Anda di halaman 1dari 1

PENENTUAN STATUS MUTU KUALITAS AIR SUNGAI

JENEBERANG DENGAN METODE STORET


KIFAYATUL KHAIR(D62110110) – TEKNIK PERTAMBANGAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN
PEMBIMBING: DR.Eng. IR. MUHAMMAD RAMLI, MT. , MEINARNI THAMRIN, ST. MT.
LABORATORIUM LINGKUNGAN TAMBANG
ABSTRAK
Secara umum kualitas air menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan kegiatan atau keperluan tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, baku mutu
air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya didalam air. Pencemaran
air merupakan salah satu pencemaran berat yang ada di Indonesia. Salah satu penyebabnya berasal dari air limbah hasil pertambangan dan sungai merupakan salah satu tempat untuk
membuang atau melepas air limbah tambang. Air limbah hasil penambangan ini mengandung kadar logam yang berat, oleh karenanya terlebih dahulu mengetahui kandungan logam
beratnya dan diturunkan kandungan konsentrasi logam beratnya hingga memenuhi standar baku mutu yang diperbolehkan untuk dilepas ke badan air atau sungai. Sungai Jeneberang adalah
salah satu tempat mengalirnya limbah tambang. Untuk itu perlu diketahui status mutu air sungai Jeneberang berdasarkan metode storet, terhadap kandungan logam-logam berat akibat
adanya limbah tambang. Pemeriksaan dilakukan terhadap suhu, pH, unsur cadmiun (Cd), besi (Fe), mangan (Mn), timbal (Pb), tembaga (Cu), BOD, COD , dan DO, dengan memakai metode
storet. Penentuan status mutu air menggunakan metode storet hasil penelitian dibandingkan dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air. Dari hasil metode storet ini diketahui nilai
baku mutu air sungai Jeneberang berada pada tingkat pencemaran dengan kategori pencemaran ringan dan termasuk pada kelas b kualitas air.

Kata kunci : Metode storet, logam berat, oksigen terlarut, sungai jeneberang.

TUJUAN PENELITIAN HASIL PENELITIAN#2


Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui nilai konsentrasi logam berat (Cd, Mn, Pb, Fe, Zn, Cu) yang terkandung di
dalam air sungai.

2. Menentukan status mutu air sungai berdasarkan metode storet.


METODOLOGI PENELITIAN
Pencemaran air merupakan salah satu pencemaran berat yang ada di Indonesia dan
limbah sektor pertambangan merupakan sumber pencemaran air yang dominan.
Disamping sektor pertambangan, pencemaran air ini juga ditimbulkan di sektor-sektor
yang lain seperti perindustrian, pertanian dan rumah tangga. Akibat dari pencemaran
air tersebut adalah menurunnya kadar kualitas air yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia. Tahapan pengumpulan data dibagi menjadi dua bagian, pengambilan sampel
dilapangan dengan menggunakan teknik purpose sampling dan selanjutnya analisis di
balai besar laboratorium kesehatan makassar. Penilaian kualitas air Sungai Jeneberang
apakah layak dimasukkan ke dalam klasifikasi Kelas II, maka tiap parameter kualitas air
hasil analisis dibandingkan dengan mutu air Kelas II berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Parameter-parameter kualitas air yang telah melewati batas Gambar 2. Penjumlahan penilaian metode stotret
maksimum yang diperbolehkan, dipelajari sejauh mana penyimpangannya dari baku
mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang Data dari Tabel 1 dan Gambar 2 di atas terlihat bahwa jumlah penskoran terhadap kadar
berlaku. zat- zat yang ada dalam sampel uji memberikan nilai penskoran -8 (minus delapan).
Penentuan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai dari dari “US-EPA (

HASIL PENELITIAN#1 Enviroment Protection Agency)” dengan mengklasifikasikan mutu air dalam 4 kelas yaitu :

Kelas A: Baik seklai, skor = 0 , memenuhi baku mutu


Kelas B: Baik sekali = -1 sampai dengan -10, cemar ringan
Kelas C: Sedang, skor = -11 sampai dengan -30, cemar sedang
Kelas D: Buruk, skor = -31, cemar berat

Berdasarkan sistem nilai dari US-EPA dengan memakai nilai penskoran dengan metode
storet, terlihat bahwa hasil penjumlahan nilai dengan metode storet diperoleh nilai -8,
sehingga mutu air sungai Jeneberang dari pengamatan dan pengujian sampel uji air
menunjukkan nilai yang masuk dalam mutu air kelas B, dimana kelas B memberikan nila -1
sampai dengan -10. Dengan masuk pada kelas B, menunjukkan bahwa sungai Jeneberang
Gambar 1. Pengujian pH pada sampel uji air masuk dalam kategori tercemar ringan.

Tabel 1. Hasil penjumlahan penilaian metode storet


Standar Rata-
No Parameter Satuan
Mutu
Max Min
Rata
Score
KESIMPULAN
1 Kekeruhan / Tubidity NTU (-) 439,50 287,00 353,50 0 Berdasarkan perhitungan serta analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan:
2 Besi / Iron (Fe) mg/l (-) 17,14 12,28 15,65 0

3 Cadmium (Cd) mg/l 0,01 < 0.003 < 0.003 < 0.003 0 1. Dari hasil konsentrasi logam berat dari titik 1 sampai 10 memiliki nilai yang beragam,
4 Timbal / Lead (Pb) mg/l 0,03 < 0.01 < 0.01 < 0.01 0
Sedangkan untuk logam berat Cadmium (Cd) dan timbal (Pb) memiliki nilai yang sama
5 Zn mg/l (-) 0,02 0,01 0,02 0 dari titik 1 sampai 10.
6 Cu mg/l 0,02 0,01 0,00 0,01 0 2. Berdasarkan hasil pengamatan dan pemeriksaan sampel uji air yang diambil pada
sepuluh titik pada sungai Jeneberang, terhadap suhu, pH, zat cadmiun (Cd), besi (Fe),
7 BOD mg/l 6 7,35 4,23 5,99 -4
mangan (Mn), timbal (Pb), tembaga (Cu), Seng (Zn), BOD, CO, dan DO, oleh penilaian
8 COD mg/l 50 71,21 34,32 49,80 -4 metode storet terhadap kadar zat–zat yang terkandung dalam sampel uji air sungai
9 DO mg/l >3 9,10 4,80 6,88 0 Jeneberang memberikn nilai skor -8 yang berarti sungai Jeneberang tercemar dalam
10 pH 6-8,5 8,20 7,30 7,58 0
kategori tercemar ringan.
11 Suhu normal ± 3 27,00 26,00 26,50 0

Jumlah -8

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah mendidik dan membesarkan penulis, yang tidak bosan-bosannya memberikan dukungan moril dan materil, serta segala kasih sayang dan
setiap untaian doa yang di berikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembiming dan dosen penguji atas segala bimbingan, kritikan dan sarannya.

DAFTAR PUSTAKA
Avdullahi, S., Fejza, I., Tmava, A., Rama, M. and Hetemi, M., 2013. Assessment Of Heavy Metal in The Water Springs, Stan Terg, Kosovo. Int. Journal of Engineering and Applied Sciences, Vol. 2, No. 4, 12-17.
Jubaedah, D., Hariyadi, S., Muchsin, I. and Kamal, M. M., 2015. Water Quality Index of Floodplain River Lubuk Lampam South Sumatera Indonesia. Int. Journal of Environment Science and Development, Vol. 6, No. 4, 252-
258
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Anda mungkin juga menyukai