Tatalaksana Rhinitis
Giovani Nando Erico Diantama
102015078
Skenario 2
• Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan
pilek.
Rumusan Masalah
• Perempuan 20 tahun dengan
keluhan pilek
MIND MAP
Anamnesis,
PF, PP
Tatalaksana WD, DD
RM
Patofisiologi Etiologi
Epidemiologi
Auto -
ANAMN ANAMNES
ESIS IS
Identitas • Sering
RPS pilek (
Pasien (bening
KU
Nama, encer)
Alamat, • Hidung
TTL, tersumbat
Agama, Pilek sejak 1 malam hari
Pendidika
bulan yll. • Bersin
n, dll terutama
Wanita malam hari.
usia 20
tahun.
RPD RP RPK RA
Ayah
- sering -
pilek
Pemeriksaan Fisik
• Pada kasus ditemukan:
• T: 37,6 C
Pemeriksaan kuman
hapusan sekret hidung
(Nose Swab)
Gejala Klinis
• Bersin- bersin (>5 kali serangan)
• Rinore ( Ingus bening encer)
• Gatal di hidung tenggorok, langit-
langit atau telinga
• Riwayat atopi keluarga
Allergic shinner Allergic salute Allergic crease
Etiologi
Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-
bersin,rinore, rasa gatal dan tersumbat
setelah mukosa hidung terpapar alergen
yang diperantai oleh Ig E.
Epidemiologi
Rhinitis alergi merupakan bentuk yang
paling sering dari semua penyakit atopi,
diperkiran mencapai prevalensi 5-22%.
Patofisiologi
Berdasarkan cara masuknya alergen dibagi atas:
• Alergen inhalan
• Alergen ingestan
• Alergen injektan
• Alergen kontaktan
Tatalaksana
Edukasi
• Menyingkirkan faktor penyebab yang dicurigai (alergen).
Prognosis
Kebanyakan gejala rinitis alergi dapat diobati. Pada kasus yang lebih
parah dapat memerlukan imunoterapi. Namun, sebagai aturan umum,
jika suatu zat menjadi penyebab alergi bagi seorang individu, maka zat
tersebut dapat terus mempengaruhi orang itu dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Rhinitis alergi adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh
reaksi alergi pada pasien- pasien yang memiliki atopi, yang
sebelumnya sudah tersensitasasi atau terpapar dengan allergen
(zat/materi yang menyebabkan timbulnya alergi) yang sama
serta meliputi mekanisme pelepasan mediator kimia ketika
terjadi paparan ulangan dengan allergen yang serupa.