Anda di halaman 1dari 21

Faktor Faktor yang Berhubungan

dengan Kejadian Hipertensi

DANTIKA T. LABI
10 2014 262
SKENARIO 11
FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

• Di Indonesia, kejadian hipertensi menjadi salah satu


masalah kesehatan utama. Kejadian pada usia 25-44 tahun
prevalensinya mencapai 29%, pada usia 45-64 tahun
sebesar 51%, dan pada usia >65 tahun sebesar 65%.
Sementara itu akibat dari hipertensi ini menjadi faktor
risiko kejadian penyakit kardiovaskuler di antaranya adalah
jantung koroner, stroke, dan sebagainya. Jika kita ingin
melakukan penelitian di tengah-tengah masyarakat, maka
bagaimana melakukannya?
SUSUNAN

• Pendahuluan
• Rumusan masalah
• Tinjauan Pustaka
• Metodologi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

• Latar Belakang
• Mengapa dipilihnya topik tersebut?
• Besarnya masalah menurut
kepustakaan
• Permasalahan yang ada
PENDAHULUAN

• Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum
 Untuk mengetahui faktor resiko yang menyebabkan
hipertensi

• Tujuan Khusus
 Diketahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang
hipertensi.
 Diketahui pola hidup masyarakat.
 Diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
hipertensi.
PENDAHULUAN

• Hipotesis Penelitian
Adanya hubungan antara pola hidup dan faktor-faktor lainnya
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada masyarakat
Kelurahan Tanjung Duren Timur.

• Manfaat Penelitian
Menjadi dasar untuk menganalisa masalah hipertensi dan
menjadi dasar bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai faktor hipertensi
RUMUSAN MASALAH

 Kejadian hipertensi masih menjadi salah satu masalah


kesehatan utama.
 Hipertensi menjadi faktor resiko kejadian penyakit
kardiovaskuler.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Berguna untuk memperkaya, menajamkan permasalahan
yang dipilih.
• Sumber :
• Jurnal
• Textbook

• Dikemukakan semua hal yang mendukung dugaan hasil


penelitian yang diperoleh.
• Bersifat objektif.
TINJAUAN PUSTAKA

• Kerangka Teoritis
Merokok

Jenis
Usia
Kelamin

HIPERTENSI

Keturunan Obesitas

Kehamilan
TINJAUAN PUSTAKA

• Kerangka Konsep
Usia
• Variabel yang dimungkinkan
untuk diteliti.
• Pembatasan karena :
• Waktu penelitian yang
pendek Jenis
Obesitas
• Dana yang tidak
Kelamin
mencukupi
HIPERTENSI
• Variabel yang kurang
didukung kepustakaan
• Variabel yang tidak dapat
diukur saat pelaksanaan.

Merokok Keturunan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
 Desain penelitian Cross Sectional
Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel
pada satu saat tertentu.
2. Tempat dan Waktu
 Tempat : Kelurahan Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat.
 Waktu : 26 Oktober 2017.
METODOLOGI PENELITIAN

3. Populasi dan Sampel


 Populasi : Seluruh masyarakat di Kelurahan Tanjung Duren Timur berjumlah 150 orang.
 Sampel : 106 orang.

4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


 Inklusi : Semua masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Duren Timur yang saat
dilakukan penelitian bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.
 Eksklusi : - Masyarakat tidak bersedia mengikuti penelitian
- Masyarakat tidak mengikuti alur pengisian kuisioner yang diinstruksikan
METODOLOGI PENELITIAN
5. Sampel
 Rumus Lemeshow

n1 = (Zα)2 . p. q
n2 = n1 + (10%.n1)
L2
Keterangan :
n1 = Jumlah sampel minimal
n2 = Jumlah sampel ditambah substitusi 10% (substitusi adalah persen
responden yang mungkin drop out)
Zα = Tingkat batas kepercayaan, dengan α = 5%
Didapat Zα pada kurva normal = 1,96
P = Proporsi. Diambil 50% mengingat belum adanya data tentang
gambaran tekanan darah pada masyarakat.
q = 100% - P = 100% - 50% = 50% = 0,5
L = Derajat kesalahan yang masih dapat diterima adalah 10%
• Berdasarkan rumus di atas didapatkan angka sebagai berikut :
n1 = (Zα)2 . p. q
L2
= (1,96)2 . 0,5 . 0,5
(0,1)2
= 96
• Untuk menjaga kemungkinan adanya responden yang drop out maka dihitung :
n2 = n1 + (10% . n1)
= 96 + (10% . 96)
= 105,6 Dibulatkan 106 responden

Teknik Pengambilan Sampel :


Simple Random Sampling
METODOLOGI PENELITIAN

6. Cara Kerja
1) Mengambil data populasi masyarakat di Kelurahan Tanjung Duren
Timur di Kantor Kelurahan.
2) Menghubungi Lurah kemudian Ketua RW Kelurahan Tanjung Duren
Timur yang menjadi daerah penelitian untuk melaporkan tujuan
diadakannya penelitian di daerah tersebut.
3) Melakukan pengumpulan data-data dengan menggunakan pengukuran
langsung atau kuisioner.
4) Pengolahan dan interpretasi data.
5) Penulisan laporan penelitian.
6) Pelaporan penelitian.
6.1. Pengumpulan Data
 Data tersier yang dikumpulkan dari textbook.

6.2. Pengolahan Data


 SPSS

6.3. Penyajian Data


 Textular (Narasi/text)
 Tabular (Tabel)
 Grafikal (Grafik)

6.4. Interpretasi Data


 Data diinterpretasi secara deskriptif dan analitik antar variabel-variabel yang
telah ditentukan.
METODOLOGI PENELITIAN

7. IdentifikasiVariabel
 Usia
 Usia : tanggal pada saat dilakukan penelitian - tanggal kelahiran yang tercantum
pada KTP.
 Usia dikategorikan sebagai berikut :
 Bukan lansia: < 59,99 tahun
 Lansia : > 60 tahun

 Jenis kelamin
 Hasil ukur berskala nominal
 Laki laki
 Perempuan
Riwayat merokok
Hasil ukur dikategorikan dalam dua kategori:
 Memiliki riwayat merokok
 Tidak memiliki riwayat merokok

Obesitas
 Indeks Massa Tubuh (IMT) : perbandingan berat badan
tubuh responden terhadap kuadrat tinggi badan responden.
Data diperoleh dengan pengukuran menggunakan
antropometri dewasa. IMT = BB / TB²
 Di kategorikan sebagai berikut :
 Keturunan
 Riwayat keluarga adalah jika ada diantara anggota keluarga yang menderita hipertensi.
 Dibagi menjadi:
 Ada
 Tidak ada

• Hipertensi dengan “SPHYGMOMANOMETER


DIGITAL”

Anda mungkin juga menyukai