Anda di halaman 1dari 24

STUDI CROSS SECTIONAL

EPIDEMIOLOGI
Oleh :
Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt
DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI
Studi Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik

Populasi Individu Observasional Eksperimental

Studi Case Case Cross Kasus


Kohort
Ekologis Report Series Sectional Kontrol

Clinical Trial
Field Trial
Community
International
Trial
Definisi
Adalah studi Epidemiologi yang mempelajari
Prevalensi, Distribusi, maupun hubungan
penyakit dan paparan dengan cara mengamati
status paparan, penyakit, atau karakteristik
individu secara bersamaan dari suatu populasi
pada satu waktu tertentu.
Populasi

Pencuplikan ( Random,
Fixed Eksposure (E) atau
Fixed Disease (D))

Terpapar Terpapar Tak Terpapar Tak Terpapar,


Berpenyakit Tak Berpenyakit Berpenyakit Tak Berpenyakit
(E+D+) (E+D-) (E-D+) (E-D-)
• Arah Studi
Dilakukan serentak pada saat yang sama: Non
Directional

• Timing Pengumpulan Data


Pengukuran paparan dan status penyakit yang
dilakukan serentak dapat berlangsung saat ini
(Concurent) atau waktu yang lalu (Historis)
• Desain Pencuplikan
Menentukan Populasi yang akan diteliti,
kemudian melakukan Pencuplikan
Random, Fixed Exposure atau Fixed
Disease
Jenis Study

• Studi Cross-Sectional Deskriptif


• Studi Cross-Sectional Analitik
Studi Cross-Sectional Deskriptif
• Meneliti Prevalensi Penyakit, atau Paparan
atau Keduanya

• Prevalensi adalah suatu Proporsi Kasus


(Individu-individu Berpenyakit)

• Disebut: Point Prevalence (Pengukuran satu


saat)
Prevalensi = Kasus / Populasi Total
Contoh :
Prevalensi PJK diantara Kel.Terpapar (Orang yg Tidak
Aktif Olahraga (OR)) dan Kel. Tak Terpapar (Yg Aktif)

Olahraga PJK + PJK - Total

Aktif 50 (a) 200 (b) 250 (a+b)

Tdk aktif 50 (c) 700 (d) 750 (c+d)

Total 100 900 1000


• Prevalens 1
= a / (a+b) = 50 / 250
= 20%
adalah proporsi PJK diantara orang2 yg aktif OR

• Prevalens 2
= c / (c+d) = 50 / 750
= 6,7%
adalah proporsi PJK diantara orang2 yg tidak
aktif OR
• Tidak melakukan Follow up pengaruh
paparan terhadap penyakit dapat meneliti
pada periode waktu : Period Prevalence

• Period Prevalens biasanya untuk penyakit-


penyakit kronis yang gejalanya intermitten
Studi Cross-Sectional Analitik
• Bertujuan untuk melihat perbandingan antara
kelompok terpapar dan kelompok tidak
terpapar
• Meneliti Hubungan antara paparan dan
penyakit
• Membandingkan proporsi orang2 terpapar
mengalami penyakit (a/(a+b)) dengan proporsi
orang2 tidak terpapar yg mengalami penyakit (
c/(c+d))
PEMILIHAN SAMPEL
• Diajurkan Random Sampling agar deskripsi
dalam sample mewakili (Representatif)
populasi sasaran

• Mekanisme :
1. Pencuplikan Random Sederhana
= (Simpel Random Sampling):
Anggota populasi mempunyai probabilitas
yang sama.
SIMPLE RANDOM SAMPLING
POPULASI

* * * * LOTRE/
LOTRE/ BIL.
RANDOM
RANDOM
* * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * * * * *
* * * * * * * * * * *
* * * * * * *
* * * SAMPEL
Mekanisme
• Disebut : Non Fixed Sampling, karena mencuplik
sample random dari populasi pada satu titik
waktu, sehingga paparan dan status penyakit
bervariasi
• Tepat untuk frekuensi paparan maupun penyakit
cukup tinggi

• Tidak tepat untuk frekuensi paparan maupun


penyakit yang rendah
Mekanisme
2. Pencuplikan Random Kompleks.
• Pencuplikan Random Berstrata (Stratified
Random Sampling)
Dimulai dari pembagian populasi menurut
strata, kmdn pencuplikan sample random dari
masing-masing strata
• Pencuplikan Random Kluster (Cluster Random
Sampling)
Dimulai dengan penentuan kluster sebagai
unit pencuplikan, kmdn mencuplik kluster-
kluster secara random
CLUSTER/AREA RANDOM SAMPLING

-+*+*- +**--+
1 5
-**-+-+ +--+*+
---+++* ++--+- SAMPEL
2 6 ---+++*
**-+*-+ * *+-+* 2 ++--
**-+*-+
**+-+- +--+**+ +---**+ **-*
3 7 8 +-*
+**-+- --+ +** +**--+-
++---+* +---**+
4 8
***++-- +**--+-
RANDOMISASI
RANDOMISASI RANDOMISASI
RANDOMISASI
CLUSTER
CLUSTER UNIT
UNIT SAMPEL
SAMPEL
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
* * *

- + * - + * * * *

* * - + + - *
- - - + - +
* - - * + + -
- - - - * * - -
+ + + * - * - * + + --
* - - *
+ + +
+ + ++

stratifikasi randomisasi
Alternatif Lain, Dapat melakukan Pencuplikan
Sampel berdasar status paparan atau status
Penyakit :
• Fixed –exposure sampling
Status paparan diperlakukan fixed, status penyakit
bervariasi
Terutama digunakan pada paparan langka
• Fixed – disease sampling
Cara pemilihan sample berdasarkan status penyakit
Terutama digunakan pada penyakit langka
Kelebihan
• Mudah dilakukan dan murah, karena tidak
perlu Follow Up
• Effisien untuk mendeskripsikan distribusi
penyakit dihubungkan dengan karakteristik
populasi
• Sering digunakan Administrator Kesehatan
untuk merencanakan fasilitas, pelayanan,
maupun program kesehatan
• Bermanfaat untuk menformulasikan hipotesis
hubungan kausal yang akan diuji pada studi
yang lain
• Tidak memaksa subyek mengalami faktor
risiko
• Tidak ada subyek yang kebetulan sebagai
kontrol untuk kehilangan kesempatan
mendapatkan therapi
Kelemahan
• Analisis hubungan kausal paparan dan
penyakit terbatas
• Ketidakpastian mana yang lebih dulu muncul,
paparan atau penyakit
• Dapat digunakan sebagai data perantara yang
baik bagi studi Longitudinal
• Kelemahan dalam Penggunaan data Prevalensi,
menyebabkan terjadinya :
1. Kelangsungan hidup selektif (Selective Survival)
Artinya: Sebagian besar yang sakit tidak mati tetapi
tetap sakit pada saat penelitian ( Px.DM) shg yang
diamati akan lebih banyak mskpn Insidens tidak
berubah.

2. Selective Mortality
Artinya: Yang sakit banyak yang segera mati sebelum
diteliti (Px. Ca. Pancreas), shg yang diamati akan lebih
sedikit mskpn Insidens tidak berubah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai