Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BERDASAR AKTIVITAS
(ACTIVITY BASED COSTING)
KELOMPOK 3
Biaya overhead diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya overhead department produksi
dan biaya overhead department pembantu produksi (service department). Perkembangan
terbaru adalah pembebanan biaya overhead berdasarkan ABC.
Empat langkah pembebanan biaya overhead ke objek biaya yaitu :
1. Analisis proses nilai
2. Mengidentifikasi pusat aktivitas
3. Pelacakan biaya ke pusat aktivitas
4. Menyeleksi penggerak-penggerak biaya
Kalkulasi biaya merupakan cara perhitungan biaya baik biaya produksi maupun biaya produk. Biaya
produksi ialah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik,
sedangkan biaya produk ialah seluruh biaya untuk menghasilkan produk yang siap dijual, unsur-
unsurnya adalah biaya pra produksi, biaya produksi dan biaya post produksi yang terdiri dari biaya
pemasaran dan biaya administrasi. Kegunaan kalkulasi biaya berdasar aktivitas pada umumnya ialah
untuk perusahaan yang memiliki beberapa jenis produk.
Jadi, kalkulasi biaya berdasar aktivitas adalah perhitungan biaya produk didasarkan aktivitas nyata
pengorbanan input untuk memperoleh output.
Hakikatnya biaya produk per unit adalah = biaya produk : unit produk yang siap dijual
KALKULASI BIAYA OVERHEAD PABRIK BERDASAR
AKTIVITAS
Suatu perusahaan memproduksi dua jenis produk A dan B. biaya bahan untuk A dan B masing-masing
Rp600 dan Rp150. Biaya upah langsung untuk A dan B masing-masing Rp200 dan Rp50. Unit
diproduksi A=200 unit dan B=100 unit. Aktivitas overhead pabrik actual yang berhubungan dengan
kedua jenis produk disajikan dalam Tabel 4.1:
Kalkulasi biaya tepat waktu (just in time) ialah pengorbanan sumber daya untuk
mencipta output yang hanya diminta pelanggan yang didasarkan pada
penghematan biaya persediaan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik
lainnya yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dalam memproduksi
suatu produk. Sistem JIT hakikatnya adalah pengendalian mutu total (Total Quality
Control), dimana pekerja bertanggung jawab mulai proses awal sampai produk
jadi yang berkualitas tanpa cacat. Kalkulasi biaya model JIT merupakan teknik
termudah dalam perhitungannya karen biaya overhead pabrik sudah
dikelompokkan pada tiap-tiap sel manufaktur. Pada umumnya model JIT
digunakan pada perusahaan-perusahaan Jepang.
ILUSTRASI KALKULASI BIAYA TRADISIONAL, ABC, DAN
JIT
Tabel 4.10
Data Akuntansi
Perusahaan A
Penerimaan
Produk Jam Mesin Persiapan Pengemasan
Pesanan
A1 1.000 100 100 800
A2 1.000 50 200 400
Biaya 2.000 75 450 300
Solusi 1 : Aktivitas
1. Aktivitas tingkat unit adalah permesinan
2. Aktivitas tingkat batch adalah persiapan dan pengemasan
3. Aktivitas tingkat produk adalah penerimaan pesanan
4. Aktivitas tingkat fasilitas adalah tidak ada
Produk A1
Keterangan Perhitungan (Rp)
Kelompok 1 1.000 x Rp. 1,00 1.000
Kelompok 2 100 x Rp. 2,50 250
Kelompok 3 100 x Rp. 1,50 150
Jumlah 1.400
Produk A2
Keterangan Perhitungan (Rp)
Kelompok 1 1.000 x Rp. 1,00 1.000
Kelompok 2 50 x Rp. 2,50 125
Kelompok 3 200 x Rp. 1,50 300
Jumlah 1.425
Solusi 5 : Harga Pokok Produksi
Produk A1
Keterangan (Rp)
Produk A2
Keterangan (Rp)
Oleh sebab itu, model tradisional tidak memberikan informasi akuntansi yang
tepat bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
2. Pendapat tentang pembebanan biaya secara ABC
Biaya per pesanan = Rp 900.000/10.000 pesanan = Rp 90/pesanan
Besarnya biaya pesanan per unit masing-masing kategori Pelanggan Pertama Rp 90/60 = Rp
1,50.
Pelanggan Kedua Rp 90/100 = Rp 0,9.
Pelanggan ketiga Rp 90/150 = Rp 0,6.
Jika rata-rata pesanan semua pelanggan 200 unit maka jumlah pesanaan yang akan
dilayani sebesar {(5.000x60)+(3.000x100)+(2.000x150)}/200 unit = 4.500 pesanan.
Penghematan pesanan = (10.000 – 4.500 = 5.500 pesanan), berarti akan mengurangi
biaya pesanan. Penghematan 5.500 pesanan itu dapat dilayani dalam periode : (5.500/200) = 27
periode, dimana pada awalnya : (10.000/200) = 50 periode.
Jadi, penghematan biaya sebesar (biaya tetap Rp 50x27 = Rp 1.350) + (biaya
variabel Rp 0,5x5.500 = Rp 2.750) = Rp. 4.100
KESIMPULAN
Kalkulasi biaya atau costing merupakan cara perhitungan baik biaya produksi dan
biaya produk yang didasarkan aktivitas nyata pengorbanan input untuk memperoleh
output.
Kalkulasi biaya terdiri dari Kalkulasi biaya berdasar aktivitas (ABC), Kalkulasi biaya
secara tradisional, dan Kalkulasi biaya secara Just in Time.
Model Just In Time merupakan cara menghemat dengan memproduksi suatu produk
hanya dalam kuantitas yang diminta pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Utari Dewi, Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro. 2016.
“Akuntansi Manajemen (Pendekatan Praktis)” Edisi 4. Mitra Wacana
Media. Indonesia.
Thank you