Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Kontrak Kontruksi

MK. Aspek Hukum Dan Etika Profesi


Noptri Jumario
Pendahuluan
Industri kontruksi adalah salah satu industri yang dalam
prosesnya sangat kompleks, oleh karena melibatkan banyak
pihak. Hal tersebut dimulai dari ide si pemilik proyek (owner),
kemudian divisualisasikan oleh perancang/arsitek dalam
bentuk disain rancang bangun.
Pemberi kerja/owner/ berupa perorangan/
perusahaan/konsorsium memberikan pekerjaan jasa konstruksi
sebagai pihak pertama, yang secara hukum memiliki hak
penuh terhadap hasil pekerjaan konstruksi.

Pihak kedua dalam proyek konstruksi adalah si perancang/


arsitek (designer) berupa perorangan maupun perusahaan yang
diakui secara professional. Pihak kedua dalam UUJK No. 18
tahun 1999 secara fungsional dapat diakui secara spesialis.
Pihak ketiga sebagai pihak pelaksana kontruksi
adalah kontraktor, yang secara fungsional dapat
terdiri dari beberapa kontraktor spesialis yang
secara sinergis berhubungan langsung dengan
para pemasok/supplier.
Keseluruhan sistem ini diatur dalam manajemen
konstruksi,
Hubungan Proyek Kontruksi
• Kontrol manajemen dapat didefinisikan
sebagai upaya sistematis oleh manejer untuk
membandingkan kinerja dengan standar yang
telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk
menentukan apakah kinerja sejalan dengan
standar tersebut dan mungkin untuk
mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk melihat bahwa .
Risk Manejemen
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman
kerugian. Dalam meminimalisis ketidakpastian
perlu di lakukan :
1. Risk Identification
2. Risk Assessment
3. Implementation
4. Evaluate and Review
Risk Identification

Identifikasi kemungkinan risiko yang dapat


terjadi pada organisasi atau perusahaan. Ini
bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan
tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial,
hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan
teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan
diklasifikasikan menurut kategorinya masing –
masing agar mempermudah proses selanjutnya.
Risk Assessment

Setelah risiko telah diidentifikasi pada


perusahaan atau organisasi tersebut,
selanjutnya akan dinilai potensi keparahan
kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam
hal ini, diperlukan kemampuan individu disetiap
bidangnya untuk memberikan penilaian
terhadap risiko – risiko yang telah diidentifikasi.
Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada
prioritas yang tepat.
Implementation

Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah
direncanakan untuk mengurangi atau
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang
ada.
Manajemen Kontrak
Manajemen kontrak adalah kegiatan untuk
mengelola suatu kontrak agar kontrak tersebut
dapat digunakan sebagai pedoman dan sebagai
alat pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
Karena itu perlu dilakukan pengelolaan
penyusunan dan pengadministrasian kontrak.
Sehingga dapat dikatakan, manajemen kontrak
meliputi :
Kegiatan penyusunan kontrak
Kegiatan penggunaan kontrak sebagai
pedoman pelaksanaan
Kegiatan menggunakan kontrak sebagai alat
pengendalian
Kegiatan melakukan administrasi terhadap
pembuatan, penggunaan sebagai pedoman
pelaksanaan, dan penggunaan sebagai alat
pengendali dari kontrak tersebut.
Isi Kontrak Kontruksi
Direktorat Tata Bangunan (Ditaba) Dep. PU
Standar kontrak Ditaba digunakan khusus
untuk bangunan gedung dan perumahan
pemerintah baik dengan volume besar
maupun kecil.
Standar kontrak versi Perumnas hanya terdiri
dari 9 pasal.
Keabsahan Kontrak
Kontrak konstruksi pada dasarnya digunakan
untuk mengalihkan risiko. Sehingga dapat
disebutkan bahwa alat untuk mengalihkan risiko
adalah kontrak. Timbulnya kontrak dalam
industri konstruksi diawali ddengan adanya
kesepakatan yang dilindungi hukum dari kedua
belah pihak. Ini berarti kontrak atau perjanjian
tertulis haruslah dipatuhi oleh kedua belah
pihak baik sebagai pedoman pelaksanaan, serta
alat pengawasan maupun pemenuhan hak serta
kewajiban para pihaK.

Anda mungkin juga menyukai