Anda di halaman 1dari 19

- Meyta Amelia

- Siti Nur Afifah


- Dwiyan Aji Nugroho
- Rusdiyanti
- Ahmad Jafar Sidiq
- Fayruz Iftinan.N.A.A
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON

Sistem Persamaan Nirlanjar


Di dalam dunia nyata, umumnya model matematika muncul dalam bentuk sistem persamaan
Persamaan yang diselesaikan tidak hanya satu, tetapi dapat lebih dari satu, sehingga membentuk
sebuah sistem yang disebut sistem persamaan nirlanjar. Bentuk umum sistem persamaan nirlanjar :

Penyelesaian sistem ini adalah himpunan nilai x simultan, yang memenuhi seluruh
persamaan. Sistem persamaan dapat diselesaikan secara berlelar dengan Metode Lelaran Titik-Tetap
/dengan metode Newton-Raphson.
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON

Metode Newton-Rapshon
Ingatlah kembali bahwa metode Newton-Raphson dapat diturunkan dari deret
Taylor,

atau

Untuk fungsi dengan dua peubah, deret Taylor orde pertama dapat dituliskan
untuk masing-masing persamaan sebagai

dan

Karena persoalan mencari akar, maka dan untuk memberikan


SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON

dan

Dengan sedikit manipulasi aljabar, kedua persamaan terakhir dapat dipecahkan menjadi

Penyebut dari masing-masing persamaan ini di acu sebagai determinan Jacobi dari
sistem tersebut. Metode Newtom-Raphson dapat dirampatkan (generalization) untuk system
dengan n persamaan.
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON
Contoh 1

Gunakan metode Newton-Raphson untuk mencari akar:

Penyelesaian :
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON

Determinan jacobi untuk lelaran pertama adalah


6.5(32.5) – 1.5(36.75) = 156.125
Nilai-nilai fungsi dapat dihitung dari tebakan awal sebagai

Nilai x dan y pada lelaran pertama adalah

Dan

Apabila lelarannya diteruskan, ia konvergen ke akar sejati x = 2 dan y = 3


SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LANJAR DENGAN METODE
ELIMINASI GAUSS DAN GAUSS - JORDAN
Bentuk Umum Solusi Persamaan Lanjar
Sistem Persamaan Lanjar (SPL) dengan n peubah dinyatakan sebagai berikut :

Dengan menggunakan perkalian matriks, kita dapat menulis Sistem Persamaan Lanjar
(SPL) sebagai persamaan matriks : Ax = b

Solusi Sistem Persamaan Lanjar (SPL) adalah himpunan nilai yang memenuhi
n buah persamaan. Metode penyelesaian sistem persamaan lanjar dengan determinan (aturan
Carmer) tidak praktis untuk sistem yang besar.
PERSAMAAN LANJAR DENGAN METODE ELIMINASI
GAUSS DAN GAUSS – JORDAN

Metode ini berasal dari kenyataan bahwa bila matriks A berbentuk segitiga atas seperti
sistem persamaan berikut ini:

maka solusinya dapat dihitung dengan teknik penyulihan mundur (backward


substitution) :
PERSAMAAN LANJAR DENGAN METODE ELIMINASI
GAUSS DAN GAUSS – JORDAN

Sekali diketahui, maka nilai dapat dihitung dengan

Kondisi sangat penting, sebab bila mengerjakan


pembagian dengan nol. Apabila kondisi tersebut tidak dipenuhi, maka SPL tidak
mempunyai jawaban.
Contoh 2
Selesaikan sistem persamaan lanjar berikut dengan teknik penyulihan mundur

Penyelesaian :
Metode eliminasi Gauss pada prinsipnya bertujuan mentransformasi sistem Ax = b menjadi
sistem Ux = y. Dengan U adalah matriks segitiga atas. Selanjutnya solusi x dapat dihitung dengan
teknik penyulihan mundur. Contohnya pada sistem dengan 4 persamaan lanjar berikut (elemen
matriks A dan vektor kolom B disatukan dalam satu bentuk matriks :

Proses eliminasi terdiri atas tiga operasi baris elementer:


1. Urutan dua persamaan dapat ditukar karena pertukaran tersebut tidak mempengaruhi solusi akhir.
2. Persamaan dapat dikali dengan konstanta bukan nol, karena perkalian tersebut tidak mempengaruhi solusi
akhir.
3. Menambahkan kelipatan satu persamaan ke persamaan lainnya, karena menambahkan persamaan ke
persamaan lain tidak merubah solusi akhir.
Ada kemungkinan pivot bernilai nol, sehingga pembagian dengan nol tidak dapat dielakkan. Tata –
ancang eliminasi yang tidak memedulikan nilai pivot adalah tata-ancang yang naif (sederhana). Metode
eliminasi gauss seperti ini dinamakan metode eliminasi gauss naif, karena metodenya tidak melakukan
pemeriksaan kemungkinan pembagian dengan nol. Pada metode eliminasi gauss naif tidak ada operasi
pertukaran baris dalam rangka menghindari pivot yang bernilai nol itu.
Contoh 3
Selesaikan sistem persamaan lanjar dengan metode eliminasi gauss naif :

Penyelesaian :

Solusi sistem diperoleh dengan teknik penyulihan mundur:

Jadi, solusinya adalah


Prinsip tata – ancang pivoting adalah sebagai berikut : jika, cari baris k dengan dan , lalu
tukarkan baris p dan baris k. Metode eliminasi gauss dengan tata-ancang pivoting disebut
metode eliminasi gauss yang diperbaiki.

Contoh 4
Selesaikan sistem persamaam lanjar berikut dengan metode eliminasi Gauss yang
menerapkan tatancang pivoting.

Penyelesaian :
Ada dua macam tatancang pivoting:
1. Pivoting sebagian ( partial pivoting)
Pada tatancang pivoting sebagian, pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p yang mempunyai
nilai mutlak terbesar,

ak,p | = max{|ap,p |, |ap+1,p|,…, |an-1,p|,|an,p|}

lalu pertukarkan baris ke-k dengan baris ke-p. Misalkan setelah operasi baris 1 diperoleh
matriksnya seperti yang digambarkan pada matriks di bawah ini. Untuk operasi baris ke-2, carilah
elemen x pada kolom kedua, dimulai dari baris ke-2 sampai baris ke-4, yang nilai mutlaknya terbesar,
lalu pertukarkan barisnya dengan baris kedua. Elemen x yang nilai mutlaknya terbesar itu sekarang
menjadi pivot untuk operasi baris selanjutnya

2. Pivoting lengkap (complete pivoting)


Jika disamping baris, kolom juga diikutkan dalam pencarian elemen terbesar dan kemudian
dipertukarkan, maka tatancang ini disebut pivoting lengkap. Pivoting lengkap jarang dipakai dalam
program sederhana karena pertukarankolom mengubah urutan suku x dan akibatnya menambah
kerumitan program secara berarti.
Contoh 5
Dengan menggunakan empat angka bena, selesaikan sistem persamaan berikut dengan
metode eliminasi Gauss:

a. Tanpa tatancang pivoting sebagian (Gauss naif)


b. Dengan tatancang pivoting sebagian (Gauss yang dimodifikasi)(Perhatikan, dengan 4 angka
bena, solusi sejatinya adalah x1 = 10.00 dan x2 = 1.00}
Penyelesaian :
a.

(tanda “ “berarti “diisi” atau “diganti dengan”)


Jadi,

Solusinya diperoleh dengan teknik penyulihan mundur :

Jadi, . Solusi ini sangat jauh berbeda dengan solusi sejatinya. Kegagalan ini
terjadi karena sangat kecil dibandingkan , sehingga galat pembulatan yang kecil pada
x2 menghasilkan galat besar di x1. Perhatikan juga bahwa 1.569 - 1.568 adalah pengurangan dua
buah bilangan yang hampir sama, yang menimbulkan hilangnya angka bena pada hasil
pengurangannya (loss ofsignificance).
b. Dengan tata-ancang pivoting sebagian

Baris pertama dipertukarkan dengan baris kedua sehingga 0.3454 menjadi pivot
Kemungkinan Solusi SPL
Tidak semua SPL mempunyai solusi. Ada tiga kemungkinan solusi yang dapat terjadi pada SPL:
a. Mempunyai solusi yang unik,
b. Mempunyai banyak solusi, atau
c. Tidak ada solusi sama sekali.
Dengan grafik, ketiga kemungkinan solusi ini diperlihatkan oleh tiga SPL dengan dua persamaan
berikut :

Anda mungkin juga menyukai