Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN)
Nama Kelompok :
1. Maulicko Chandra .F. (20117043)
2. Mawaddah. (20117044)
3. Melinda Varianty .H. (20117045)
4. Milla Artika Sari (20117046)
5. Yunita Arinda .R. (20117084)
Pengertian
• limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan
konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu
kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya.
Tujuan pengelolaan limbah B3
• Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran
atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3, serta melakukan
pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan
fungsinya kembali.
Identifikasi limbah B3
Limbah B3
dari sumber
tidak
spesifik Limbah B3
Limbah B3
dari bahan
dari sumber
kimia
spesifik
kadaluarsa

Berdasarkan
sumber
Mudah
meledak

Korosif Mudah
terbakar

Berdasarkan
karakteristik

Menyebab Bersifat
kan infeksi reaktif

Beracun
Pengelolaan limbah B3
• Pengelolaan limbah B3 meliputi kegiatan:
1. Pengumpulan.
2. Pengangkutan.
3. Pemanfaatan.
4. Pengolahan.
5. Penimbunan.
• Penanganan limbah B3 secara umum dapat dilakukan dengan :
1. Penyimpanan dalam gudang.
2. Pendaur ulangan.
3. Pembakaran (Insinerator).
4. Pemadatan (Solidifikasi) dan Pemantapan ikatan (Stabilisasi).
5. Penimbunan/penanaman (Landfill).
Pengolahan limbah B3
• Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan limbah.
Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:
1. proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi, adsorpsi,
penukaran ion dan pirolisa.
2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan komponen-
komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll.
3. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan kandungan
limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah
dibuang ke tempat penimbunan akhir
4. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat
khusus insinerator.
Syarat lokasi pengolahan limbah B3
• Agar pada saat pengolahan limbah B3 ini tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan,
perlu sekali memperhatikan syarat-syarat tempat yang untuk dijadikan sebagai tempat
pengolahan limbah B3 ini, diantaranya adalah:
1. Merupakan darah yang bebas dari banjir.
2. Jarak antara lokasi pengolahan dengan fasilitas umum minimal 50 meter agar tidak
mengganggu aktivitas orang lain.
3. Untuk jarak antara tempat pengolahan dengan permukiman, perdagangan, rumah
sakit, pelayanan kesehatan lainnya serta sumber mata air atau sumur minimal memiliki
jarak sekitar 300 meter, dengan tujuan agar tidak mencemari tempat-tempat tersebut.
4. Pada jarak paling dekat yaitu 300 meter dari daerah yang dilindungi seperti: cagar
alam, hutan lindung atau yang lainnya, agar tidak terjadi suatu kebakaran atau hal
yang tidak diinginkan lainnya.
Hasil pengolahan limbah B3
• Ada beberapa hasil pengolahan limbah B3 yang perlu diketahui diantaranya dengan
adanya pengolahan ini telah memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3
dengan jangka waktu yang lama sekitar 30 tahun tempat pembuangan akhir habis
masa pakainya atau ditutup.
Simbol B3
1. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat
melepaskan banyak panas atau menimbulkan api ketika
bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama bahan
bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam
keadaan hampa udara.

2. Simbol ini menunjukkan suatu


bahan yang memiliki
karakteristik mudah terbakar.

3.
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang
memiliki karakteristik beracun (toxic).
4. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik
berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika
terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan

5. Simbol ini menunjukkan suatu bahan


yang memiliki karakteristik dapat
menyebabkan iritasi.

6.
Simbol ini menunjukkan suatu
bahan yang memiliki karakteristik
korosif.

7. Simbol ini untuk menunjukkan


suatu bahan yang dapat
menimbulkan bahaya terhadap
lingkungan.
8.
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka
panjang atau berulang dengan bahan ini dapat
menyebabkan efek kesehatan.

9. Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka


panjang atau berulang dengan bahan ini dapat
menyebabkan efek kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai