Metode Penelitian
1. Pengantar Filsafat
Ilmu Pengetahuan
Dr. Nachwan Mufti Adriansyah
1
Mahasiswa memiliki sikap yang baik
sebagai insan intelektual (pencari
kebenaran)
Respek kepada sesama
Respek thd jiwa, hasil kerja, pemikiran, dan
Tujuan milik orang lain
Pengajaran Respek menghasilkan jiwa yang tenang
Peka
Haus ilmu, penelusur permasalahan, mencari
pemecahan permasalahan
Berani & bertanggung jawab
mengutarakan pendapat / menyatakan
kebenaran persepsional,
2
Apakah Filsafat?
Philosophy atau filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophia.
Philos = kekasih/sahabat dan sophia = kebijaksanaan. Secara harfiah,
filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan pengetahuan.
Definisi filsafat dari para filsuf dunia
Menurut filsuf pra-sokratik: ilmu yang berupaya memahami hakikat alam dan realitas
dengan menggunakan akal budi/logika.
Menurut Plato: ilmu yang berusaha meraih suatu kebenaran yang murni.
Menurut Aristoteles: ilmu yang selalu mencari prinsip dan penyebab realitas yang ada.
Menurut Rene Descartes (filsuf Prancis), himpunan dari segala ilmu pengetahuan
yang pangkal penyelidikkannya ialah Tuhan, alam, dan manusia.
Menurut William James (filsuf Amerika): suatu upaya berpikir jelas dan terang
3
Apakah Filsafat ?
Definisi Filsafat
Ilmu untuk memperoleh “Kebenaran” dan “Kebajikan”
Kebenaran
Kebajikan
Keyakinan
4
Kekaguman/Keheranan (Thaumasia) ;
Menurut Aristoteles, karena kekaguman
manusia mulai berfilsafat.
Ketidakpuasan
mitos terkadang tidak masuk diakal sehingga
keterangan mitos tidak memuaskan manusia
4 Hal yang dan mulai berfilsafat
melahirkan Hasrat Bertanya
filsafat Kekaguman melahirkan pertanyaan yang tak
kunjung habis sehingga menimbulkan
pengamatan dan research
Keraguan (Aporia)
Keraguan merangsang manusia untuk selalu
bertanya. Akibatnya, menggiring manusia
5 untuk berfilsafat.
Sisi relijius dalam filsafat
Tuhanlah…pihak yang menciptakan “Kebenaran” dan “Kebajikan”
Keduanya berpasangan…karena Tuhan selalu menciptakan segala
sesuatu berpasangan
Kekaguman terhadap ciptaan Tuhan seharusnya melahirkan rasa
ingin tahu, keinginan mempertanyakan…
Dalam sains tidak ada dogma dan ketaatan perlu bukti
Respon positif dari keraguan akan berbagai dogma/mitos,
seharusnya ditindak-lanjuti dengan mencari berbagai bukti-
bukti…meneliti (research) !
Kehidupan akademik dan spiritualitas adalah perjalanan untuk
membuktikan keyakinan sehingga tersingkaplah kebenarannya
6
Ilmu Pengetahuan
7/264
Kebenaran
Kebajikan
Keyakinan
Definisi Kebajikan,
Keyakinan, dan Kebenaran
8
Kebenaran
9
Definisi “Kebenaran”
Kebenaran adalah “knowledge”
Ada yang tahu dan belum tahu, bersumber dari TuhanYME, diberikan
sbg hasil usaha (research) & hidayah
Sifat:
Bersifat relatif
Tersingkap pelan-pelan… karena usaha atau hidayah
Kebenaran persepsional (individual) dapat berubah menjadi
Kebenaran kolektif (hukum positif) melalui konsensus/kesepakatan
Bersifat tunggal (tak bisa dibagi) jika sudah mencapai kebenaran
hakiki / mutlak
Kebenaran memerlukan bukti:
3 macam bukti: Bukti filosofis / logika, Bukti matematik, dan Bukti
empirik 10
Kebenaran persepsional
11
Kebenaran Persepsional Vs Kebenaran Mutlak
Kebenaran
mutlaknya adalah
berbentuk silinder
Aku melihat
‘persegi
panjang’
Kebenaran
persepsional
bersifat relative
dan tergantung
sudut pandang
Aku melihat
‘lingkaran’
12
Bangunan Kebenaran
Menuju Kebenaran
Mutlak / Hakiki
Bukti
Empirik
Bukti
Matematika
13
Kebajikan
14
Kebajikan bukanlah sebuah
“pengetahuan” karena kebajikan adalah
nilai-nilai positif yg berasal dari naluri &
nurani yg diberikan TuhanYME kepada
semua manusia
Definisi Sifat
“Kebajikan” Jamak, berserakan dimana-mana
Universal Vs Kebenaran (persepsional)
Bukan monopoli golongan/agama tertentu
Kebajikan bersifat kolektif ,
kebenaran bersifat individual
KebenaranVs Kebajikan
16
Konstelasi Kebenaran & Kebajikan
RUANG
RUANG PRIBADI
KOLEKTIF Kebenaran
Kebajikan Kebenaran
Kebajikan
Kebenaran Kebajikan
Kebenaran
Kebajikan Kebenaran
Kebajikan
Kebenaran
Kebenaran
19
20
Keyakinan
21
Definisi:
Sesuatu yang dianggap
“Benar”…sekalipun bukti-buktinya belum
tersedia
Keyakinan umumnya terkait “masa lalu”
Keyakinan dan “masa depan” yang tidak
diketahui/dialami langsung (tidak ada
bukti empiris) akhirnya diyakini saja !
22
1. Keyakinan membentuk Realitas/
Kenyataan
2. Keyakinan menyederhanakan
kehidupan
3. Keyakinan adalah fondasi dalam
Manfaat membentuk “bangunan kebenaran”
Keyakinan 4. Keyakinan membuat hidup lebih
bermakna dan kokoh
5. …
6. …. What next ?
23
Keyakinan membuat kita melakukan
tindakan untuk merealisasikan keyakinan
Keyakinan agama membuat kita
melaksanakan/merealisasikan ajaran
1) Keyakinan agama
membentuk Yakin / tidak yakin untuk sukses
“Realitas” Yakin sukses membuat kemungkinan
sukses makin besar sukses makin
terealisasi
Tidak yakin sukses membuat kondisi
sebaliknya
24
Ada banyak pertanyaan dalam kehidupan
yang dapat disederhanakan melalui
keyakinan
2) Keyakinan
menyederhanakan Masa lalu Masa kini / hidup Masa depan
kehidupan
25
Bukti Empirik
3) Keyakinan
sebagai Bukti Matematika
fondasi
“Kebenaran” Bukti Filsafati / Logika
Keyakinan “Hipotesis”
26
Contoh: ….
4) Keyakinan
membuat hidup lebih
bermakna dan kokoh
27
Perbandingan: Kebenaran , Keyakinan, Kebajikan
28
End
29