Anda di halaman 1dari 29

Kematian Ibu

dan Anak
Global
Kelompok 3
Anggota Kelompok

Anggun Lathifah Asmi 1611212048


Arizka Asril 1611212019
Dina Melati 1611212003
Fenny Andriani 1711216022
Nadia 1711216065
Kesehatan Ibu
Angka Kematian Ibu

– Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya,


diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan
atau persalinan.
– Angka Kematian Ibu di Indonesia telah mengalami penurunan
secara bertahap dari 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup
tahun 1991 menjadi 228 tahun 2007, tapi angka tersebut masih
tergolong tinggi.
Angka Kematian Ibu Global

Pada 2015, diperkirakan 303.000 Menurut UNESCAP, angka


wanita di seluruh dunia Risiko kematian ibu kematian ibu di Indonesia adalah
meninggal karena sebab keibuan. karena melahirkan angka kematian tertinggi
Hampir semua kematian ini (99%) di Indonesia adalah keempat (220/100.000 kelahiran
terjadi di negara berpenghasilan 1 dari 65, hidup) diantara beberapa negara
dibandingkan di Asia Timur Selatan menyusul
rendah dan menengah (LMIC),
dengan 1 dari 1.100 Kamboja, Timor-Leste dan Laos.
dengan hampir dua pertiga (64%) adalah yang tertinggi diantara
terjadi di Wilayah Afrika (Health di Thailand (WHO,
negara-negara Asia Timur dalam
statistic, 2018) 2000)
kurun waktu 10 tahun terakhir.
Penyebab Kematian Ibu
Tantangan Penurunan Angka Kematian Ibu

1. Meningkatnya kebutuhan

– MDG menargetkan penurunan AKI sebesar tiga perempat antara 1990 and
2015. Upaya ini menghadapi berbagai tantangan yang cukup berat, seperti
transisi demografi, desentralisasi kesehatan, pelayanan publik, dan pendanaan.
Sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
206 juta jiwa. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan
meningkat menjadi 242 juta jiwa. Dengan kata lain, kebutuhan pelayanan
kesehatan akan meningkat.
Cont...

2. Desentralisasi bidang kesehatan


– Dengan penganggaran yang juga didesentralisasikan,
daerah dengan kemampuan keuangan yang rendah akan
mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran
kesehatannya karena harus pula memperhatikan prioritas-
prioritas pembangunan lain.
Cont...

3. Pelayanan kesehatan
– Cakupan dan kualitas pelayanan pra persalinan juga menentukan
penurunan resiko selama proses persalinan. Menurut RISKESDAS
2010, meskipun cakupan pelayanan pra persalinan telah menunjukkan
adanya peningkatan, hanya ada 72,3% ibu hamil yang memeriksakan
kehamilan mereka selama ti ga bulan pertama masa kehamilan, dan
hanya ada sekitar 61,4% perempuan hamil yang menjalani perawatan
pra persalinan lengkap sebagaimana direkomendasikan pemerintah
Cont...

4. Koordinasi dan pendanaan pembangunan antar institusi


dan lembaga donor

– Faktor ini sangat krusial untuk menghindari terjadinya tumpang


tindih dan terfragmentasinya program, sehingga peningkatan
kesehatan ibu lebih mudah dicapai. Keberlanjutan program juga
menjadi tantangan yang harus diatasi dalam tahun-tahun
mendatang.
Kebijakan Kesehatan Ibu

Safe Motherhood Initiative

Gerakan Sayang Ibu (GSI)

Kehamilan Aman

Peningkatan peran serta masyarakat


Program Kesehatan Ibu

– Mendorong para ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dan nifas pada


Bidan atau petugas kesehatan lainnya;
– Mendorong para ibu melahirkan ditolong oleh petugas kesehatan.
– Mempersiapkan suami ibu hamil untuk mendukung kehamilan dan
persalinan.
– Mendorong diadakannya tabulin (tabungan ibu bersalin/biaya
persalinan)
– Mempersiapkan angkutan bagi ibu hamil atau ambulan desa.
Cont...

– Mempersiapkan calon donor darah.


– Mendorong para ibu dan petugas kesehatan menggunakan Buku
KIA sebagai sumber informasi dan alat untuk pemeriksaan dan
pencatatan kesehatan ibu dan anak.
– Mendorong para ibu mengikuti Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu
Balita.
– Membantu kesiagaan petugas kesehatan.
Kesehatan
Anak
Kematian Balita
Kematian Anak (4-15 tahun)

– Sementara risiko kematian di antara anak-anak berusia 5-14 tahun


relatif rendah dibandingkan dengan anak-anak di bawah usia 5
tahun, hampir 1 juta anak-anak berusia 5-14 meninggal pada
tahun 2017. Kemungkinan kematian di kalangan anak-anak berusia
5-14 adalah 7,2 kematian per 1.000 anak-anak berusia 5 tahun
2017, jauh lebih rendah dari kemungkinan kematian di antara
anak-anak di bawah usia 5 tahun (39 kematian per 1.000 kelahiran
hidup).
Angka Kematian Anak di Indonesia

– Angka kematian bayi dan balita di Indonesia adalah tertinggi di


negara ASEAN. Tiap tahun 12,9 juta anak meninggal, 28% kematian
di sebabkan karna pneumania, 23% karena penyakit diare, dan
16% karena penyakit tidak memperoleh vaksinasi. Penyebab
angka kesakitan dan kematian anak terbanyak saat ini masih
diakibatkan oleh pneumonia dan diarre. Pencegahan sederhana
dan dapat di peroleh seperti vaksin, antibiotik, terapi rehidrasi
oral, kontrasepsi, dapat mencegah 25-90% kematian karena
penyebab spesifik. Secara keseluruhan 65% kematian anak bisa di
cegah dengan biaya murah.
Variabel yang Mempengaruhi Kesehatan Ibu dan Anak

1. Pendidikan

– Angka Kematian Ibu yang begitu tinggi salah satunya karena


tingkat pendidikan para ibu di Indonesia yang masih sangat
rendah. Jika kita melihat dari jenjang pendidikan, data Badan Pusat
Statistik tahun 2010 menyatakan bahwa mayoritas ibu di Indonesia
tidak memiliki ijazah SD, yakni sebesar 33,34 persen. Selanjutnya
sebanyak 30,16% ibu hanya memiliki ijazah SD atau sederajat. Dan
hanya terdapat 16,78% ibu yang berpendidikan setara SMA. Hanya
7,07% ibu yang berpendidikan perguruan tinggi.
2. Ekonomi

– Kondisi keuangan yang tidak mencukupi tentu menyulitkan para


ibu (hamil, melahirkan dan nifas) untuk memperoleh fasilitas
kesehatan yang memadai. Oleh sebab itu, mereka cenderung tidak
memeriksakan kesehatan dirinya pra kehamilan hingga pasca
kehamilan. Akibatnya, banyak ibu yang meninggal saat melahirkan
karena penyakit yang baru diketahui ketika akan melahirkan.
3. Lingkungan

– . Dalam hubungannya dengan meningkatnya kasus kematian ibu


(hamil, melahirkan dan nifas), lingkungan yang dibahas adalah
aspek geografis. Kondisi geografis suatu lingkungan mempengaruhi
kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan itu sendiri. Kondisi
lingkungan yang tidak mendukung, seperti sulit terjangkau oleh
sarana transportasi tentu saja mengakibatkan sulitnya sarana dan
tenaga kesehatan untuk menjangkau daerah tersebut.
4. Minimnya Tenaga Medis

– Salah satu faktor tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan


karena relatif masih rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga
kesehatan. Departemen Kesehatan menetapkan target 90 persen
persalinan ditolong oleh tenaga medis pada tahun 2010.
Perbandingan dengan hasil survei SDKI bahwa persalinan yang
ditolong oleh tenaga medis profesional meningkat dari 66 persen
dalam SDKI 2002-2003 menjadi 73 persen dalam SDKI 2007. Angka
ini relatif rendah apabila dibandingkan dengan negara tetangga
seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Terima kasih atas perhatiannya...

Anda mungkin juga menyukai