Anda di halaman 1dari 9

TERAPI BERMAIN ANAK

PADA KASUS PEMBUNUHAN

KELOMPOK : Garpai Juan


M. Syaud Faisal
Nor Diana
Sri Linda
LATAR BELAKANG MASALAH

Anak yang terkena trauma pada kasus pembunuhan.


Contohnya orang tuanya adalah seorang pembunuh
membuat tekanan psikologis kepada anak. Anak menjadi
takut kepada orang tuanya dan takut di gunjing
temannya kalau orang tuanya adalah seorang pembunuh
kondisi itulah yang membuat anak merasa di kucilkan
dan membuat anak malas bersekolah bahkan tidak mau
bersekolah lagi. Dan orang tua anak tersebut berinisiatif
untuk membawa anaknya kerumah sakit agar diberikan
terapi.
CARA TERAPI BERMAIN

Dengan terapi bercerita lucu sambil bermain peran.


ALAT YANG DIGUNAKAN
Boneka, kertas, lem, spidol berwarna
TUJUAN TERAPI

Diharapkan anak mampu melupakan trauma akibat kasus


pembunuhan dengan metode bercerita sambil bermain
peran dan perawat mampu menjalin hubungan baik dengan
anak.
TATALAKSANA TERAPI

Perawat memperkenalkan diri kepada anak dengan ramah


menjalin hubungan baik dengan anak. Dengan cara
menggunakan alat bekas menjadi sebuah boneka kertas
yang bisa digunakan untuk media bercerita kepada anak
dengan menyesuaikan tokoh kartun yang disuka anak.

HASIL YANG INGIN DICAPAI


Anak mampu menghilangan trauma dan bisa kembali
bersekolah lagi
SKENARIO PADA SAAT DIRUMAH
SAKIT
Perawat : pagi adek namanya siapa ? (dengan wajah tersenyum)
Anak : (tidak menghiraukan)
Perawat: : adek kenapa diam ? kaka ada bawa mainan ini untuk adek
lo
Anak : (sambil melirik) perawatnya
Perawat: : perkenalkan nama kaka perawat…. Kaka hari ini mau
bercerita nih de, ade suka Kartun apa ya?
Anak : Spongebob ….. ?
Perawat : Nah ini de ada boneka kertas spogengbob sama temennya
Patrick Kaka mau cerita nih de ceritanya gini………….

Buatlah anak tersenyum bahkan sampai tertawa dengan cerita lucu dengan
menggunakan media boneka kertas tersebut agar mampu menghilangkan
rasa trauma anak. Buatlah cerita yang menarik misalkan :
Perawat : wah, spongebobnya pintar ya de ? ade mau
pintar tidak seperti spongebob ? Kalo adek
mau adek harus sekolah biar pinter ? kalo
kaka tau adek cita-citanya mau jadi apa ?

Di sela-sela kita bercerita kita tanyakan masalah-masalah


tersebut menggunakan bahasa yang halus agar tidak
menyinggung perasaan anak. Sedikit demi sedikit kita beri
masukan pada anak misalkanya menyuruh anak tersebut
sekolah lagi dan lain-lainnya. Setelah kita selesai bercerita
tanyakan kembali bagaimana perasaan anaknya.
Diharapkan anak tersebut bisa melupakan traumanya
dengan cara bercerita lucu tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai