EXPANSION
SEQUENTIAL EXPANSION
REDUCTION
SEQUENTIAL REDUCTION
MARKED INCONSISTENCY OF SIZE
TYPES OF ARRANGEMENTS
RIGID, METHODICAL
LOGICAL
CONFUSED
CROWDED
EXPANSIVE
SCORING CRITERIA OF
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS OF
ORGANIC BRAIN PATHOLOGY
1. Confused Sequence
2. Collision
3. Superimposition of Design
4. Workover (part and or whole)
5. Line Quality
6. Angulation Difficulty
7. Persevation
8. Line Extension
9. Contamination
10. Rotation
11. Omissions
12. Retrogression
......
1. Confused Sequence
Observasi hanya pada Copy Phase, jika ada tiga atau lebih perubahan arah
dalam susunan yang berkesinambungan dari desain-desain.
2. Collision
Analisa dilakukan pada fase Copy dan Recall.
Terdapat kemungkinan ke-9 desain tidak terdapat koalisi. Koalisi adalah
kepadatan gambar desain secara general, dimana bagian tepi gambar
atau bidang gambar satu bersentuhan dengan bagian tepi gambar atau
bidang gambar lain dalam satu bidang gambar.
Subyek yang memanifestasikan koalisi biasanya menunjukkan kesulitan
dengan kontrol penyesuaian tubuh, mereka sering menabrak sesuatu,
tersandung, jatuh, patah tulang, dan sering mengalami kesulitan
dengan keseimbangan.
......
3. Superimposition of Design
Pengamatan dilakukan pada kedua fase.
Superimposisi terjadi jika terdapat gambar yang dikerjakan di atas
gambar lain.
Subyek dengan superimposisi menyiratkan bahwa terdapat gangguan
kemampuan visual. Mereka terlihat begitu terfokus pada mengkopi
desain sehingga konteks bidangnya tidak diperhatikan.
6. Angulation Difficulty
Penilaian terjadi pada kedua fase
Jika terjadi penambahan, pengurangan, distorsi, atau omisi
(penghilangan) bentuk baku desain (perubahan) dalam gambar.
Kesulitan angulasi dapat menjadi petunjuk terjadinya kondisi organis
yang memburuk dan pada penderita stroke.
......
7. Persevation (Type A, Type B, Type C)
Jika terdapat salah satu persevation dari tiga jenis ini pada gambar desain
subyek,.
KRITERIA TIPE A: jika terdapat substitusi angka, huruf atau bentuk lain
dari bentuk atau elemen asli dalam gambar subyek.
KRITERIA TIPE B: Jika terdapat elemen tambahan dlm gambar desain
1,2,3 dan 5 atau terdapat kurva tambahan pada desain 6.
KRITERIA TIPE C: Menggambar ulang sebagian atau seluruh gambar
desain. Jika hal ini dilakukan tapi kemudian dihapus atau dikoreksi,
maka tidak masalah.
8. Line Extension
Jika terdapat perpanjangan garis, titik yang sebenarnya tidak terdapat
apada stimulus asli.
Jika line extension sering terjadi dalam gambar subyek maka ada
kemungkinan ia mengalami gangguan pada otak dan ganggauan
keseimbangan gerakan sadar
......
9. Contamination
jika terdapat gambar yang mengkombinasikan dua atau lebih desain
gambar ayng asli.
Kontaminasi biasanya muncul pada fase recall, individu dengan gangguan
pada lobus frontalis biasanya memiliki kesulitan untuk mencegah
informasi irrelevan yang merusak sistem retrieval.
10. Rotation
jika desain digambar dengan rotasi lebih dari 40 derajat dari posisi normal.
Posisi kertas harus sangat diperhatikan pada posisi subyek
mengerjakannya. Rotasi lebih dari 40 derajat menjelaskan bahwa
subyek mengalami gangguan pada lobus parietal. Rotasi searah jarum
jam adalah biasa ditemui pada individu yang mengalami gangguan di
hemisfer kiri, jika berkebalikan arah jarum jam maka yang mengalami
gangguan adalah belahan hemisfer kanan. Jika terdapat rotasi searah
jarum jam dan berkebalikan jarum jam maka terdapat gangguan
emosional atau psikosis
......
11. Omissions
Kedua fase dianalisa
Jika terjadi Gap atau Lack of connectedness antara gambar-gambar
desain, reproduksi hanya sebagian desain gambar, reproduksi gambar
yang terpisah-pisah (tidak sebagai kesatuan), pengurangan jumlah
elemen desain sebenarnya.
Omisi menandakan adanya gangguan fungsi persepsi-visual berat.
12. Retrogression
kedua fase dianalisa
Jika jika ada penambahan garis atau lengkungan pada bentuk yang sudah
benar, subtitusi garis sebagai titik, titik sebagai lingkaran atau
sebaliknya, atau campuran dari di atas.
Subyek dengan stroke akut biasanya menhasilkan retrogesi
Administrasi
1. Sediakan :
a. 2 lembar kertas HVS/kuarto/A4 (diberikan satu per
satu)
b. Sebuah pensi 2B (tidak dilarang menyediakan
penghapus)
2. Binalah rapport dg subjek dan mulailah
memberikan penjelasan tentang pelaksanaan tes
Bender Gestalt sambil menunjukkan rangkaian
kartu tes.
3. Instruksi : ‘saya memiliki sembilan kartu bergambar.
Gambar-gambar dalam kartu ini harus kau gambar di
kertas kosong yang telah disediakan. Sekarang coba
buat gambar ini (desain A)”
......
4. Letakkan kartu desain di atas kertas gambar anak
(mintalah anak untuk menggambar dengan
kertas gambar dalam posisi vertikal, sedangkan
kartu tes dalam posisi horisontal sesuai tanda
penyajian)