Anda di halaman 1dari 21

1.

TEKS AKADEMIK DAN NON-


AKADEMIK
2. TEKS AKADEMIK DALAM BERBAGAI
GENRE MAKRO DAN TEKS ULASAN
BUKU

Bima Prakarsa Fairus 170401055


Ilham Ardianto 170401110
Novrizal Efendi 170401001
Mufid Muhammad170401206

UNIVERSITAS PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


MUHAMMADIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
RIAU 2018/2019
Pembahasan

Untuk memudahkan pembahasannya maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perbedaan teks akademik dengan teks non-akademik?

2. Bagaimanakah teks akademik dalam berbagai genre makro?

3. Apa itu teks ulasan buku?


Tujuan

1) Mengetahui perbedaan teks akademik dan teks non-akademik.

2) Mengetahui teks akademik dalam berbagai genre makro.

3) Mengetahui apa itu teks ulasan buku.


Teks Akademik dan Teks Non-akademik

Perbedaan antara teks akademik dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara memadai
dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain
sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-
bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik
tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Akademik dan Non-akademik
Sebuah teks biasanya mengandung ciri-ciri lisan dan ciri-ciri tulis sekaligus. Hal ini berati bahwa sebuah teks
yang tergolong ke dalam teks tulis, misalnya artikel ilmiah, pasti dalam hal tertentu juga mengandung ciri-ciri
lisan. Sebaliknya, percakapan di antara dua orang yang sudah barang tentu itu merupakan teks lisan, pasti
dalam hal tertentu juga mengandung ciri-ciri tulis. Dengan demikian, sebagaimana telah Anda baca di atas,
perbedaan di antara keduanya bukanlah perbedaan secara hitam-putih. Seperti tampak pada Gambar 1, dua-
duanya menunjukkan sebuah kontinum bahwa berdasarkan ciri-cirinya sebuah teks cenderung bergaya lisan,
bergaya tulis, atau bergaya di antara lisan dan tulis (Wiratno & Santosa, 2011).

Gambar 1 Kontinum antara gaya lisan dan gaya tulis

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Perbedaan Antara Teks Akademik Dan Non Akademik
Teks akademik (tulis, Ilmiah) Teks non akademik (lisan,non ilmiah)

Sederhana dalam hal struktur kalimat; 1 Rumit dalam struktur kalimat;


1

Padat informasi; 2 Cenderung tidak padat informasi;


2

3 Padat akan kata-kata leksikal; 3 Pada takan kata-kata struktural;

Banyak memanfaatkan nominalisasi; 4 Cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi;


4

5 Banyak memanfaatkan metafora gramatika, dan karenanya banyak 5 Cenderung sedikit memanfaatkan metafora gramatika, dan karenanya tidak banyak
mengandung ungkapan yang inkongruen; mengandung ungkapan yang inkongruen;

Banyak memanfaatkan istilah teknis; 6 Cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis;


6

7 Bersifatt taksonomik dan abstrak; 7 Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat taksonomik;

Banyak memanfaatkan sistem pengacuan esfora; 8 Tidak menunjukkan pengacuan esfora sebagai ciri penting;
8
Banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif untuk membuat 9 Tidak menonjol pada salah satu jenis proses;
9
definisi atau identifikasi dan proses relasional atributif untuk membuat
deskripsi;
Bersifat monologis, dan untuk itu lebih banyak mendayagunakan jenis 10 Bersifat dialogis, dan untuk itu, mendayagunakan jenis kalimat yang lebih bervariasi;
10
kalimat indikatif-deklaratif;

Memanfaatkan bentuk pasif untuk memberikan tekanan kepada pokok 11 Memberikan tekanan kepada pelaku dalam peristiwa dialog, sehingga pelaku peristiwa
11
persoalan yang dikemukakan, bukan kepada pelaku, dan akibatnya, teks yang menjadi lebih penting tersebut menimbulkan sifat subjektif;
akademik menjadi objektif, bukan subjektif;
Seharusnya tidak mengandung kalimat minor; 12 Sering mengandung kalimat minor;
12
Seharusnya tidak mengandung kalimat takgramatikal; 13 Sering mengandung kalimat takgramatikal;
13
Biasanya mengambil genre faktual, seperti deskripsi, prosedur, eksplanasi, 14 Mengambil genre yang lebih bervariasi dan dapat faktual atau fiksional;
14
eksposisi, dan diskusi, bukan penceritaan fiktif;

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro

1. Ulasan Buku

Buku dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku pelajaran dalam bidang studi tertentu
termasuk ke dalam buku ajar. Sesuai dengan namanya, buku referensi adalah buku yang digunakan sebagai
referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya ilmiah. Di lingkungan akademik, buku sering
diulas untuk mengetahui keunggulan dan kelemahannya. Ulasan buku yang juga sering disebut timbangan
buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro

2. Proposal

Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan. Proposal dapat berupa
proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur teks pendahuluan, landasan
teori dan tinjauan pustaka, dan metodologi penelitian. Adapun proposal kegiatan memiliki struktur teks
pendahuluan, tata laksana kegiatan, dan penutup. Masing-masing tahapan pada struktur teks proposal
mengandung genre mikro yang berbeda-beda, sesuai dengan fungsi retoris masing-masing tahapan tersebut.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro

3. Laporan

Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan penelitian ditata
dengan struktur teks: pendahuluan, landasan teoritis dan tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil,
pembahasan, dan penutup. Adapun laporan kegiatan mempunyai struktur teks yang lebih fleksibel, sesuai
dengan cakupan kegiatan yang dilaporkan itu. Akan tetapi, pada umumnya, struktur teks laporan kegiatan
adalah pendahuluan, deskripsi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan penutup. Masing-masing tahapan pada
struktur teks tersebut mengandung genre mikro yang berbeda-beda, sesuai dengan fungsi retoris masing-
masing.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

Teks ulasan juga disebut teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel, sehingga teks ulasan
dapat disebut artikel ulasan. Di lingkungan kita, karena ulasan biasanya dibuat terhadap buku, teks ulasan
dinamakan ulasan buku, resensi buku, atau timbangan buku. Sesungguhnya, ulasan tidak harus dibuat terhadap
buku, tetapi juga dapat dibuat untuk karya-karya lain seperti artikel, karya sastra (cerpen, novel, drama, dan
puisi), serta karya seni (musik, tari, kriya, lukis, pertunjukan, dan film). Bahkan ulasan dapat dibuat terhadap
sebuah peristiwa, misalnya olah raga atau kegiatan sosial lainnya. Ulasan merupakan teks yang berfungsi untuk
menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya atau peristiwa yang diulas tersebut (Gerot &
Wignell, 1994; Hyland & Diani, 2009)

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

A. Struktur Teks Ulasan Buku

Teks ulasan buku disusun dengan struktur teks identitas, orientasi, tafsiran isi, evaluasi, rangkuman evaluasi.
Struktur teks itu dapat dinyatakan dalam bentuk bagan, seperti tampak pada Gambar 2 sebagai berikut:

Gambar 2 Struktur Teks Ulasan

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

1. Identitas
Ulasan buku lazimnya diawali dengan memberikan informasi tentang identitas buku yang diulas. Meskipun mengandung i
nformasi yang penting, sesungguhnya identitas bersifat opsional pada struktur teks. Semua informasi itu merupakan fakta-f
akta penting mengenai identitas buku yang diulas. Informasi lain masih dapat Anda tambahkan tergantung keperluan Anda s
ebagai pengulas buku, misalnya harga buku, nomor ISBN, dan lingkup penerbitan: nasional atau internasional.

Identitas Judul : Mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Penulis : Suyadi
Penerbit : Penerbit Andi, Yogyakarta
Tahun : 2013
Tebal : 178 halaman + 10 halaman prakata dan daftar isi
Bahasa : Indonesia
Sampul : Latar putih, merah, dan hitam

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

2. Orientasi

Tahapan Orientasi identik dengan pengantar kepada seluruh ulasan.

Tahapan ini berfungsi untuk:

(1) Menyampaikan informasi tentang buku apa yang diulas (dalam hal jenis dan aliran ilmu yang disajikan),
siapa penulisnya (dalam hal jati dirinya), dan siapa pembaca yang dituju (dalam hal segmentasinya);

(2) Memposisikan buku yang diulas;

(3) Menyatakan pendapat pengulas tentang buku itu;

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

3. Tahapan Tafsiran Isi

Tahapan Tafsiran Isi memuat:

(1) Penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat ia menulis buku itu.
(2) Isi atau ringkasan buku yang diulas sebagai hasil dari pembacaan oleh pengulas terhadap buku itu.

(3) Perbandingan isi buku yang diulas dengan buku-buku lain yang sejenis. Pada tahapan ini, isi buku itu d
iuraikan bab demi bab. Memang betul bahwa isi buku itu dapat disampaikan dalam bentuk ringkasan, tetap
i perlu digarisbawahi bahwa teks ulasan buku tidak sama dengan ringkasan buku. Ringkasan hanya
merupakan bagian kecil dari ulasan buku seluruhnya, dan hanya terletak di Tahapan Tafsiran Isi.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

4. Evaluasi

Tahapan Evaluasi berfungsi untuk menilai karya yang diulas. Dapat dikatakan bahwa
Tahapan Evaluasi adalah bagian inti dari teks ulasan, karena pada tahapan inilah
pengulas dituntut untuk memberikan penilaian analitis, objektif, dan kritis atas buku
atau materi yang diulas.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

5. Rangkuman Evaluasi

Tahapan Rangkuman Evaluasi berisi simpulan dan saran atas ulasan buku yang dibuat.
Pada bagian pertama tahap ini, penulis teks ulasan memberi simpulan akhir mengenai
buku yang diulas dan pandangan subjektif pengulas atas buku yang diulas dengan
berdasarkan pada Tahapan Orientasi, Tafsiran Isi, dan Evaluasi yang diberikan sebelum
nya.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

B. Aspek Penilaian

1. Persamaan dan perbedaan struktur teks dari masing-masing


ulasan buku.
2. Cara masing-masing ulasan itu memanfaatkan genre mikro
pada tahapan-tahapan struktur teksnya.
3. Kedalaman informasi yang diungkapkan.
4. Aspek-aspek yang dinilai.
5. Derajat ketajaman penilaian dan
6. Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan sebagai dasar
penilaian.

Setiap jenis teks mempunyai struktur teks baku sendiri-sendiri. Akan tetapi, untuk tujuan tertentu struktur teks
dapat disederhanakan, tanpa meninggalkan tahapan-tahapan yang inti.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

C. Formulasi Bahasa

Pada saat Anda menelusuri setiap tahapan dalam teks ulasan buku, Anda sudah menaruh
perhatian pada formulasi bahasa. Kali ini, Anda hanya akan menganalisis formulasi bahasa pada
Tahapan Evaluasi.
Kenyataannya adalah bahwa unsur penilaian atau evaluasi dalam ulasan buku terletak pada
Tahapan Evaluasi. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa penilaian harus selalu berada di
tahapan tersebut. Penilaian dapat muncul di tahapan-tahapan mana pun, kecuali Tahapan Identitas.
Mengingat betapa pentingnya penilaian pada teks ulasan buku, Anda perlu mempertanyakan
formulasi bahasa yang digunakan dalam penilaian. Menilai atau mengevaluasi adalah menyatakan
pandangan, sikap, dan posisi terhadap sesuatu yang dinilai.

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Teks Ulasan Buku

D. Manfaat

Untuk dapat membuat sintesis teori, beberapa teori yang Anda peroleh dengan
meringkas sejumlah sumber tadi Anda banding-bandingkan dan Anda kritisi. Salah satu
cara yang ditempuh adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan sekaligus jawaban-
jawaban yang memungkinkan. Pada akhirnya, Anda dapat menguji apakah teori hasil
sintesis itu dapat membantu memecahkan masalah yang Anda ajukan dalam skripsi.
Ringkasan buku atau karya untuk membuat sintesis teori dan sintesis teori itulah menjadi
bab landasan teori dan tinjauan pustaka

Nurwardani, Paristiyawati. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Kesimpulan

1)Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis,misalnya buku, ulasan buku,
proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
2)Teks non-akademik dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya dongeng, novel, dan cerpen.

3)Teks akademik dalam berbagai genre makro antara lain ulasan buku, proposal, dan laporan.
4)Teks ulasan buku merupakan teks yang berfungsi untuk menimbang, menilai, dan mengajukan
kritik terhadap karya atau peristiwa yang diulas tersebut.
5)Di dalam teks ulasan buku terdapat hal penting yang harus diingat antara lain: struktur teks ulasan
buku, aspek penilaian, formulasi bahasa, dan manfaat.

Anda mungkin juga menyukai