Anda di halaman 1dari 15

VENTILASI TAMBANG

NAMA : RAFSANJANI
STAMBUK : F 121 14 065
Dalam teknologi penambangan bawah
tanah ada dua masalah pokok yang
menjadi kendala pada saat
pelaksanaan, yaitu :

1. Segi Mekanika Batuan


2. Segi Ventilasi Tambang
• Segi Mekanika Batuan
Apakah sistem tambang bawah tanah
yang akan diterapkan dapat ditunjang
oleh sistem penyanggaan terhadap
bukaan-bukaan di dalam tambang.
• Segi Ventilasi Tambang
Apakah pada kedalam tambang yang akan
dihadapi masih dimungkinkan untuk
melakukan pengaturan udara agar
penambangan dapat dilaksanakan
dengan suasana
FUNGSI VENTILASI TAMBANG

a. Menyediakan dan mengalirkan udara segar


kedalam tambang.
b. Melarutkan dan membawa keluar gas, sehingga udara
dalam tambang dapat memenuhi syarat bagi
pernapasan.
c. Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi
tambang bawah tanah sehingga dapat diperoleh suasana
/ lingkungan kerja yang nyaman.
PRINSIP VENTILASI TAMBANG
a. Udara akan mengalir dari kondisi bertemperatur
rendah ke temperatur panas.
b. Udara akan lebih banyak mengalir melalui
jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang
lebih kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan yang
lebih besar.
c.Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti
dalam perhitungan dalam ventilasi tambang.
LINGKUP BAHASAN VENTILASI TAMBANG

a. Pengaturan./Pengendalian kualitas udara


tambang.
b. Pengaturan/pengendalian kuantitas udara
tambang segar yang diperlukan oleh pekerja
tambang bawah tanah.
c.Pengaturan suhu dan kelembaban udara tambang
agar dapat diperoleh lingkungan kerja yang
nyaman.
PERHITUNGAN KEPERLUAN UDARA SEGAR
Atas dasar kebutuhan O2 minimum, yaitu 19,5 %. Jumlah
udara yang dibutuhkan = Q cfm. Pada pernafasan, jumlah
oksigen akan berkurang sebanyak 0,1 cfm ; sehingga akan
dihasilkan persamaan untuk jumlah oksigen sebagai berikut;
0,21 Q - 0,1 = 0,195 Q

(Kandungan Oksigen) – (Jumlah Oksigen pada pernafasan) =


( Kandungan Oksigen minimum untuk udara pernapasan)
Atas dasar kandungan CO2 maksimum,
yaitu 0,5 %. Dengan harga angka bagi
pernafasan = 1,0 ; maka jumlah CO2 pada
pernafasan akan bertambah sebanyak 1,0
x 0,1 = 0,1 cfm. Dengan demikian akan
didapat persamaan :
0,0003 Q + 0,1 = 0,005 Q

(Kandungan CO2 – ( Jumlah CO2- = ( kandungan CO2 maksimum


dlm udara normal) hasil pernafasan) dalam udara)
GAS-GAS PENGOTOR
Dalam tambang batubara, gas methan (CH4) merupakan gas yang
selalu ada dalam lapisan batubara. Gas-gas pengotor yang terdapat
dalam tambang bawah tanah tersebut, ada yang berifat gas racun, yakni;
gas yang bereaksi dengan darah dan dapat menyebabkan kematian.
 Karbondioksida (CO2)
 Methan (CH4)
 Karbon Monoksida (CO)
 Hidrogen Sulfida (H2S)
 Sulfur Dioksida (SO2)
 Nitrogen Oksida (NOX)
PENGENDALIAN GAS-GAS TAMBANG

 Pencegahan (Preventation)
 Pemindahan (Removal)
 Absorpsi (Absorption)
 Isolasi (Isolation)
 Pelarutan
PENGENDALIAN KUANTITAS UDARA

 Perubahan Energi Di Dalam Aliran Fluida


Ventilasi tambang biasanya merupakan
suatu contoh aliran tunak (steady),
artinya tidak ada satupun variabelnya yang
merupakan fungsi waktu. Salah satu tujuan
dari perhitungan ventilasi tambang adalah
penentuan kuantitas udara dan rugi-rugi,
yang keduanya dihitung berdasarkan
perbedaan energi.
Hukum konservasi energi menyatakan
bahwa energi total di dalam suatu sistem
adalah tetap, walaupun energi tersebut
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.
Perhatikan gambar , dimana;
Gambar , Sistem Aliran Fluida
Energi total 1 = energi total 2 + kehilangan energi
Atau;
Energi masuk sistem = energi keluar sistem
Jadi didapat persamaan yang disebut persamaan
Bernouli :
(P1/w) + (V1 /2g) + ( Z1) = (P2/w) + (V2 /2g) + ( Z2) + Hl
Dimana :
• (P/w) = energi statik /head statik
• (V2/2g) = energi kecepatan /head kecepatan
• Z = energi potensial /head potensial
• Hl = energi kehilangan /head kehilangan
PERENCANAAN VENTILASI TAMBANG DALAM
 Konstruksinya harus dibuat
sedemikian rupa, agar ventilasi
yang diperlukan untuk
pengembangan pit kedepan, dapat
dilakukan secara ekonomis, dan
konstruksinya dibuat dengan
memiliki kelonggaran (kelebihan)
udara ventilasi secukupnya, untuk
mengantisipasi pertambahan atau
perkembangan pit di kemudian hari,
serta peningkatan gas yang
mungkin timbul akibat dari
penambangan batubara.
 Struktur yang diinginkan untuk metode
ventilasi pada jenis ventilasi utama
adalah sistem diagonal . Sedangkan
pembuatan vertical shaft, khusus
dilakukan terhadap kondisi
penambangan bagian dalam. Selain itu,
pada tempat yang sulit dilakukan
penggalian vertical shaft (misalnya
tambang batu bara dasar laut),
diharapkan memiliki inclined shaft
khusus dengan penampang berbentuk
lingkaran. Selain itu konstruksinya
dibuat sedemikian rupa agar tahanan
ventilasi utama menjadi sekecil mungkin,
dan memungkinkan mengambil ventilasi
cabang sebanyak mungkin dari
terowongan ini.
JENIS VENTILASI UTAMA

 Penggolongan berdasarkan metode


pembangkitan daya ventilasi, terdiri
dari : Ventilasi alami dan ventilasi mesin
 Penggolongan berdasarkan tekanan
ventilasi pada ventilasi mesin, terdiri
dari : Ventilasi tiup dan ventilasi sedot.
 Penggolongan berdasarkan letak
intake dan outtake airway, terdiri dari :
Ventilasi terpusat dan ventilasi
diagonal

Anda mungkin juga menyukai