Anda di halaman 1dari 118

Pendidikan Pancasila

Itok Dwi Kurniawan, S.H., M.H.


1986013120130201
085747584878
Pancasila dlm konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Pancasila sbg Sistem Filsafat

Pancasila sbg sistem Etika

Pancasila sbg Ideologi Nasional

Pancasila dlm Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Pancasila sbg Paradigma Pembangunan di Era Globalisasi


EVALUASI

4. UK4
1. UK1 3. UK3 5. Sikap,
2. UK2 (Ujian
(Tugas dan (Diskusi / perilaku,
(Ujian Tulis) Akhir
makalah) Seminar kehadiran
20 % Semester)
20 % Kecil) 20 % 20 %
20 %
BAB I

Pancasila Dalam Konteks


Sejarah Perjuangan
Bangsa Indonesia
A. ZAMAN KERAJAAN

• Prasasti 7 Yupa  “menampilkan nilai sosial politik dan


Kutai ketuhanan dlm bentuk kerajaan,kenduri serta sedekah kpd para
Brahmana”

Sriwijaya • Cita2 kesejahteraan bersama “marvuat vanua Criwijaya


siddhayarta subhiksa” (suatu cita2 neg yg adil & makmur)

• Empu Prapanca menulis Negarakertagama di dlmnya terdapat


Pancasila.

Majapahit • Empu Tantular mengarang buku Sutasoma di dlmnya ada


Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua (walaupun
berbeda2 namun satu jua adanya sebab tdk ada agama yg
memiliki Tuhan yg berbeda)
B. ZAMAN PENJAJAHAN
Zaman • Indonesia dijajah bangsa portugis,Spanyol & Belanda

Penjajahan oleh • Perlawanan terhadap penjajah msh terpencar2 dan tdk


memiliki koordinasi sehingga byk gagal & byk korban dr anak2
bangsa.
bangsa Eropa

Zaman • Diawali 20 Mei 1908 oleh Budi Utomo terus kemudian disusul
• SDI/SI (1909), Indische Partij (1913), PNI (1927) terus diikuti
Kebangkitan • Sumpah Pemuda 28 Okt 1928 .
• Pendidikan Nasional Indonesia (1933) dg semboyan
Nasional “Kemerdekaan Indonesia hrs dicapai dg kekuatan sendiri”

Zaman • Fasis Jepang msk ke Indonesia “Jepang Pemimpin Asia,Jepang


Saudara Tua bangsa Indonesia”
Penjajahan • 29 april 1945 janji pemerintah Jepang berupa “kemerdekaan
tanpa syarat”
Jepang
C. Zaman Pra-Kemerdekaan Sampai
Kemerdekaan

Sidang BPUPKI pertama Sidang BPUPKI kedua (10-16


Juli 1945)
Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
10 Juli 1945 “....maka disusunlah kermedekaan bangsa
•I.Peri Kebangsaan, II. Peri kemanusiaan, III Peri Ketuhanan, IV. Peri
Kerakyatan (a.Permusyawarata, b.Perwakilan, c.Kebijaksanaan) dan V
Indonesia itu dlm suatu dasar Negara Indonesia, yang
Kesejahteraan Rakyat. berbentuk dlm suatu neg.Republik Indonesia yg
berkedaulatan rakyat dg berdasar kpd: Ketuhanan dg
kewajiban mnjlnkn syari’at Islam bg pemeluk2nya,mnrt
dsr kemanusiaan yg adil dan beradab, persatuan Indonesia
dan kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dlm
Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) permusyawaratam/perwakilan serta dg mewujudkan
•a.Negara yg bersatu itu urusan agama diserahkan kpd golongan2 agama suatu keadilan sosial bg slrh rakyat Indonesia”
•b.Neg takluk kpd Tuhan
•c.Harus dibentuk Sistem Badan Permusyawaratan
•d.Dalam lapangan ekonomi neg akan bersifat kekeluargaan
•e.Hubungan antar bangsa masuk kekeluargaan Asia Timur Raya
15 Juli 1945 “Hukum Dasar Diganti UUD”

Ir. Soekarno (1 Juni 1945) 11 Juli 1945 ttg Luas wilayah neg baru,ada bbrp usul
•a.Nasionalisme (kebangsaan Indonesia) •a.Hindia Belanda +Malaya
•b.Internasionalisme (peri kemanusiaan) •b.Hindia Belanda+Malaya +Borneo Utara+Irian Timur+Timor Portugis+
•c.Mufakat (demokrasi) Pulau sekitarnya.
•d.Kesejahteraan sosial •c.Hindia Belanda+Malaya – irian Barat
•e.Ketuhanan YME (Ketuhanan Yg Berkebudayaan)
D. Proklamasi Kemerdekaan
Jumat legi 17 Agustus 1945 di Jl.Pegangsaan Timur no.56 Jkt Jam 10.00 WIB
E. PPKI
1. Sidang pertama (18/08/1945)
• a. Mengesahkan UUD 1945 (Piagam Jkt menjadi Pembukaan UUD 45 dan Hukum Dasar dr BP
menjadi UUD 45)
• b. Memilih Pres & Wapres pertama
• c. Menetapkan beridirnya KNIP

2. Sidang kedua (19/08/1945)


• a. Prop: Jabar,Jateng,Jatim,Sumatera,Borneo,Sulawesi,Maluku&Sunda kecil
• b. Departemen:Dagri,LN,Kehakiman,keuangan,dll.

3. Sidang ketiga (20/08/1945)


• a. pembahasan Badan Penolong Keluarga Korban Perang
• b. Dibentuk Badan Keamanan Rakyat

4. Sidang keempat (22/08/1945)


• Membahas Komite Nas Partai Nasional Indonesia
F. Setelah Proklamasi (1945-1949)

1. Memberikan kekuasaan MPR & DPR yg


sblmnya dipegang Pres kpd KNIP

2. Demokrasi multi partai dg


pembentukan parpol sebanyak2nya

3. Kabinet Presidensial mnjd


Kab.Parlementer
G. RIS (1949-1950)

KMB di Den Haag 27 Des 1949 sbg bentuk


pemulihan/pengakuan kedaulatan

Menghapus
Neg serikat Demokrasi jiwa,semangat
(16 Neg Liberal & isi
serikat) (parlemen) Pembukaan
UUD 45
H. Demokrasi Liberal /UUDS (1950-1959)

Seluruh Neg bagian bersatu dlm neg


kesatuan dg Konstitusi Sementara

1.Sistem multipartai&kab parlementer silih


berganti

2.Mukadimah Konstitusi Sementara tdk


berhasil mendekati Pembukaan UUD 45
I. Demokrasi Terpimpin (1959-1965

Membubarkan
Konstituante

Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Berlaku kembali
UUD 45

Dibentuk MPRS &


DPAS
J. Orde Baru (1966-1998)

Tritura : SP 11 maret 1966

1. Memulihkan
Pembubaran PKI
keamanan

Pembersihan Kabiner
2. Membubarkan PKI
dr unsur2 G 30 S PKI

3. Mengamankan 15
Penurunan harga menteri yg indikasi
terlibat G 30 S PKI
K. Zaman Reformasi (1998-Sekarang)
Hukum
• Penataan system dan kelembagaan hukum
• Perencanaan&pengembangan sist hukum nas
• Pembentukan&penyusunan hukum
• Pembinaan kelembagaan hokum
• Penegakan hokum
• Penegakan&pelayanan hukum
• Pembinaan peradilan
• Peningkatan kualitas
• Aparatur hukum
• Sarpras hukum

Ekonomi
• Sistem ekonomi kerakyatan
• Mempecepat proses pemulihan ekonomi

Politik
• Dalam negeri
• Luar negeri
• Penyelenggaran Negara
• Otonomi daerah
Visi Indonesia 2020

Terwujudnya masy Indonesia yg religious, manusiawi, bersatu, demokratis,


adil, sejahtera, maju, mandiri,penyelengaaran negara baik dan bersih.

Pemantap
an Sistem Sistem
Sistem Sistem
persatuan politik yg ekonomi SDM yg
hukum yg sosbud yg globalisasi
dan demokrati yg bermutu
adil beradab
kesatuan s poduktif
bangsa
BAB II

Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat
A. Pancasila sbg Suatu Sistem

1. kesatuan bagian *Kesatuan sila2 yg bersifat organis :


• 2. bagian2 punya fungsi sendiri • 1. Majemuk-tunggal: tdk dpt beridir
• 3. saling berhubungan & ketergantungan sendiri & tdk bertentangan.
• 4. keseluruhan utk mencapai tujuan • 2. Monopluralis: jasmani-rohani,pribadi-
tertentu makhluk Tuhan
• 5. terjadi dlm lingkungan yg kompleks

*Pancasila bersifat Hiererkis Piramidal


• Saling menjiwai & meliputi
*Pancasila yg saling mengisi &saling
mengkualifikasi
B. Pancasila sbg Sistem Filsafat

1. Dasar Ontologis
• Manusia yg memiliki hakikat mutla monopluralis sehingga disebut jg dasar antropologis

2. Dasar Epistomologis
• sbg sistem filsafat jg sbg sistem pengetahuan. Terdapat persoalan dasar yaitu :
• Sumber pengetahuan manusia ,dr bangsa sendiri dirumuskan oleh wakil2 bangsa indonesia.
• Teori kebenaran pengetahuan manusia : Berasal dr akal, rasa & kehendak.
• Watak pengetahuan manusia : manusia pny indera untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan scr
empiris.pancasila sbg pengetahuan manusia yg bersifat positif

3. Dasar aksiologis
• Pancasila mempunyai nilai2 yg terkandung
• Nilai kerokhaniaan yg mempunyai nilai lain scr lengkap & harmonis diantaranya : nilai material, nilai
vital,nilai kebenaran, nilai estetis , nilai kebaikan maupun nilai kesucian.
C. Pancasila sbg Nilai Fundamental Negara
Nilai2 Pancasila yg terkandung dlm Pembukaan UUD 1945 scr yuridis memiliki
kedudukan sbg Pokok Kaidah Negara yg Fundamental.

1.Pokok pikiran pertama

• Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (Sila Ke-3)

2.Pokok pikiran kedua

• Neg berkewajiban mewujudkan kesejahteraan umu,mencerdaskan


kehidupan bangsa,dan....(sila ke-5)

3. Pokok pikiran ketiga

• Neg berkedaulatan rakyat berdasarkan atas .....(sila ke-4)

4.Pokok pikiran keempat

• Neg berdasar Ketuhanan YME mnrt dasar Kemanusiaab yg adil &


beradab...(penjabaran sila ke-1 &ke-2)
BAB III

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA DAN
POLITIK
PENGERTIAN

Nilai, norma, dan moral adalah konsep-


konsep yang saling berkaitan.

Dalam hubungannya dengan Pancasila maka


ketiganya akan memberikan pemahaman yang
saling melengkapi sebagai sistem etika.
Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau
kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan negara maka diwujudkan
dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman.

1. Norma Moral
Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut baik maupun buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila.

2. Norma Hukum
Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
tempat dan waktu tertentu ( dalam pengertian ini peraturan hukum).
PS SEBAGAI SISTEM NILAI ETIKA DAN
SUMBER NORMA -grundnorm
• Pancasila pada hakikatnya bukan
merupakan suatu pedoman yang
langsung bersifat normatif ataupun
praksis melainkan merupakan suatu
sistem nilai-nilai etika yang
merupakan sumber norma.

dyah w/ filpan/fhundip
PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah kelompok filsafat praktis

• (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada)

Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang


ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.

Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa


kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap
dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
UMUM , mempertanyakan
prinsip-prinsip yang berlaku bagi
setiap tindakan manusia.

ETIKA KHUSUS, membahas prinsip-


prinsip tersebut di atas dalam
hubungannyadengan berbagai
aspek kehidupan manusia, baik
sebagai individu (etika individual)
maupun mahluk sosial (etika
sosial)
PENGERTIAN NILAI
Nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui panca indra manusia, tetapi
dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau berbagai aspek
kehidupan manusia dalam prakteknya

Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia.

Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau
kelompok.

Sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyek

Nilai itu adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan


lainnya.
Apakah menilai itu??

Menilai berarti menimbang,


• suatu kegiatan manusia untuk Penilaian berhubungan
menghubungkan sesuatu dengan dengan unsur indrawi
sesuatu yang lain kemudian untuk manusia sebagai subjek
selanjutnya diambil keputusan.
Keputusan itu adalah suatu nilai yang penilai, yaitu unsur jasmani,
dapat menyatakan berguna atau tidak rohani, akal, rasa, karsa dan
berguna, benar atau tidak benar, baik kepercayaan.
atau tidak baik, dan seterusnya.
Nilai Sebagai Suatu Sistem

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna


memperkaya batin , dan menyadarkan manusia akan
harkat dan martabatnya.

Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong


dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku
manusia.

Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu


wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Nilai Sebagai Suatu Sistem

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna


memperkaya batin , dan menyadarkan manusia akan
harkat dan martabatnya.

Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong


dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku
manusia.

Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu


wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Alport, ada 6 macam nilai

nilai teori,
nilai ekonomi,
nilai estetika,
nilai sosial,
nilai politik,
nilai religi.
Hierarkhi Nilai
• Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik
tolak dan sudut pandang individu –
masyarakat terhadap sesuatu obyek.
• Misalnya kalangan materialis
memandang bahwa nilai tertinggi adalah nilai
meterial.

dyah w/ filpan/fhundip
Max Scheler, Ada 4 tingkatan nilai

1. nilai kenikmatan
• adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yangmemunculkan rasa
senang, menderita atau tidak enak,

2. nilai kehidupan
• nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan serta
kesejahteraan umum,

3. nilai kejiwaan
• nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan
pengetahuan murni,

4. nilai kerohanian
• Tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.
Notonagoro, tingkatan nilai
1. nilai material

segala sesuatu yang berguna bagi jasmani


manusia,

2. nilai vital

segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk


mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan,

3. nilai kerokhanian

segala sesuatu yang bersifat rokhani manusia


Notonagoro, Tingkatan Nilai Kerohanian

a. nilai kebenaran

nilai yang bersumber pada rasio, budi, akal atau cipta


manusia.

b. nilai keindahan/estetis

nilai yang bersumber pada perasaan manusia

c. nilai kebaikan atau nilai moral

nilai yang bersumber pada unsur kehendak manusia

d. nilai religius

nilai kerokhanian tertinggi dan bersifat mutlak


Kedudukan nilai dan norma

Dalam pelaksanaanya, nilai- merupakan suatu keharusan


nilai dijabarkan dalam wujud anjuran atau larangan, tidak
norma, ukuran dan kriteria dikehendaki atau tercela.

Nilai manusia berada dalam


hati nurani, kata hati dan Oleh karena itu, nilai
pikiran sebagai suatu berperan sebagai pedoman
keyakinan dan kepercayaan yang menentukan kehidupan
yang bersumber pada setiap manusia.
berbagai sistem nilai.
PENGERTIAN MORAL

Moral adalah ajaran


Moral berasal dari tentang hal yang
kata mos (mores) baik dan buruk, yang
yang sinonim menyangkut tingkah
dengan kesusilaan, laku dan perbuatan
tabiat atau kelakuan. manusia.
Mengapa manusia membutuhkan
norma?
Karena secara sadar manusia membutuhkan
hubungan yang ideal seimbang, serasi dan
selaras itu tercermin secara vertikal
(Tuhan),horizontal (masyarakat) dan alamiah
(alam sekitarnya) , manusia sebagai makhluk
sosial dan makhluk individu, sehingga
manusia menjadi patuh, tunduk kepada
norma

dyah w/ filpan/fhundip
PENGERTIAN NORMA

Petunjuk tingkah laku

Norma adalah perwujudan martabat


manusia sebagai mahluk budaya, sosial,
moral dan religi.

Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap


luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk
dipatuhi.
NILAI DASAR
nilai yang melekat pada obyek, berupa hakikat, esensi, intisari atau
makna

Bersifat universal karena menyangkut kenyataan obyektif dari segala


sesuatu. yang dalam dari nilai-nilai tersebut
• berkaitan dengan hakikat Tuhan bersifat mutlak,
Nilai Dasar
Ketuhanan
karena Tuhan adalah kausa prima. Segala sesuatu
yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan.

• berkaitan dengan hakikat manusia  harus


Nilai Dasar bersumber pada hakikat kemanusiaan  dijabarkan
Kemanusiaan norma hukum yang diistilahkan dengan hak dasar
(hak asasi manusia).
• berdasarkan kepada hakikat suatu benda ((kuantitas,
aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar itu dapat
juga disebut sebagai norma yang direalisasikan
Nilai Kebendaan dalam kehidupan yang praksis, namun nilai yang
bersumber dari kebendaan tsb tidak boleh
bertentangan dengan nilai dasar yang merupakan
sumber penjabaran norma itu.
Nilai dasar yang menjadi
sumber etika bagi bangsa
Indonesia adalah nilai-nilai
yang terkandung dalam
Pancasila.

dyah w/ filpan/fhundip
NILAI INSTRUMENTAL

Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan


dari nilai dasar.
• Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila
belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran
yang jelas dan konkrit.
• Jika nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah
laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka nilai
itu akan menjadi norma moral.
• Jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu
organisasi atau negara, maka nilai instrumental itu
merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yang
bersumber pada nilai dasar sehingga dapat juga
dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan
suatu eksplisitasi dari nilai dasar.
dyah w/ filpan/fhundip
Dalam kehidupan ketatanegaraan
Republik Indonesia, nilai-nilai
instrumental dapat ditemukan dalam
pasal-pasal undang-undang dasar
yang merupakan penjabaran
Pancasila.

dyah w/ filpan/fhundip
Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut
dari nilai instrumental dalam kehidupan yang
lebih nyata dengan demikian nilai praksis
merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-
nilai dasar dan nilai-nilai instrumental. Oleh
karena itu, nilai praksis dijiwai kedua nilai
tersebut diatas dan tidak bertentangan
dengannya. Undang-undang organik adalah
wujud dari nilai praksis, dengan kata lain, semua
perundang-undangan yang berada di bawah UUD
sampai kepadaperaturan pelaksana yang dibuat
oleh pemerintah.
dyah w/ filpan/fhundip
Hubungan Nilai, Norma dan Moral
• Nilai : memberi arah / panduan
• Norma : aturan yg lebih nyata
• Moral : aktifitas turunan dari nilai dan norma
agar manusia lebih berkualitas dan
bermartabat

dyah w/ filpan/fhundip
• Politik
Menyangkut (negara) proses penentuan tujuan2 &
diikuti dg pelaksanaan tujuan2 itu,diperlukan :
.Negara (state)
.Kekuasaan (power)
.Pengambilan keputusan (decisionmaking)
.Kebijaksanaan (policy)
.Pembagian (distribution)
.Alokasi (alocation)
Secara sempit : Pelaksana pemerintahan, Lembaga2
Tinggi Negara, Kalangan aktivis politik, Pejabat &
Birokrat.
Dimensi Politis Manusia
• Sebagai makhluk individu dan sosial ,dimesni politis
manusia berkaitan dg kehidupan negara dan hukum.
• Pendekatan etika politik berkaitan dg sikap2 moral dlm
hubungannya dg kehidupan masyarakat keseluruhan.
• Keputusan bersifat politis apabila diambil dg
memperhatikan kepentingan masy sbg suatu
keseluruhan.
• Diartikan : kesadaran manusia akn dirinya sendiri sbg
anggota masy dan sbg anggota keseluruhan yg
menentukan kerangka kehidupannya serta ditentukan
oleh tindakan2nya
Kaitan Hukum dan Kekuasaan Negara
dengan Etika Politik
• Hukum sbg penataan masy scr normatif,serta
kekuasaan neg sbg lembaga penataan masy yg
efektif .
• Hukum tanpa kekuasaan neg = aturan normatif yg
kosong.
Negara tanpa hukum = neg yg dibawah sifat
manusiawi.
# Etika politik yaitu tinjauan berdasar prinsip2 etika
terhadap obyek materi politik yg meliputi
legitimasi neg, hukum, kekuasaan serta penilaian
kritis terhadap legitimasi2 tsb.
Nilai2 Pancasila sbg Sumber Etika
Politik
• Kebijaksanaan serta keputusan yg diambil dlm pelaksanaan
kenegaraan baik menyangkut politik DN atau LN, ekonomi
nasional atau global, rakyat dll selama berdasar hukum yg
berlaku(legitimasi hukum), hrs mendapat legitimasi
rakyat(legitimasi demokrasi), dan prinsip2
moralitas(legitimasi moral).sehingga diperlukan kesadaran
lbh dlm memasukkan ke-3 legitimasi tsb dlm sebuah
keputusan.
• Etika politik hrs diimplementasikan setiap individu yg
terlibat scr langsung dlm pelaksanaan neg
(eksekutif,legislatif&yudikatif).
• Contoh: Gaji dan tunjangan Pejabat ,DPR dan MPR (sesuai
hukum tp belum tentu layak scr moral)
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
BAB IV
IDEOLOGI
Secara :
 Bahasa Yunani (Latin)

“Oida” “Logi”
Gagasan Pengetahuan

Istilah :
 sekumpulan gagasan/nilai
 yg diyakini kebenarannya
 oleh suatu masyarakat
 untuk diwujudkan dalam kehidupan nyata

Next
Pentingnya Ideologi :
1. Memberi arah tujuan/cita2 yg hendak dicapai bersama

2. Identitas pemersatu masyarakat

Back
Ideologi2 di Dunia :
1. Liberalisme : Paham kebebasan mutlak
ciri khas  menonjolkan HAM Warga negara

2. Sosialisme - Komunisme :
ciri khas  menonjolkan kewajiban mementingkan kepentingan negara

3. Fasisme :
ciri khas  nasionalisme fanatik (chauvinisme) dengan
memandang rendah bangsa lain

dan............
Back
IDEOLOGI PANCASILA
4. Pancasila :
ciri khas  1. Monotheisme (negara memperhatikan urusan
agama/ketuhanan)

2. Kepentingan Negara = Kepentingan Warga Negara

3. Hak Asasi seimbang dg Kewajiban Asasi

4. Bebas tapi dibatasi oleh tanggungjawab

5. Pendidikan  untuk membentuk Insan mulia yg


cerdas berakhlak & Taqwa kepada Tuhan

Next
Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
ideologi
 Demokrasi liberal  Demokrasi Rakyat.  Demokrasi untuk  Negara Pancasila.
 Hukum untuk Melindungi  Berkuasa mutlak satu parpol. kolektivisme  Hukum untuk
Politik
individu.  Hukum melanggeng-kan  Diutamakan kebersamaan. menjunjung tinggi
Hukum
 Dalam politik komunis.  Masyarakat sama dengan keadilan dan keberadaan
 Mementingkan individu. Negara. individu dan masyarakat,
 Peran Negara kecil.  Peran Negara dominan  Peran Negara ada untuk
 Swasta mendominasi.  Demi kolektivitas berarti demi  Peran Negara ada untuk tidak terjadinya
 Kapitalisme Negara pemerataan monopoli yang
Ekonomi
 Monopolisme  Monopoli  Keadilan distributive yang merugikan rakyat
 Persaingan  negara diutamakan
 bebas
 Agama urusan pribadi  Agama candu masyarakat  Agama harus mendorong  Bebas memilih salah satu
 Bebas beragama  Agama harus dijauhkan dari berkembang -nya keber- agama
 Bebas memilih agama masyarakat samaan  Agama harus menjiwai
Agama
 bebas tidak beragama  Ateis (anti Tuhan) kehidupan bermasyara
kat,berbangsa dan
bernegara
 Individu lebih penting dari  Masyarakat  Individu dan masyarakat
padaMasyarakat tidak penting diakui Keberadaannya
 Masyarakat diabdikan untuk  Kolektivitas  Hubungan individu dgn
Pandangan individu yang dibentuk masyarakat dilandasi
Negara lebih  Masyarakat oleh selaras, serasi,
terhadap
penting lebih penting seimbang, masyarakat
individu dan
dari individu ada karena individu
masyarakat
 Individu akan berarti bila
hidup ditengah
masyarakat

 Penghargaan atas HAM  Ateisme  Kebersamaan  Keselarasan,


 Demokrasi  Dogmatis  Akomodasi keseimbangan,dalam
Keunggulan Ideologi Pancasila :
1. Ideologi Nasional (Pemersatu)
2. Ideologi yg berkeseimbangan (kep. individu dg masy)
3. Ideologi Terbuka
 Bersumber dari kekayaan budaya masyarakat
 Isinya tidak langsung dioperasionalkan
(ditafsirkan lewat peraturan penjelas)
Dibatasi :
- Stabilitas nasional terjaga
- Mencegah berkembangnya faham Komunisme-Atheisme
- Mencegah berkembangnya faham liberalisme
- Mencegah pandangan2 ekstrem/radikalisme

Back
Fungsi2 (lain) Pancasila :
1. Sbg Dasar Negara  untuk mengatur Negara

2. Sbg sumber segala sumber hukum  menjadi landasan lahirnya peraturan2 lain di
bawahnya (UU, Perpu, PP, Perpres, Perda)

3. Sbg Pandangan Hidup (Way of Live)  menjadi pedoman hidup dalam hidup
bermasyarakat berbangsa & bernegara

4. Sbg Kepribadian Bangsa  menjadi ciri khas yg membedakan bangsa Indonesia dg


bangsa lain

5. Sbg Perjanjian luhur  menjadi perjanjian yg di setujui oleh wakil2 rakyat Indonesia
sejak proklamasi s/d di masa2 mendatang

Back
INTI NILAI :
• Ketuhanan 
bangsa Indonesia adal bangsa religius (taat pada agama masing2), sekaligus
mengakui perbedaan (pluralitas) beragama

• Kemanusiaan yg adil -beradab 


memperlakukan orang lain sesuai harkat-martabatnya sbg manusia, adil
tanpa membeda2kan

• Persatuan Indonesia 
mengakui keragaman bangsa, namun tetap mengutamakan kepentinga
persatuan bangsa Indonesia

• Kerakyatan 
pemerintahan oleh-untuk-dari rakyat , dg cara musyawarah
mufakat, bukan semata2 pemerintahan dikuasai
mayoritas/minoritas

• Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 


menjamin keadilan – kemakmuran tercipta bagi seluruh
masyarakat Indonesia

Next
TANTANGAN PANCASILA ERA GLOBAL :
• Demokrasi kerakyatan >< Demokrasi liberal
• Ekonomi kerakyatan >< Ekonomi Kapitalis
• Keseimbangan HAK-Kewajiban >< HAM
• Kemandirian >< Ketergantungan Negara Luar
• Budaya Nasional >< Industrialisasi &
Materialisme

Next
SOLUSI
• Pendidikan Politik Rakyat
• Partisipasi Politik Rakyat
• Menjalin Komunikasi
• Menjunjung tinggi etika
• Mempraktekkan nilai2 pancasila dlm hidup sehari2
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
BAB V
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
• Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang
disebut sebagai dasar filsafat negara.
• Dalam kedudukan ini pancasila merupakan
sumber nilai dan sumber norma dalam setiap
aspek penyelenggaraan negara dan sumber tertib
hukum.Negara Indonesia adalah negara
demokrasi berdasarkan atas hukum,maka segala
aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
diatur melalui peraturan perundangan.
Pembukaan UUD 1945
• Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasalnya
disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus
1945.Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4
alinea.Alinea pertama,kedua dan ketiga memuat
serangkaian pernyataan yang menjelaskan
peristiwa terbentuknya negara
Indonesia.Sedangkan alinea 4 memuat dasar-
dasar fundamental negara,yaitu:
• Tujuan negara,ketentuan undang-undang dasar
negara,bentuk negara dan filsafat negara
pancasila.
1.Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib
Hukum Tertinggi
• Kedudukan UUD 1945 memiliki 2 aspek yang
sangat fundamental yaitu
Pertama,memberikan faktor-faktor mutlak
bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia,dan
kedua,memasukkan diri dalam tertib hukum
Indonesia sebagai tertib hukum
tertinggi.Kedudukan pancasila sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945
adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum indonesia.
1.Pembukaan UUD 1945 mengandung pkok-pokok pikiran,meliputi suasana
kebatinan dari UUD negara Indonesia,serta mewujudkan cita-cita hukum
baik yang tertulis maupun tidak.Pembukaan UUD 1945 sebagai suber
hukum positif Indonesia.Seluruh peraturan perundangan di Indonesia
harus bersumber pada UUD 1945 yang didalamnya terkandung dasar
filsafat RI.
2.Pembukaan UUD 1945
memenuhi syarat adanya tertib hukum Indonesia,meliputi:
a.Adanya kesatuan subjek,yaitu penguasa mengadakan peraturan hukum.
b.Adanya kesatuan asas kerohanian,merupakan suatu dasar keseluruhan
peraturan hukum,dan merupakan sumber dari segala sumber hukum.
c.Adanya kesatuan daerah,dimana peraturan-peraturan huku itu
berlaku,terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia.
d.Adanya kesatuan waktu,mulai berdirinya negara Indonesia disertai dengan
tertib hukum,sampai seterusnya kelangsungan hidup negara RI.
• Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam tertib
hukum Indonesia sebagai berikut:
• Pertama:menjadi dasarnya,karena pembukaan
UUD 1945 memberikan fakto-faktor mutlak untuk
tertib hukum Indonesia.
• Kedua :Pembukaan UUD 1945 memasukkan
diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum yang
tertinggi.
• Ketiga :Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
negara yang fundamental,
3.Pembukaan UUD 1945
Sebagai Pokok negara yang fundamental
Pokok daerah negara yang fundaenyal memiliki beberapa unsur mutlak:
a.Segi terjadinya ditentukan oleh pemnbentuk negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir
sebagai penjelmaan kehendak pembentukann negara.
b. Dari segi sisi isi :
1.Tujuan negara
 Tujuan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial.Merupakan dasar politik negara indonesia yang bebas aktif
 Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa.
2.Ketentuan diadakan UUD negara tersimpul dalam kalimat maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UU dasar negara RI. Merupakan ketentuan bahwa
negara Indonesia harus berdasar UUD
3.Bentuk Negara tersimpul dalam kalimat yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

4.Filsafat Negara(asas kerohanian negara)……….dengan berdasar kepadaketuhanan yang maha


esa,kemanusiaan yang adil dan beradab,persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perkawilan.
• Dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945 pembukaan UU
1945 mempunyai hakikat dan kedudukan sebagai berikut:
1.Pembukaan UUD 1945 hakikat kedudukan yang terpisah dengan
batang tubuh UUD 1945,pembukaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan lebih tinggi dibandingkan pasal-pasal UUD 1945.
2.Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu tertib hukum tertinggi
dan kedudukannya lebih tinggi dibandingkan pasal-pasal UUD 1945.
3.Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaedah negara yang
fundamental,menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun
tidak.
4.Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok pikiran yangg
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
• Hakikatnya UUD 1945 memiliki kedudukan yang kuat dan
terlekat dalam kelangsungan hidup bangsa meliputi:
1.Sebagai pokok kaedah negara yang fundamental
kedudukannya tetap dan tidak berubah
2.Pembukaan UUD 1945 Kedudukan tertinggi dibanding
pasal-pasal UUD 1945 berdasarkann ketetapan No.
20/MPRS/1966 menegaskan bahwa hakikat kedudukan
pembukaan yang kuat,tetap dan tidak dapat diubah oleh
siapapun termasuk MPR,karena mengubah pembukaan
UUD 1945 sama halnya dengan pembubaran
negara.Pembentukan UUD 1945 tidak dapat dipisahkan
dengan pembentuk negara.Pasal 3 dan pasal 7 UUD
1945,berkaitan kewenangan MPR mengubah UUD 1945
hanya pasal-pasal UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 tetap terlekat
pada kelangsungan hidup negara RI
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang kuat dan tidak
dapat dirubah,berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
a.Menurut tata hukum peraturan hanya dapat diubah atau
dihapuskan oleh penguasa atau peraturan huku yang lebih tinggi
tingkatannya daripada penguasa yang menetapkannya
b.Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi
.Ketentuan hukum UUD 1945,secara yuridis tidak dapat
meniadakan pembukaan UUD 1945 karena terkandung faktor-faktor
utlak bagi adanya tertib huku di Indonesia.
c.Secara material isi yang terkandung dalam pembukaan Uud 1945
,senantiasa terlekat pada kelangsungan hidup negara Indonesia
5.Pengertian UUD 1945
• a.Alinea pertama….bahwa sesungguhnya kemerdekaan
adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dn perikeadilan.
Terkandung pengakuan tentang nilai hak kodrat( hak yang
merupakan karunia Tuhan YME,yang melekat pada
manusia sebagai makhluk individu dan sosial.Bangsa
merupakan suatu penjelmaan sifat kodrat manusia.
Deklarasi kemerdekaan atas seluruh bangsa didunia
merupakan pernyataan yang bersifat universal dan
merupakan prinsip bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan
Internasional dalam merealisasiakan HAM.
b.Alinea Kedua….dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang
merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.
Bangsa Indonesia merealisasikan perjuangannya dalam suatu cita-cita bangsa
dan negara yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.Disamping itu
juga mewujudkan suatu hasrat yang kuat dan bulat untuk menentukan nasib
sendiri,terbebas dari kekuasaan bangsa lain.hasil perjuangan bangsa
Indonesia terjelma dalam suatu negara Indonesia,untuk menuju suatu cita-
cita bersama mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan
berkemakmuran.Demi terwujudnya cita-cita tersebut maka bangsa Indonesia
harus merdeka( negara yang benar-benar bebas dari kekuasaan bangsa-
bangsa lain dn enentukan nasibnya sendiri),bersatu)(bangsa ini sebagai
kebulatan kesatuan) dan mempunyai kedaulatan (ekstensi negara yang
merdeka,berdiri di atas kemampuan ,kekuatan dan kekuasaan sendiri,berhak
dan bebas menentukan tujuan dan nasibnya).
yaitu negara yang mewujudkan keadilan dalam kehidupan
bersama.Kemakmuran diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan
manusia baik material,spritual,jasmaniah maupun rohaniah.
c.Alinea ketiga….atas berkat rakhmat Allah yang maha kuasa dan
dengann didorong oleh keinginan luhur,supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas,maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Nilai religius bangsa Indonesia mengakui bahwa manusia adalah
ciptaan Tuhan YME,sehingga kemerdekaan bangsa Indonesia
merupakan rahmat dari Tuhan yang maha kuasa.Nilai moral,bangsa
Indonesia mengakui nilai-nilai morall dan hak kodrat untuk segala
bangsa
d.Alinea keempat….kemudian daripada ituu untuk membentuk suatu
pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan
esejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
elaksanakan ketertiban duinia yang berdasar
kemerdekaan,perdamaian abadi,dan keadilan sosial,maka
disusunlah kemerdeaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD
negara Indonesia,yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada ketuhanan yang maha esa,kemanusiaan yang adil dan
beradab,persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Alinea keempat meliputi prinsip-prinsip pokok
kenegaraan,sebagi berikut:
Kemudian dari pada itu pada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan
untuk melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan
keadilan sosial……..
Dalam kalimat pemerintah Indonesia…….artinya
penyelenggaraan keseluruhan aspek kegiatan
negara dan segala kelengkapannya yang
berbeda dengan pemerintah negara yang
hanya menyangkut salah satu aspek saja dari
kegiatamn penyelenggaraan negara yaitu
aspek pelaksana.
Pancasila dan
Ketatanegaraan

Hak Asasi Hubungan Pancasila,


Proklamasi,
dalam Pembukaan UUD 1945
dan Pasal-pasal UUD
Pancasila 1945

Implikasi Amandemen Implementasi Nilai-Nilai


UUD 1945 dalam Pancasila dalam
Ketatanegaraan Kehidupan Berbangsa dan
Republik Indobesia Bernegara
Pancasila merupakan suatu
asas kerohanian dalam Negara adalah organisasi
ilmu kenegaraan popular yang di dalamnya ada
disebut sebagai dasar rakyat, wilayah yang
filsafat Negara permanen, dan pemerintah
(Philosofische gronslai). yang berdaulat (baik ke
Dalam kedudukan ini dalam maupun ke luar).
Pancasila merupakan Negara merupakan
sumber nilai dan sumber kesatuan sosial
norma dalam setiap aspek (masyarakat) yang diatur
penyelenggaraan Negara, secara konstitusional untuk
termasuk sebagai sumber mewujudkan kepentingan
tertib hukum di Negara bersama. Negara dapat
Republik Indonesia. dilihat dari dua segi
Konsekuensinya seluruh perwujudannya, yakni
peraturan perundang- sebagai satu bentuk
undangan serta masyarakat yang
penjabarannya senantiasa memenuhi syarat-syarat
berdasarkan nilai-nilai tertentu dan sebagai satu
yang terkandung dalam gejala hukum.
sila-sila pancasila.
Hubungan
Pancasila dengan
Pasal-Pasal UUD
Negara Republik
Indonesia

Hubungan
Hubungan Hubungan
Pancasila,
Pembukaan Pancasila
Proklamasi,
UUD 1945 dengan
Pembukaan
dengan Pembukaan
UUD 1945
Proklamasi UUD Negara
dan Pasal-
17 Agustus Republik
Pasal UUD
1945 Indonesia
1945.

Hubungan
Pembukaan UUD
1945 dengan
Pasal-Pasal
1945
Hubungan Pancasila dengan Pasal-Pasal UUD
Negara Republik Indonesia

pada pasal 28 ayat 1 dan 2 mencerminkan sila ketuhanan


yang maha esa dalam bentuk nilai dasar yang lebih rinci
“kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadah
menurut agama dan kepercayaan masing-masing “

pada bab XA tentang hak asasi manusia yang merupakan


jalinan nilai-nilai yang merupakan cerminan sila
kemanusiaan yang adil dan beradap (pasal 27, pasal 28,
pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D, pasal 28E,
pasal 28F, pasal 28G, pasal 28H, pasal 28I, pasal 28J, pasal
30, pasal 31 dan pasal 34).
Di tuangkan rincianya dalam pasal 1 ayat 1, pasal 11
ayat 2 dan 3, pasal 18A, pasal 18B, pasal 22E, pasal
25E, pasal 30, pasal 36, pasal dan pasal 36B.

Di tuangkan rincianya dalam pasal 1 ayat 2 dan 3, pasal 2, pasal


3, pasal 4 ayat 1, pasal 6, pasal 6A, pasal 7A , pasal 7B, pasal
7C, pasal 8, pasal 11, pasal 16, pasal 18 ayat 3 , pasal 19, pasal
20, pasal 20A, pasal 21, pasal 22, pasal 22B, pasal 22C, pasal
22D dan pasal 22E

Dalam nilai-nilai yang telah di tuangkan dalam pasl-pasal


mengenai hak asasi manusia yang berkaitan dengan
kesejahteraan social dan kesejahteran ekonomi.
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia

Hubunggan pancasila dengan pembukaan undang-


undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945
mengandung pengertian bahwa pancasila merupakan
subtansi esensial dari pembukaan dan mendapatkan
kedudukan secara yuridis formal dalam pembukaan,
sehingga rumusan maupun kedudukanya sebagai dasar
negara adalah sebagaimana yang terdapat dalam undang-
undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945,
maka perumusan yang menyimpang dari pembukaan
tersebut adalah sama halnya dengan mengubah secara
tidak sah rumusan pembukaan undang-undang dasar
negara republik Indonesia tahun 1945.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan
Batang Tubuh UUD 1945

Pembukaan UUD 1945, mempunyai fungsi hubungan langsung


yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945,
karena isi dalam Pembukaan dijabarkan ke dalam pasal-pasal
UUD 1945. Maka Pembukaan UUD 1945 yang memuat dasar
filsafat Negara dan Undang –Undang Dasar merupakan satu
kesatuan. Walaupun dapat dipisahkan, bahkan merupakan
pangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalamnya terkandung Pokok-
Pokok Pikiran Persatuan Indonesia, Keadilan sosial, Kedaulatan
Rakyat berdasarkan atas Permusyawaratan/Perwalilan, serta
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang Adil
dan Beradap. Yang inti sarinya merupakan penjelasan dari dasar
filsafat Pancasila. Adapun Pancasila itu sendiri memancarkan
nilai-nilai luhur yang telah mampu memberikan semangat kapada
UUD 1945.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan
Proklamasi 17 Agustus 1945

Berpegang pada sifat hubungan antara proklamasi 17


Agustus dengan pembukaan UUD 1945 yang tidak
hanya menjelaskan dan menegaskan akan tetapi juga
mempertanggung jawabkan Proklamasi, maka
hubungan itu tidak hanya bersifat fungsional
korelatif, melainkan juga bersifat kasual organis, hal
ini menunjukkan hubungan proklamasi dengan UUD
1945 merupakan suatu kesatuan yang utuh
Di Era Orde
Lama
(1959-1965)
Di Era Orde
Di Awal Baru (1965-
Kemerdekaan
(1945-1959) 12 Mei
1998)
Implementasi
Nilai-Nilai
Pancasila
dalam
Kehidupan
Berbangsa
dan
Bernegara
Dasar
Pemikiran
Perubahan
UUD Negara
Republik
indonesia

Implikasi
Amandemen
UUD 1945
dalam
Ketatanegaraan
Republik
Lembaga- Indobesia
Dasar Hukum
Lembaga Perubahan
Negara UUD Negara
republlik Republik
Indonesia indonesia
Tuntutan perubahan/amandemen Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 didasarkan pada pandangan bahwa Undang
– Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dipandang belum cukup memuat
landasan bagi kehidupan yang demokratis,
pemberdayaan rakyat dan penghormatan HAM.
Selain itu, di dalamnya terdapat pasal-pasal yang
multitafsir dan membuka peluang bagi
penyelenggaraan negar yang otoriter, sentralik,
tertutup dan diliputi oleh tindakan korupsi,
kolusi dan nepotisme ( KKN) yang menimbukan
kemerosotan dalam berbagai kehidupan.
Majelis permusayawaratan Rakyat melakukan
perubahan Undang–Undang Dasar 1945 dengan
berpedoman pada ketentuan pasal 37 UUD 1945.
Pasal 37 UUD 1945 mengatur prodsedur perubahan
Undang Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa (1) Untuk mengaubah Undang – Undang
Dasar sekurang – kurangnya 2/3 dari pada jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus
hadir dan (2) Putusan diambil dengan persetujuan
sekurang- kuangnya 2/3 daripada julah anggota yang
hadir.
Lembaga-Lembaga Ketatanegaraan
Hak Asasi Manusia Menurut
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Hak Asasi Manusia Menurut Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia Menurut


dalam Pancasila
Sila Persatuan Indonesia
Hak Asasi Manusia Menurut Sila Kerakyatan
Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Hak Asasi Manusia Menurut Sila Keadilan


Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak Asasi Manusia Menurut Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

pengakuan menjamin setiap orang


umum melakukan ibadah
terhadap Tuhan menurut keyakinannya
Yang Maha Esa masing-masing

Berarti sila pertama dari


pancasila, Ketuhanan Yang
Setiap agama
Maha Esa mengandung dipandang sama hak
pengakauan terhadap hak-hak dan kedudukannya
asasi manusia dalam segala
segi kehidupan manusia terhadap Negara.
Hak Asasi Manusia Menurut Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Hak tidak Pengakuan


Hak tidak
sebagai
untuk untuk manusia
diperbudak dianiaya pribadi

Hak dianggap
tidak bersalah Hak untuk Hak tidak untuk
sampai mendapat ditangkap,
dibuktikan ditahan, secara
kesalahannya peradilan sewenang-
menurut Undang- yang bebas wenang
Undang
Hak Asasi Manusia Menurut Sila Persatuan Indonesia

Persatuan Persatuan Indonesia atau


Kebangsaan ialah sikap yang
mengutamakan kepentingan Bangsa
diatas kepentingan suku, golongan,
partai dan lain-lain. Ini berarti
persatuan antara golongan-golongan,
suku-suku, dan partai-partai yang
mempunyai kedudukan dan
kesempatan yang sama dalam
Negara Indonesia, dalam arti adanya
keseimbangan yang harmonis
dengan tidak mengutamakan yang
satu dengan mengabaikan yang
lainnya.
Hak Asasi Manusia Menurut Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Kedaulatan rakyat berarti kekeuasaan Negara berada di tangan rakyat.


Negara dibentuk oleh rakyat dari rakyat dan untuk rakyat. Secara
demokrasi melalui perwakilan. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilakukan menurut Undang-Undang Dasar

pengakuan akan menghormati dan


menunjang tinggi hak
harkat dan segala hak-hak asasi mengeluarkan
martabat yang melekat pendapat
manusia padanya

hak ikut serta dalam


kemerdekaan pemerintahan dan hak untuk
pers jabatan-jabatan
Negara berkumpul
Hak Asasi Manusia Menurut Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

dijamin adanya hak


hak untuk
adanya hak atas jaminan
hidup layak sosial
milik

berhak atas adanya hak atas


tingkat hidup pekerjaan dengan
sistem pengupahan
yang menjamin dan syarat-syarat
kesehatan kerja yang baik

Hak asasi yang telah diakui oleh UUD maupun Universal


Declaration Of Human Rights.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN
DALAM BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN
BERNEGARA
PENGERTIAN PARADIGMA

Definisi paradigma. paradigma adalah suatu asumsi-


asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum
yang merupakan suatu sumber nilai. Konsekuensinya
hal itu merupakan suatu sumber hukum-hukum,
metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter
ilmu pengetahuan itu sendiri. Istilah ilmiah tersebut
kemudian berkembang dalam berbagai bidang
kehidupan manusia serta ilmu pengetahuan lain,
misalnya politik, hukum, ekonomi dan budaya
• Dalam masalah yang popular ini istilah paradigma
berkembang menjadi suatu terminology yang mengandung
konotasi pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi
dasar, sumber asas arah dan tujuan dari suatu perkembangan,
perubahan serta proses dalam suatu bidang.
• Paradigma dalam pemikiran Thomas Kuhn adalah sesuatu
yang berdasar budaya dan deskrit. Seorang ilmuan
pengobatan Cina, dengan ilmu yang mendalam mengenai
pengobatan timur, akan memiliki pandangan pemikiran yang
berbeda daripada pemikiran seorang peneliti dari barat.
Fungsi dari Paradigma menyediakan puzzle bagi para ilmuan.
Paradigma sekaligus menyediakan alat untuk solusinya. Ilmu
digambarkan oleh Thomas Kuhn sebagai sebuah kegiatan
menyelesaikan. Thomas Kuhn pertamakali menggunakannya
dalam sains, menunjukkan bahwa penelitian ilmiah tidak
menuju ke kebenaran
• Paradigma mampu mengatasi anomali. Beberapa anomali
masih dapat diatasi dalam sebuah paradigma. Namun
demikian ketika banyak anomali anomali yang mengganggu
yang mengancam matrik disiplin maka paradigma tidak bisa
dipertahankan lagi. Ketika sebuah paradigma tidak bisa
dipertahankan maka para ilmuan bisa berpindah ke
paradigma baru. Ketika berada pada periode pengumpulan
data maka ilmu pengetahuan mengalami apa yang dikatakan
perkembangan ilmu biasa. Dalam perkembangan ilmu biasa
sebuah ilmu pengetahuan mengalami perkembangan.
PANCASILA SEBAGAI PARDIGMA PEMBANGUNAN

Pada saat Indonesia tengah berada pada era reformasi yang


telah diperjuangkan sejak tahun 1998. ketika gerakan
reformasi melanda Indonesia maka seluruh tatanan
kehidupan dan praktik politik pada era Orde Baru banyak
mengalami keruntuhan. Pada era reformasi, bangsa Indonesia
ingin menata kembali (reform) tatanan kehidupan yang
berdaulat, aman, adil, dan sejahtera.
• Tatanan kehidupan yang berjalan pada era orde baru
dianggap tidak mampu memberi kedaulatan dan keadilan
pada rakyat. Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan
untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali
hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format
atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-
citakan rakyat. Apabila gerakan reformasi ingin menata
kembali tatanan kehidupan yang lebih baik, tiada jalan lain
adalah mendasarkan kembali pada nilai-nilai dasar kehidupan
yang dimiliki bangsa Indonesia.
• Nilai-nilai dasar kehidupan yang baik itu sudah terkristalisasi
dalam pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Oleh
karena itu, pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan,
kerangka, dan tolok ukur gerakan reformasi di Indonesia.
Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan
reformasi harus diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai
landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar
dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu
gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya
mengarah pada kehancuran bangsa.
Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari
praktik dan perilaku yang dapat menciptakan
perpecahan dan disintegrasi bangsa. Reformasi yang
berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai
subjek dan pemegang kedaulatan. Gerakan reformasi
bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang
demokratis, yaitu rakyat sebagai pemegang
kedaulatan. Reformasi yang bertujuan pada keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANCASILA SEBGAI PARADIGMA REFORMASI

• Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi,


gerakan reformasi harus diletakkan dalam kerangka
perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-
cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas,
reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki,
kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada
kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma
pancasila adalah sebagai berikut :
• a. Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya,
gerakan reformasi berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan
harus mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia
makhluk tuhan.
• b. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan
beradab. Artinya, gerakan reformasi berlandaskan pada moral
kemanusiaan yang luhur dan sebagai upaya penataan
kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat
manusia.
• c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya,
gerakan reformasi harus menjamin tetap tegaknya negara dan
bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan
• Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari
praktik dan perilaku yang dapat menciptakan
perpecahan dan disintegrasi bangsa. Reformasi yang
berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai
subjek dan pemegang kedaulatan. Gerakan reformasi
bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang
demokratis, yaitu rakyat sebagai pemegang
kedaulatan
• Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena
memang pancasila bertolak dari hakikat dan
kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini
sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang
adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan
sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat
dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang
berbudaya dan beradab.
AKTUALISASI PANCASILA
• AKTUALISASI PENGALAMAN PANCASILA &*
*UUD 45 DALAM ERA GLOBALISASI* 1.
*BIDANG POLITIK * Sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa system pemerintahan
berasal dari rakyat untuk rakyat, dimana cita-
cita bangsa Indonesia akan terwujud apabila
rakyatnya ikut bekerjasama dalam bidang
politik
• organisasi politik merupakan tempat dimana para
pemimpin bangsa dengan berbagai bidang yang
mereka miliki akan menentukan perkembangan
bangsa ini. peran dan tanggung jawab seluruh
pemimpin akan menentukan masa depan suatu
bangsa.maka dari itu jangan pernah abaikan sebuah
tanggung jawab apalagi terhadap sebuah bangsa.
Segala unsur politik, baik dibidang wakil rakyat,
mauapun hanya seorang walikota ,haruslah
mengikuti pedoman pengalaman pancasila. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa pancasila merupakan
pedoman dari bangsa Indonesia.
• Salah satu aktualisasi pancasila yang paling jelas
dilihat adalah dibidang sosial budaya. Setiap upaya
aktualisasi Budaya Demokrasi, Budaya Politik dan
Budaya Pers mempunyai kendala atau faktor-faktor
penghambat dalam pelaksanaannya, hal ini sangat
terasa yang mana penggunaan Sistem
Demokrasi,Politik dan Pers yang baik masih sebatas
pada teori. Dapat dilihat juga dengan
keanekaragaman budaya ynag ada di Indonesia kita
harus dapat menciptakan aktualisasi pancasila
tersebut dibidang ini. Karena pengaruhnya yang
sangat besar terhadap pemersatu bangsa
pengendalian social budaya di Indonesia hendaklah
dikondisikan dengan tepat dan diseimbangkan dalam tatanan
kehidupan, bukan sebagai suatu warisan dari generasi ke
generasi, serta penguatkan kembali proses integrasi nasional
baik secara vertikal maupun horizontal. Salah satu terjadinya
kesenjangan antara social budaya adalah:
• 1.Kebutuhan akan cepatnya pelayanan yang maksimal belum
terealisasi dengan baik
• 2.Adanya keinginan dari pelayan masyarakat untuk bertindak
mendahulukan golongan/ kelompoknya
• 3.Adanya Instruksi-instruksi dari pimpinan yang tidak berpihak
kepada kepentingan masyarakat.
• 4.Adanya fakta bahwa masyarakat tidak diberdayakan secara
maksimal
• 5.Buntunya komunikasi anatara masyarakat dan pemerintah.
• 6.kurang adanya kesepakatan bersama dalam pengambilan
tindakan
KAMPUS SEBAGAI MORAL FORCE PENGEMBANGAN
HUKUM DAN HAM
• Dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan
pada suatu hasil penelitian ilmiah yang mendasarkan pada
metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat
berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial, terukur, korelatif dan
positivistik, maka hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara
epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari obyek ilmu
pengetahuan yaitu manusia. Dalam masalah yang populer
istilah paradigma berkembang menjadi terminology yang
mengandung konotasi pengertian /sumber nilai, kerangka
pikir,
• Tujuan yang esensial dari Iptek adalah demi
kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada
hakekatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai.
Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia
harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab. - Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta, keseimbangan antara
rasional dan irasional, antara akal, rasa dan
kehendak. Berdasarkan sila ini Iptek tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan,
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
POLEKSOSBUDHANKAM Hakikat manusia merupakan sumber
nilai bagi pengembangan POLEKSOSBUDHANKAM.
Pembangunan hakikatnya membangun manusia secara
lengkap, secara utuh meliputi seluruh unsur hakikat manusia
monopluralis, atau dengan kata lain membangun martabat
manusia. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
POLEKSOSBUDHANKAM
• 1. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Politik
Pengembangan dan pembangunan bidang politik harus
mendasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan yang di
dalam istilah ilmu hukum dan kenegaraan disebut hak asasi
manusia. Dalam sistem politik negara harus mendasarkan
pada kekuasaan yang bersumber pada penjelmaan hakikat
manusia sebagai individu mahluk sosial yang terjelma sebagai
rakyat. Selain sistem politik negara Pancasila memberikan
dasar-dasar moralitas politik negara.
2.Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial
Budaya
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena
memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan
kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana
tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya
harus mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan
beradab. Pembangunan sosial budaya yang
menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal
dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita
menjadi manusia adil dan beradab. Manusia tidak
cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus
mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya.

Anda mungkin juga menyukai