Anda di halaman 1dari 12

PROFESI KEPENDIDIKAN

(BIMBINGAN DAN
KONSELING)
Oleh Kelompok III:
•Rismawati

•Hartini Reski Amalia

•Putri Mariana

•Nurhikmah

Tahun 2017
A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Pengertian Bimbingan
Bimo Walgito (1982:11) menyatakan Bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya”.

bimbingan merupakan:
 Suatu proses yang berkesinambungan,
 Suatu proses membantu individu,
 Bantuan yang diberikan itu dimaksudkan agar individu yang bersangkutan
dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan
kemampuan/potensinya,
 Kegiatan yang bertujuan utama memberikan bantuan agar individu dapa
memahanmi keadaan dirinya dan mampu menyesuaikan dengan lingkungannya.
2. Pengertian Konseling
Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling ialah
Bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan
masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang
sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya.

Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud


(1976:19a):
“Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang
individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang lain
(konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam
hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu
itu dan pada waktu yang akan dating”.
B. PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH

 Mengembangkan dan memperluas pandangan guru


tentang masalah afektif yang mempunyai kaitan erat
dengan profesinya sebagai guru.
 Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan akan
mempengaruhi proses belajar-mengajar.
 Mengembangkan sikap yang lebih positif agar
emosionalnya proses belajar siswa lebih efektif.
 Mengetasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam
melaksanakan tugasnya.
C. TUJUAN BIMBINGAN DI SEKOLAH

 Mengatasi kesulitan dalam belajar siswa,


 Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang
tidak baik yang dilakukan pada saat proses
belajar-mengajar berlangsung dan dalam
hubungan sosial.
 Mengatasi kesulitan-kesulitan yang
berhubungan dengan kesehatan jasmani.
 Mengatasi kesulitan-kesulitan yang
berhubungan dengan kesehatan studi.
 Mengatasi kesulitan-kesulitan yang
berhubungan dengan perencanaan dan
pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
D. PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM PELAJARAN SISWA
 Bimbingan belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi
masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan
belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah

 Bimbingan sosial
Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu
siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-
kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial,

 Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi


Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa
dalam mengatasi msalah-masalah pribadi
E. LANSADAN BIMBINGAN DAN KONSELING

 Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai


individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk
berkembang.
 Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing
individu.
 Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara
pembimbing dengan yang dibimbing.
 Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang
mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan
pemberian bantuan psikologis.
 Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk
individu yang bermasalah saja.
 Bimbingan meruapakan suatu proses, yaitu berlangsung secara
terus-menerus, berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti
tahap-tahap perkembangan anak.
E. LANSADAN BIMBINGAN DAN KONSELING

 Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai


individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk
berkembang.
 Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing
individu.
 Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara
pembimbing dengan yang dibimbing.
 Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang
mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan
pemberian bantuan psikologis.
 Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk
individu yang bermasalah saja.
 Bimbingan meruapakan suatu proses, yaitu berlangsung secara
terus-menerus, berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti
tahap-tahap perkembangan anak.
F. ASAS –ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
 Asas Kerahasiaan

 Asas Keterbukaan

 Asas Kesukarelaan

 Asas Kekinian

 Asas Kegiatan

 Asas Kedinamisan

 Asas Keahlian

 Asas Alih Tangan

 Asas Tut Wuri Handayani


G. KODE ETIK BIMBINGAN DAN KONSELING
 Pembimbing/atau konselor menghormati harkat pribadi, integritas,
dan keyakinan klien.
 Pembimbing/konselor menempatkan kepentingan klien diatas
kepentingan pribadi pembimbing/konselor sendiri.
 Pembimbing/konselor tidak membedakan klien atas dasar suku
bangsa, warna kulit, kepercayaan atau status sosial ekonominya.
 Pembimbing/konselor dapat menguasai dirinya.
 Pembimbing/konselor mempunyai serta memperlihatkan sifat-sifat
rendah hati, sederhana, sabar, tertib, dan percaya pada paham hidup
sehat.
 Pembimbing/konselor terbuka terhadap saran atau pandangan yang
diberikan padanya
 Pembimbing/konselor memiliki sifat tanggung jawab. Baik terahadap
lembaga dan orang-orang yang dilayani maupun terhadap profesinya.
 Pembimbing/konselor mengusahakan mutu kerjanya setinggi
mungkin.
 Pembimbing/konselor menguasai pengetahuan dasar yang memadai
tentang hakikat dan tingkah laku orang, serta tentang teknik dan
prosedur layanan bimbingan guna memberikan layanan dengan
sebaik-baiknya.
 Seluruh catatan tentang diri klien merupakan informasi yang bersifat
rahasia, dan pembimbing menjaga kerahasiaan ini.
 Sesuatu tes hanya boleh diberikan oleh petugas yang berwenang
menggunakan dan menafsirkan hasilnya.
 Testing psikologi baru boleh diberikan dalam penanganan kasus dan
keperluan lain yang membutuhkan data tentang sifat atau diri kepribadian
seperti taraf inteligensi, minat, bakat, dan kecenderungan-kecenderungan
dalam diri pribadi seseorang.
 Konselor memberikan orientasi yang tepat kepada klien mengenai alasan
digunakannya tes psikologis dan hubungannya dengan masalah yang
dihadapi klien.
 Hasil tes psikologis harus diberitahukan kepada klien dengan disertai
dengan alasan-alasan tentang kegiatannya dan hasil tersebut dapat
diberitahukan pada pihak lain, sejauh pihak yang diberitahu itu ada
hubungannya dengan usaha bantuan pada klien dan tidak merugikan kilen
sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai