Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

-Linda Istiningrum
-Nadila Puteri
-Nanda Y.H
-Nuha Alifah
-Putri Nabilah
-Refa Ladya Cherryl
-Safadilla Nusaibah
UAN
C BAB 10
NA DAN B PENGELOLAAN WAKAF
MAAN. A
A. MAKNA DAN KEUTAMAAN
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif (Pihak yang melakukan wakaf)
untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya
untuk dimanfaatkan guna keperluan ibadah / kesejahteraan umum sesuai
syariah. Hukum Wakaf adalah Sunnah. Allah berfirman dalam surah al-
Baqarah ayat 267 yang berbunyi

‫س ْبت ُ ْم َو ِم َّما َٰٓ أ َ ْخ َر ْجنَا‬‫ك‬َ ‫ا‬


َ َ َِ‫م‬ ‫ت‬
ِ ‫ب‬‫ي‬‫ط‬َ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ۟
‫وا‬ُ ‫ق‬ ‫ف‬
ِ ‫ن‬َ ‫أ‬ ۟
‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ن‬‫م‬‫ا‬‫ء‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ٱل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ُّ
َ َ ‫ي‬َ ‫أ‬ َٰٓ
‫ي‬
َٰٓ َ َ
‫لَ ُكم ِم َن ْٱْل َ ْرض‬
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu (Q.S. al-Baqarah (2):267)

Dalam ayat tersebut dijelaskan tentang anjuran menginfakkan harta


yang kita peroleh.
Allah Swt. juga berfirman dalam Surah al-baqarah ayat 261 yang berbunyi:

‫سنَا ِب َل ِفي‬
َ ‫س ْب َع‬َ ‫ت‬ ْ َ ‫َّللا َك َمث َ ِل َحبَّ ٍة أ َ ْنبَت‬ َ ‫ون أ َ ْم َوالَ ُه ْم ِفي‬
ِ َّ ‫س ِبي ِل‬ َ ‫َمث َ ُل الَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يُ ْن ِفق‬
‫ع ِلي ٌم‬
َ ‫َّللاُ َوا ِس ٌع‬ َّ ‫ف ِل َم ْن يَشَا ُء ۗ َو‬ ُ ‫ضا ِع‬ َّ ‫س ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبَّ ٍة ۗ َو‬
َ ُ‫َّللاُ ي‬ ُ ‫ُك ِل‬
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi
siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. al-Baqarah (2):261)

Dalam ayat ini disebutkan keutamaan menafkahkan harta dijalan Allah yaitu
berupa ganjaran pahala yang berlipat ganda. Jadi wakaf termasuk dalam Amalan
Jariyah. Note :
Amalan Jariyah adalah amalan yang
pahalanya tidak akan terputus
Dalam suatu riwayat, disebutkan Khalifah Umar bin Khattab mendapat
sebidang tanah di Khaibar (daerah di sekitar Madinah), lalu ia bertanya
kepada Rasulullah. “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mendapatkan
sebidang tanah di Khibar, yang dimana saya tidak mendapat harta yang
lebih berharga daripada itu, apa yang engkau perintahkan kepadaku?” Lalu
Rasulullah pun menjawab “Jika engkau bersedia, tahanlah (tanah itu) dan
sedekahkan manfaatnya.” Lalu Umar pun menahan tanah itu (tidak dijual,
tidak diwariskan, dan tidak dihibahkan), dan menyedehkankannya kepada
fakir miskin, kerabat yang memerlukan, untuk memerdekakan budak,
orang terlantar dan tamu.
B. KETENTUAN WAKAF
Sebelum melakukan Wakaf, diharuskan memenuhi beberapa
aspek terlebih dahulu, yaitu :

1.Rukun Wakaf
Ada 4 Rukuf Wakaf yang harus dipenuhi saat akan melakukan Wakaf yaitu :
1) Orang yang berwakaf (Al-Waqif)
2) Benda yang diwakafkan (Mauquf)
3) Orang yang menerima Wakaf (Mauquf’alaih)
4) Kehendak/ikrar untuk berwakaf (Sighah)
2. Syarat-syarat Wakaf
Sebelum memenuhi Rukun Wakaf, perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah
sudah memenuhi syarat Wakaf ataukah belum. Syarat-syarat Wakaf adalah :

1) Wakif (Orang yang berwakaf)


- Memiliki harta (yang akan diwakafkan) secara penuh.
- Berakal.
- Baligh.
- Orang yang mampu bertindak secara hukum (Rasyid). Orang yang Muflis,
orang yang lemah ingatannya tidak sah mewakafkan hartanya

Note :
Muflis adalah orang yang pada hari kiamat
membawa pahala shalat,puasa dan zakat,
namun juga membawa dosa kedzaliman
2. Mauquf (Harta yang diwakafkan)
- Barang yang diwakafkan haruslah barang berharga
- Harta yang diwakafkan haruslah diketahui kadar/jumlahnya
- Harta yang diwakafkan harus pasti milik Wakif
- Harta itu haruslah berdiri sendiri, artinya tidak melekat pada harta lain.

3. Mauquf’alaih (Orang yang menerima Wakaf )


- Penerima jelas, apakah satu orang, dua orang atau sekelompok orang
- Orang yang menerima Wakaf adalah orang atau sesuatu yang tepat(Fakir miskin, Masjid,
dsbg)

4. Sighah
- Ucapan itu haruslah mengandung kata-kata yang menunjukan kekalnya. Artinya tidak sah
wakaf jika ucapannya diikuti ‘dengan batas waktu tertentu’
- Ucapan itu dapat dilaksanakan segera tampa disangkutkan dengan syarat tertentu.
- Ucapan itu bersifat pasti
- Ucapan itu tidak diikuti syarat yang membatalkannya.
3.Unsur Pengelolaan Wakaf
Selain memiliki Rukun dan Syarat, Wakaf juga memiliki unsur yang harus
dipenuhi yaitu
1) Wakif (Orang yang mewakafkan hartanya).
2) Nazhir (Orang yang mengelola Wakaf).
3) Harta benda wakaf.
4) Ikrar Wakaf.
5) Peruntukan harta benda Wakaf.
6) Jangka waktu Wakaf.
C. PERUNDANG-UNDANGAN WAKAF
Negara Indonesia adalah negara hukum, karena itulah Wakaf pun diatur di
dalam Undang Undang agar dapat berjalan dengan baik, Peraturan mengenai
Wakaf yaitu :
- UU No 41 tahun 2004 tentang Pengertian Wakaf, Syarat Wakaf, Lembaga
Pengatur Wakaf, Fungsi Wakaf, Unsur Wakaf, Pendaftaran dan Pengumuman
Wakaf, Perubahan Status Wakaf, dan Badan Wakaf Indonesia
- UU No 5 tahun 1960 tentang UU Pokok Agraria
- Peraturan Pemerintah No 28 tahun 1977 tentnag Perwakafan tanah milik.
Ada yang ingin bertanya?
‫ش ْك ًرا‬
‫ُ‬
‫َج ِز ْي ًل‬
‫هللا َوبَ َر َكاتُهُ‬ ‫ُ‬
‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمة ِ‬
‫سالَ ُم َ‬
‫ال َّ‬

Anda mungkin juga menyukai