Sofia
Sofia
Disusun oleh :
SOFIA SHOLIKHATUNNISA
(1611010010)
DEFINISI TUJUAN
MODEL
MEDIA
METODE
PENKES
PENKES
FAKTOR
TEORI TINGKAT
PENGARUH
PENGETAHUAN PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
PENGUKURAN
PENYUNTIKAN
PENGETAHUAN
INSULIN
FAKTOR
LOKASI
PENGARUH
PENYUNTIKAN
KETERAMPILAN
TEORI DIABETES MELITUS
Dm merupakan sekelompok kelainan metabolik yang diakibatkan oleh
adanya kenaikan glukosa darah dalam tubuh atau hiperglikemia. Kadar
glukosa darah secara normal berkisar antara 70-120 mg/dL. Diagnosis DM
ditemukan apabila kadar glukosa sewaktu >200 mg/dL, atau gula darah
puasa >126 g/dL, atau tes toleransi glukosa oral >200 mg/dL disertai
gejala polyuria, polydipsia dan polyfagia (Yasmara, 2017).
Etiologi
Diabetes mellitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pancreas.
Kombinasi factor genetic, imunologi dan mungkin pula lingkungan
(misalnya, infeksi virus) diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel
beta.
DM Tipe II, faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses
terjadinya resistensi insulin. Diabetes tipe II disebabkan oleh kombinasi
factor genetic yang berhubungan dengan gangguan sekresi insulin dan
factor-faktor seperti usia (resistansi cenderung meningkat di usia 65
tahun), obesitas, makan berlebih, kurang olahraga, dan stress, serta
penuaan, riwayat keluarga dengan diabetes
Patofisiologi
Hiperglikemia yang dialami penderita diabetes disebabkan oleh beberapa
factor, sesuai dengan tipe dari diabetes secara umum. DM tipe I biasanya
ditandai oleh defisiensi insulin absolut karena kerusakan sel betha
pancreas akibat serangan autoimun. Diabetes ini paling sering berkembang
pada anak-anak, bermanifestasi pada pubertas dan memburuk sejalan
dengan bertambahnya usia. Untuk bertahan hidup diabetes tipe ini
memerlukan insulin eksogen seumur hidupnya.
Diabetes tipe II disebabkan oleh gabungan dari resistansi perifer terhadap
kerja insulin dan respon sekresi insulin yang tidak adekuat oleh sel beta
pancreas (defisiensi insulin relatif). Kondisi tersebut dapat terjadi karena
beberapa factor di antaranya genetic, gaya hidup, dan diet yang
menhgarah pada obesitas. Resitansi insulin dan gangguan sekresi insulin
akan menyebabkan toleransi glukosa terganggu yang akan mengawali
kondisi DM tipe II dengan manifestasi hiperglikemia. Kondisi
hiperglikemia pada pasien DM tersebut barmanifestasi pada tiga gejala
klasik diabetes yaitu 3P (poliura, polidipsi, dan polifagia)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus yaitu
(Khasanah, 2012) :
Hipertensi dan penyakit jantung
Katarak
Gagal ginjal
Luka yang susah sembuh dan Gangren
Metodelogi penulisan
Rencana Subjek
Tempat
Studi Studi
dan
Kasus Kasus
Waktu
Instrument Fokus
Definisi
Studi Studi
Operasional
Kasus Kasus
Metode
Pengumpulan Penyajian Etika Studi
Data data Kasus
DAFTAR
PUSTAKA
Cherin. 2009. Hubungan Pengalaman dengan Pengetahuan. Jurnal vol.02. Bina Sarana
Pustaka Sarwono Prawirodiharjo.
Damayanti, Santi. 2015. Diabetes Melitus dan Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta:
Nuha MedikaDinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten
Banyumas tahun 2012.
Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Pengisisan Kuesioner RIKESDA 2007. Badan
Pengembangan dan Kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
tahun 2012.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas
tahun 2012.
Funnel, M., Anderson, R. 2012. Patient empowerment: reflections on the challenge of
fostering the adoption of a new paradigm
Hendrata, M.I.2010. Injection Technique Workshop On the 19 th Jakarta Diabetes
Meeting.Jakarta.
Inversion, 2001. Memahami Keterampilan Pribadi. Bandung: CV. Pustaka.
Khasanah, Nur. 2012. Waspadai Beragam Penyakit Degeneratif Akibat Pola Makan.
Yogyakarta : Lakasana. Jakarta: FK UI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2012, Tahun 2030 Pravelensi Diabetes Melitus
di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang, Jakarta
Maulana, M. 2012, Mengenal Diabetes Melitus Panduan Praktis
Menangani Penyakit Kencing Manis, Kata Hati, Jogjakarta.
Maulana, Heri, d.j. 2009. Promosi Kesehatan Bagian dari Promosi
Kesehatan. Yogyakarta.
Mubarak, Wahit, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas
Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jilid
I. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jilid II. Jakarta : Rineka Cipta.
PERKENI, 2008. Petunjuk Praktis Terapi Insulin dan Pencegahan
Diabetes Melitus. Jakarta: PERKENI.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011, Konsensus pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2, Jakarta.
Penelitian Pennsylvania Patient Sufeti Advisory 2018
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan
keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
Robbins. 2000. Keterampilan dasar: Jakarta: PT. Raja Grafindo
Soyono,S.,Waspadji, S.,Soegondo,S., Soewondo,P., Subekti, I., Semiardji,
G., Edi, T.J., dkk. 2011, Penatalaksanaan Penyakit Diabetes Melitus,
Demedia, Jakarta.
Soewondo, P., Subekti, I & Soegondo., S. 2015. Penatalaksanaan Diabetes
Melitus Edisi 2
Widayatun. 2005. Ilmu Perilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta
Yasmara, Deni., Nursiswati., Rosyidah Arafat. 2017. Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah Diagnosis NANDA-I 2015-2017 Intervensi
NIC Hasil NOC. Jakarta: EGC.