Metnum
Metnum
Penyelesaian sistem ini adalah himpunan nilai x simultan, yang memenuhi seluruh
persamaan. Sistem persamaan dapat diselesaikan secara berlelar dengan Metode Lelaran Titik-Tetap
/dengan metode Newton-Raphson.
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON
Metode Newton-Rapshon
Ingatlah kembali bahwa metode Newton-Raphson dapat diturunkan dari deret
Taylor,
atau
Untuk fungsi dengan dua peubah, deret Taylor orde pertama dapat dituliskan
untuk masing-masing persamaan sebagai
dan
dan
Dengan sedikit manipulasi aljabar, kedua persamaan terakhir dapat dipecahkan menjadi
Penyebut dari masing-masing persamaan ini di acu sebagai determinan Jacobi dari
sistem tersebut. Metode Newtom-Raphson dapat dirampatkan (generalization) untuk system
dengan n persamaan.
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON
Contoh 1
Penyelesaian :
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR DENGAN
METODE NEWTON RAPHSON
Dan
Dengan menggunakan perkalian matriks, kita dapat menulis Sistem Persamaan Lanjar
(SPL) sebagai persamaan matriks : Ax = b
Solusi Sistem Persamaan Lanjar (SPL) adalah himpunan nilai yang memenuhi
n buah persamaan. Metode penyelesaian sistem persamaan lanjar dengan determinan (aturan
Carmer) tidak praktis untuk sistem yang besar.
PERSAMAAN LANJAR DENGAN METODE ELIMINASI
GAUSS DAN GAUSS – JORDAN
Metode ini berasal dari kenyataan bahwa bila matriks A berbentuk segitiga atas seperti
sistem persamaan berikut ini:
Penyelesaian :
Metode eliminasi Gauss pada prinsipnya bertujuan mentransformasi sistem Ax = b menjadi
sistem Ux = y. Dengan U adalah matriks segitiga atas. Selanjutnya solusi x dapat dihitung dengan
teknik penyulihan mundur. Contohnya pada sistem dengan 4 persamaan lanjar berikut (elemen
matriks A dan vektor kolom B disatukan dalam satu bentuk matriks :
Penyelesaian :
Contoh 4
Selesaikan sistem persamaam lanjar berikut dengan metode eliminasi Gauss yang
menerapkan tatancang pivoting.
Penyelesaian :
Ada dua macam tatancang pivoting:
1. Pivoting sebagian ( partial pivoting)
Pada tatancang pivoting sebagian, pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p yang mempunyai
nilai mutlak terbesar,
lalu pertukarkan baris ke-k dengan baris ke-p. Misalkan setelah operasi baris 1 diperoleh
matriksnya seperti yang digambarkan pada matriks di bawah ini. Untuk operasi baris ke-2, carilah
elemen x pada kolom kedua, dimulai dari baris ke-2 sampai baris ke-4, yang nilai mutlaknya terbesar,
lalu pertukarkan barisnya dengan baris kedua. Elemen x yang nilai mutlaknya terbesar itu sekarang
menjadi pivot untuk operasi baris selanjutnya
Jadi, . Solusi ini sangat jauh berbeda dengan solusi sejatinya. Kegagalan ini
terjadi karena sangat kecil dibandingkan , sehingga galat pembulatan yang kecil pada
x2 menghasilkan galat besar di x1. Perhatikan juga bahwa 1.569 - 1.568 adalah pengurangan dua
buah bilangan yang hampir sama, yang menimbulkan hilangnya angka bena pada hasil
pengurangannya (loss ofsignificance).
b. Dengan tata-ancang pivoting sebagian
Baris pertama dipertukarkan dengan baris kedua sehingga 0.3454 menjadi pivot
Kemungkinan Solusi SPL
Tidak semua SPL mempunyai solusi. Ada tiga kemungkinan solusi yang dapat terjadi pada SPL:
a. Mempunyai solusi yang unik,
b. Mempunyai banyak solusi, atau
c. Tidak ada solusi sama sekali.
Dengan grafik, ketiga kemungkinan solusi ini diperlihatkan oleh tiga SPL dengan dua persamaan
berikut :