Anda di halaman 1dari 49

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

KEBIJAKAN
REVIU LAPORAN KEUANGAN

Disampaikan pada
Rapat Koordinasi Perencanaan Program Pengawasan Internal
Jakarta, 8 Februari 2018

Oleh :
Mohamad Hardi, Ak. Mprof Acc, CA
Inspektur 1 Kemenristekdikt
LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan yang disusun terdiri atas :


a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b. Neraca
c. Laporan Operasional (L/O)
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)

Permenkeu nomor:222/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian laporan Keuangan


Kementerian /Lembaga.

2
3

LAPORAN KEUANGAN BLU


Berdasarkan PMK 220/PMK.05/2016
Laporan Keuangan BLU yang disusun terdiri atas :

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
c. Neraca
d. Laporan Operasional (L/O)
e. Laporan Arus Kas
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
g. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)

Permenkeu nomor:220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU


KRITERIA DALAM PENENTUAN OPINI LK

Kesesuaian dengan Standar


Akuntansi Pemerintahan Efektivitas Pengendalian
(SAP) dan Materialitas Intern
Kesalahan saji

Kepatuhan terhadap ketentuan Memadainya Pengungkapan


perundang-undangan dalam CaLK

4
PERMASALAHAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN

5
Kas.
1. Ada Rekening Koran yang tidak masuk dalam Sistem Akuntansi Satuan Kerja
2. Ditemukan Kas pada BLU dan Kas Setara Kas Lainnya yang berbentuk Pinjaman
Pegawai, Uang Muka Kegiatan, SPJ yang belum dipertanggungjawabkan.
Pinjaman pegawai berumur sangat lama dengan cicilan minim.
3. Masih banyak akun Kas – Bank yang tidak dapat dirinci per uang tunai dan saldo
bank yang ada.
- Kas pada Bendahara Pengeluaran
- Kas pada Bendahara Penerimaan
- Kas pada BLU
- Kas Lainnya dan Setara Kas
4. Pada Laporan Keuangan tidak didukung dengan BA Pemeriksaan Kas.

6
piutang.
1. Satuan Kerja belum dapat merinci Piutang secara akurat. Saldo Piutang belum
sama dengan rincian.
2. Rincian cenderung Global …. Tidak nominasi setiap orang / penanggung jawab
piutang.
3. Aging Skedul (kualitas piutang) bervariasi… tidak mengacu pada Permenkeu.
4. Pembebanan ke Beban Penyisihan Piutang tidak sama dengan penambahan akun
Akumulasi Penyisihan Piutang Tak Tertagih

7
Uang muka belanja.
1. Banyak Uang Muka yang berumur lama (lebih dari satu tahun).
2. Pemegang Uang Muka tidak jelas.

8
persediaan.
1. Tidak didukung dengan BA Stock Opname Fisik.
2. Tidak semua persediaan tercantum dalam akun Persediaan, terutama persediaan
yang berada di Fakultas/Jurusan/Laboratorium.

9
Pendapatan yang masih
harus diterima.

1. Kadang dipakai untuk menampung Piutang Pendidikan.

10
Aset tetap.
1. Rekonsiliasi antara SIMAK vs SAIBA tidak sama.
2. Banyak muncul akun asset tak beregister.
3. Rincian asset dengan Aset Tetap masih ada yang belum lengkap.
4. Pada data SIMAK …. Transfer masuk dan transfer Keluar sering tidak sama. Pada
SAIBA akun transfer keluar transfer masuk ini dapat dilihat pada Neraca Saldo.

11
Aset tetap.
6. Pengungkapan dinilai oleh BPK belum memadai, khususnya yang memiliki asset
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Semestinya KDP diberikan penjelasan sesuai
PSAP no 8, yakni harus mengungkapkan Rincian kontrak KDP berikut tingkat
penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya, Nilai kontrak konstruksi dan
sumber pembiayaannya, Jumlah biaya yang telah dikeluarkan, Uang muka kerja
yang diberikan, dan Retensi nya.
7. Penjelasan Ca LK tentang Aset Tetap , atas tanah yang dikuasai pihak ketiga agar
diungkapkan.

12
Pengecekan Apakah sudah
melakukan Jurnal Akrual
Jurnal Akrual t.d:
◦ Pendapatan Diterima Dimuka
◦ Pendapatan Yang Masih harus Diterima
◦ Beban Dibayar Dimuka PAST
MEL IKAN T
A
◦ Beban Yang Masih Harus Dibayar BALI KUKAN ELAH
K AT
AKR AS T JURNAL
UAL RA
Transaksi Akrual yang umumnya ada di Satker adalah: TAHU NSAKSI
◦ Pendapatan Sewa diterima Dimuka, N 20
16!
◦ Beban Sewa yang masih harus dibayar
◦ Beban Listrik/telepon/air yang masih harus dibayar
◦ Beban Pegawai yang masih harus dibayar

Selain transaksi diatas masih ada kemungkinannya.

13
Standar Reviu atas Laporan Keuangan
(PP 60/2008, Ps. 57 ayat (5))

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menetapkan standar


reviu atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
ayat (3), dan ayat (4) untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh aparat pengawasan intern
pemerintah.

PMK No. 255/PMK.09/2015 tgl 31 Desember 2015 tentang


Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Kep Dirjen Perbendaharaan No. 287/PB/2016 tentang


Tata cara Review Laporan Keuangan BLU bagi Kanwil DJPerbendaharaan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Tingkat UAKPA di Lingkungan Kementerian


Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dikeluarkan oleh Itjen No.
947/G.G2/LK/2017 tgl 18 Mei 2017

14
RUANG LINGKUP REVIU
Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK K/L, termasuk
penelaahan atas catatan akuntansi dan dokumen sumber yang diperlukan.
Reviu dititikberatkan pada unit akuntansi dan/atau akun LK K/L yang berpotensi
tinggi terhadap permasalahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau
penyajian LK K/L
Reviu dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berjenjang, yang
mencakup unit-unit akuntansi pada Kementerian Negara/Lembaga, yaitu UAKPA,
UAPPA-W, UAPPA-El dan UAPA, serta UAKPB, UAPPB-W, UAPPB-El dan UAPB
SASARAN DAN WAKTU PELAKSANAAN REVIU

Sasaran reviu adalah Menteri/Pimpinan Lembaga


memperoleh keyakinan bahwa penyelenggaraan akuntansi
telah sesuai dengan SAI dan LK K/L disajikan sesuai dengan
SAP, serta Menteri/Pimpinan Lembaga dapat menghasilkan
LK K/L yang berkualitas.
Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan
anggaran dan penyusunan LK K/L. Yang dimaksudkan
dengan paralel adalah reviu dilakukan bersamaan atau
sepanjang pelaksanaan anggaran dan penyusunan LK K/L
Semesteran dan Tahunan, serta tidak menunggu setelah LK
K/L tersebut selesai disusun.
KEYAKINAN TERBATAS
Keyakinan terbatas yang dihasilkan dalam reviu meliputi
keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi dalam LK K/L serta pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan transaksi sesuai dengan SAP.
PELAKSANAAN REVIU

Tahap pelaksanaan reviu mencakup kegiatan penelaahan atas penyelenggaraan


akuntansi dan LK K/L pada unit reviu, serta penyusunan Kertas Kerja Reviu (KKR).
Tahap pelaporan reviu mencakup kegiatan penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR),
Ikhtisar Hasil Reviu (IHR), dan Laporan Hasil Reviu (LHR), yang dilakukan secara
berjenjang mulai dari tingkat UAKPA sampai dengan tingkat UAPA
Sebagai dukungan atas pelaksanaan reviu, pereviu dapat melakukan
pendampingan terhadap unit akuntansi Kementerian Negara/Lembaga selama
pelaksanaan pemeriksaan LK K/L oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
PELAPORAN REVIU
Pelaporan reviu pada pokoknya mengungkapkan tujuan dan
alasan pelaksanaan reviu, prosedur reviu yang dilakukan,
kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan
yang disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan
saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan.
Bentuk Pelaporan Reviu
 CHR
 IHR
 LHR
Akurat dan Handal

Akurat Handal

Saldo LK K/L Data Keuangan = Data BMN


=
Buku Besar Data Keuangan Unit = Data KPPN (SAI)

Data BMN Unit = Data KPKNL (SIMAK


Saldo LK K/L BMN)
=
Laporan Pendukung Data BMN = Data Hasil Inventarisasi

20
Yang direview ?
1. Kelengkapan Laporan Keuangan
2. Kesesuaian Dengan Persamaan Dasar Akuntansi
3. Review Per komponen Laporan Keuangan
a) Neraca Percobaan
b) Laporan Realisasi Anggaran
c) Laporan Operasional
d) Laporan Perubahan Ekuitas
e) Neraca
f) Catatan atas Laporan Keuangan

4. Review antar komponen Laporan Keuangan


a) Intra Laporan Keuangan
b) Dengan L-BMN 21
HAL YANG PERLU DIPERHARTIKAN SEBELUM REVIU LAPORAN KEUANGAN

Pastikan Laporan Keuangan yang akan direview telah :


1. Dilakukan rekonsiliasi nilai Pagu, Pendapatan dan
Belanja dengan KPPN Berita Acara Rekonsiliasi
(BAR).
2. Dilakukan rekonsiliasi internal nilai Persediaan,
Aset Tetap dan Aset Lainnya antara SAIBA dengan
SIMAK-BMN Berita Acara Rekonsiliasi Internal.
3. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) telah dibuat dan
siap ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA).
4. Pengecekan Saldo Normal dan Persamaan Akuntansi
22
SAIBA
SIMAK BMN

PERSEDIAAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


LAPORAN OPERASIONAL (LO)
PENDAPATAN 600
BEBAN 1.000
SURPLUS (DEFISIT) KEG.OPERASIONAL (400)
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KEG.NON OPR 100 Harus BALANCED:
SURPLUS SEBELUM POS LUAR BIASA (300) Total ASET = Kewajiban +
POS LUAR BIASA (0) Ekuitas

SURPLUS (DEFISIT) LO (300)

NERACA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE) TOTAL ASET 5.200
EKUITAS AWAL 2.000
DEFISIT LO (300) TOTAL KEWAJIBAN 2.000
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 1.500 EKUITAS 3.200
EKUITAS AKHIR 3.200
Pengecekan Saldo Normal
CONTOH SALDO NORMAL adalah sebagai berikut:
Akun Saldo Normal
Aset (1xxxxx) Debet
Penyisihan Piutang Kredit
Akumulasi Penyusutan Kredit
Kewajiban (2xxxxx) Kredit
Pendapatan (4xxxxx) Kredit
Pengembalian Pendapatan Debet
Beban (5xxxxx) Debet
Beban Penyisihan Piutang Debit

25
Cek
Cekkesesuaian
kesesuaianLaporan
LaporanKeuangan
Keuangandengan
denganpersamaan
persamaan
dasar
dasarakuntansi.
akuntansi.

Dengan cara Membandingkan apakah :


Dengan cara Membandingkan apakah :
1. Total Nilat Aset = Total Kewajiban + Ekuitas
1. Total Nilat Aset = Total Kewajiban + Ekuitas
2. Surplus/Defisit di LO = Surplus/Defisit di LPE
2. Surplus/Defisit di LO = Surplus/Defisit di LPE
3. Nilai Ekuitas di LPE = Nilai Ekuitas di Neraca
3. Nilai Ekuitas di LPE = Nilai Ekuitas di Neraca
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN

27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(CALK)
1. Pastikan CaLK telah menjelaskan LO dan LPE
2. Pastikan angka-angka pada:
◦ LRA, Penjelasan
SAMA pada
◦ LO, DENGAN CaLK
◦ LPE,
◦ Neraca

28
Kecukupan Pengungkapan
dalam CaLK
Pengungkapan “Konstruksi dalam Pengerjaan - KDP” (PSAP 08
tentang KDP):
Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam Pengerjaan pada
akhir periode akuntansi:
a) Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaiannya;
b) Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya.
c) Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar;
d) Uang muka kerja yang diberikan;
e) Retensi.

29
PROGRAM KERJA REVIU
SISTEM MONITORING DAN
INFORMASI PENGAWASAN
ATAS REVIU LAPORAN
KEUANGAN
Tujuan pengembangan aplikasi
1. Tujuan utama pengembangan aplikasi ini adalah:

a. Menyeragamkan format data isian Catatan Hasil Reviu (CHR) dan Ikhtsar Hasil Reviu (IHR) atas LK;
b. Untuk memudahkan kompilasi data hasil reviu (CHR dan IHR) LK yang dilakukan oleh seluruh satker
dibawah Kementerian Riset Teknologi dan Dikt.
c. Memudahkan Inspektorat Jenderal Kemenristekdikt memantau pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan
oleh SPI/Auditor.
d. Kemenristekdikt mempunyai database system atas Hasil Reviu Laporan Keuangan yang diperoleh
secara web based.
e. Kemenristekdikt dapat memperoleh informasi LK seluruh satker dan dapat melakukan konsolidasi
Laporan Keuangan dari seluruh Satker yang telah mengisi data LK-nya.
f. Bahan dalam penyusunan perencanaan pengawasan Inspektorat Jenderal.
g. Selain itu aplikasi ini juga diharapkan dapat memudahkan SPI dalam menyusun CHR dan IHR dan memperlancar
penyampaian Laporan Reviu Laporan Keuangan
Gambaran umum aplikasi
 Aplikasi ini merupakan tool (alat bantu) untuk SPI dalam melakukan kegiatan reviu laporan
keuangan;
 Dalam tahap awal, data keuangan sepert Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas masih harus diinput datanya oleh operator
SAIBA. Rencana ke depan, data akan ditarik langsung dari aplikasi SAIBA;
 Setelah data laporan keuangan diinput secara lengkap, SPI dapat melaksanakan proses reviu;
 Hasil reviu dituangkan dalam Catatan Hasil Reviu (CHR) dan IHR;
 Seluruh koreksi yang dihasilkan dalam CHR akan secara otomats diakumulasi menjadi
Ikhtsar Hasil Reviu (IHR).
Gambaran bisnis proses dan
roles
1. Administrator 2. Operator SAIBA 3. Pereviu SPI

• Membuat user • Menginput data • Melakukan reviu


• Menentukan hak akses Laporan Keuangan • Mengisi hasil reviu ke
• Menambah data • Posting dalam CHR dan IHR
referensi • Posting
DAFTAR SATKER YANG TELAH SELESAI
REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017
NO SATKER

1 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH I MEDAN
3 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IV BANDUNG
4 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IX UJUNG PANDANG
5 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH X PADANG
6 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XIII ACEH
7 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XIV PAPUA
NO SATKER
8 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
9 POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
10 POLITEKNIK NEGERI BALI
11 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
12 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
13 POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
14 POLITEKNIK NEGERI CILACAP
15 POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
16 POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
17 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
18 POLITEKNIK NEGERI MADIUN
19 POLITEKNIK NEGERI MALANG
20 POLITEKNIK NEGERI MEDAN
NO SATKER

21 POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


22 POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
23 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
24 UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
25 UNIVERSITAS JEMBER
26 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
27 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
28 UNIVERSITAS MUSAMUS
29 UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
30 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
31 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
32 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
NO SATKER

33 UNIVERSITAS SAMUDRA
34 INSTITUT SENI DAN BUDAYA INDONESIA BANDUNG
35 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII SURABAYA
36 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
37 UNIVERSITAS KHAIRUN
38 UNIVERSITAS LAMPUNG
39 INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
40 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH V
41 UNIVERSITAS SYIAH KUALA
42 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XII
43 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VIII
44 POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
NO SATKER

45 POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA


46 POLITEKNIK NEGERI KUPANG
47 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
48 POLITEKNIK NEGERI SAMBAS
49 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
50 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
51 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
52 UNIVERSITAS INDONESIA
53 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
54 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
55 UNIVERSITAS TIMOR
56 INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAFTAR SATKER DALAM PROSES REVIU
LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN APLIKASI
NO SATKER

1 INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA


2 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI SEMARANG
3 POLITEKNIK NEGERI AMBON
4 POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
5 POLITEKNIK NEGERI JEMBER
6 POLITEKNIK NEGERI MADURA
7 POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA
NO SATKER
8 POLITEKNIK NEGERI PADANG
9 POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
10 POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL
11 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN
12 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
13 UNIVERSITAS BENGKULU
14 UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
15 UNIVERSITAS HALU OLEO
16 UNIVERSITAS ANDALAS
17 UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
18 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
19 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
20 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
NO SATKER

21 UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
22 UNIVERSITAS NEGERI MANADO
23 UNIVERSITAS TANJUNGPURA
24 UNIVERSITAS UDAYANA
25 INSTITUT SENI DAN BUDAYA INDONESIA ACEH
26 INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
27 INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
28 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH II PALEMBANG
29 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH III JAKARTA
30 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IX UJUNG PANDANG
31 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII SURABAYA
32 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XI BANJARMASIN
NO SATKER

33 KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XIII ACEH


34 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
35 UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
36 POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
37 UNIVERSITAS PALANGKARAYA
38 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
39 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
EVALUASI PENYAMPAIAN REVIU LK

1. Penyampaian laporan hasil reviu yang dilakukan melalui email belum


mengikuti standar pelaporan sesuai PMK 255/2015
2. Pengisian CHR pada apilkasi masih belum lengkap, terutama saran
perbaikannya dan Status atas Catatan.
3. Per 6 Februari 2018 baru 56 LK Satker 2017 yang di reviu
4. Baru 35 Satker yang melakukan Reviu menggunakan aplikasi Reviu LK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai