Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN

SUMBER DAYA
MANAJEMEN SUMBER DAYA

• Terdapat 3 macam sumber daya yang dijelaskan dalam ini, diantaranya :


• 1. energi
• 2. air
• 3. Material / bahan berbahaya (material, zat kimia, dan limbah)
MANAJEMEN ENERGI

• Peningkatan biaya energi di masa lalu membuka peluang-peluang baru. Generasi penopang (cogeneration), perbaikan
sisa panas, system control khusus , system pencahayaan hanya sebagian kecil peluang yang ada.
• Saat ini untuk beberapa hal sudah cukup cost-effective, sebaliknya bila biaya energi rendah, komponen tersebut
tinggi.
• Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya energi. Penurunan biaya sebesar 5-10 % pada tahun pertama
adalah wajar dan program dua atau tiga tahunan penurunan hingga 15% adalah hal yang tidak biasa.
• Kebanyakan program pada akhirnya mampu memangkas biaya energi hingga 30% bahkan lebih. Beberapa kasus ekstrem
biaya energi dipangkas 50-60%. Teknologi yang ada saat ini mulai berkembang dan kedepannya sangat mengejutkan.
MANAJEMEN AIR

• Beberapa perusahaan telah mengalami peningkatan biaya air dan pembuangan limbah hingga dua bahkan tiga kali dalam
setahun. Seiring dengan menurunnya sumber sumber air, para perencana dan peneliti diharuskan mencari dan
mengembangkan sumber sumber baru yang sangat mungkin lebih mahal.
• Program manajemen sumber daya telah menunjukan bahwa perubahan sederhana cost effective mampu menurunkan
biaya penyediaan air (dan konsumsi) dari 20-70%.
• Biasanya perbaikan mutu air atau daur ulang melibatkan suatu perlakuan sederhana atau penyaringan (filtering).
Teknologi baru seperti cadangan osmosis, sisa evaporasi panas dan elektroradiasis, telah menunjukkan hasil yang
menggembirakan.
MANAJEMEN MATERIAL BERBAHAYA

• Permasalahan material berbahaya merupakan perhatian utama dalam banyak industry saat ini. OSHA (occupational
safety and Health Administration) membuat suatu peraturan yang ketat mengenai penggunaan bahan kimia berbahaya
pada area kerja.
• Selain itu terdapat juga DOT (Badan Transportasi AS) membuat peraturan mengenai bahan bahan kimia berbahaya
yang dipindahkan atau menggunakan jalur transportasi dan Environmental Protection Agency juga membuat suatu
pengendalian yang cukup ketat mengenai penyimpanan , perlakuan, dan pembuangan material berbahaya.
• Seperti halnya energi dan air, material berbahaya juga menyebabkan tingginya pengeluaran biaya. Untuk mencapai
cost effective, berbagai cara dilakukan seperti daur ulang limbah, subtitusi material berbahaya, dan juga melakukan
perubahan system proses untuk meminimasi atau mengeleminasi penggunaan material berbahaya.
MANAJEMEN ENERGI

• Manajemen energi adalah penggunaan secara efektif dan bijaksana untuk memaksimalkan keuntungan (mengurangi
biaya) dan meningkatkan posisi yang kompetitif.
• Semua aktivitas yang mempengaruhi utilisasi energi dan keuntungan (biaya) adalah bagian dari manajemen energi
• Apabila keuntungan meningkat (biaya menurun) maka dapat dikatakan manajemen energi baik , dan bila sebaliknya
manajemen energi adalah buruk.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN ENERGI

• Mengubah laju utilitas untuk mencapai biaya yang lebih rendah


• Mengubah sumber bahan bakar atau pemakaian bahan tipe bakar untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah
• Membuat tingkatan permintaan atau perkembangan factor daya untuk menurunkan biaya listrik
• Membatasi kegiatan untuk meminimasi biaya bila suatu sumber bahan bakar tersedia.

semua aktivitas diatas dapat menghasilkan peningkatan profit bagi perusahaan namun hal tersebut bukan
merupakan konservasi energi dalam arti sebenarnya.
AKTIVITAS KONSERVASI ENERGI

• Mengendalikan thermostat untuk menurunkan panas atau AC bila pabrik tida beroprasi
• Mengendalikan suplai udara dan bahan bakar unit pembakaran (boiler,furnace) untuk menurunkan biaya bahan bakar.
• Melakukan insulasi untuk mengurangi hilangnya panas (heat loss)
• Menyiapkan uap dan udara bertekanan
• Mengeliminasi ventilasi yang tidak perlu.
ANCAMAN
HAL YANG DIBUTUHKAN (MANAJEMEN
ENERGY)
• Komitmen manajemen : manajemen harus memiliki komitmen yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan melalui edaran
kepada karyawan, uraian mengenai pabrik, pay envelope stuffer, dan hal hal lain yang memiliki makna.

