Anda di halaman 1dari 8

RESISTENSI

KELOMPOK 6 :
• Ardinata • Kartika
• Desi N • Solikin
• Hartini
Definisi Resistensi
• Resistensi adalah suatu sifat tidak
terganggunya kehidupan sel
mikroorganisme oleh antibiotika.
Resistensi atau kepekaan sebenarnya
bukanlah sifat yang mutlak tetapi
bisa juga perubahan pada penggunaan
konsentrasi antibiotika.

• Resistensi Obat adalah perlawanan yang


terjadi ketika bakteri, virus dan parasit
lainnya secara bertahap kehilangan
kepekaan terhadap obat yang sebelumnya
membunuh mereka. Saat obat lebih
banyak digunakan, resiko resistensi obat
meningkat karena kasus penggunaan
antibiotik yang tidak tepat atau putus obat
meningkat.
Klasifikasi resistensi

Resistensi antibiotika dapat diklasifikasikan menjadi dua


kelompok, yaitu resistensi alami dan resistensi yang
didapat.
1. Resistensi alami.
Resistensi alami merupakan sifat dari antibiotika
tersebut yang memang kurang atau tidak aktif terhadap
kuman.
2. Resistensi yang di dapat.
Resistensi yang didapat yaitu apabila kuman tersebut
sebelumnya sensitive terhadap suatu antibiotika
kemudian berubah menjadi resisten.
Mekanisme Terjadinya Resistensi
Ada berbagai mekanisme yang meyebabkan suatu populasi kuman
menjadi resistensi terhadap antibiotik. Mekanisme tersebut antara
lain adalah :
a. Mikoorganisme memproduksi enzim yang merusak daya kerja
obat
b. Terjadinya perubahan permeabilitas kuman terhadap obat
tertentu
c. Terjadinya perubahan pada tempat tertentu dalam sel
sekelompok mikroorganisme yang menjadi target obat
d. Terjadinya perubahan pada metabolik pathway yang menjadi
target obat
e. Terjadi perubahan enzimatik sehingga kuman meskipun masih
dapat hidup dengan baik, tapi kurang sensitif terhadap
antibiotik.
Penyebab Resistensi
 Penggunaan antibiotik yang tidak tepat (irasional),
antaru lain: pemberian terlalu singkat. dosis yang terlalu
rendah. salah diagnosa dari awal.
Faktor dari pasien. Kurangnya kepatuhan pasien untuk
meminum Obat. Seperti lupa minum. tidak
menyelesaikan pengobatan ketika merasa sudah sehat
atau mungkin tidak mengerti dari pengobatannya.
mendorong terjadinya resistensi terhadap Obat.
Peresepan: peresepan meningkat ketika diagnosa awal
belum pasti sehingga sering kesulitan dalam menentukan
antibiotik yang tepat.
Kepatuhan staf kesehatan terhadap infeksi dasar .
Penggunaan monoterapi: dibandingkan penggunaan
terapi kombinasi. penggunaan monoterapi lebih mudah
menyebabkan resistensi.
Rumah sakit: adanya infeksi endemik memicu antibiotika
yang lebih intens pada bangsal-bangsal rawat inap
terutama di intensive care unit banyak berkembangbiak
resistensi antibiotik.
Promosi komersial dan penjualan besar-dipasaran oleh
perusahaan farmasi serta didukung pengaruh globalisasi,
memudahkan terjadinyapertukaran barang sehingga
jumlah antibiotika yang beredar semakin luas.
Akibat Yang Timbul Karena Resistensi

- Infeksi bakteri resisten antibiotika lebih sulit


disembuhkan.
- Sakit lebih lama.
- Butuh antibiotika lebih kuat (lebih toksik)
- Butuh biaya pengobatan lebih mahal
- Kematian pada penderita
Pengendalian Resistensi

1. Antibiotika yang diketahui menimbulkan masalah resistensi


harus dibatasi penggunaanya .
2. Pemberian resep yang tepat sehingga masyarakat tidak boleh
menggunakan antibiotik sembarangan tanpa rujukan dokter.
Sebab, jenis dan dosis antibiotik pun ada banyak ragamnya.
3. Penggunaan dosis yang tepat dimana pemberian antibiotika
pada anak tentu dosisnya lebih kecil dari orang dewasa.
4. Lama pemberian obat yang tepat dimana antibiotika diberikan
lebih dari 3 hari sehingga kuman betul-betul telah mati.
5. Interval pemberian obat yang tepat yaitu ada jenis antibiotik
yang dikonsumsi satu kali dalam sehari, dua kali, atau tiga kali
sehari. Bahkan, ada juga yang harus mengkonsumsinya dua
tablet dua kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai