Anda di halaman 1dari 24

Partus prematurus

Randy Miken
FAA 111 0021
Definisi

 Persalinan preterm adalah persalinan yang berlangsung


pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari
pertama haid terakhir atau dengan berat janin kurang
dari 2500 gram.

 WHO : bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia


kehamilan 37 minggu atau kurang.
Insiden

 Umumnya terjadi 6-10%


 15% pada kehamilan < 32 minggu
 0,5% kehamilan < 28 minggu
 Semakin muda usia kehamilan semakin besar morbiditas
dan mortalitas.
 Kehamilan preterm : disertai kelainan jangka panjang
atau jangka pendek
Etiologi dan faktor
predisposisi
 Multifaktorial (keadaan obstrektik, sosiodemografi,
faktor medik)
 Kadang resiko tunggal ( distensi berlebih uterus, KPD,
trauma)
 Proses patogenik  kontraksi rahim dan perubahan
serviks
Proses patogenik

1. Aktivasi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal pada ibu


/janin karena stres ibu/janin
2. Inflmasi desidua-korioamnion atau sietemik akibat
infeksi asenden dari traktur genitourinaria atau infeksi
sistemik
3. Perdarahan desidua
4. Peregangan uterus patologik
5. Kelainan pada uterus atau serviks
Kondisi terjadinya persalinan
preterm
 Janin dan plasenta
 Perdarahan trimester awal
 Perdarahan antepartum (solutio plasenta, vasa previa,
plasenta previa)
 KPD
 Pertumbuhan janin terhambat
 Cacat bawaan janin
 Kehamilan ganda/gemeli
 polihidroamnion
Kondisi terjadinya persalinan
preterm
 Ibu uterus/serviks
 Penyakit berat pada ibu  Riwayatpersalinan
preterm/abortus
 Diabetes melitus
berulang
 Preeklampsia/hipertens
 Inkompetensi serviks
i
 Pemakain obat narkotik
 Infeksi
saluran
kemih/genital/intraute  Truma
rin  Perokok berat
 Penyakitinfeksi dengan  Kelainan
dema’stres psikologik imonologi/kelainan
 Kelainan bentuk uterus
Diagnosis
 Kriteria ancaman persalinan preterm:
 Kontraksi berulang sedikitnya 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam 10 menit
 Low back pain
 Perdarahan bercak
 Penenekanan daerah serviks
 Pembukaan sedikitnya 2 cm, penipisan 50-80%
 Presentasi janin rendah
 Ketuban pecah
 Terjadi usia kehamilan 22-37 minggu
Penanganan umum

 Evakuasi cepat keadaan ibu


 Konfirmasi umur kehamilan bayi
Penanganan

 Umur kehamilan untuk menentukan prognosa


 Demam atau tidak
 Kondisi janin dengan USG
 Letak plasenta
 Fasilitas dan petugas yang mampu menangani calon bayi
Prinsip penanganan

 Hentikan kontraksi uterus/penundaan kelahiran


 Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya
Penanganan

 Bisa dipertahankan
 Tidak bisa dipertahankan
Penundaan

1. Umur kehamilan < 35 mnggu


2. Pembukaan serviks < 3 cm
3. Tidak ada amnionitis, preeklampsia atau perdarahan
aktif
4. Tidak ada gawat janin
Penundaan

 Tirah baring
 Obat-obat tokolitik
 Kortikosteroid jika gestasi < 34 minggu
Tujuan
 Menunda kelahiran sampai bayi cukup matang
Ibu rawat inap

 Evaluasi his dan pembukaan


 Kortikosteroid
 2 dosis betamethason 12 mg IM selang 12 jam atau 4 dosis
deksamethason 5 mg IM selang 6 jam
 Steroid tidak boleh diberikan bila ada infeksi
• Antibiotika
Obat-obat tokolitik

 Tidak boleh lebih dari 48 jam


 Monitor keadaan janin dan ibu (TTV, tanda distres nafas,
kontraksi uterus, pengeluaran cairan ketuban ata drah
pervaginam, djj, balance cairan, gula darah)
Obat-obat tokolitik
Obat Dosis awal Dosis lanjutan
Salbutamo 10 mg larutan Kontraksi ada, tetesan  30 tpm sampai kontraksi
l NaCl atau RL. stop/nadi > 120 x/m.
10 tpm Kontraksi stop  biarkan tetesan 12 jam
Maintenance ventolin per oral 3x4 mg/hari paling
sedikit 7 hari
MgSo4 6 gram 2g/jam
Nifedipin 20 mg oral 3x20 mg oral
Nitrat 10 mg 20 mg oral
sublingua;

Bila his tidak bisa dihentikan  rujuk pada tempat yang


bisa merawat neonatal < 2000 gram
Persalinan Berlanjut

 Jangan stop kontraksi jika :


a. Umur kehamilan >35 mnggu
b. Serviks membuka > 3 cm
c. Perdarahan aktif
d. Janin mati dan ada kelainan kongenital
e. Khorioamnionitis
f. Preeklampsia
g. Gawat janin

Monitoring dengan partograf, hindari vacum untuk melahirkan,


bila mungkin rujuk
Tindakan bayi postpartum

 Usahakan lingkungan yang hangat


 Oksigen
 ventilator
Pencegahan

 Mengenali pasien yang berisiko


 Penilaian klinik dan pengenalan kontraksi sedini
mungkin
 Pemeriksaan serviks pada kunjungan antenatal
Pencegahan

 Indikator meramalkan terjadinya persalinan preterm


 Indikator klinik (kontraksi, pemendekan serviks, KPD
 Indikator laboratorik (leukosit air ketuban 20 ml/>, CRP >
0,7 mg/ml, leukositosis)
 Indikator biokimia
 Fibronektin janin
 Corticotropin releasing hormone (CRH)
 Sitokin inflmasi
 Isoferitin plasenta
 Feritin
Pencegahan

 Hindari kehamilan ibu terlalu muda (< 17 th)


 Hindari jarak kehamilan terlalu cepat
 Menggunakan kesempatan antenatal care
 Tidak merokok/narkotika
 Hindari pekerjaan berat dan perlu istirahat cukup
 Obati penyakit penyebab preterm
 Kenali dan obati infeksi genital/saluran kencing
 Deteksi dan mengamankan faktor resiko persalinan
preterm
Daftar Pustaka

1. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
2. Saifuddin AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Materna dan Neonatal . Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Halaman Judul (I)
    Halaman Judul (I)
    Dokumen1 halaman
    Halaman Judul (I)
    Tenobella Anggraini
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Bab 2
    Lapsus Bab 2
    Dokumen6 halaman
    Lapsus Bab 2
    Tenobella Anggraini
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Tenobella Anggraini
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen5 halaman
    1 Cover
    Tenobella Anggraini
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Laring
    Anatomi Laring
    Dokumen14 halaman
    Anatomi Laring
    Tenobella Anggraini
    Belum ada peringkat