• Koordinator manajemen energy : orang yang bertanggung jawab dalam kesuksesan / kegagalan dalam program
manajemen energy dan harus memiliki otoritas yang memungkinkan berjalannya program dengan baik

• Funding (pembiayaan) : manajemen energy harus efektif dalam biaya dan mampu menghasilkan peningkatan profit
yang cukup besar. Bila proposal dari manajemen energy menunjukkan cost effective maka harus dibiayai.
Sebaliknya, jika tidak maka tidak perlu didanai.

• Tujuan dan sasaran : manajemen energy mencapai hasil terbaik ketika tujuan dan sasaran ditetapkan dengan jelas
dan dengan semangat yang tinggi ingin diraih. Program manajemen energy yang sukses menetapkan sasaran,
memantau kemajuan, dan menetapkan ulang sasaran.
• Ketahanan (persistensi) : kondisi stabil akan terjadi jika ketika tim manajemen energy telah cukup matang
dan mencari teknlogi baru. Program yang terlalu banyak tidak akan mampu melewati taraf ini. Persistensi
diperlukan untuk mencapai taraf yang lebih tinggi dengan penghematan yang lebih besar.

• Lain-lain (miscellaneous) : beberapa hal lain sangat membantu kesuksesan program ini, antara lain
insentif untuk orang orang yang membantu, filosofi siklus biaya (ekonomi teknik) dan energy accountability
untuk supervisi tingkat pertama dan filosofi preventative maintenance.
MEMAHAMI TARIF ENERGI

• Beberapa manager Teknik industry mengalami kesulitan dalam mengukur utilitasnya dan sangat sedikit
yang mampu memahami bagaimana mengukurnya. Hal ini sangat mengecewakan sekaligus mengejutkan
karena porsi biaya energi dalam total biaya produksi adalah besar. Hal yang paling penting disini
manajemen harus memahami bahwa manager energi harus sepenuhnya memahami semua aspek dari tarif
energinya. Perlu disadari bahwa prosedur pengajuan tagihan biaya adalah hal yang cukup kompleks dimana
memerlukan waktu pertimbangan dalam memahaminya.
• Oli , gas, batubara dan minyak Gas (bensin). Sebagian besar sumber daya non elektrik secara relatif
memiliki daftar tarif sederhana. Biasanya pengajuan tagihan hanya didasarkan pada konsumsi saja (dihitung
dalam gallon(BBM) ; ton (batubara); cubic feet (natural gas) dan lain lain). Untuk beberapa sumber daya
alam, seperti misalnya fuel oil dan batubara, karakteristinya mempengaruhi harga. Sebagai contoh sulfur
adalah polutan yang berbahaya , maka batubara dengan kadar sulfur rendah lebih banyak digunakan
sehingga harganya lebih mahal. Dalam gambar 12.1 ditunjukkan 2 tipe dari gas alam .
LISTRIK

• Tarif listrik bias menjadi sekompleks permasalahan gas yang sebenarnya cukup sederhana. Terdapat ratusan
literature tentang penentuan tarif listrik dan manager energi harus mempelajarinya dengan pemahaman
yang dalam. Gambar diatas merupakan contoh sederhana dari salah satu tipe penentuan tarif. Pertama-
tama hal yang penting untuk dipahami bahwa energi listrik memiliki kompleksitas yang lebih .
CONTOH KARAKTERISTIK YANG PENTING
PENGARUHNYA PADA BIAYA
• Tingkat voltage (tegangan)
Untuk menghemat, listrik mentransmisikan dalam tegangan yang sangat tinggi. Apabila perusahaan tetap
menginginkan memakai tegangan tinggi tersebut dan melakukan transformasi sendiri, maka akan terjadi
penurunan biaya. Sedangkan bila menggunakan suplai dari trafo dan harus merawat trafo maka biayanya akan
lebih tinggi.

• Tingkat permintaan
Anda bukan customer yang baik bila menggunakan listrik dalam jumlah yang besar untuk periode yang pendek. Utilitas
akan lebih baik jika jumlah konsumsi listrik semakin besar dari waktu ke waktu. Akan lebih baik jika kita meratakan
tingginya pemakaian karena pemakaian listrik pada puncak permintaan akan dihitung biayanya sebagai tambahan dari
konsumsi kita. Pemakaiannya dihitung dalam kilowatt (kW)

• Faktor Daya
Beban induktif seperti misalnya motor elektrik dan lampu fluorescent menyebabkan tegangan dan arus listrik menjadi
tinggi dan juga timbulnya berbagai masalah utilitas. Hal tersebut dihitung secara kuantitas yang disebut dengan ‘power
factor’.
• Konsumsi
Konsumsi energi listrik biasanya diukur dalam kilowatt jam (kWh) yang tarifnya dihitung per kilowatt jam.
Kadangkala hitungan ini menghasilkan penurunan yakni semakin banyak listrik yang dikonsumsi , maka harga
perkilowatt jamnya semakin murah.

• Rachet Clauses
Customer yang menunjukkan jumlah pemakaian yang sama setiap bulannya adalah lebih baik daripada yang
menunjukkan jumlah yang sangat besar pada satu waktu dan jumlah yang jauh lebih sedikit pada waktu yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai