Anda di halaman 1dari 51

MK.

MK.Kesuburan
KesuburanTanah
Tanah

NITROGEN
NITROGEN dan
dan
BELERANG
BELERANGTANAH
TANAH

Oleh:
Oleh:
Prof.Dr.Ir.Soemarno,M.S.
Prof.Dr.Ir.Soemarno,M.S.

1
PEREDARAN
NITROGEN
Nitrogen
Reaksi Atmosfer
khemo-
elektrik
& Fiksasi
Hujan simbiotik
Fiksasi non-
simbiotik
Sisa tumbuhan &
binatang

penguapan
Bahan Organik
Tanah
amonifi
kasi
denitrifikasi ekskresi
Amonia

nitrifikasi penyerapan

Nitrat & Nitrit


Pencucian
2
NITROGEN AMONIFIKASI:
AMONIUM hidrolisis
R-NH2 + HOH R-OH + NH3 + energi
N-NH4
enzimatik

2 NH3 + H2CO3 (NH4)2CO3 2NH4+ + CO3=

Reaksi amonifikasi berlangsung lancar bila tanah


berdrainasi dan aerasi yg baik, mengandung banyak
kation basa, pH sekitar netral

Penggunan Senyawa Amonium

1. Digunakan / diserap oleh jasad renik tanah


2. Diserap oleh akar tanaman / tumbuhan
3. Difiksasi oleh mineral liat tertentu, seperti Ilit
4. Dioksidasi secara enzimatis melalui proses
nitrifikasi

5. Pd kondisi pH tinggi dpat berubah menjadi NH3


dan menguap

3
Nitrifikasi mrpk proses oksidasi enzimatik:

oksidasi
NITRIFIK 2NH4+ + 3O2 2NO2- + 2H2O + 4H+ +energi
ASI
enzimatik
oksidasi
2 NO2- + O2 2NO3- + energi
enzimatik

Pd tanah yg bereaksi sngt alkalin, reaksi ke dua agak


lambat

Jasad Renik yg terlibat :


1. Jasad renik nitrifikasi: Nitrobacter
Nitrosomonas: amonia menjadi nitrit
Nitrobacter : nitrit menjadi nitrat
2. Mungkin ada jasad renik lain yg mempunyai
kemampuan serupa dengan kedua jasad tsb

LAJU NITRIFIKASI :
1. Pada kondisi tanah, suhu, dan kelengasan yg ideal
proses nitrifikasi berlangsung cepat
2. Laju harian 6 - 22 kg N setiap 2.000.000 kg tanah
terjadi bila 100 kg ammonium diberikan ke tanah.

4
FAKTOR Bakteri nitrifikasi sangat peka thd kondisi
TANAH yg lingkungan:
berpengaruh Faktor lingkungan tanah yg berpengaruh:
thd 1. Aerasi : ……. Aerasi optimal?
2. Suhu : ……. Suhu optimal ?
NITRIFIKAS
3. Kelengasan : ……. Kelengasan optimal?
I
4. Kapur aktif : ……. Kondisi optimal?
5. Pupuk : ……. Kondisi optimal ?

6. C/N ratio : ……. kisaran optimal?

PENGARUH PUPUK :
1. Sedikit pupuk yg mengandung unsur makro dan/atau
mikro dapat membantu nitrifikasi
2. Keseimbangan antara N-P-K sangat menolong nitrifikasi
3. Pemberian pupuk amonium dosis tinggi menghambat
nitrifikasi
4. Ternyata amonia dapat bersifat toksik bagi Nitrobacter,
tetapi tidak bagi Nitrosomonas

C/N ratio :
1. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi jasad renik tanah
2. Kalau tanah banyak karbohidrat (C/N ratio tinggi), jasad nitrifikasi tidak
mampu bersaing dengan jasad renik lainnya.

5
Penambahan N ke dalam tanah:
1. Hujan dan debu
2. Fiksasi N non-simbiotik
3. Fiksasi N simbiotik
4. Limbah Pertanian: ternak, tanaman, ikan, manusia
5. Pemupukan

Kehilangan N dari tanah:


1. Volatilisasi, penguapan
2. Denitrifikasi
3. Pencucian, Erosi dan run-off
4. Serapan tanaman.

6
1. Kontribusinya sebesar 4 - 8 kg N/ha/tahun
2. Aktivitas elektris selama thunderstorms
3. Debu, asap, partikulat dlm udara mengandung N
4.

7
1. Tempat terjadinga: Tajuk tanaman, seresah/litter,
tanah, rhizosfer
2. Pd helai daun: oleh Azotobacter dan Beijerinckia
spp.
3. Kontribusi tahunan sebesar 0 - 8 kg N/ha/thn, di
daerah rainforest hingga 40 kg N/ha.
4. Fiksasi dlm tanah (sawah) oleh Blue green algae
5. Fiksasi dlm rhizosfer tebu, padi, rumput :
Azotobacter, Beijerinckia, dan Derxia.
6. Kontribusi No. 5 sekitar < 10 kg N/ha/thn.

8
1. Kontribusinya tgt pada jumlah spesies legume
2. Kontribusi single legume stand 16 - >500 kg
N/ha/th
3. Kendala fiksasi : rendahnya P-tersedia ,
tingginya Aldd, kekeringan, kurangnya
inokulum spesifik
4. Kontribusinya pd lahan pertanian 4 - 50 kg
N/ha
5. Kontribusinya pd lahan hutan tropis 46 - 147
kg N/ha
6.

9
1. Dekomposisi N-organik menjadi N-anorganik ada tiga
tahap:
1. Aminisasi: Protein menjadi amine
2. Amonifikasi: amine menjadi ammonium (NH4+)
3. Nitrifikasi: Ammonium menjadi nitrit dan nitrat
2. Kecepatannya tgt pada suhu, C/N rasio, pH tnh,
mineralogi liat dan kandungan air tanah
3. Pada tanah masam, mineralisasi karbon lebih cepat dp
nitrogen, shg menurunkan C/N-rasio
4. Mineralisasi N lebih cepat kalah nilai C/N rasio rendah
5. Pada Andepts, mineralisasi N berbanding terbalik dg
kandungan alofan
6. Mineralisasi N masih dapat berlangsung pd tegangan air
> 15 bar; alternate wetting & drying mempercepat
mineralisasi N

10
Pola fluktuasi musiman Nitrat tanah terdiri atas:

1. Akumulasi nitrat secara lambat dlm topsoil pd musim


kering
2. Peningkatan cepat dlm waktu singkat pd awal musim
hujan
3. Penurunan cepat selama musim hujan sisanya.

Periode Kering singkat pd musim hujan mengakibatkan


“Birch Effect atau FLUSHES”: Peningkatan N-
anorganik cepat dan diikuti penurunanya secara
bertahap.

11
Kandungan nitrat tanah (Sumber: Greenland, 1958).

Dry Rainy Short dry Rainy


12
N D J F M A M J J A S O N
NASIB N-nitrat tanah
1. Digunakan oleh jasad renik tanah
N-NITRAT
(IMOBILISASI)
TANAH
2. Diserap oleh akar tanaman/ tumbuhan
(ABSORPSI)
3. Hilang bersama air drainase (pencucian,
leaching)
4. Hilang ke atmosfer dalam bentuk gas
(denitrifikasi)

DIGUNAKAN JASAD RENIK & TANAMAN :


1. N-Nitrat dapat diserap oleh jasad renik tanah dan
akar tanaman.

Kapan persaingan kedua jenis jasad ini sangat


intensif?

LEACHING & VOLATILIZATION :


1. Bila tanah ditumbuhi tanaman, biasanya kehilangan nitrat
dalam air drainase tidak terlalu banyak
2. Rata-rata kehilangan per tahun melalui pencucian di daerah
humid berkisar antara 5 dan 6 kg setiap hektar
3. Pada kondisi drainse dan aerasi tanah yg jelek, N-nitrat
direduksi melalui proses denitrifikasi menjadi gas N2.

13
1. Akumulasi nitrat pd topsoil terjadi karena nitrifikasi
pd kondisi tegangan air tanah 15 - 80 bar

2. Pergerakan air tanah dari subsoil ke topsoil


mendukung mineralisasi N

3. Hasil mineralisasi N pd subsoil terbawa naik bersama


air kapiler dan terakumulasi pd tanah lapisan atas
setebal 5 cm

4. Selama musim hujan, nitrat akan terangkut kembali


ke subsoil

14
Musim Horison Pola tanam: kg N/ha sbg NO3-
Fallow Jagung Pasture

Hujan A 18 9 8
(190 mm/bl) B 13 10 7

Kering A 35 22 10
(38 mm/bl) B 17 10 9

Sumber: Hardy (1946)

15
1. Bbrp hari setelah hujan lebat pertama, terjadi
peningkatan N-anorganik dlm tanah
2. Kontribusinya 23 - 121 kg N/ha dalam jangka 10 hari
3. Puncak akumulasi N ini berbanding langsung dg
durasi dan intensitas periode kering sebelumnya
4. Bberapa alasan terjadinya N-flushes ini :
1. Populasi mikroba aktif meningkat cepat
2. Banyak tersedia substrat yg mudah didekomposisi
3. Musim kering menurunkan C/N rasio humus,
krn mineralisasi C lebih cepat selama periode
kering
4. C/N rasio rendah mempercepat mineralisasi N
5. Bangkai jasad renik menjadi substrat tambahan

16
1. Serapan tanaman, Pencucian dan Denitrifikasi

2. Kecepatan pencucian nitrat: 0.5 mm/ mm hujan;


untuk tanah berpasir 1 - 5 mm/mm hujan

3. Kehilangan akibat denitrifikasi sulit dikuantifikasikan

4.

17
Pupuk nitrogen yang lazim digunakan:

1. Urea
2. ZA (Ammonium sulfat)
3. Ammonium nitrat
4. Anhydrous ammonia
4. Ammonium Fosfat

18
1. Pd tanah yg lembab, urea mengalami hidrolisis ensimatis:

CO(NH2)2 + H2O Urease


(NH4)2CO3

NH4+ + CO3=

2. Sebelum terhidrolisis, urea bersifat mobil dan dapat tercuci

3. Proses hidrolisis urea pd tanah lembab 1 - 4 hari


4. Laju hidrolisis urea pada tanah tergenang hampir sama dg
tanah tidak tergenang
5.

19
1. Pd tanah yg pH nya > 7.0 : mis. VERTISOLS

NH4+ NH3 (menguap bila tnh mengering)

2. Kehilangan penguapan dpt mencapai 4% kalau


urea disebar permukaan tanah (pasir berlempung
pH 7.1) dg dosis 28 kg N/ha , kalau dosisnya 277
kg N/ha kehilangan penguapan mencapai 44%.
3. Penguapan dapat dikurangi dengan
membenamkan urea pd kedalaman > 5 cm
4. Deep placement sangat penting untuk lahan
kering berkapur.

20
DOSIS UREA: 222 kg N/ha

Kedalaman Kehilangan (% dosis pupuk)


pupuk (cm) Aplikasi sebelum Irigasi Setelah Irigasi

Permukaan tanah 8.1 40.2


1.2 1.2 33.4
2.5 0.6 18.1
5.0 0.05 0.5
7.5 0.0 0.0

Sumber: Shankaracharya dan Meta (1971)

21
1. ZA yg disebar di permukaan tanah tdk mengalami
kehilangan penguapan sebanyak Urea
2. Pd tnh lempung-liat nitrifikasi ammonium berlangsung
cepat pada musim hujan; sebagian besar N-pupuk
ditemukan sebagai nitrat pd kedalaman tanah 60-120
cm.

3. Pd tanah berpasir, akumulasi NH4+ pada kedalaman


15-30 cm setelah 3 hari sejak aplikasinya

4. Setelah 21 hari sejak aplikasi ZA, terjadi akumulasi


nitrat pd lapisan permukaan 8 cm.

22
Persen recovery ZA yg disebar permukaan tanah
Laterit berpasir dg dosis 80 kg N/ha

Kedalaman Setelah 3 hari (%) Setelah 21 hari (%)


(cm) N - NH4+ N - NO3- N - NH4+ N - NO3-

0-8 23.7 2.6 26.5 56.3


8 - 15 15.5 3.1 0.6 5.4
15-30 51.0 5.6 0.4 8.0
30-45 12.1 1.2 0.7 1.7

Total 102.3 12.5 28.2 71.4

Sumber: Wetselaar (1962).

23
1. Pemupukan lebih efisien dibanding dg disebar
2. ZA atau Urea 80 kg N/ha dibenamkan 15 cm pd saat
tanam, nitrifikasi dalam beberapa hari lebih dari 80%.
3. Nitrat yg dihasilkan tercuci ke luar zone akar, sebelum
tanaman menumbuhkan akarnya
4. Pada dosis pupuk yg tinggi bakteri nitrifikasi tdk tahan
terhadap tekanan osmotik yg tinggi dan pH > 8.0
5. Dg waktu konsentrasi NH4+ di sekitar lokasi pupuk
berkurang, pH menjadi sekitar 7-8, nitrifikasi
menghasilkan nitrit (akumulasi nitrit toksik). Kalau pH
menurun < 7.0 akibat dari peningkatan CO2,
terbentuklah nitrat.
6. Pertumbuhan akar di sekitar lokasi urea ditangguhkan
selama 4 minggu sampai nitrit berubah menjadi nitrat

24
Pembentukan nitrit dan nitrat setelah
pembenaman pupuk N (1000 ppm N) pd tanah
berkapur

Pupuk Minggu inkubasi


2 4 6 12
Urea ppm Nitrit

170 345 125 0


ppm Nitrat
15 55 330 365
pH tanah
7.4 7.2 6.0 4.7

ZA ppm Nitrit
0 0 0 0
ppm Nitrat
25 85 130 140
pH tanah
6.2 6.4 5.6 4.8

Sumber: Wetselaar et al. (1972).

25
KEBUTUHAN N TANAMAN TROPIKA

Nutrient Removal by Tropical Crops

Tanaman Bagian Hasil (t/ha) kg N/ha

Jagung Biji 1.0 25


Jerami 1.5 15
Biji 7.0 128
Jerami 7.0 72
Padi Biji 1.5 35
Jerami 1.5 7
Biji 8.0 106
Jerami 8.0 35
Ubikayu Umbi 30.0 120
Kentang Umbi 40.0 172
Kac tanah Unhulled nuts 1.0 49

Sumber: Sanchez, 1976.

26
Nitrogen used by corn (kg/ha)
400
Total

300

Biji
200

Jerami
100

0 2 4 6 8 10 12
Hasil jagung, t/ha

Sumber: Bartholomew (1972).


27
1. Tiga parameter unt estimasi dosis pupuk:
1. Serapan N tnm unt menghasilkan tingkat hasil ttt.
2. Suplai N oleh tanah
3. Persen recovery pupuk N
2. Kebutuhan internal N: Jumlah (kadar) minimum N dlm
tajuk tanaman yg berhubungan dg hasil maksimum:
1. Tebu : 0.2 % N
2. Jagung : 1.2% N
3. Padi : 0.8% N
3. Suplai N dari tanah dpt diestimasi dari rataan hasil tanpa
pemupukan N; atau serapan N tanaman tanpa pemupukan
N

28
1. Efisiensi PUPUK dpt dihitung berdasarkan recovery pupuk
dari percobaan lapangan.

Serapan N dg dosis N - Serapan N tanpa pupuk


% Recovery = ------------------------------------------------------------ x
100%
Dosis N

2. Recovery pupuk N berkisar 20 - 70%; nilai yang tinggi


biasanya oleh tanaman yg berakarannya ekstensif; nilai
rendah terjadi pada tanah-tanah yg mengalami pembasahan
& pengeringan.

3. Dosis pupuk optimum ditentukan:

Serapan N pd tingkat hasil ttt - Serapan N tanpa pupuk


Dosis N = -------------------------------------------------------------------------
% Recovery

29
1. Respon jagung thd Pupuk N biasanya positif, dosis pupuk
menentukan tingkat hasil biji
2. Populasi (jarak tanam ) dan varietas menentukan respon
pupuk dan produktivitas tanaman
3. Varietas unggul mempunyai respon N yg lebih tinggi
4. Rekomendasi di daerah tropis :
Amerika latin : 60 - 150 kg N/ha
Meksiko : 80 - 175 kg N/ha
Indonesia : …………….
5. Bentuk Kurva respon dipengaruhi oleh populasi tanaman
6. Respon padi juga dipengaruhi oleh tipe tanaman, radiasi, jarak
tanam, dan lama pertumbuhan
7.

30
INTERAKSI RESPON N DAN POPULASI
JAGUNG

Hasil tongkol (t/ha)

120 N
4

3
80 N

2
40 N

1
0N

20 30 40 50 60

Populasi tanaman (1000/ha)


31
PENGARUH
PENGARUH REZIM
REZIMAIR
AIRTANAH
TANAHTHD
THD
RESPON
RESPON NN
Hasil biji jagung (t/ha)

5
Air tnh
4 optimum

3
Excess
moisture
2

1
Drough
t

0 40 80 120
Pupuk N (kg/ha)

Sumber: Sanchez, 1976.

32
Tanaman ubikayu:
• Kebutuhan nitrogennya tinggi
2. Respon terhadap pupuk nitrogen seringkali bersifat
“negatif”
3. Pemupukan N meningkatkat rasio top : root, dan
menurunkan hasil umbi
4. Kadangkala pemupukan N dapat emningkatkan hasil
umbi, dan kandungan proteinnya, tetapi tidak
meningkatkan kandungan patinya
5. Tanaman ubikayu sangat respon terhadap pupuk N,
kalau tanahnya cukup mengandung P dan K
6. Penempatan pupuk N tidak boleh terlalu dekat
dengan batang ubijayu

33
Tanaman Kentang:
• Kebutuhan nitrogennya tinggi
2. Respon terhadap pupuk nitrogen dosis 120 – 160 kg
N/ha
3. Pemupukan N meningkatkat rasio top : root, dan
dapat mengakibatkan menurunkan hasil umbi
4. Aplikasi pupuk N adalah: 50% pada saat tanam dan
50% pada masa pembentukan umbi
5. Respon terhadap pupuk N, sangat tergantung
kandungan bahan organik tanah
6. ………….

34
Tanaman Ubijalar:

• Kebutuhan nitrogennya tinggi


2. Respon terhadap pupuk nitrogen dosis 40 – 60
kg N/ha
3. Pemupukan N yang berlebih meningkatkat
rasio top : root, dan dapat mengakibatkan
menurunkan hasil umbi
4. Respon terhadap pupuk N, sangat tergantung
kandungan K tanah
6. ………….

35
Tanaman Kacang-kacangan:

• Kebutuhan nitrogennya rendah – medium


2. Pemupukan N diperlukan kalau: fiksasi N
simbiotik sangat langka dan tanah sangat
miskin nitrogen
3. Respon terhadap pupuk nitrogen dosis 30 –
100 kg N/ha untuk Phaseolus vulgaris
4. Pemupukan N dosis rendah pada saat tanam
5.

36
1. 30-50% dari Pupuk N diambil tanaman, sisanya
tinggal dlm tanah dan hilang tercuci dan denitrifikasi
2. Perilaku residu N tgt kondisi tanah & iklim

3. Oxisols & Ultisols mengandung > 300 kg N/ha N-


anorganik di dlm profilnya stl mengalami
pemupukan terus menerus (Fox et al. 1974)

4. Umumnya kehilangan pencucian & denitrifikasi lebih


dominan, shg efek residue N dlm tanah jarang
diketahui
5.

37
PERUBAHAN SIFAT & CIRI TANAH

1. ZA dan Urea mempunyai efek residu kemasaman:

(NH4)2SO4 + 4O2 ------ 2NO3- + 2H2O +4H+ + SO4=

CO(NH2)2 + 2 H2O ----- (NH4)2CO3 + 4O2

2NO3- + 3H2O + 2H+ + CO2

2. Aplikasi ZA dosis tinggi terus-menerus menurunkan pH


dan kejenuhan basa tanah lapisan bawah. Kedua hal ini
dapat diperbaiki dg pengapuran.

38
EFEK PUPUK N thd pH TANAH
pH (0-20 cm)

NaNO3
7

Urea
5

ZA
3

50 100 150 200 kg N/ha


39
Dosis pupuk selama 5 tahun terus
EFEK PENCUCIAN N-PUPUK thd KB
SUBSOIL

% Kejenuhan Basa

70
0-15
cm
60

Tanah Liat
50

40

30
15-30 cm

20
440 880 1760 kg N/ha
Dosis pupuk ZA 40
Pengelolaan Dua Tujuan Pokok:
N-Tanah 1. Memelihara ketersediaan N yg cukup dalam tanah
2. Pengaturan ketersediaan N sedemikian rupa shg
selalu tersedia dlm jumlah yg diperlukan tanaman.

NERACA N

Fiksasi-N Pupuk buatan

Simbiotik Non-simbiotik

Sisa tnm
+ Rabuk
N- N-atmosfer
tersedia
BOT

Erosi - run off


Diserap Pencucian
tanaman

41
• Sumber utama nitrogen tanah adalah:
1.1. Fiksasi N simbiotik dan non-simbiotik
1.2. Pupuk
1.3. Debu-debu dari udara
1.4. Air hujan
1.5. Air irigasi
1.6. Bahan organik: Kompos, pupuk hijau,
ppk kandang, dll

2. Kecepatan mineralisasi N-organik dalam tanah


sangat dipengaruhi oleh kandungan air tanah

42
• Pola Fluktuasi kandungan nitrogen dalam tanah
bersifat siklis:

1.1. Peningkatan kandungan nitrat selama musim


kering
1.2. Mineralisasi N sangat cepat pd awal musim hujan
1.3. Penurunan secara bertahap kandungan N-tanah
selama musim hujan karena diserap tanaman dan
pencucian

2.
1. Praktek pemupukan N tergantung pada:
1.1. Kebutuhan tanaman
1.2. Sifat dan ciri tanah
1.3. Sumber pupuk nitrogen (Jenis pupuk)
1.4. Cara penempatan pupuk N dalam tanah
1.5. Waktu aplikasi pupuk
2. Kandungan N pupuk organik biasanya terlalu
rendah untuk mencukupi kebutuhan tanaman
jenis unggul yang produksinya tinggi
3. Pupuk “slow release” seperti sulfur-coated-urea
(SCU) cocok untuk tanaman yang
pertumbuhannya lambat dan kondisi tanah yang
pencuciannya intensif
4. Aplikasi pupuk N sebelum tanam akan
mengakibatkan kehilangan N akibat pencucian,
penguapan dan denitrifikasi
5. Waktu aplikasi pupuk N yang paling tepat adalah
pada saat “fase kritis” pertumbuhan tanaman

44
Pemupukan Nitrogen yang intensif terus-
menerus dapat mengakibatkan efek
residual, a.l:
1. Tingginya Kandungan N-anorganik
dalam tanah
2. Penurunan pH tanah yang drastis
3. Penurunan kejenuhan basa (KB)
dalam tanah
4. ……..

45
EFEK PENCUCIAN PEMUPUKAN N thd pH tanah

3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 pH tanah

Kedalaman
tanah, cm 900 kg
N/ha
15 0 kg N/ha

30

45

4000 kg
N/ha
60

75 Tanah Clay
Loam
90

46
SUMBER Mineral Tanah:
BELERANG Sulfida besi, nikel dan tembaga biasanya
ALAMI dijumpai pada tanah-tanah yg drainasenya jelek
Pirits juga sering dijumpai pd tanah-tanah rawa
pasang-surut
Gips (Gipsum) terakumulasi pd horison bawah
Mollisol & Aridisol

BELERANG ATMOSFER
1. Tanaman dpt menyerap langsung belerang
atmosfer, sekitar 25 - 35% dari total
kebutuhannya
2. Tanah juga dapat menyerap langsung belerang
atmosfer
3. Air hujan menganjung sejumlah belerang, 1 -
100 kg setiap hektar

BELERANG ORGANIK
1. Asam amino tertentu
2. Senyawa lain yang mempunyai mikatan C-S
3. Sulfat organik

47
PEREDARAN BELERANG

Gas H2S

Sisa-sisa Biomasa
tanaman
Volatilisasi

Belerang
organik
reduksi
Dekomposisi Serapan
Mineral Oksidasi Mineral
tanah tanah
reduksi
Sulfida Sulfat
(S=) (SO4=)
Oksidasi

reduksi
Oksidasi
Oksidasi
Sulfur (S) Pencucian

48
MINERALISASI - IMOBILISASI:
Perilaku Reaksi mineralisasi:
Belerang
S-Organik Hasil dekomposisi Sulfat
dlm Tanah
(Protein & senyawa (Senyawa sulfida)
Organik lain)

Reaksi Imobilisasi:
Ion Sulfat Jasad renik S-organik

OKSIDASI - REDUKSI: reaksi-reaksi biokimia

H22S + 2O22 H22SO44 2H++ + SO44=


2S + 3 O33 + 2H22O 2H22SO33 2H++ + SO33=

Alkohol-organik + Sulfat Asam organik + H2O + S=


Bakteri belerang

Fe++
++ + S== FeS
Sulfat
Sulfit
Tiosulfat direduksi oleh bakteri Sulfida
S-elementer

49
Perilaku OKSIDASI BELERANG & KEMASAMAN:
Belerang
Oksidasi belerang pd akhirnya menghasilkan ion
dlm Tanah H+ yg dpt menurunkan pH tanah
Didaerah pasang-surut, tanahnya disebut
TANAH SULFAT MASAM, mengandung “cat-
clay”. Kalau tanah ini tetap tergenang dapat
ditanami padi; kalau tanah ini dikeringkan akan
terjadi oksidasi belerang dan sulfida menjadi
sulfat yg mampu mengasamkan tanah secara
ekstrim

RETENSI
RETENSISULFAT
SULFAT
Retensi
Retensi sulfatdalam
sulfat dalamtanah
tanahrendah,
rendah,baik
baikjumlah
jumlah&&
kekuatannya.
kekuatannya.
Tanah
Tanahbagian
bagianbawah
bawahbiasanya
biasanyamempunyai
mempunyairetensi
retensisulfat
sulfat
lebih tinggi daripada topsoil
lebih tinggi daripada topsoil
Retensi
Retensisulfat
sulfatberhubungan
berhubungandgdghidroksida
hidroksidaFe
Fedan
danAl,
Al, dan
dan
Kaolinit
Kaolinit
KK
HH
OO SO
SO4 4
-Al
-Al Al-
Al- ++ KHSO
KHSO4 4 -Al
-Al Al-
Al- ++ HH2OO
2

OO OO
HH HH
50
NITROGEN
NITROGEN dan
dan
BELERANG
BELERANGTANAH
TANAH

Wassalam,
Wassalam,2004
2004

51

Anda mungkin juga menyukai