Anda di halaman 1dari 39

Administrasi Puskesmas

(Jumantik, Saka Bhakti Husada,


PMO TBC dan Suami Siaga)

Hermin Yulianti (101111017)


M.Mukhdor Al Faruq (101111119)
Niko Rilanto Putra (101111023)
Aig Baladhika (101111063)
JUMANTIK
JUMANTIK

PENGERTIAN

TUJUAN

KADER

TUGAS
PENGERTIAN
• Jumantik adalah singkatan dari Juru
Pemantau Jentik Nyamuk
• Istilah ini digunakan untuk
para petugas khusus yang berasal
dari lingkungan sekitar yang secara
sukarela mau bertanggung jawab
untuk melakukan pemantauan jentik
nyamuk demam berdarah, Aedes
aegypti dan Aedes albopictus di
wilayahnya.
TUJUAN
1. Mencegah mewabahnya demam berdarah.
2. Mengetahui kepadatan jentik nyamuk DBD
secara berkala dan terus-menerus.
3. Memantau/mengamati tempat
penampungan air dan tempat yang dapat
tergenang air bersih.
4. Menekan jumlah nyamuk penyebab demam
berdarah.
5. Melakukan pelaporan.
KADER
• Masyarakat sekitar yang sukarela
• Masyarakat sekitar yang tidak sering
meninggalkan tempat.
• SDM dari SBH
Di bawah naungan Dinas Kesehatan atau
Perpanjangan tangannya.
TUGAS
• Pemantauan Jentik.
• Penyuluhan kesehatan.
• Menggerakkan pemberantasan sarang
nyamuk secara serentak dan periodik.
Saka Bakti Husada adalah salah satu jenis Satuan Karya
Pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis
dalam bidang kesehatan.

Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk


mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang
kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma
hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan
masyarakat di lingkungannya.
Krida dalam Saka Bhakti Husada

1. Krida bina lingkungan sehat 4. Krida bina gizi


2. Krida bina keluarga sehat 5. Krida bina obat
3. Krida penanggulangan penyakit 6. Krida perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)

Anggota

1. peserta didik 2. anggota dewasa


1. pramuka penegak dan 1. pamong saka
pandega 2. instruktur saka
2. pramuka penggalang 3. pimpinan saka
berusia 14-15 tahun 3. calon anggota
dengan syarat-syarat 1. pemuda berusia antara 16
khusus yang mempunyai sampai dengan 25 tahun
minat kesehatan. (syarat khusus)
Struktur Organisasi

1. Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, pemuda berusia


16 – 23 tahun dan Pramuka Penggalang berusia lebih
dari 14 tahun dari beberapa gugus depan di satu wilayah
ranting/kecamatan
2. Di tiap ranting dibentuk satu Saka Bakti Husada putri
secara terpisah, yang jumlah anggotanya tidak terbatas.
3. Setiap Krida beranggota 5 s/d 10 orang, sehingga dalam
satu Saka Bakti Husada dimungkinkan adanya beberapa
krida yang sama.
4. Jika satu jenis krida peminatnya lebih dari 10 orang,
maka nama krida itu diberi tambahan angka di
belakangnya; misalnya, Krida Bina Gizi1, Krida Bina Gizi2,
Krida Bina Gizi3, dst.
Cont...

5. Saka Bakti Husada putra dibina oleh Pamong Saka putra dan Saka
Bakti Husada putri dibina oleh Pamong Saka putri, serta dibantu oleh
beberapa orang instruktur.
6. Jumlah Pamong Saka di tiap saka disesuaikan dengan keadaan,
sedangkan jumlah instruktur disesuaikan dengan kebutuhan/lingkup
kegiatannya.
7. Pengurus Saka Bakti Husada disebut Dewan Saka terdiri atas Ketua,
Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan beberapa orang anggota,
yang dipilih diantara para Pemimpion Krida dan Wakil Pemimpin
Krida.
8. Tiap Krida dipimpin oleh seorang Pemimpin Krida dibantu oleh
seorang Wakil Pemimpin Krida.
9. Saka Bakti Husada dibina oleh Kwartir Ranting dibantu oleh Dewan
kerja Penegak dan Pandega Tingkat Ranting.
10.Masa bakti Pengurus Saka Bakti Husada sama dengan masa bakti
Kwartirnya.
Kedudukan dan Peran Saka
Bhakti Husada
• Kedudukan Saka bakti husada berada di bawah azas
pemberdayaan masyarakat dalam puskemas. Saka bakti
husada merupakan salah satu bagian penting dari Unit
Promosi Kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas yang
memfokuskan pembangunan kesehatan di sekolah. Di
dalam lampiran KepMenKes No.128 th 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas, Saka bakti Husada adalah
bagian dari upaya kesehatan sekolah, yang merupakan
bagian dari azas penyelenggaraan puskesma yang kedua
yakni pemberdayaan masyarakat.
• Sebagai kader bangsa di bidang kesehatan,diharapakan
saka bakti husada dapat ikut serta secara aktif
menyelesaikan masalah kesehatan kaum muda sendiri,dan
ikut membantu aktif dalam menanggulangi masalah
kesehatan masyarakat di lingkungannya.
SUAMI SIAGA
DEFINISI
• Siap, suami hendaknya waspada dan
bertindak atau mengantisipasi jika melihat
tanda dan bahaya kehamilan.
• Antar, suami hendaknya merencanakan
angkutan dan menyediakan donor darah jika
diperlukan.
• Jaga, suami hendaknya mendampingi istri
selama proses dan selesai persalinan.
5 hal penting untuk suami
1. Upaya menyelamatkan ibu hamil
2. Empat terlambat,
3. Empat terlalu,
4. Perawatan kehamilan, tabungan persalinan,
donor darah, tanda bahaya kehamilan,
persalinan dan nifas, serta pentingnya
pencegahan dan mengatasi masalah
kehamilan secara tepat
5. Transportasi siaga.
Peran dan keterlibatan suami dalam
masa kehamilan
1. Membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan istri
yang sedang hamil
2. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri
3. Mengajak dan mengantar istri untuk memeriksa kehamilan
kefasilitas kesehatan yang terdekat minimal 4 kali selama
kehamilan
4. Memenuhi kebutuhan gizi bagi istrinya agar tidak terjadianemia
dan memperoleh istirahat yang cukup
5. Mempelajari gejala komplikasi pada kehamilan
6. Menyiapkan biaya melahirkan dan biaya transportasi
7. Melakukan rujukan kefasilitas yang lebih lengkap sedini mungkin
Masa kehamilan ibu
1. TRIMESTER I ( masa penuh gejolak emosi )
berikut beberapa hal yang bisa terjadi pada
ibu :
• mengalami morning sicness
• cepat lelah dan mudah mengantuk
• ngidam
• Semula tampak gembira, namun dalam
beberapa detik bisa mendadak nangis
tersedu-sedu, merasa tertekan dan sedih
tanpa sebab yang jelas
Yang dapat dilakukan suami :
• Bawakan kantong plastik dan air putih atau jus
buah ke tempat tidur. Sehingga, begitu istri
bangun dan morning sickness mendera, keluhan
yang dirasakan langsung hilang berkat perhatian
dan kasih sayang sang suami
• Buatlah istri merasa nyaman, sehingga dapat
beristirahat dan cukup tidur
• Penuhi keingininan yang diinginkan istri
• Tunjukan rasa bahagia dan antusias terhadap
janin dalam kandungan dengan cara mengajak
janin bicara
2. TRIMESTER II ( masa-masa bahagia)
• Beberapa hal yang bisa terjadi pada ibu :
Emosi cendrung lebih stabil dan keluhan morning
sickness juga jauh berkurang, janin mulai
bergerak dan istri merasa bahagia dengan
kehamilannya sehingga lebih bersemangat.
• Yang dapat dilakukan suami :
Tetap menunjukkan jika suami mengerti dan
memahami benar perubahan emosi yang cepat
serta perasaan lebih peka yang dialaminya dan
dampingi istri saat melakukan pemeriksaan
kehamilan
3. TRIMESTER III ( takut dan cemas menghadapi
persalinan )
Beberapa hal yang bisa terjadi pada trimester
ketiga :
• Semakin dekat persalinan biasanya dia merasa
semakin takut dan cemas
• Merasa penampilannya tidak menarik karena
perubahan bentuk fisik
• Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu dan
berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya,
terutama pada punggung dan panggul.
Yang dapat dilakukan suami :
• Bantu ibu untuk mengatasi rasa cemas dan
takut dalam menghadapi proses persalinan
• Puji ibu bahwa ibu tetap cantik dan menarik
• Bantu ibu untuk mengatasi keluhan-
keluhannya
Peran suami mencegah komplikasi
kehamilan
Langkah awal yang dapat dilakukan oleh suami
adalah merencanakan keluarganya. Pembatasan
kelahiran dan membuat jarak kelahiran paling
sedikit 2 tahun, baik untuk menjaga kesehatan
ibu dan anak, mengingat setiap kehamilan
membawa resiko kesehatan yang potensial untuk
ibu, walaupun ibu terlihat sehat dan beresiko
rendah kehamilan yang tidak direncanakan sering
kali menjadi berisiko karena akan membawa
mereka untuk aborsi.
Hal yang dilakukan suami siaga
sebelum persalinan
• Siapkan kendaraan yang akan digunakan untuk ke
Rumah Sakit Bersalin.
• Minta bantuan tetangga atau kerabat terdekat.
• Jangan biarkan istri menghadapi persalinannya
sendiri.
• Packing barang-barang Anda sendiri untuk
menginap sewaktu menunggui isteri bersalin,
Termasuk kamera untuk mendokumentasikan
proses persalinan.
Hal yang dilakukan suami siaga saat
persalinan
• Persiapkan administrasi Rumah Sakit.
• Dampingi istri sejak di ruang observasi hingga
masuk kamar bersalin.
• Bantu istri melakukan IMD dan menyusui bayi.
• Kabarkan berita gembira kepada teman dan
kerabat.
• Urus akte kelahiran bayi.
Pengertian TB
 Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman Tuberkulosis mycobacterium tuberkulosis,
sebagian besar kuman ini menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh lainnya, kuman ini
berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap assam pada pewarnaan, oleh karena itu
disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman ini
cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi
dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang
gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat dormant, tertidur selama beberapa tahun.
Gejala
• Tanda dan gejala dapat dikenal sebagai berikut
:
• Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih
• Pernah mengeluarkan dahak bercampur darah
• Rasa nyeri pada dada dan sesak nafas
• Demam lebih dari sebulan
• Nafsu makan kurang
• Berat badan menurun
Penanganan
• Pencegahan penularan
• Perawatan pasien tuberkulosis
• Pengobatan
Pengertian PMO
• Pengawas Minum Obat adalah seseorang yang
mengawasi penderita tuberkulosis paru
selama pengobatan agar dapat dipastikan
bahwa penderita tersebut menyelesaikan
pengobatannya dengan lengkap dan benar
selama 6 bulan sampai 9 bulan tanpa
terputus.
• Penderita akan dikatakan lalai bila tidak
datang lebih dari 3 hari sampai 2 bulan dai
tanggal perjanjian dan dikatan Drop Out jika
lebih dari 2 bulan berturut tidak datang
berobat setelah dikunjungi oleh petugas
kesehatan.
Syarat menjadi PMO
 Dipercaya oleh penderita, sehingga penderita akan
merasa aman dan termotivasi untuk sembuh.
 Dekat dengan rumah penderita, sehingga bisa dengan
mudah mengawasi penderita.
 Bersedia melaksanakan tugas Pengawas Minum Obat
(PMO) dan tidak meninggalkan tugasnya dengan begitu
saja agar penderita dalam minum obat tidak terputus.
 Lebih mengutamakan amal dalam menolong
kesembuhan penderita, dalam artian tidak
mengharapkan pamrih apapun kecuali kesembuhan
penderita sendiri.
Tugas PMO
 Mengenal tanda-tanda penderita.
 Mengawasi penderita meminum obat setiap hari agar
tidak terputus atau drop out.
 Mengambilkan obat penderita seminggu sekali.
 Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak
bulan 2, 5 dan 6 untuk kategori I dan II, bulan 3, 7 dan 8
untuk kategori III.
 Memberikan penyuluhan pada penderita dan keluarga.
 Memberitahukan adanya suspek pada keluarga
penderita.
 Merujuk kalau ada efek samping obat.
Peran petugas kesehatan
• Pendampingan terhadap penderita
• Pencerdasan terhadap suatu komunitas
• Memberikan pelatihan
• Memberikan informasi penting
• Tidak hanya kuratif
• Ayu tyas : 044
• Hubungan suami siaga dg puskesmas, apakah suami siaga dapat
pelatihan?
• Ridha : 050
• Pendidikan seperti apa? Peran skm dalam puskesmas paliatif
• Dani : 094
• Apakah palaksanaan PMO sudah efektif dalam mengatasi tB
• Ratih :
• Kriteria tertentu untuk jadi jumantik? Pelatihsn dari puskesmas
• Febby :
• Siapa pembentuknya, peran disekolah, apa bisa dilainnya...

Anda mungkin juga menyukai