Ideologi Liberal
Ideologi Liberal
SEJARAH LIBERALISME
Liberalisme tumbuh dari latar belakang masyarakat Eropa pada abad pertengahan. saat itu masyarakat
diindikasi dengan dua karakteristik berikut.
Anggota
masyarakat terikat kuat, dan pola
satu sama lain jalinan dalam system
dalam suatu sistem ini berkarakter statis
kekuasaan dan sulit berubah.
kompleks
Liberalisme ialah suatu filsafat yang mengutamakan kebebasan. terdapat dua jenis
Liberalisme, ialah Liberalisme klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme klasik muncul pada awal
abad ke 16. sementara itu Liberalisme Modern mulai timbul sejak abad ke-20. akan tetapi, tidak berarti
sesudah ada Liberalisme Modern, Liberalisme klasik bakal hilang begitu saja atau tergantikan oleh
Liberalisme Modern, karena hingga saat ini, nilai-nilai dari Liberalisme klasik itu masih terlihat.
Negara Penganut Ideologi Liberalisme
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, DLL.
Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand, Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura.
Di sebuah negara yang menganut ideologi liberalisme, kebebasan individu menjadi prioritas utama.
Setiap masyarakat yang di negara liberal bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar hukum.
Salah satu cita-cita bangsa liberal adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya dalam melakukan segala
aktifitas di negaranya. Seperti kebebasan berfikir, berpendapat, bertindak, dan menentukan
kepercayaan.
• Contoh paling mudah adalah dalam bidang ekonomi, leberalisme
menghendaki sistem ekonomi besar. setiap individu memiliki kebebasan dan
kemerdekaan dalam menjalankan usahanya.
Pemerintah tidak berhak mencampuri urusan individu sedikit pun. Oleh
karena itu akan menimbulkan persaingan-persaingan yang sangat hebat
diantara individu.
• Pemilik modal yan besar akan mudah mengalahkan pengusaha-pengusaha
kecil. Akibatnya adalah akan muncul perusahaan-perusahaan besar yang
mampu menguasai politik dan berpengaruh besar terhadap negara. Dalam
jangka yang lebih jauh, akan menimbulkan penindasan-penindasan pihak
pemilik modal kepada pihak-pihak kecil yang di kerjakan.
Adanya persamaan hak individu
Di negara yang menganut paham liberal, titik
pusat dalam hidup adalah individu, jadi tidak
heran negara sangat menghargai dan melindungi
hak individu.
Dalam berbagai bidang di negara liberal, yang
kuat akan menang dan yang lemah akan selalu
kalah. Misalnya di dalam bidang ekonomi,
pemilik modal akan menguasai pasar, sedangkan
yang tidak mempunyai modal yang cukup akan
selalu kalah. Ibarat kata, yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin.
Negara Hanya sebagai Alat
Di negara yang menganut ideologi liberal, negara
hanya sebagai mekanisme yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan tujuan negara itu sendiri. Di dalam
ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat
pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya
sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu
langkah saja ketika usaha yang secara sukarela
masyarakat telah mengalami kegagalan.
Hak Individu di akui oleh Negara
unsur terbentuknya negara adalah individu. Tanpa
menghormati dan melindungi kebebasan individu sebuah
negara yang berfaham liberal tidak akan terwujud dan akan
terjadi ketidak seimbangan sistem dalam negara tersebut.