Anda di halaman 1dari 12

Pendekatan Discovery merupakan pendekatan mengajar yang

memanfaatkan proses mental dimana terdapat proses “penemuan”


yang dilakukan oleh siswa selama pembelajarannya. Pada kegiatan
discovery masalah diberikan dari guru ke siswa. Siswa disuruh
memecahkan masalah yang telah diberikan melalui percobaan

Inquiry merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan secara


maksimal seluruh kemampuan siswa dalam mencari dan menyelidiki,
secara sistematis, kritis, logis dan analitis. Pada pendekatan inquiry,
siswa mengajukan masalah sendiri sesuai dengan pengarahan guru.
Zainuddin (2016) menjelaskan bahwa pembelajaran discovery-inquiry ini
berakar pada teori belajar penemuan konstruktivis yang menekankan pada
hakikat science inquiry dari suatu pembelajaran. Menurut teori ini,
seseorang dikatakan belajar jika ia menemukan sesuatu, sehingga
pembelajaran semakin bermakna.

Secara pengertian discovery-inquiry terletak sabagai model pembelajaran,


yaitu rangkaian kegiatan yang di dalamnya memuat pendekatan dan
metode pembelajaran. Jika dilihat dari implementasi model
pembelajarannya menggunakan pendekatan “student centred approach”,
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY

Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari


dan menemukan

Aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa secara mandiri diharapkan


dapat menumbuhkan rasa percaya diri (self believe).

Tujuan utama pembelajaran discovery-inquiry adalah


mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis, logis,
kritis, dan mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian
dari mental.
MACAM MACAM METODE DISCOVERY-INQUIRY

• Discovery-inquiry terpimpin
1

• Discovery-inquiry bebas
2

• Discovery-inquiry bebas yang


3 dimodifikasi
LANGKAH LANGKAH METODE DISCOVERY

orientasi

Merumuskan masalah

Merumuskan hipotesis

Mengumpulkan data
LANGKAH-LANGKAH
PENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY-
INQUIRY

Menurut Hanafiah & Suhana (2012) adapun langkah-langkah yang harus


diperhatikan untuk menerapkan model pembelajaran discovery-inquiry
diantaranya:

1. Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik.


2. Seleksi pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari.
3. Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari.
4. Menentukan peran yang akan dilakukan masing-masing peserta didik.
5. Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan
diselidiki dan ditemukan.
6. Mempersiapkan setting kelas.
7. Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan.
8.Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
penyelidikan dan penemuan.
9. Menganalisis sendiri atas data temuan.
10. Merangsang terjadinya dialog interaksi antar peserta didik.
11.Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam melakukan
penemuan.
12.Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip dan
generalisasi atas hasil temuannya
Prinsip-prinsip pembelajaran discovery-inquiry

Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik

Seleksi pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari

Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari

Menetukan peran yang dilakukan peserta didik

Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah

Mempersiapkan setting kelas


Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan penemuan


dan penyelidikan

Menganalisis sendiri data temuan

Merangsang terjadinya dialog interaksi antar peserta didik

Memberikan penguatan kepada peserta didik

Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip dan


generalisasi atas hasil temuannya
KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY

1. Model pembelajaran menekankan pada pengembangan aspek kognitif,


afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan gaya belajar
yang sesuai.
3. Dapat membentuk dan mengembangkan diri siswa, sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
4. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
5. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
6. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
KELEMAHAN INQUIRY DISCOVERY LEARNING ADALAH :

1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.


2. Tidak mudah mendesainnya, karena terbentur pada kebiasaan siswa.
3. Implementasinya memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Keberhasilan belajar siswa tergantung keterampilan dan kemampuan
guru serta bahan dan materi yang dibawakannya.
5. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya
sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa
menemukan teori-teori.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai