I
DENGAN DIAGNOSA MEDIS NEFROTIK SINDROM
DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU) WIJAYA KUSUMA
RSUP DR. SOEDONO KOTA MADIUN
Oleh : Kelompok 9
Pengkajian
Tanggal pengkajian : 25 Maret 2019 No. Reg :6-70-57-00
jam pengkajian : 12.00 Tanggal MRS: 23 Maret 2019
A. IDENTITAS PASIEN
NAMA :Sdr. I
NO REG :6-70-57-00
UMUR :19 Tahun
JENIS KELAMIN :Laki-laki
SUKU :Jawa
AGAMA :Islam
PENDIDIKAN :SMP
ALAMAT :Magetan
Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama:
Saat MRS : pasien mengatakan datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas
Saat Pengkajian : pasien mengatakan masih sesak
b. Riwayat penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 16 Maret 2019 klien di bawa ke UGD Dr.
Sayyidiman Magetan karena keluhan seluruh tubuh terasa panas , sesak, lemas, dan batuk. Di
Magetan pasien dilakukan tindakan injeksi ceftriaxone, levoxacin, lasix, metyl pregnisolon,
alupurinol, serta di lakukan tindakan foto thorax AP dan USG abdomen. Setelah satu minggu
di rawat tidak ada perubahan kemudian pada tanggal tanggal 23 Maret 2019 pasien di rujuk
ke RSUP Dr. Soedono Kota Madiun. Masuk di UGD pada jam 16.30 dan di rawat di Ruang HCU
Wijaya Kusuma pada pukul 17.30 karena sesak dan membutuhkan observasi. Saat pengkajian
pada tanggal 25 Maret 2019 pukul 10.00 pasien masih mengeluh sesak, badan terasa panas,
lemas dan mual. Dari hasil pemeriksaan fisik keadaan umum pasien tampak lemah, GCS 456,
odem di ekstremitas atas dan bawah, TTV : TD : 128/80 mmHg, N: 96x/mnt, S: 37,1oC, RR:
26x/mnt, SpO2: 99%
c. Riwayat penyakit dahulu:
Keluarga pasien mengatakan 3 tahun yang lalu pasien juga menderita sakit dengan keluhan
lemas dan sesak nafas, namun tidak sampai di rawat di Rumah sakit dan hanya berobat ke
dokter praktik. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sejak berusia 12 tahun sering
mengkonsumsi minuman suplemen, waktu sembuh dari sakit 3 tahun lalu pasien juga
mengkonsumsi minuman suplemen kembali. Pasien mengatakan jika tidak mengkonsumsi
minuman suplemen, maka badannya terasa lemas dan keluarga juga mengatakan bahwa
dahulu pasien juga mengkonsumsi minuman keras / minuman beralkohol serta merokok.
d. Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga pasien mengatakan kakek pasien juga mengalami penyakit ginjal. Namun keluarga
tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi
genogram
Pengkajian Review Of System
a. Keadaan umum : lemah, Kesadaran :
composmentis, GCS : 4-5-6
b.TTV :
TD :128/80 mm/Hg
N :96 x/menit
S :371 0C
RR :26 x/menit
SpO2: 99%
B1 (Breath)
• Pergerakan dada simetris
• Terdapat otot bantu pernafasan intercosta
• Terdapat suara nafas ronkhi
B2 (Blood)
• suara jantung s1, s2 tunggal
• tidak terdapat suara jantung tambahan seperti murmur dan gallop
• irama jantung regular
• Odema :
• + +
• + +
• CRT 3 detik
• ictus cordis teraba di ICS 4,5 midclavicula kiri
• perdarahan : tidak ada
B3 (Brain)
• tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 4-5-6
• reaksi pupil isokor, d : 1 mm
• Reflek fisiologis :
– Bisep ka (+) ki (+)
– Trisep ka (+) ki (+)
– Achiles ka (+) ki (+)
– Patella ka (+) ki (+)
• Reflek patologis
• Babinski ka (-) ki (-)
• Chaddock ka (-) ki (-)
• Open him ka (-) ki (-)
• Gordon ka (-) ki (-)
• Gonda ka (-) ki (-)
• Nervus Kranial
• Tidak dapat terkaji klien sesak
B4 (Bladder)
• urin : 1200 cc/24 jam
• warna urin : kuning, bau khas urin
• Balance cairan :
• input = output + IWL (IWL = (15x BB)/24 jam)
• (minum : 700) + (infuse : 1000) = (urin : 1200) + (IWL : 885)
• 1700 = 2085
• < 385
• pasien terpasang kateter sejak tanggal 23 Maret 2019
• pasien tidak mengalami kesulitan BAK
B5 (Bowel)
• Mukosa bibir kering
• lidah tampak kotor
• keadaan gigi lengkap
• pasien tidak mengalami nyeri telan
• Peristaltik usus : 6x/menit
• diit sebelum MRS : pasien makan 3x sehari , nasi , lauk tahu tempe dan sayur
• diit saat MRS : RLRK habis ¼ porsi
• pasien mengeluh mual
• pasien tidak mengalami muntah
• pasien tidak mengalami hematomesis
• pasien tidak mengalami melena
• pasien tidak terpasang NGT
• pasien tidak mengalami diare
• pasien tidak mengalami konstipasi
• B6 (Bone)
• turgor kulit baik
• pasien tidak mengalami perdarahan kulit
• tidak terdapat ikterus
• akral teraba hangat
• pergerakan sendi bebas
• tidak terdapat fraktur
• tidak terdapat luka
• kekatan otot
• 5 5
• 4 4
• aktivitas dan kemampuan perawatan diri : di bantu keluarga dan perawat
•
Pemeriksaan penunjang (Hasil Lab tgl 18 Maret 2019)
Pemeriksaan Penunjang (Hasil Lab tgl 23 Maret 2019)
Jenis pemeriksaan Hasil satuan Nilai acuan
Hematologi
Darah lengkap / CBC
Hemoglobin 12,6 g/dl 13,4- 17,7
Hitung leukosit 36,60 103/uL 4.3- 10,3
Trombosit 353 103/uL 142 -424
Hematokrit 39,4 % 40-47
Eritrosit 4,51 10/uL 4.0 – 5,5
MCV 87,4 FL 80 – 93
MCH 28,1 Pg 27 – 31
MCHC 32,1 g/dl 32 – 36
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 0,1 % 0–3
Basofil 0.1 % 0–1
Neutrofil 96,2 % 50 – 62
Limfosit 1,7 % 25 – 40
Monosit 1,8 % 3–7
Kimia klinik
SGOT 38 u/l 8 -31
SGPT 21 u/l 6 – 40
BUN 73,8 Mg/dl 10 – 20
Creatinin 2,84 Mg/dl 0,6 – 1,1
Gula darah sewaktu 120 Mg/dl <140
Pemeriksaan Penunjang
• Hasil foto thoraks AP pada tanggal 22 Maret 2019
kesimpulan :
pneumonia di sertai abses formation
efusi pleura dextra
25 Maret 2019 Ds : pasien mnegatakan sesak Pola nafas tidak efektif Gangguan sekresi protein
10.00 Do :
- keadaan umum : lemah, hipoalbumin
lemas dan sesak
- GCS : 4- 5- 6 penurunan tekanan osmotic
N : 96x/menit
odema pulmo
RR : 26x/menit
Spo2 : 99%
penumpukan cairan di rongga
- suara nafas tambahan
pleura
ronkhi di region kanan
bawah
ekspansi paru menurun
- foto thorax : efusi pleura
dextra dan pneumonia
sesak nafas
25 Maret 2019 Ds : pasien mengatakan sesak Kelebihan volume cairan Gangguan permeabilitas glomerulus
10.00 Do :
Protein terfiltrasi bersama dengan urin
- Odem
+ + Hilangnya protein plasma
+ +
Hipoalbuminurea
- turgor kulit baik
- ttv : TD : 128/80mmHg Penurunan osmotik plasma
N : 96x/menit
Cairan intravaskuler berpindah ke intersisial
S : 37,1 0C
- Balance cairan :
Hipovolemia
input = output + IWL
700 + 1000= 1200 + 885 = 1700 Sekresi renin
= 2085
Peningkatan renin angiostensin
< 385
- albumin : 1,2 gr/dl Pelepasan ADH dan peningkatan aldesteron