Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Analisa Proximate
2. Analisa Ultimate
3. Nilai Kalor
ANALISA PROXIMATE
Perlu diketahui :
• Semakin banyak mineral dalam batubara maka kadar abu semakin
tinggi
• Untuk menurunkan kadar abu maka kadar mineral harus diturunkan
(Mineral Matter) dengan metoda sederhana yakni operasi pencucian
batubara.
3. Zat Mudah Menguap (Volatile Matter)
Merupakan komponen yang terbebaskan (hilang) apabila dipanaskan
pada suhu yang tinggi yakni 900℃ dengan kondisi oksigen terbatas
kecuali moisture.
Fixed Carbon :
Perlu diketahui :
Jika suatu batubara mengandung sulfur 1% maka dalam pembakaran
batubara sebanyak 100 ton per hari akan menghasilkan sulfur maksimal
sebanyak 1 ton (31,25 kmol) membentuk gas SO2 sebanyak 31,25 kmol
dan polutan SO2 maksimal 0,1 ppm dalam 1,4 x 10 m³.
Pengendalian Emisi Sulfur
Dikenal nilai kalor net (net calorific value/low heating calorific value), yaitu nilai
kalor hasil pembakaran di mana semua air (H2O) dihitung dalam keadaan
gas. Nilai kalor gross (grosses calorific value dan high heating value) yaitu
nilai kalor hasil pembakaran dimana semua air (H2O) dihitung dalam keadaan
cair.
Semakin tinggi nilai HV, makin lambat jalannya batubara yang akan
ISO R 1928
Faktor konversi :
1. Inherent Impurities
→ Pengotor bawaan dalam batubara
2. External Impurities
→ Pengotor luar dari batubara
1. Inherent Impurities
Pengotor bawaan ini tidak mungkin dihilangkan sama sekali, tetapi dapat
dikurangi dengan melakukan pembersihan, yang biasa dikenal dengan
teknologi batubara bersih.
Pengotor bawaan ini terjadi bersama - sama pada waktu proses pembentukan
batubara (masih berupa gelly)
Batubara yang sudah dicuci (washing) dan dikecilkan ukuran
butirnya/diremuk (crushing) sehingga dihasilkan ukuran tertentu, ketika
dibakar habis masih memberikan sisa abu.
Pengotornya dapat berupa gipsum (CaSO42H2O), inhidrit (CaSO4), pirit
(FeS2), silika (SiO2), dapat juga berbentuk tulang binatang.
2. External Impurities