Pembimbing
Dr. Rumbang Sembiring, Sp.PD
Oleh
Nadia Nerisa Arviana
Nurma Nisa Mufidah
Sinta Oktaria Candra
KASUS
Identitas Pasien
Nama : Oscar Sinaga
Umur : 61 tahun
Agama : Protestan
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Alamat Rumah : Simanampang
No. Rekam Medik : 16-61-21
Tanggal Masuk RS : 03 September 2018
Anamnesis
Keluhan utama : batuk darah
Telaah :
Os tiba di IGD RSU Kabanjahe pada tanggal 03
September 2018 pukul 08:50 WIB dengan keluhan
batuk darah. Os mengatakan batuk berdahak di
rasakan sejak 2 bulan yang lalu dan 2 minggu terakhir
batuk berdahak disertai darah, ketika batuk os
mengatakan dada kiri terasa sakit, nafsu makan
menurun(+), lemas (+), Demam (-), mual (-), muntah(-).
RPD : Disangkal
RPO : Disangkal
RPK : Disangkal
Pemeriksaan Fisik
Status pasien
Keadaan umum : Baik
Derajat kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital
TD : 137/88 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,6 º C
Status Generalisata
•MULUT
KEPALA
Sianosis peroral :-
Bentuk : Normocephali Bibir kering :-
Rambut : Hitam Lidah kotor :-
Ubun – ubun : Normal Gusi berdarah :-
MATA Gigi karies :-
Reflex cahaya : +/+ Tonsil : T1/T1
•LEHER
Pupil : +/+ (isokor) Pembesaran KGB :-
Konjungtiva anemis : -/- Peningkatan JVP :-
Sklera ikterik : +/+ Pembesaran tiroid :-
TELINGA •HIDUNG
Bentuk : Normal Pernapasan cuping hidung: -/-
Secret : -/-
Sekret : -/- Deformitas : -/-
Radang : -/- Oedem : -/-
Membrane tympani : Normal Hidung lecet : -/-
Hipetemis konka : -/-
THORAX
PARU
Warna : normal
Turgor : normal
Lokasi : -
Efloresensi : -
GENETALIA : normal (+)
Resume
Abses paru
TB paru aktif
Tumor paru
Diangnosa Sementara
Abses paru
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Leukosit : 12,59 /mm3
Hb : 14,9 g/dL
Trombosit : 388.000/uL
BBS : 14
Foto rontgent thorax
Penatalaksanaan
Non-Farmakologi
Bedrest
Diet MII
Farmakologi
IVFD RL 20gtt/i
Injeksi Levofloxacin 500mg/hari
Injeksi Ranitidin 1ampul/12jam
Sucralfat syr 3x1
Mucilin 2x1
Ambroxol syr 3x1
Meptin 2x1
Alprazolam 0,5mg 1x1
Metronidazol 500mg drip/8 jam
PEMBAHASAN
Definisi
Abses paru adalah infeksi dekstruktif berupa lesi
nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir
sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah
(pus) dalam parenkim paru pada satu lobus atau
lebih. Kavitas ini berisi material purulen sel radang
akibat proses nekrotik parenkim paru oleh proses
terinfeksi. Bila diameter kavitas < 2 cm dan
jumlahnya banyak (multiple small abscesses)
dinamakan necrotizing pneumonia.
Epidemiologi
Abses paru lebih sering pada laki-laki dibanding
perempuan dan umumnya terjadi pada usia tua
karena terdapat peningkatan insiden penyakit
periodontal dan peningkatan prevalensi disfagi
dan aspirasi, namun pada daerah urban dengan
tingginya prevalensi alkoholisme dilaporkan abses
paru rata-rata terjadi pada usia 41 tahun.
ETIOLOGI
Bakteri anaerob Bakteri aerob Kelompok non bakteri dan
bakteri atipik
Bacteriodes melaninogenus Gram positif : sekunder oleh Jamur : histoplasma,
Bacteriodes fragilis sebab selain aspirasi coccidiodes, blastomyces,
Peptostreptococcus species Staphylococcus aureus mucoraceae, aspergillus species,
Bacillus intermedius Streptococcus microaerophilic cryptococcus, zygomycetes,
Prevotella melaninogenica Streptococcus pyogenes pneumocystitis
Fusobacterium nucleatum Streptococcus pneumonia
Microaerophilic streptococcus Streptococcus viridans Parasit : paragonimus
Clostridium perfringens Streptococcus milleri westermani, entamuba
Clostridium baroti histolytica, echinococcus