Anda di halaman 1dari 14

Puput Putuhah L. Q.

Putri Ayu Berliana


Dwi Amalia Husna Nadia Farahdina
Ledyna Oktasari Zaima Arrosydi
Cika Zahrah Dewisonia Ananda Siti Salsabila
Gunawan Adi Wibowo Fitri Andini
Salsabila Akbarani Rezky Salma M.
APA ITU LIBERALISME ?
Liberalisme yakni sebuah filsafat, amatan, paham, dan adat-istiadat politik yang didasarkan pada
wawasan jika kebebasan merupakan nilai politik yang penting.

SEJARAH LIBERALISME
Liberalisme tumbuh dari latar belakang masyarakat Eropa pada abad pertengahan. saat itu masyarakat
diindikasi dengan dua karakteristik berikut.

Anggota
masyarakat terikat kuat, dan pola
satu sama lain jalinan dalam system
dalam suatu sistem ini berkarakter statis
kekuasaan dan sulit berubah.
kompleks

Liberalisme ialah suatu filsafat yang mengutamakan kebebasan. terdapat dua jenis
Liberalisme, ialah Liberalisme klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme klasik muncul pada awal
abad ke 16. sementara itu Liberalisme Modern mulai timbul sejak abad ke-20. akan tetapi, tidak berarti
sesudah ada Liberalisme Modern, Liberalisme klasik bakal hilang begitu saja atau tergantikan oleh
Liberalisme Modern, karena hingga saat ini, nilai-nilai dari Liberalisme klasik itu masih terlihat.
Negara Penganut Ideologi Liberalisme
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, DLL.

Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,


Cyprus, DLL.

Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand, Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura.

Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.

Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, DLL.


Ciri-ciri ideologi

Kebebasan individu di atas segalanya

Di sebuah negara yang menganut ideologi liberalisme, kebebasan individu menjadi prioritas utama.
Setiap masyarakat yang di negara liberal bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar hukum.
Salah satu cita-cita bangsa liberal adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya dalam melakukan segala
aktifitas di negaranya. Seperti kebebasan berfikir, berpendapat, bertindak, dan menentukan
kepercayaan.
• Contoh paling mudah adalah dalam bidang ekonomi, leberalisme
menghendaki sistem ekonomi besar. setiap individu memiliki kebebasan dan
kemerdekaan dalam menjalankan usahanya.
Pemerintah tidak berhak mencampuri urusan individu sedikit pun. Oleh
karena itu akan menimbulkan persaingan-persaingan yang sangat hebat
diantara individu.
• Pemilik modal yan besar akan mudah mengalahkan pengusaha-pengusaha
kecil. Akibatnya adalah akan muncul perusahaan-perusahaan besar yang
mampu menguasai politik dan berpengaruh besar terhadap negara. Dalam
jangka yang lebih jauh, akan menimbulkan penindasan-penindasan pihak
pemilik modal kepada pihak-pihak kecil yang di kerjakan.
Adanya persamaan hak individu
Di negara yang menganut paham liberal, titik
pusat dalam hidup adalah individu, jadi tidak
heran negara sangat menghargai dan melindungi
hak individu.
Dalam berbagai bidang di negara liberal, yang
kuat akan menang dan yang lemah akan selalu
kalah. Misalnya di dalam bidang ekonomi,
pemilik modal akan menguasai pasar, sedangkan
yang tidak mempunyai modal yang cukup akan
selalu kalah. Ibarat kata, yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin.
Negara Hanya sebagai Alat
Di negara yang menganut ideologi liberal, negara
hanya sebagai mekanisme yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan tujuan negara itu sendiri. Di dalam
ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat
pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya
sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu
langkah saja ketika usaha yang secara sukarela
masyarakat telah mengalami kegagalan.
Hak Individu di akui oleh Negara
unsur terbentuknya negara adalah individu. Tanpa
menghormati dan melindungi kebebasan individu sebuah
negara yang berfaham liberal tidak akan terwujud dan akan
terjadi ketidak seimbangan sistem dalam negara tersebut.

Sistem pemerintahan demokrai liberal


Dalam negara liberal, segala keputusan-
keputusan dan kebijakan pemerintah tidak
boleh berbenturan dengan kebebasan individu.
Jika keputusan yang di tetapkan pemerintah
berbenturan dengan hak-hak individu, maka
akan terjadi protes keras dari masyarakat
kepada negara bahkan bisa saja akan terjadi
penggulingan kekuasaan.
Peran Negara yang terbatas
Pemerintah tidak ikut campur dalam mekanisme pasar. Segala
kegiatan perekonomian secara bebas bersaing dalam jalannya roda
perekonomian di negara tersebut. Tidak hanya dalam bidang
ekomomi, dalam segala bidang , pemerintah tidak bisa bergerak
leluasa dalam menentukan kebijkan-kebijakan seperti bidang politik,
budaya dan agama. Maka tidak heran jika di negara liberal,
pemerintah hanya sebagai alat.
Bentuk-bentuk Liberalisme 1 Liberalisme Sosiologis
(Scott Burchil & Andrew Linklater)
• HI tidak hanya mempelajari
• Liberalisme sosiologis hubungan antar
• Liberalisme interdependensi pemerintah, tetapi juga
• Liberalisme institusional hubungan antar individu,
• Liberalisme republikan kelompok dan masyarakat
swasta.
• Hubungan non-pemerintah
lebih bersifat kooperatif
2 Liberalisme Interdepensi dibanding hubungan
pemerintah.
• Modernisasi meningkatkan tingkat
• Dunia dengan jumlah
interdependensi antar negara. Aktor
jaringan transnasional yang
transnasional semakin penting, kekuatan
besar akan lebih damai.
militer adalah instrumen yang kurang
berguna, dan kesejahteraan menjadi tujuan
dominan negara-negara, bukan keamanan.

• Interdependensi kompleks menunjukkan


hubungan internasional yang lebih damai.
3 Liberalisme Institusional
Institusi internasional
memajukan kerjasama
antar negara. Institusi
mengurangi masalah yang
berkenaan dengan 4 Liberalisme Republikan
ketidakpercayaan antar
negara dan mengurangi Negara-negara
rasa ketakutan satu sama demokratis tidak
lain. berperang satu sama
lain. Hal ini disebabkan
budaya dalam negeri
yang menyelesaikan
konflik secara damai,
tergantung pada nilai-
nilai moral bersama,
dan pada hubungan
kerjasama ekonomi dan
interdependensi yang
saling menguntungkan.
Sisi positif dari sistem liberal yaitu memungkinkan

+ tercapainya kemajuan ekonomi yang pesat karena


majunya industri dan sektor swasta serta bersifat
demokratis kepada warganya

- sedangkan sisi negatif dari sistem liberal ini sendiri


yaitu terjadi kesenjangan sosial antara orang kaya
dan orang miskin serta masyarakat yang bebas
membuat negara agak berbelit dalam membuat
kebijakan yang kurang populer.

Anda mungkin juga menyukai