Anda di halaman 1dari 22

pneumonia

Laila Mulyati Dewi


Margareta Danul
Miftahul Jannah R.
APA ITU PNEUMONIA ???

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau


peradangan pada organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun
parasit di mana alveoli paru yang bertanggung
jawab menyerap oksigen dari atmosfer dan terisi
oleh cairan.
PATOLOGI
Menurut Reevers 2001, patologi pneumonia berdasarkan
penyebabnya diantaranya adalah:
1.Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut.
Organisme gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia,
S. aerous, dan  streptococcus pyogenesis. Bakteri gram
negatif seperti Haemophilus influenza,
klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2.Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui
transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal
sebagai penyebab utama pneumonia virus.
3.Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti
histoplasmosis menyebar melalui penghirupan
udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah serta
kompos.
4.Protozoa
Menimbulkan terjadinya  Pneumocystis carinii
pneumonia  (CPC). Biasanya menjangkiti pasien
yang mengalami immunosupresi.
PATOFISIOLOGI

Pecandu alkohol pasien pasca


operasi

orang-orang
orang-orang dengan
dengan
gangguan
gangguan penyakit
penyakit
pernapasan
pernapasan

,, sedang
sedang terinfeksi
terinfeksi menurun
menurun kekebalan
kekebalan
virus
virus tubuhnya.
tubuhnya.
TANDA&GEJALA PNEUMONIA

Demam dan menggigil akibat proses peradangan


Batuk yangs erring produktif dan purulen
Sputum berwarna merah karat (untuk Streptococus pneumonia), merah
muda (untukStaphylococcus aureus), atau kehijauan dengan bau khas
(untuk Pseudomonas aeruginosa)
Krekel (bunyi paru tambahan)
Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius
Nyeri pleura akibat peradangan dan edema
Biasanya sering terjadi respons subyektif dispnu. Dispnu adalah perasaan
sesak atau kesulitan bernapas, yang dapat disebabkan oleh penurunan\
pertukaran gas-gas.
Mungkin timbul tanda-tanda sianosis.
Ventilasi mungkin berkurang akibat penimbunan mucus, yang dapat
menyebabkan atelektasis absorpsi
Hemoptisis, batuk darah, dapat terjadi akibat cedera toksin langsung pada
kapiler, atau akibat reaksi peradangan yang menyebabkan kerusakan
kapiler.
Contoh kasus
Pasien B sudah 2 hari yang lalu mengeluh 
sesak napas batuk susah mengeluarkan
dahak auskultasi suara paru ronchy, terlihat
menggunakan otot bantu pernafasan, setelah
di rontgen thorax photo menunjukkan filtrasi
melebar.
Anamnesis
1. Anamnesis umum
Nama : pasien A
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : buruh pabrik semen
Alamat : Patene
Hobby : memancing
Dokter pengirim : -
2. Anamnesis khusus
Keluhan utama:
 Pasien mengeluh sesak napas,

 Pada saat batuk susah mengeluarkan


dahak,
 Pasien mengatakan nafsu makan berkurang

 Pasien mengatakan “saya kurang bisa tidur


karena sesak nafas”
 Batuk sering terjadi pada malam hari
RPP: sejak 2 hari yang lalu pasien
mengeluh sesak napas, pada saat
batuk susah mengeluarkan dahak.
Dibawa ke Rumah Sakit wahidin pada
tanggal 10 Desember jam 08.00 .
Vital sign didapat data :
suhu tubuh 37oc
TD 120/90 mmHg,
RR 30x/mnt,
nadi 90x/mnt,
PEMERIKSAAN FISIK
a. Inspeksi

 Terlihat menggunakan otot bantu pernapasan

 faseekspirasi memanjang saat bernafas,


 Mata

Bentuk mata simetris,sklera tidak ikterik,

ada reaksi pupil ketika di beri

cahaya, palpebra menghitam (terlihat

sembab), konjungtiva tidak anemis.


 Telinga

Bentuk telinga kiri & kanan simetris, tidak ada lesi,

tidak ada serumen yang abnormal.

 Mulut

Tidak ada lesi, bibir simetris, tidak ada stomatitis

&tonsilitis, tidak terdapat sariawan,mulut sianosis 

 Leher

Tidak ada lesi, gerakan rotasi dan fleksi rentang

normal, vena juguralis tak terlihat

 Dada

Dada cekung (retraksi intercosta),


Palpasi

Tidak ada nyeri tekan, pengembangan


ekspansi dada dari inspirasi maupun ekspirasi
tidak  simetris,tidak terdapat masa dan Suara
redup pada sisi yang sakit, hati mungkin
membesar, fremitus raba mungkin meningkat
pada sisi yang sakit, dan nadi mungkin
mengalami peningkatan atau tachycardia.
Perkusi

Tujuan: Perkusi dilakukan pada dinding dada

dengan tujuan melepaskan atau melonggarkan

secret yang tertahan.

Interpretasi : Suara redup dan terdengar bunyi

hipersonor pada bagian apical dada.

Auskultasi

Tujuan : Auskultasi paru adalah mendengarkan

suara pada dinding thorax dengan menggunakan


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboraturium
o Leukosit 18.000 – 40.000 / mm3
o Sputum : 120/hari
o LED meningkat 

X-foto dada
Terdapat bercak – bercak infiltrate yang tersebar
(bronco pneumonia) atau yang meliputi
satu/sebagian besar lobus/lobule (Mansjoer,2000).
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA KASUS
PNEUMONIA

Deep breathing exercise atau expansi


breathing exercise.

Postural drainage yang disertai dengan


perkusi dan vibrasi pada area paru-paru yang
terlibat untuk melepaskan sekresi.

Perkusi.

Vibrating
 Edukasi

Hindari hal-hal yang memperberat


kondisi pasien seperti hindari yang
berdebu, kurangi merokok, makan
makanan yang bergizi, mengajarkan
pasien untuk latihan di rumah dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai