Anda di halaman 1dari 17

 Pelayanan keperawatan keluarga merupakan

salah satu area pelayanan keperawatan yang


dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayanan
keperawatan keluarga yang saat ini
dikembangkan merupakan bagian dari
pelayanan keperawatan masyarakat
(Perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat
merupakan salah satu program pemerintah
dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat. (Keputusan Menteri Kesehatan
No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga)
1. Secara umum tujuan pelayanan keperawatan
keluarga adalah mengoptimalkan fungsi dan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan dan mempertahankan status
kesehatan anggotanya.
2. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah
peningkatan kemampuan keluarga dalam :
- Keluarga mampu melaksanakan tugas
pemeliharaan kesehatan keluarga dan menangani
masalah kesehatan.
- Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan
sesuai kebutuhan
- Keluarga mampu berfungsi optimal dalam
memelihara hidup sehat anggota keluarganya
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang
Pelayanan Keperawatan Keluarga)
Pengkajian adalah tahapan seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus-
menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya. Secara garis besar data dasar yang
dipergunakan mengkaji status keluarga
adalah.
1. Struktur dan karakteristik keluarga;
2. Sosial, ekonomi dan budaya ;
3. Faktor lingkungan;
4. Riwayat kesehatan dan medis dari setiap
anggota keluarga;
5. Psikososial keluarga.
Hal-hal perlu dikaji pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
 Data umum
 Latar belakang etnik keluarga atau anggota
keluarga.
 Tempat tinggal keluarga bagaimana (uraikan
bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnik
bersifat homogen).
 Kegiatan-kegiatan social budaya, rekreasi dan
pendidikan. Apakah kegiatan-kegiatan ini ada
dalam kelompok kultur atau budaya keluarga.
 Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana, baik
tradisional ataupun modern.
 Bahasa yang digunakan di dalam keluarga
(rumah).
 Penggunaan jasa pelayanan kesehatan
keluarga dan praktisi.
 Agama, mengkaji agama yang dianut oleh
keluarga serta kepercayaan yang dapat
memengaruhi kesehatan
 Status sosial ekonomi keluarga, status sosial
ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan, baik dari kepala keluarga maupu
anggota keluarga lainnya.
 Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang
 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Setelah dilakukan pengumpulan data melalui
kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik,
kemudian dilakukan analisa data. Analisa
data dilakukan dengan memilih data-data
yang ada, sehingga dapat dirumuskan
menjadi suatu diagnosis keperawatan.
adapun tiga norma yang perlu diperhatikan
oleh perawat.
 Keadaan kesehatan yang normal dari tiap
anggota keluarga.
 Keadaan kesehatan dan sanitasi lingkungan
 Karakteristik keluarga
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penentuan prioritas masalah adalah sebagai
berikut:
 Penyelesaian masalah tidak dapat diatasi
dalam keluarga.
 Masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga.
 Respon dan perhatian keluarga terhadap
asuhan keperawatan keluarga.
 Keterlibatan keluarga dalam problem solving.
 Sumber daya keluarga dalam penyelesaian
masalah.
 Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.
 Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis
mengenai individu, keluarga, atau masyarakat
yang diperoleh melalui suatu proses
pengumpulan data dan analisis data secara
cermat, memberikan dasar untuk menetapkan
tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung
jawab untuk melaksanakannya.
 Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan
berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian. Komponen diagnosis keperawatan
meliputi problem atau masalah, etiologi atau
penyebab, dan sign atau tanda yang selanjutnya
dikenal dengan PES.
- Problem atau masalah (P)
- Etiology atau penyebab (E)
- Sign atau tanda (S)
1. Diagnosis actual (terjadi defisit atau gangguan
kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai
tanda dan gejala dari gangguan kesehatan,
dimana masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga memerlukan bantuan untuk segera
ditangani dengan cepat.
2. Diagnosis risiko tinggi (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum
terjadi gangguan, tetapi tanda tersebut dapat
menjadi masalah actual apabila tidak segera
mendapatkan bantuan pemecahan dari tim
kesehatan atau keperawatan.
3. Diagnosis potensial (keadaan sejahtera
atau wellness)
Suatu keadaan jika keluarga dalam keadaan
sejahtera, kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan. Diagnosis keperawatan
sejahtera tidak mencakup factor-faktor yang
berhubungan. Perawat dapat memperkirakan
kemampuan atau potensi keluarga dapat
ditingkatkan ke arah yang lebih baik.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
lingkungan.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
sruktur komunikasi.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
struktur peran.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
fungsi efektif.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
fungsi social.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
fungsi perawatan kesehatan.
 Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah
koping.
1. Menentukan tujuan jangka panjang yang
berorientasi pada keluarga.
2. Menentukan tujuan jangka pendek yang
berorientasi pada keluarga.
3. Menentukan criteria keberhasilan yang
memungkinkan untuk dicapai keluarga.
4. Menentukan strategi intervensi.
5. Menentukan bentuk terapi keperawatan
keluarga yang paling dibutuhkan saat ini.
6. Menentukan bentuk kolaborasi dan
rujukan yang diperlukan dalam rangka
mengoptimalkan Perilaku Hidup Bersih Sehat
dan Berbudaya (PHBSB).
1. Pengkajian lanjutan untuk memastikan
bahwa intervensi yang direncanakan masih
sesuai dan dapat dilaksanakan saat ini.
2. Memulai strategi implementasi sesuai
budaya keluarga yang mendukung keadaan
kesehatannya, dilanjutkan dengan negosiasi
budaya dan restrukturisasi budaya yang
sangat diperlukan sesuai kondisi
kesehatannya saat ini.
3. Melakukan terapi keperawatan keluarga
meliputi aspek berikut:
Kognitif, Afektif, Psikomotor.
4. Pemanfaatan potensi sumber-sumber
pendukung lokal yang dimiliki keluarga dan
keluarga besarnya termasuk lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, simbolik) dengan arif
dan bijaksana.
5. Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga,
struktur keluarga, dan keinginan keluarga.
6. Meminimalkan risiko hambatan yang dapat
menimbulkan komplikasi atau putus obat.
7. Menerapkan manajemen risiko terhadap
terapi keperawatan yang diberikan kepada
keluarga.
1. Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai
keluaraga.
2. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari
masalah kesehatan yang dihadapi.
3. Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang
akan terjadi.
4. Keluarga telah merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan.
5. Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik,
sosial, simbolik) sehingga mendukung upaya
kesehatan.
6. Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk mengatasi masalah kesehatannya.
7. Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan
berbudaya.
8. Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah
kesehatannya.

Anda mungkin juga menyukai