Anda di halaman 1dari 12

LOGO

Penyiapan Sampel &


Analisis Cairan Tubuh

Abd. Rahman Munir


150 2011 0296
Fakultas Farmasi
Contents Kelas 69

Penyiapan Sampel

Analisis Cairan Tubuh


Fakultas Farmasi
Penyiapan Sampel
Kelas 69

Macam-Macam Spesimen
Fakultas Farmasi
Lanjutan...
Kelas 69

Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari spesimen


manusia atau dapat berupa bahan pemeriksaan bersumber
lingkungan (non klinis) misalnya :
1. Sisa makanan
2. Sisa bahan toksikologi
3. Air, udara
4. Makanan dan minuman
5. Usap alat makan, alat masak, alat medis dan lain-lain.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69

Spesimen yang akan diperiksa laboratorium haruslah


memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
2. Volume mencukupi
3. Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, tidak
berubah warna, tidak berubah bentuk, steril (untuk kultur
kuman)
4. Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat
5. Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat
6. Identitas benar sesuai dengan data pasien
Fakultas Farmasi
Analisis Cairan Tubuh
Kelas 69

1. Serum & Plasma


Sampel darah biasanya digunakan serum atau plasma,
meskipun sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan
pada interpretasi data klinik dalam penggunaan serum
maupun plasma. Serum sering digunakan dalam analisis
kimia, sedangkan plasma biasa digunakan untuk analisis
amonia, studi koagulasi, dan analisis beberapa trace elements.
Sampel plasma sering digunakan sebagai ganti serum bila
proses penjendalan dirasa lama, namun penggunaan sampel
plasma memiliki kelemahan yaitu bila terjadi interaksi antara
antikoagulan dengan analit yang akan diperiksa atau reagen
pada proses analisis.
Fakultas Farmasi
Analisis Cairan Tubuh
Kelas 69

2. Cairan Serebrospinal
Warna
Cairan serebrospinal normal tidak berwarna. Adanya warna
pada cairan ini biasanya menunjukkan hal abnormal.
 Xantokrom (kekuningan): perdarahan subarakhnoid,
meningitis tuberkulosis, dan neonatus normal.
 Kuning: hiperbilirubinemia, hemolisis.
 Oranye: hiperkarotenemia, hemolisis.
 Merah muda: hemolisis.
 Hijau: hiperbilirubinemia, meningitis bakterial.
 Coklat: meningitis melanomatosis.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69

Hitung sel
Cairan serebrospinal normal hanya mengandung 0-5
leukosit/mm3.
Pada pasien meningitis purulen (bakterial), dapat ditemukan
jumlah sel lebih dari 100-1000 leukosit/mm3. Jumlah sel
lebih dari normal, tapi kurang dari 100, dapat ditemukan pada
meningitis viral. Penyebab jumlah sel di cairan serebrospinal
meningkat selain infeksi antara lain penyakit keganasan,
perdarahan intraserebral, dan setelah serangan kejang.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69

Protein
Protein pada cairan serebrospinal normal mengandung 18-58
mg/dL protein.
Peningkatan protein dapat terjadi akibat infeksi,
perdarahan, multiple sclerosis, dan keganasan. Sedangkan
protein yang rendah mungkin ditemukan pada bayi atau anak
berusia di bawah 2 tahun dan pada intoksikasi air.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69

Glukosa
Glukosa pada cairan serebrospinal biasanya sama dengan 2/3
kali glukosa darah orang yang bersangkutan 2-4 jam
sebelumnya. Satu-satunya penyebab peningkatan glukosa
pada cairan serebrospinal adalah diabetes melitus.
Kultur
Untuk menyingkirkan atau mengkonfirmasi diagnosis infeksi,
baik ensefalitis maupun meningitis, dapat dilakukan kultur
cairan serebrospinal terhadap beberapa mikroorganisme.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69

3. Urin
Sampel urin dapat digunakan untuk mengetahui status fungsi
ginjal, kelainan pada saluran kemih, dan kemungkinan dapat
memberikan petanda adanya keabnormalan sistemik. Urin
dikoleksi dalam wadah bersih bebas bahan kimia, tidak steril,
dan segera dibawa ke laboratorium dalam waktu tak kurang
dari 30 menit. Bila tidak segera dianalisis, dapat disimpan
dalam refregerator, dan dianalisis dalam waktu tidak lebih 8
jam kemudian. Biasanya sampel urin perlu diberi preservasi
untuk menjaga integritas kandungan analit.
LOGO

Anda mungkin juga menyukai