Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

T
DENGAN DIAGNOSA EDEMA PARU
AKUT DI RUANG ICCU RSU SILOAM
HOSPITAL LIPPO VILLAGE
OLEH
NI GUSTI AYU FENY ANTARI
DHEDHEX REVANDRIA N.
Angka kematian edema paru
Table of Contents
akut karena infark miokard akut
mencapai 38 – 57% sedangkan
karena gagal jantung mencapai
30%
di ICCU RSU SHLV pada tahun
2017 (bulan Januari – Oktober
2017) terdapat 56 kasus yang
ditangani segera dan setelah 2-3
hari perawatan dipindahkan ke
ruang general.

Penanganan dan Angka


intervensi tepat kematian
Menurun
TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan
pemahaman tentang Asuhan Keperawatan
Pada Pasien dengan Edema Paru Akut
2. Mengenal dan menentukan masalah yang
dialami pasien dengan Edema Paru Akut
3. Mengaplikasikan semua teori yang dimiliki
sehingga memperoleh pengalaman yang
nyata dalam praktek asuhan keperawatan
ANATOMI
DEFINISI
Edema paru akut adalah akumulasi cairan di
interstisial dan alveoulus paru yang terjadi secara
mendadak (Huldani, 2014).
6

ETIOLOGI
Edema Paru Akut dapat terjadi oleh karena banyak faktor, yaitu kardiogenik yang di
hubungkan pada gagal jantung dan non kardiogenik yang di hubungkan pada
sebab lain. Klasifikasi penyebab oedema paru menurut Nendrastuti 2010 yaitu:
1. Ketidakseimbangan starling forces
2. Perubahan permeabilitas membran alveolar kapiler plasma (pneumonia,
inhalasi toksin, chest trauma, dsb)
3. Insufiensi limfatik plasma
4. Tak diketahui (emboli paru, narcotic overdosis)

15/04/2019
7

PATOFISIOLOGI
PATOFLOW ACUTE LUNG OEDEMA.docx

15/04/2019
8

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. LABORATORIUM
2. RADIOLOGI
3. EKG
4. ECHOCARDIOGRAFI
5. PULMONARY ARTERY
CATETER ( SWAN GANZ)

15/04/2019
9

PENATALAKSANAAN
Tindakan segera:
• Posisikan pasien
• Beri oksigen
• Nitroglicerin
• Furosemid
• Morfin
• Bila menggunakan ventilator berikan PEEP yang tinggi

15/04/2019
ASUHAN KEPERAWATAN
11

PENGKAJIAN
Identitas
Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 59 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
BB/ TB : 65 Kg / 170 cm
Masuk R. ICCU : 9 November 2017 pkl 21.00 WIB
Diagnosa Medis : CHF, Syok Kardiogenik + ALO, AKI
Pengkajian didapat oleh istri pasien
15/04/2019
12

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluarga pasien mengatakan pasien sesak sejak 1 bulan yang lalu
tetapi memberat 1 hari sebelum MRS disertai dengan bengkak pada
kedua tangan dan kaki pasien (bengkak mulai 4 hari sebelum MRS),
lalu tanggal 9/11/2017 pasien dibawa ke RS Q kemudian pasien
dirujuk ke RSU Siloam untuk penanganan lebih lanjut. Pasien datang
dengan keluhan sesak, ektremitas edema, TD 117/80 mmHg, RR
22x/menit, HR 102x/menit, S 36,1, lalu pasien dipindahkan ke ruang
ICCU RSUS pkl 21.00 WIB karena keluhan sesak semakin memberat.
Di emergency pasien diberikan Lasix 40 mg IV, produksi urine 500
ml/3 jam (2.5 ml/kgbb/jam)
15/04/2019
13

Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah masuk rumah sakit
sebelumnya, ini pertama kali pasien dirawat. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM dan lain sebagainya. Pasien
riwayat merokok, minum kopi serta mengkonsumsi jamu.

15/04/2019
14

Pemeriksaan fisik fokus


1. Kesadaran Somnolen, GCS E3M6V4, pasien tampak sesak, Tekanan darah :
95/70 mmHg, HR: 106 x/menit , RR : 24 x/menit ,Suhu : 36.1 0C, SpO2 : 100%
dengan NRM 10 lpm
2. Kardiovaskuler : CRT >3detik, terdapat pembesaran vena jugularis, akral
dingin, pulsasi pulsasi dorsalis pedis dan radialis lemah dan teratur, perkusi
dada pekak di ICS 2 mid klavikula kanan sampai dengan ICS 2-5 mid clavikula
kiri, tidak ada bunyi tambahan pada jantung bunyi jantung tunggal, S1-Lup
dan S2-Dup
3. Respirasi : Pasien tampak sesak terpasang O2 Non-Rebreathing Mask 10
liter/menit, SpO2 100%, terlihat menggunakan otot bantu nafas, auskultasi
lapang paru terdengar ronchi +/+ dan dada tampak simetris.
15/04/2019
15

4. Muskuloskeletal : terdapat edema ekstremitas bawah, pitting oedema grade 1


5. Perkemihan : Terpasang dower catheter ukuran 16 Fr, produksi urine 500 ml
setelah diberikan Lasix 40 mg IV. Saat ini pasien terpasang drip Lasix 5 mg/jam
tidak ditemukan massa ataupun nyeri pada area perkemihan, tidak ada keluhan
nyeri saat berkemih.
6. Gastrointestinal : Pasien terpasang NGT ukuran 14 Fr di hidung kanan, pasien
mendapat Diet Susu Entramix 500 kalori
7. Keluarga pasien mengatakan pasien susah bila diajak berobat, keluarga juga
mengatakan pasien merasa dirinya tidak sakit jadi tidak perlu berobat. Istri pasien
mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda penyakit jantung dan ALO serta
bagaimana penangananya. Keluarga berharap pasien mendapatkan pengobatan
yang terbaik agar pasien dapat sembuh dan segera pulang.

15/04/2019
16

Pemeriksaan penunjang
1. Thorax Foto: Tanggal 9/11/17 dilakukan Thorax Foto dengan gambaran
kardiomegali, efusi pleura, bendungan paru, CTR 67%
2. ECG :Tanggal 9 November 2017 : irama reguler, sinus takikardia, HR
106x/menit
3. Echocardiografi : Tanggal 11 November 2017 : Iskemia kardiomiopati,
Disfungsi LV dan RV, LVEF 26%, volume overload, trombus (-) LV-SEC (-), Efusi
pericard moderate.

15/04/2019
17

HASIL LABORATORIUM
JENIS 9/11/17 PKL 17.00 9/11/17 PKL 22.00 10/11/17
PEMERIKSAAN
PH 7.44 7.50 7.52
PCO2 16.2 22.6 24.1
PO2 83 122 119
HCO3 15.1 12.7 19.7
BE - 6.5 - 7.1 - 2.8
NA 133 132 135
K 4.56 5.4 3.99
CL 94 96 94
15/04/2019
18

Penatalaksanaan
1. Dobutamin 5mcg/kg BB/ menit ( iv drip )
2. Lasix 5 mg / jam ( iv drip )
3. Ceftriaxone 1 x 2 gr ( iv )
4. Bisolvon 3 x 8 tetes ( nebulizer)
5. Combivent 3 x 1 respul ( nebulizer )

15/04/2019
19

Analisa Data.docx

15/04/2019
20

Diagnosa keperawatan
Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus kapiler
karena adanya penumpukan cairan di rongga paru

Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi

Penurunan curah jantung b.d penurunan kontraktilitas miokard

Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan kelebihan


volume cairan

Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan

Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi


15/04/2019
21

Intervensi, Implementasi dan Evaluasi


BAB 3 TINJAUAN KASUS.docx

15/04/2019
PEMBAHASAN
23

PENGKAJIAN
1. PADA TEORI PADA PENGKAJIAN TERDAPAT TANDA KHAS EDEMA PARU AKUT
ADALAH FROSTHY SPUTUM  PADA KASUS PASIEN TIDAK ADA GEJALA
TERSEBUT KARENA KESADARAN PASIEN SOMNOLEN TIDAK DAPAT BATUK
EFEKTIF SEHINGGA SPUTUM TIDAK DAPAT KELUAR
2. PADA TEORI DIKATAKAN PENATALAKSANAAN TERAPI UNTUK PASIEN EDEMA
PARU AKUT ADALAH PEMBERIAN DIURETIK (FUROSEMIDE) DAN PEMBERIAN
NITROGLISERIN  PADA KASUS PASIEN MENDAPATKAN TERAPI DRIP LASIX 5
MG/JAM  PASIEN TN. T TIDAK DIBERIKAN NITROGLISERIN KARENA PASIEN
DATANG DENGAN HIPOTENSI EFEK DARI NITROGLISERIN ADALAH HIPOTENSI.

15/04/2019
24

Diagnosa Keperawatan
PADA TEORI DIDAPATKAN 8 DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL PADA KASUS
EDEMA PARU AKUT  PADA TEORI KAMI MENGAMBIL 6 DIAGNOSA
KEPERAWATAN SESUAI DENGAN KLINIS PASIEN DIMANA YANG PRIORITAS
ADALAH GANGGUAN PERTUKARAN GAS KARENA SESUAI DENGAN DATA MAYOR
DAN MINOR DARI DIAGNOSA INI ADA PADA PASIEN TN.T DAN SIFATNYA
MENGANCAM.

15/04/2019
25

EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA


1. KENDALIKAN KONDISI PENYEBAB DENGAN MENGONSUMSI OBAT – OBATAN
YANG DIBERIKAN OLEH DOKTER SECARA TERATUR
2. BERHENTI MEROKOK
3. LAKUKAN AKTIVITAS SEPERTI BEROLAHRAGA SECARA RUTIN
4. KURANGI ASUPAN GARAM
5. JAGA POLA MAKANAN SEHAT
6. BATASI CAIRAN YANG MASUK, HARUS SEIMBANG

15/04/2019

Anda mungkin juga menyukai