Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SISTEM PENGHANTARAN OBAT

Review Jurnal ” Sterically Stabilized Liposomes


Incorporating the Novel Anticancer Agent Phospho-
Ibuprofen (MDC-917): Preparation, Characterization,
and In Vitro/In Vivo Evaluation”

Disusun oleh :
Thiara Eka Agustina 152210101016
Achmad Syarifudin Noor 152210101148
Heni Ratna Dila 162210101050
Dwi Ayu Samsuri 162210101083
PENGANTAR
Dalam studi ini, dilaporkan bagaimana
persiapan liposom PI. Dimana mempelajari efek
dari komposisi lipid dan krioprotektan pada
efisiensi penjeratan obat, ukuran liposom, potensi
zeta dan stabilitas jangka panjang. Juga menilai
efek formulasi liposom yang dioptimalkan pada
pertumbuhan beberapa baris sel kanker manusia
secara in vitro dan pada pertumbuhan tumor
xenograft tikus.
MATERIAL DAN METODE
 BAHAN :

1. Kedelai fosfatidilkolin 6. Insulin Manusia


2. telur fosfatidilkolin 7. Kolesterol
3. kedelai fosfatidilserin 8. Octadecylamine
4. kedelai fosfatidiletanolamine 9. Asetonitril
5. PEG 2000 fosftidiletanolamine 10. Kloroform

 Kultur Sel
MCF-7 dan MDA-MB-231 kanker payudara manusia dan
SW840 usus besar manusia sel kanker lapisan tunggal. Media kultur
sel dilengkapi dengan 10% serum janin sapi (FBS) yang dilemahkan,
1% antibiotika dan 0,01 mg/ml insulin manusia. Diinkubasi suhu
37°C.
Prosedur
 Persiapan dan Karakterisasi Liposom
Mengandung PI
Kloroform lipid dan PI dirotav untuk mendapat film tipis
pada dinding labu. Film lipid dihidrasi dengan PBS dan divortex.
Suspensi yang dihasilkan,disonikasi dan ekstrusi 5 kali melalui
0.4-μ & 20x melalui 0.2-μ membran mpolycarbonate. PI yang
terperangkap dianalisis dengan HPLC yang dilengkapi dengan
fotodiodida detector array (220nm). Fase gerak mengikuti
gradien antara penyangga A (H2O:asetonitril:asam trifluoroasetat
94,9: 5: 0,1 v/v/v) dan buffer B (asetonitril). Ukuran dan zeta
potensial dari liposom ditentukan dengan DLS dan
microelectrophoresis. Morfologi liposom dan pengamatan warna
negatif ditentukan dengan TEM. NMR dilakukan dengan
menggunakan Varian Instrument di 500Mhz dengan melarutkan
liposom lyophilized. Efisiensi penjeratan obat merupakan rasio
jumlah obat terperangkap dalam liposom dengan jumlah total
obat awal dalam formulasi.
 Pergantian lipid
Digunakan berbagai campuran lipid untuk
memperoleh dispersi liposomal dari PI dan ditentukan
EE, ukuran dan zeta potensi. Campuran lipid
substitusi parsial kedelai-PC dengan lipid lain kedelai-
PS dan kedelai-PE atau substitusi lengkap kedelai-PC
dengan telur-PC. Serta mengevaluasi penambahan
kolesterol atau stearylamine ke formulasi liposom.
 Pelepasan In vitro PI dari Liposom dan
Stabilitas Liposome
Pengamatan pelepasan PI liposom
menggunakan metode dialisis pada suhu kamar.
Konsentrasinya ditentukan oleh HPLC. Dispersi
liposom disimpan pada suhu kamar dan interval
waktu yang ditentukan dan potensi ukuran dinilai
untuk mengevaluasi stabilitas formulasi liposom.
 Lyophilization Liposom
Aliquot liposom yang baru disiapkan di-
liofilisasi dengan adanya cryoprotectants. 0,2 ml
suspensi liposom ditempatkan di dalam tabung
Eppendorf dan dicampur dengan volume kecil larutan
krioprotektan pekat. Campuran divortex selama 1
menit lalu dibekukan cepat oleh nitrogen cair dan
liofilisasi 24 jam. Bubuk liposom yang diliofilisasi
diresuspensi dalam volume air asli dan vortex selama
1 menit. Sukrosa, manitol dan trehalosa dipelajari
sebagai agen cryoprotectant dalam rasio molekuler
yang berbeda dengan lipid.
 Uji Sitotoksisitas In Vitro
Sitotoksisitas PI memuat liposom terhadap
MDA-MB231 dan MCF-7 pada payudara dan sel-sel
kanker pada usus (SW480) ditentukan dengan
menggunakan uji MTT dan dibandingkan dengan PI
bebas.
 Perawatan Tikus Telanjang dengan
Xenografts Kanker Usus Besar
Sel SW480 xenografted diinjeksi secara SC di
kedua sisi tikus betina berumur 5-6 minggu. Ketika
volume tumor xenograft rata-rata mencapai ~70
mm3, hewan dibagi menjadi tiga kelompok
perlakuan: kontrol, PI bebas 100 mg/kg, PI liposom
100 mg/kg, dan PI liposom 300 mg/kg, diberikan
injeksi IP sekali sehari 5 hari/minggu selama 17 hari.
HASIL
Formulasi Liposom
Liposom P-I dibuat dengan ekstrusi liposom multilamellar
dengan hidrasi film obat-lipid, kemudian di ekstrusi melalui
membran polikarbonat.
Liposom yang terdiri dari fosfatidilkolin (PC) menunjukkan
entrapment efisiensi sekitar 60% dengan kandungan obat
15 mg/ml. Diameter hidrodinamik rata-rata dari liposom ini
adalah 140 nm dan zeta potensial -28,7 mV. Sedangkan
Phophatidylserine (PS) dan phosphatidylethanolamine (PE)
dalam liposom terbukti bahwa ukurannya dapat berkurang
tapi tidak mengubah zeta potensial secara signifikan pada
pH fisiologis.
Gambar TEM pewarnaan negatif mengungkapkan liposom struktur diskrit
dan bulat, mulai dari diameter 100-150 nm dan hasilnya sesuai dengan
diameter hidrodinamiknya (Tabel II).
Stabilitas dan Pelepasan Liposome
Dari hasil jurnal, kolesterol 1–10% tidak
mempengaruhi %EE tetapi meningkatkan
diameter liposom dari 150 menjadi 170 nm.
Partikel dengan ukuran yang lebih besar
memiliki waktu paruh yang lebih pendek.
Ketidakstabilan liposom mempercepat
pelepasan obat selama penyimpanan
sehingga stabilitas obat berkurang.
 Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan nanocarrier mempengaruhi
mekanisme dan interaksinya dengan sel dan
jaringan.
Dalam jurnal ini menggunakan liposom dengan
kandungan stearylamine 5% dan 15% kemudian
menentukan ukuran, zeta potensial dan %EE.
Hasilnya ukuran dan %EE dari liposom tidak
berubah secara signifikan namun zeta potensial
berubah secara signifikan dari -28 mV untuk
liposom tanpa stearylamine (kontrol) menjadi +10
mV untuk 15% stearylamine.
Pengaruh Liofilisasi Terhadap
Liposom

 Liposom yang diliofilisasi memiliki masa


simpan yang lebih lama dengan cara
liposom dibekukan-kering dengan adanya
krioprotektan.
 Krioprotektan yang diuji adalah sukrosa,
manitol, dan trehalosa.
Pengaruh Liposomal P-I Pada
Pertumbuhan Sel Kanker Secara In
Vitro dan In Vivo

 Peneliti membandingkan efek liposom P-I


dengan yang bebas P-I pada kanker payudara
(MDA-MB-231 dan MCF-7) dan sel kanker
usus (SW480).
 Peneliti juga mengevaluasi efek liposomal P-I
pada pertumbuhan xenografts subkutan
SW480 pada tikus dan menghasilkan
liposomal P-I dapat menghambat
pertumbuhan xenografts tergantung dosisnya.
Parameter yang digunakan yaitu ukuran liposom dan potensi
zeta

Krioprotektan yang dapat melindungi liposom selama liofilisasi


adalah sukrosa.

Secara in vitro, liposom P-I memiliki IC50 yang agak lebih


tinggi dibandingkan dengan liposom yang bebas P-I

Pada data in vivo, ketika liposomal P-I diberikan pada tikus


yang membawa xenografts, itu jauh lebih efektif daripada P-I
Diskusi
biasa dalam menghambat pertumbuhan xenografts kanker
Kesimpulan
 Liposom yang mengandung obat lipofilik fosfo-
iboprofen (P-I) diperoleh dengan memasukkan
PEG2000-PE ke dalam formulasi yang terdiri
dari soy-PC.
 Formulasi liposom yang distabilkan secara sterik
menunjukkan peningkatan stabilitas untuk
waktu penyimpanan yang lama dan diliofilisasi
dengan adanya sukrosa sebagai krioprotektan.
 Peningkatan aktivitas antitumor diamati dengan
liposom P-I pada tikus kanker xenografts
dibandingkan dengan P-I yang bebas. Hasil ini
menunjukkan liposom yang memuat P-I dapat
digunakan dalam pengobatan kanker.

Anda mungkin juga menyukai