Dini Nur Maulidiati Yuliana Putri Median Viki Fitria Uvi Irnawati Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawas bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Teknik Individual (Individual Technique) Teknik individual ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, teknik ini digunakan apabila masalah yang dihadapi bersifat pribadi apalagi khusus atau “secret” Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: 1. Kunjungan Kelas 2. Kunjungan antar Kelas 3. Observasi Kelas 4. Menilai Diri Sendiri 5. Pertemuan Individu Kunjungan kelas (Classroom Visitation) Kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah, pemilik, atau pengawas) untuk melihat atau mengamati pelaksanaan proses pembelajaran sehingga diperoleh data untuk tindak lanjut dalam pembinaan selanjutunya. Tujuannya : 1. Mengobservasi bagaimana guru mengajar. 2. Menolong para guru untuk mengatasi masalah- masalah yang mereka hadapi. Fungsi: 1. Mengoptimalkan cara belajar mengajar yang dilaksanakan para guru. 2. Membantu mereka untuk menumbuhkan profesi kerja secara optimal Observasi Kelas (Classroom Observation) Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan ketika supervisor yang secara aktif mengikuti jalannya kunjungn kelas ketika proses sedang berlangsung. • Tujuannya: 1. Menemukan kelebihan dan sifat yang menonjol pada setiap pendidik. 2. Menemukan kebutuhan para pendidik dalam menunaikan tugasnya. 3. Memperoleh bahan-bahan dan informasi guna penyusunan program supervisi. • Aspek-aspek yang diobservasi: 1. Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran. 2. Cara penggunaan media pembelajaran. 3. Reaksi mental para peserta didik dalam proses pembelajaran. Pertemuan Individu )Individual Conference( yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan seorang guru mengenai usaha-usaha untuk memecahkan problematika yang dihadapi oleh seorang pendidik. Tujuan dari pertemuan individu, yaitu : 1. Memupuk dan mengembangkanpembelajaran yang lebih baik. 2. Memperbaiki kelemahan dan kesalahan yang sering dialami. Jenis-jenis Pertemuan Pribadi: 1. Classroom Conference, 2. Office Conference, 3. Casual Conference, 4. Saling Mengunjungi Kelas (Intervisitation) Saling mengunjungi antar rekan guru yang satu dengan guru yang lain yang sedang mengajar. Keuntungan-keuntungan: 1. Memberikan kesempatan pada guru untuk mengamati rekan lain yang sedang mengajar. 2. Membantu guru untuk mendapatkan pengalaman yang sangat berguna mengenai teknik dan metode pembelajaran dalam kelas. Jenis-jenis kunjungan antar kelas: 1) Kunjungan intern, 2) Kunjungan ekstern 5. Menilai diri sendiri (Self-Evaluation) Salah satu tindakan atau tugas yang paling sukar dilakukan oleh para pemimpin terutama bagi seorang guru adalah melaksanakan penilaian terhadap dirinya sendiri dengan melihat kemampuannya sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk mengukur kemampuan pengajarannya, kita bisa melihat dari kemampuan para peserta didiknya dan juga penilaian terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam memaksimalkan pengajarannya. Teknik Kelompok • Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki masalah dikelompokkan secara bersama kemudian diberi pelayanan supervise sesuai dengan permaslahan yang mereka hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang bersifat kelompok ini, namun di antaranya yang lebih umum adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru
2. Rapat Guru 10.Demonstrasi Mengajar 3. Kepanitiaan 11.Perpustakaan Jabatan 4. Diskusi 12.Bulletin Supervisi 5. Seminar 13.Membaca Langsung 6. Tukar Menukar Pengalaman 14.Mengikuti Kursus 7. Organisasi Jabatan 15.Laboratorium Kurikulum 8. Diskusi Panel 16.Lokakarya (Workshop) 9. Simposium 17.Perjalanan Sekolah untuk staff • Pelaksanaan supervisi pendidikan dengan menggunakan teknik- teknik di atas, perlu mempertimbangkan hal-hal praktis yang ada hubungannya dengan pelaksanaan program supervisi pendidikan di sekolah secara menyeluruh, hal-hal yang menyangkut adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan Kegiatan 2. Asas Pelaksanaan 3. Pelaksanaan Supervisi 4. Proses Pelaksanaan Supervisi 1. Lingkungan kegiatan (teknik edukatif dan administrasi)
Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada
deluruh sekolah untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas dan bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Bantuan tersebut dapat diterapkan dalam bidang edukatif dan administrative. 2. Asas pelaksanaan Pelaksanaan supervisI dalam bidang teknis edukatif maupun teknis administrative hendaknya memperhatikan asas- asas berikut: 1. Terencana 2. Demokratif 3. Kooperatif 4. Konstruktif 5. Terpadu 3. Pelaksanaan Supervisi Berdasarkan masalah yang dihadapi, pelaksanaan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yakni: 1. Supervisi biasa, yang dilaksanakan secara continue berdasarkan program supervise tahunan atau semester. 2. Supervisi darurat, yang dilaksanakan jika ada suatu kasus yang timbul di sekolah dan menghendaki penyelenggaraan segera. Sedangkan berdasarkan pelaksanaannya, supervisi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yakni: 1. Supervisi intern, yang dilakukan oleh tugas pembinaan dalam unit organisasi sendiri oleh pimpinan di suatu organisasi. 2. Supervisi ekstern, yang dilaksanakan oleh petugas dari Kantor Wilayah atau Departemen yang diberi wewenang untuk melakukan pembinaan terhadap sekolah. 4. Proses Kegiatan Supervisi (Pelaporan dan Monitoring) Secara sistematis, kegiatan-kegiatan supervisi dapat dilaksanakan melalui tahapan: 1. Penyusunan Program, 2. Pelaksanaan Supervisi, dan 3. Tindak Lanjut Hal demikian tak luput dengan adanya: 1. Pelaporan 2. Monitoring • TERIMA KASIH