Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN BIPOLAR EPISODE

DEPRESI

1. Muhammad iqbal
2. Nazla
3. Sitti Rahmadita
DEFINISI
 Gangguan bipolar yaitu gangguan mood yang
kronis dan berat yang ditandai dengan episode
mania hipomania, campuran dan depresi.
EPIDEMIOLOGI
 Gangguan depresif berat adalah gangguan yang lazim
ditemukan dengan prevalensi seumur hidup sekitar 15%,
pada perempuan sekitar 25%. Insiden gangguan depresif
berat 10% pada pasien yang berobat difasilitas kesehatan
primer, dan 15% ditempat rawat inap.
ETIOLOGI
 Faktor Biologis
 Amino-Biogenik
Norepinefrine
Serotonin
Dopamin
 Faktor Genetik
 Faktor Psikososial
 Peristiwa hidup dan stress lingkungan
Faktor kepribadian
EPISODE DEPRESI MAYOR
 Episode depresi mayor ditandai dengan adanya perasaan sedih
atau anhedonia (tidak ada emosi positif), disertai paling
sedikit empat gejala tambahan yang bersifat pervasif
(sepanjang hari, hampir setiap hari) yang berlagsung paling
sedikit dua minggu.
 Gejala tambahan lainnya yaitu buruknya konsentrasi
(ketidakmampuan memfokuskan perhatian), kurangnya
tenaga, rendahnya harga diri, rasa bersalah, ide-ide bunuh
diri, gangguan tidur, perubahan berat badan dan gangguan
psikomotor. Ketiga gejala terakhir bersifat heterogen
misalnya dapat terjadi berlebihan atau berkurannya tidur,
peningkatan atau penurunan berat badan, agitasi atau
retardasi psikomotor.
KRITERIA DIAGNOSTIK EPISODE
DEPRESI MAYOR
A. Lima (atau lebih) gejala berikut terdapat, paling sedikit, dalam dua
minggu, dan memperlihatkan terjadinya perubahan fungsi , paling sedikit
satu dari gejala ini harus ada yaitu (1) mood depresi atau (2) hilangnya
minat atau rasa senang.
Catatan : tidak boleh memasukan gejala yang jelas-jelas disebabkan oleh
kondisi medik umum atau halusinasi atau waham yang tidak serasi
dengan mood.
1. Mood depresi yang terjadi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari
yang ditunjukan baik oleh laporan subyektif (misalnya merasa sedih
atau hampa) atau yang dapat dibservasi oleh orang lain (misalnya
terlihat menangis). Catatan : pada anak-anak atau remaja mood bisa
bersifat iritabel.
2. Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas pada semua atau
hampir semua aktivitas sepanjang hari hampir setiap hari (yang
diindikasi oleh laporan subyektif atau diobservasi oleh ornag lain.
3. Penurunan berat badan yang bermakna ketika tidak sedang diit atau
peningkatan berat badan (misalnya perubahan berat badan lebih
dari 5% dalam satu bulan) atau penurunan atau peningkatan napsu
makan hampir setiap hari.
4. insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat
diobservasi oleh orang lain, tidak hanya perasaan subjektif adanya
kegelisahan atau perasaan menjadi lamban)
6. Letih atau tidak bertenaga hampir setiap hari
7. Rasa tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan, tidak sesuai
(mungkin bertaraf waham) hampir setiap hari (tidak hanya rasa
bersalah karena berada dalam keadaan sakit)
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi, ragu-
ragu, hampir setiap hari (baik dilaporkan secara subjektf atau dapat
diobservasi oleh orang lain)
9. Berulangnya pikiran tentang kematian (tidak hanya takut mati),
berulangnya ide-ide bunuh diri tanpa rencana spesifik, atau
tindakan-tindakan bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan
bunuh diri.
B. Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria untuk episode
campuran.
C. Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinik atau terjadinya hendaya sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya.
D. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung dari zat,
(misalnya penyalahgunaan zat atau obat) atau kondisi medik
umum (misalnya hipotiroid)
E. Gejala bukan disebabkan oleh berkabung, misalnya kehilangan
orang yang dicintai gejala menetap lebih dari dua bulan atau
ditandai oleh hendaya fungsi yang jelas, preokupasi dengan rasa
tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi
psikomotor.
PENATALAKSANAAN
 Non-Farmakologi
1. Terapi psikososial
 Terapi kognitif
 Terapi interpersonal
 Terapi perilaku
 Terapi berorientasi psikoanalitik
 Terapi keluarga

 Farmakologi
 Anti depresan SSRI
PENATALAKSANAAN
Rekomendasi Terapi biologik pada episode depresi akut, GB I
Lini I Litium, lamotrigin, quetiapin, XR, Litium atau divalproat +
SSRI, olanzapin + SSRI, Litium + divalproat
Lini II Quetiapin + SSRI, divalproat, Litium atau divalproat +
Lamotrigin
Lini III Karbamazepin, olanzapin, litium + Karbamazepin, Litium
atau divalproat + venlafaksin, litium + MAOI, TKL, , Litium
atau divalproat atau AA + TCA, Litium ataudivalproat atau
karbamazepin + SSRI + Lamotrigin, penambahan topiramat
Tidak Gabapentin monoterapi, aripiprazol monoterapi.
direkomendasikan

Anda mungkin juga menyukai