Anda di halaman 1dari 13

HIPERGLIKEMIA

Kelompok 1
 Diliana Kusuma
 Hilawatun Nisa
 Indah Wulandari
 Muhammad Seno
 Yesi Indra Agustin
 Siti Umi
DEFINISI

Hiperglikemi merupakan keaadaan dimana kadar


glukosa darah yang tinggi dari rentang kadar puasa
normal 120 mg/ 100 ml darah (Elizabeth J.Corwin,
2009).
Hiperglikemi adalah keadaan ketika kadar gula darah
melonjak secara tiba-tiba. Keadaan ini bisa
disebabkan antara lain stres, infeksi, dan konsumsi
obat-obatan tertentu. (Saraswati, silvia.2009).
ETIOLOGI

Defisiensi Insulin
Penurunan responsivitas sel terhadap insulin,
Stres kronis
Hipertiroid
Autoimun
Alkoholisme
MANIFESTASI KLINIS

 Kadar gula darah sewaktu melebihi angka 200 mg/dl atau kadar
gula darah puasa melebihi 126 mg/dl.
 Poliuria (banyak dan sering kencing)
 Polipagia (banyak makan)
 Polidipsi (banyak minum)
 Kelemahan tubuh, lesu cepat lelah tidak bertenaga
 Berat badan menurun
 Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-
serabut saraf
 Infeksi saluran kencing
 Glukosuria
 Infeksi yang sukar sembuh
PATOFISIOLOGI

Hiperglikemia timbul akibat berkurangnya insulin sehingga glukosa darah tidak


dapat masuk ke sel-sel otot, jaringan adipose atau hepar. Dalam keadaan normal
kira-kira 50% glukosa yang dimakan terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke sel
sehingga energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak. Lipolisis
bertambah dan lipogenesis terhambat, akibatnya dalam jaringan banyak tertimbun
asetil KoA (zat yang penting pada siklus asam sitrat dan prekusor utama dari lipid
dan steroid, terbentuk dengan cara menggabungkan gugus asetil pada koenzim A
selama oksidasi karbohidrat, asam lemak atau asam-asam amino), dan senyawa ini
akan banyak diubah menjadi zat keton karena terhambatnya siklus TCA
(Tricarboxylic Acid Kreb’s Cycle). Zat keton sebenarnya merupakan sumber energi
yang berguna terutama pada saat puasa. Metabolisme zat keton pada pasien DM
meningkat, karena jumlahnya yang terbentuk lebih banyak daripada yang
dimetabolisme. Keadaan ini disebut ketoasidosis yang ditandai dengan nafas yang
cepat dan dalam disertai adanya bau aseton.
KOMPLIKASI

 Komplikasi akut

 Komplikasi kronik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Glukosa darah sewaktu


 Kadar glukosa darah puasa
 Tes toleransi glukosa
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi hiperglikemia adalah mencoba
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah
dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler
serta neuropati.
Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia:
Diet
Latihan jasmani
Penyuluhan
Medis (obat hipoglikemi)
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Primer
o Airway
Menilai jalan nafas bebas. Apakah pasien dapat bernafas
dengan bebas,ataukah ada secret yang menghalangi jalan
nafas. Jika ada obstruksi, lakukan :
1. Chin lift/ Jaw thrust
2. Suction
3. Guedel Airway
4. Instubasi Trakea

o Breathing
Bila jalan nafas tidak memadai, lakukan :
1. Beri oksigen
2. Posisikan semi Flower
 Circulation
Menilai sirkulasi / peredaran darah
1. Cek capillary refill
2. Auskultasi adanya suara nafas tambahan
3. Segera Berikan Bronkodilator, mukolitik.
4. Cek Frekuensi Pernafasan
5. Cek adanya tanda-tanda Sianosis, kegelisahan
6.Cek tekanan darah
 Disability
Menilai kesadaran pasien dengan cepat, apakah pasien
sadar, hanya respon terhadap nyeri atau sama sekali
tidak sadar
B. Pengkajian Sekunder
 Alergi
apakah klien mempunyai alergi terhadap makanan, dan obat-obatan.
 Medikasi
Apakah klien ketika sakit pergi berobat atau pergi kedoker
 Past Illness
Apakah klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus
 Last Meal
Tanyakan klien terakhir makan sebelum pergi ke rumah sakit, klien makan dengan lauk
apa
 Evenvironment
Dimana Keluarga klien tinggal. Dan berapa jumlah penghuni rumahnya
C. Diangnosa
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari
hiperglikemia), kehilangan gastric berlebihan : diare, muntah, masukan
dibatasi : mual, kacau mental.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral; anoreksia, mual,
lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.
 Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi : status
hipermetabolik/ infeksi.
 Kurang pengetahuan (belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan/
mengingat, kesalahan interpretasi, informasi, tidak mengenal sumber
informasi.
 Resiko terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensasi taktil,
pengurangan ketajaman pandangan dan hipoglikemia.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai