTL, tersumbat
Agama, Pilek sejak 1 malam hari
Pendidika
bulan yll. • Bersin
n, dll terutama
Wanita malam hari.
usia 20
tahun.

RPD RP RPK RA

Ayah
- sering -
pilek
Pemeriksaan Fisik
• Pada kasus ditemukan:

• T: 37,6 C

• Hidung: konka pucat ki-ka

Sekret (+) kiri kanan serous

• Telinga: kiri kanan retraksi (+).


Pemeriksaan Penunjang
In vitro In vivo
• Hitung eosinofil ( normal/ • Tes cukit kulit
meningkat) • IPDFT
• RAST • Challenge Test
• Sitologi Hidung
Rhinitis Rhinittis Alergi Rhinitis Vasomotor
Kronik
Etiologi Kelainan pada hidung dengan gejala Obat - obatan yang menekan kerja saraf
bersin- bersin,rinore, rasa gatal dan simpatis
tersumbat setelah mukosa hidung Faktor fisik (asap rokok, udara dingin,
terpapar alergen yang diperantai oleh Ig kelembaban udara, bau yg merangsang)
E. Faktor endokrin (Hamil, Pubertas, Oral pil,
Hipotiroidisme)
Faktor Psikis (cemas, tegang)
Gejala dan hidung gatal, bersin-bersin(> 5 Hidung tersumbat (Obstructio nasi)
Pemeriksaa Biasanya bergantian tergantung
kali/serangan), rinore(ingus bening encer)
n posisi penderita.
dan hidung tersumbat
Rhinore (ingus bening encer)
(menetap/bergantian), riwayat atopi
Bersin (kadang - kadang)
keluarga

• Edema Mucosa Cavum Nasi


Pembengkakan / edem dari konka inferior
• Concha berwarna merah gelap
/ media yang diliputi sekret encer bening,
atau merah tua
mukosa pucat dan edem.

Terapi • Hindari faktor predisposisi


• Meningkatkan kondisi tubuh
• Simtomatik:
• Medikamentosa
• 1. Decongestan
• 2. Corticosteroid Topical
• 3. Neurektomi N. Vidianus
Rhinitis Akut Rhinitis Simpleks Rhinitis E.c Bakteri ( Rinitis Iritan

Etiologi adenovirus, picovirus, dan pneumococcus, paparan debu, asap


subgrupnya seperti streptococcus atau atau gas yang bersifat
rhinovirus, coxsakievirus, staphylococcus, iritatifseperti ammonia,
Virus influenza A,B atau C.Corynebacterium formalin, gas asam dan
diphteriae, lain-lain
Haemophillus
Influenzae, Klebsiella
Gejala dan Hidung tersumbat, rinore, Membrane putih keabu- Gejalanya bersin,
Pemeriksaan dan bersin yang berulang- abuan yang lengket
ulang. dapat terbentuk di
rinore, dan hidung
Pasien merasa dingin, dan rongga hidung, yang tersumbat.
terdapat demam ringan. apabila diangkat dapat
Mukosa hidung tampak menyebabkan
merah dan membengkak. pendarahan. Secret
Awalnya, secret hidung hidung (ingus)
(ingus) encer, sangat mukopurulen dan
banyak dan berwarna putih. sangat banyak.

Pemeriksaan kuman
hapusan sekret hidung
(Nose Swab)

Terapi • Uap hangat • Isolasi Menjaga tubuh selalu


• Tetes hidung (R.menular)  dalam keadaan
(Dekongestan) sampai nose sehat.,
• Istirahat swab negatif
mengkonsumsi
• Analgetika/Antipiret • Observasi
ika perluasan ke makanan dan
• Dekongestan faring/laring minuman yang sehat.
• Antibiotika • ADS
• Antibiotika :
Penicillin
Diagnosis Kerja
Rhinitis Alergi adalah penyakit inflamasi
yang disebabkan oleh reaksi alergi pada
pasien atopi yang sebelumnnya sudah
tersensitasi dengan alergen yang sama
serta dilepaskannya suatu mediator kimia
ketika terjadi paparan ulangan dengan
alergen spesifik

Gejala Klinis
• Bersin- bersin (>5 kali serangan)
• Rinore ( Ingus bening encer)
• Gatal di hidung tenggorok, langit-
langit atau telinga
• Riwayat atopi keluarga
Allergic shinner Allergic salute Allergic crease
Etiologi
Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-
bersin,rinore, rasa gatal dan tersumbat
setelah mukosa hidung terpapar alergen
yang diperantai oleh Ig E.

Epidemiologi
Rhinitis alergi merupakan bentuk yang
paling sering dari semua penyakit atopi,
diperkiran mencapai prevalensi 5-22%.
Patofisiologi
Berdasarkan cara masuknya alergen dibagi atas:

• Alergen inhalan

• Alergen ingestan

• Alergen injektan

• Alergen kontaktan
Tatalaksana
Edukasi
• Menyingkirkan faktor penyebab yang dicurigai (alergen).

• Menghindari suhu ekstrim panas maupun ekstrim dingin

• Selalu menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani.


Komplikasi
• Polip Hidung
• Otitis Media Efusi
• Sinusitis paranasal

Prognosis
Kebanyakan gejala rinitis alergi dapat diobati. Pada kasus yang lebih
parah dapat memerlukan imunoterapi. Namun, sebagai aturan umum,
jika suatu zat menjadi penyebab alergi bagi seorang individu, maka zat
tersebut dapat terus mempengaruhi orang itu dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Rhinitis alergi adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh
reaksi alergi pada pasien- pasien yang memiliki atopi, yang
sebelumnya sudah tersensitasasi atau terpapar dengan allergen
(zat/materi yang menyebabkan timbulnya alergi) yang sama
serta meliputi mekanisme pelepasan mediator kimia ketika
terjadi paparan ulangan dengan allergen yang serupa.

Anda mungkin juga menyukai