Makroekonomi
Oryza Ardhiarisca, S.E., S.Si., M.ST
MIKRO
vs
MAKRO
Perbedaan Mikro dan Makro???
Mikro Makro
Perkembangan Tidak dapat menjelaskan The Great Depression (kemunduran ekonomi yang serius).
Ketika terjadi kemerosotan ekonomi yang tajam di AS tahun 1929-1932 dan meluas
ke negara lain. Mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan
pertumbuhan ekonomi yang teguh dengan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
3. Pengangguran
4. Kenaikan harga-harga (inflasi)
5. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
1. Pertumbuhan Ekonomi
Adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi karena:
• faktor produksi mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitas,
•investasi akan menambah jumlah barang modal,
•teknologi yang digunakan berkembang,
•Tingkat kegiatan
ekonomi di bawah potensi ini menyebabkan sebagian faktor
produksi menganggur, termasuk tenaga kerja, dan ini terutama disebabkan oleh
kekurangan pengeluaran agregat.
•Kegiatan ekonomi yang sebenarnya hanya berkembang dari M ke N, berarti
pertumbuhan sebenarnya lebih lambat dari yang secara potensial dapat berlaku.
Gambar 1.2 Pendapatan Nasional Potensial dan
Pendapatan Nasional Sebenarnya
Kebaikan:
a. Memperluas pasar buatan dalam negeri dan memungkinan perusahaan
dalam negeri mengembangkan kegiatannya.
b. Impor dapat menyumbang pertumbahan ekonomi, ex: mesin & bahan
Kekurangan:
Impor berlebihan mengurangi kegiatan ekonomi dalam negeri
Banyak pengangguran modal dalam negeri mengalir ke luar negeri
Ketidakseimbangan menurunkan nilai mata uang domestik
Alat pengamat prestasi kegiatan Ekonomi:
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita
2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran
3. Tingkat perubahan harga (inflasi)
4. Kedudukan neraca perdagangan dan pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domestik
1a. Pendapatan Nasional
adalah nilai barang dan jasa yang diproduksikan suatu negara dalam
suatu tahun tertentu. PNB dan PDB merupakan ukuran mengenai
besarnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam suatu tahun tertentu.
Produk Nasional Bruto (PNB): produk nasional yang diwujudkan
oleh faktor produksi milik warga negara. Produk Domestik Bruti (PDB):
produk nasional yang diwujudkan oleh faktor produksi di dalam negeri
(milik warga negara dan asing) dalam suatu negara
1b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
dihitung berdasarkan pertambahan PNB atau PDB riil yang berlaku dari
tahun ke tahun
Tingkat pertumbuhan Ekonomi tahun x =
(PNB riil tahun t – PNB riil tahun t-1) : PNB riil tahun t-1 x 100
Ex:
Pada tahun 2016 PNB riil Indonesia bernilai 150 Triliun dan meningkat pada
tahun 2017 menjadi 157,5 Triliun. Berapa tingkat pertumbuhan ekonomi
tahun 2017?
Solusi:
Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2017 =
(157,5 triliun – 120 triliun) / 120 triliun x 100 = 5 %
1c. Tingkat Pertambahan Kemakmuran
Untuk menentukannya perlu dihitung pendapatan per kapita di berbagai tahun.
Pendapatan per kapita dihitung dari perbandingan pendapatan dengan jumlah
penduduk pada tahun yang sama. Sedangkan pertambahan pendapatan per
kapita dihitung selisih pendapatan per kapita tahun t dengan pendapatan per
kapita tahun sebelumnya kemudian dibagi pendapatan per kapita tahun
sebelumnya.
Ex:
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2016 adalah 15 juta dan meningkat pada tahun
2017 menjadi 15,5 juta. Berapakah tingkat pertambahan kemakmuran?
Solusi:
a. Tingkat pendapatan per kapitan tahun 2016
= Rp 150 triliun / 15 juta = Rp 10 juta
b. Tingkat pendapatan per kapitan tahun 2017
= Rp 157,5 triliun / 15,5 juta = Rp 10,16129 juta
c. Pertambahan pendapatan per kapita pada tahun 2017
= (Rp 10,16129 juta – Rp 10 juta) / 10 juta = 1,6 %
2. Tenaga kerja dan pengangguran
Solusi:
a. Tingkat partisipasi angkatan kerja
= 9.500.000 / 15.000.000 x 100 = 63,3
b. Jumlah pengangguran
= 9.500.000 – 8.750.000 = 750.000 orang
c. Tingkat pengangguran
= 750.000 / 9.500.000 x 100 = 7,9 %
3. Indeks Harga dan Tingkat Inflasi
Kenaikan harga yang berlaku dari suatu waktu ke waktu lainya tak berlaku
seragam. Bisa jadi tingkat kenaikannya bereda bahkan ada yang tidak mengalami
kenaikan. Oleh karena itu, diperlukan indeks harga untuk menggambarkan
tingkat perubahan harga yang berlaku dalam suatu daerah.
Indeks harga yang selalu digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah
indeks harga konsumen (Consumer Price Index (CPI)).
Ex:
Tahun dasar (2010) Tahun 2017
Ex:
Pada akhir tahun 2016 CPI adalah 240 dan pada akhir tahun 2017 adalah 251. Berapa
tingkat inflasi?
Solusi:
Tingkat inflasi = (251 – 240) / 240 X 100 = 4,5 %
5. Kestabilan kurs valuta asing
Kurs valas adalah banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan
untuk membeli satu unit valas tertentu.
Faktor yang berpengaruh terhadap kurs valas adalah defisit neraca
keseluruhan dan cadangan valas yang dimiliki negara berkurang.
Tujuan Kebijakan Makroekonomi: