Anda di halaman 1dari 29

MTH503

Metode Penelitian

1. Pengantar Filsafat
Ilmu Pengetahuan
Dr. Nachwan Mufti Adriansyah

1
Mahasiswa memiliki sikap yang baik
sebagai insan intelektual (pencari
kebenaran)
Respek kepada sesama
 Respek thd jiwa, hasil kerja, pemikiran, dan
Tujuan milik orang lain
Pengajaran  Respek menghasilkan jiwa yang tenang
Peka
 Haus ilmu, penelusur permasalahan, mencari
pemecahan permasalahan
Berani & bertanggung jawab
 mengutarakan pendapat / menyatakan
kebenaran persepsional,
2
Apakah Filsafat?
Philosophy atau filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophia.
 Philos = kekasih/sahabat dan sophia = kebijaksanaan. Secara harfiah,
filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan pengetahuan.
Definisi filsafat dari para filsuf dunia
 Menurut filsuf pra-sokratik: ilmu yang berupaya memahami hakikat alam dan realitas
dengan menggunakan akal budi/logika.
 Menurut Plato: ilmu yang berusaha meraih suatu kebenaran yang murni.
 Menurut Aristoteles: ilmu yang selalu mencari prinsip dan penyebab realitas yang ada.
 Menurut Rene Descartes (filsuf Prancis), himpunan dari segala ilmu pengetahuan
yang pangkal penyelidikkannya ialah Tuhan, alam, dan manusia.
 Menurut William James (filsuf Amerika): suatu upaya berpikir jelas dan terang

3
Apakah Filsafat ?

Definisi Filsafat
 Ilmu untuk memperoleh “Kebenaran” dan “Kebajikan”

Kebenaran
Kebajikan
Keyakinan

 Sumber “Kebenaran” dan “Kebajikan” :


 TuhanYME

4
 Kekaguman/Keheranan (Thaumasia) ;
Menurut Aristoteles, karena kekaguman
manusia mulai berfilsafat.
 Ketidakpuasan
mitos terkadang tidak masuk diakal sehingga
keterangan mitos tidak memuaskan manusia
4 Hal yang dan mulai berfilsafat
melahirkan  Hasrat Bertanya
filsafat Kekaguman melahirkan pertanyaan yang tak
kunjung habis sehingga menimbulkan
pengamatan dan research
 Keraguan (Aporia)
Keraguan merangsang manusia untuk selalu
bertanya. Akibatnya, menggiring manusia
5 untuk berfilsafat.
Sisi relijius dalam filsafat
Tuhanlah…pihak yang menciptakan “Kebenaran” dan “Kebajikan”
 Keduanya berpasangan…karena Tuhan selalu menciptakan segala
sesuatu berpasangan
Kekaguman terhadap ciptaan Tuhan seharusnya melahirkan rasa
ingin tahu, keinginan mempertanyakan…
 Dalam sains tidak ada dogma dan ketaatan  perlu bukti
Respon positif dari keraguan akan berbagai dogma/mitos,
seharusnya ditindak-lanjuti dengan mencari berbagai bukti-
bukti…meneliti (research) !
 Kehidupan akademik dan spiritualitas adalah perjalanan untuk
membuktikan keyakinan sehingga tersingkaplah kebenarannya
6
Ilmu Pengetahuan

Ilmu memberikan solusi atau alternatif yang bersifat umum berupa


asumsi-asumsi yang bisa digunakan oleh manusia
 Alat bantu manusia dalam membuat keputusan (decision)
 Dasar untuk mengambil keputusan, dimana keputusan didasarkan
kepada penafsiran kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif
Ilmu merupakan kumpulan ilmu pengetahuan yang telah teruji
secara konsisten dan objektif
 Kebenaran adalah relatif, selama tidak ada orang yang menolak fakta
tersebut  sampai terjadi fakta ilmiah yang baru

7/264
Kebenaran
Kebajikan
Keyakinan

Definisi Kebajikan,
Keyakinan, dan Kebenaran

8
Kebenaran

9
Definisi “Kebenaran”
Kebenaran adalah “knowledge”
 Ada yang tahu dan belum tahu, bersumber dari TuhanYME, diberikan
sbg hasil usaha (research) & hidayah
 Sifat:
 Bersifat relatif
 Tersingkap pelan-pelan… karena usaha atau hidayah
 Kebenaran persepsional (individual) dapat berubah menjadi
Kebenaran kolektif (hukum positif) melalui konsensus/kesepakatan
 Bersifat tunggal (tak bisa dibagi) jika sudah mencapai kebenaran
hakiki / mutlak
 Kebenaran memerlukan bukti:
 3 macam bukti: Bukti filosofis / logika, Bukti matematik, dan Bukti
empirik 10
Kebenaran persepsional

11
Kebenaran Persepsional Vs Kebenaran Mutlak
Kebenaran
mutlaknya adalah
berbentuk silinder
Aku melihat
‘persegi
panjang’

Kebenaran
persepsional
bersifat relative
dan tergantung
sudut pandang

Aku melihat
‘lingkaran’
12
Bangunan Kebenaran

Menuju Kebenaran
Mutlak / Hakiki

Bukti
Empirik
Bukti
Matematika

Bukti Filsafati / logika

13
Kebajikan

14
Kebajikan bukanlah sebuah
“pengetahuan” karena kebajikan adalah
nilai-nilai positif yg berasal dari naluri &
nurani yg diberikan TuhanYME kepada
semua manusia
Definisi  Sifat
“Kebajikan”  Jamak, berserakan dimana-mana
 Universal Vs Kebenaran (persepsional)
 Bukan monopoli golongan/agama tertentu
 Kebajikan bersifat kolektif ,
 kebenaran bersifat individual
KebenaranVs Kebajikan

16
Konstelasi Kebenaran & Kebajikan

RUANG
RUANG PRIBADI
KOLEKTIF Kebenaran

Kebajikan Kebenaran
Kebajikan

Kebenaran Kebajikan
Kebenaran

Kebajikan Kebenaran
Kebajikan
Kebenaran

Kebenaran

Nilai-nilai kebenaran dan kebajikan dalam suatu masyarakat kemudian dirumuskan


dalam undang-undang Hukum Positif melalui “KOMPROMI dan PERJANJIAN” 17
Etika memperlakukan “Kebenaran” & “Kebajikan”
 Etika “Kebenaran”
 Menyampaikan kebenaran sekalipun pahit  Kejujuran
 Menyampaikan kebenaran bukan saja hak, bahkan adalah
kewajiban asasi…sehingga didengarkan adalah ‘hak’. Prinsip
Mendengar adalah ‘kewajiban’ “Demokrasi “
 TETAPI, Menyampaikan harus dgn sabar  Tidak memaksakan
kebenaran, tidak putus asa, “nasehat”
 Respek thd “kebenaran persepsional” yg disampaikan org lain,
tapi boleh berbeda
 Etika “Kebajikan”
 Tolong-menolong dalam kebajikan
 Berlomba-lomba dalam kebajikan
 Langsung melaksanakannya
 JANGAN mencegah terjadinya Kebajikan , tetapi tolonglah…
atau setidaknya ikut berlomba berbuat kebajikan 18
Carilah yang “Benar” dan “Baik”

Contoh sesuatu yg Benar tapi Tidak Baik


 ………

Etika Contoh sesuatu yang Baik tapi Tidak


Benar
 ………

19
20
Keyakinan

21
Definisi:
Sesuatu yang dianggap
“Benar”…sekalipun bukti-buktinya belum
tersedia
Keyakinan umumnya terkait “masa lalu”
Keyakinan dan “masa depan” yang tidak
diketahui/dialami langsung (tidak ada
bukti empiris)  akhirnya diyakini saja !

Masa lalu Masa kini / hidup Masa depan

22
1. Keyakinan membentuk Realitas/
Kenyataan
2. Keyakinan menyederhanakan
kehidupan
3. Keyakinan adalah fondasi dalam
Manfaat membentuk “bangunan kebenaran”
Keyakinan 4. Keyakinan membuat hidup lebih
bermakna dan kokoh
5. …
6. …. What next ?

23
Keyakinan membuat kita melakukan
tindakan untuk merealisasikan keyakinan
 Keyakinan agama membuat kita
melaksanakan/merealisasikan ajaran
1) Keyakinan agama
membentuk Yakin / tidak yakin untuk sukses
“Realitas”  Yakin sukses membuat kemungkinan
sukses makin besar  sukses makin
terealisasi
 Tidak yakin sukses membuat kondisi
sebaliknya

24
Ada banyak pertanyaan dalam kehidupan
yang dapat disederhanakan melalui
keyakinan

2) Keyakinan
menyederhanakan Masa lalu Masa kini / hidup Masa depan
kehidupan

25
Bukti Empirik
3) Keyakinan
sebagai Bukti Matematika
fondasi
“Kebenaran” Bukti Filsafati / Logika

Keyakinan “Hipotesis”

26
Contoh: ….

4) Keyakinan
membuat hidup lebih
bermakna dan kokoh

27
Perbandingan: Kebenaran , Keyakinan, Kebajikan

Kebenaran Keyakinan Kebajikan


Lingkup Individu Sangat individual Kolektif / social
Etik Disampaikan ke Untuk diri sendiri  Tolong menolong /
khalayak ramai dan energi pribadi berlomba-lomba
diargumentasikan dalam kebajikan
Bukti Perlu bukti Tidak perlu bukti, Tidak ada perdebatan
tetapi perlu dasar karena universal dan
berpikir dipahami semua
orang

28
End

29

Anda mungkin juga menyukai