Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

GAMBARAN FOTO POLOS


ABDOMEN PADA
URETROLITHIASIS

HM. Pratama Rachmat W, S.ked


J 510 165 045
Status Pasien
• IDENTITAS
• Nama Pasien : Tn. W
• Usia : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Sukoharjo
• Tanggal Pemeriksaan : 23 Maret 2017
• Jenis Pemeriksaan : Foto Polos Abdomen
Distribusi udara di dalam usus
merata
Psoas line dan contour ginjal baik
Tidak tampak kelainan pada struktur
tulang dan vertebrae.
Tampak masa opak,pada
hemiabdomen kiri setinggi corpus
lumbal 2-3

Kesan :Curiga gambar batu 1/3


cranial Ureter kiri
Batu ureter (ureterolithiasis)
• Definisi : Kalkulus (batu) dalam ureter.
• Teori pembentukan batu :
– Teori nukleisasi
– Teori matriks
– Penghambatan kristalisasi
Etiologi
• Idiopatik
– Faktor intrinsik ( umur, jenis kelamin dan herediter)
– Faktor ekstrinsik (geografi , iklim/ temperature, asupan air, diet, pekerjaan).

• Gangguan aliran urine


• Gangguan Metabolisme
• Infeksi mikroorganisme yang berdaya membuat urease
• Dehidrasi
• Benda asing
• Jaringan nekrosis
Epidemiologi
• Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati
porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi.
• Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit
ini di Indonesia  sekitar 1 di antara 1000 pria dan 1 dari 3000
wanita datang dengan keluhan utama batu ginjal
yang pertama dalam satu tahun. Lima belas persen mengala
mi batu rekuren dalam waktu setahun setelah keluhan
pertama, 30% dalam 5 tahun.
Patogenesis
• Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran
kemih terutama pada tempat-tempat yang sering
mengalami hambatan aliran urin (stasis urin).
Types of stone
• Batu kalsium
• Batu oksalat
• Fosfat
• Asam urat
• Batu struvit
• Jenis lain : Batu sistin,
batu xanthin, batu
triamteren, dan batu
silikat
Gejala klinis
• Keluhan yang dialami pasien tergantung pada posisi atau
letak batu, besar batu dan penyulit yang telah terjadi.
• Keluhan tersering : nyeri pinggang, bisa berupa nyeri kolik.
Nyeri yang hilang timbul yang disertai perasaan mual dengan
atau tanpa muntah dengan nyeri alih khas.
• nyeri pada saat berkemih atau sering kencing.
• Hematuria (Kadang-kadang hematuria didapatkan dari
pemeriksaan urinalisis).
• Demam
GRADE HIDRONEFROSIS
• Hidronefrosis derajat : Calices
berbentuk blunting, alias
tumpul.
• Hidronefrosis derajat : Calices
berbentuk flattening, alias
mendatar.
• Hidronefrosis derajat : Calices
berbentuk clubbing, alias
menonjol.
• Hidronefrosis derajat : Calices
berbentuk ballooning, alias
menggembung
Diagnosis
• Anamnesis dan Pemeriksaan fisik
• Laboratorium
– Urinalisis
– Pemeriksaan kimiawi (Ph Urine  > 7,6 pertumbuhan kuman pemecah urea dan
kemungkinan terbentuk batu fosfat. Bisa juga pH urin lebih asam dan kemungkinan
terbentuk batu asam urat)
– Faal ginjal
– Pemeriksaan darah lengkap

• Radiologi
– BNO
– IVP
– USG ABDOMEN
– CT-SCAN ABDOMEN
TATALAKSANA
• Medikamentosa
– Untuk batu yang ukurannya < 5 mm. Terapi yang diberikan bertujuan
mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan pemberian
diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar.
Dapat juga diberi pelarut batu seperti batu asam urat yang dapat
dilarutkan dengan pemberian bikarbonas natrikus disertai makanan alkalis.

• ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsi)


• Endourologi
– Ureteroskopi
– PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
– Litotripsi
– Ekstraksi Dormia
End of presentation
thank you for
listening

Anda mungkin juga menyukai