Anda di halaman 1dari 29

Ruang Lingkup Analisis

Makroekonomi
Oryza Ardhiarisca, S.E., S.Si., M.ST
MIKRO
vs
MAKRO
Perbedaan Mikro dan Makro???
Mikro Makro

Menganalisis kegiatan suatu Melihat kegiatan ekonomi dengan


perekonomian dengan melihat bagian memperhatikan gambaran kegiatan
kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi ekonomi secara menyeluruh

Lembaga yang terlibat: RT (pemilik faktor Lembaga yang terlibat: pemerintah,


produksi) dan perusahaan lembaga keuangan, pihak yang melakukan
ekspor impor
Menjawab permasalahan: keterbatasan Mengatasi permaslahan: pengangguran,
sumber daya vs kebutuhan manusia tidak inflasi, ketidakstabilan, pertumbuhan
terbatas, dan untuk pengefisienan SD dan ekonomi, dan masalah neraca pembayaran
tercapainya kepuasan maksimal dan perdagangan
Mikro menjawab: Makro menjawab:
1. Apakah jenis barang 1. Bagaimana kegiatan
yang perlu diproduksi? ekonomi ditentukan
2. Bagaimanakah caranya dan apakah faktor
barang tersebut penentunya?
diproduksi? 2. Masalah apa yang
dihadapi dalam
3. Untuk siapa barang perekonomian?
diproduksi?
3. Apakah tujuan
kebijakan
pemerintah dan
bagaimana
bentuknyanya ?
Perkembangan Analisis Makroekonomi
Penggunaan tenga kerja penuh akan selalu tercapai dalam perekonomian
Mazhab Klasik
(pertumbuhan ekonomi yang teguh). Walaupun dapat terjadi
ketidakstabilan perekonomian (sementara). Sebab sistem pasar bebas akan
membuat penyesuaian dan masalah akan hilang dengan sendirinya

Perkembangan Tidak dapat menjelaskan The Great Depression (kemunduran ekonomi yang serius).
Ketika terjadi kemerosotan ekonomi yang tajam di AS tahun 1929-1932 dan meluas
ke negara lain. Mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan
pertumbuhan ekonomi yang teguh dengan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh

Pandangan Utama Keynes berpendapat “bahwa pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan


Teori Keynes masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan
kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara.”
Dalam sistem pasar bebas, penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu
tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah untuk mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang
teguh.
Penentu Kegiatan Ekonomi
Menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan
agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat
kegiatan suatu pereknomian dalam satu periode tertentu
dan pendapatan nasional/ produksi nasional yang tercipta.

Komponen Pengeluaran Agregat


1. Pengeluaran konsumsi RT
2. Investasi perusahaan
3. Pengeluaran konsumsi dan investasi Pemerintah
4. Ekspor
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian
perlu dibedakan dalam tiga bentuk penyederhanaan (jangka
pendek):
1. Memisalkan bahwa harga tetap dan suku bunga tetap (keseimbangan
pereknomian dua sektor, tiga sektor, dan empat sektor) (Materi 4, 5, dan
6)
2. Memisalkan bahwa harga mengalami perubahan sehingga menimbulkan
perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi (Materi 7)
3. Memisalkan bahwa harga dan suku bunga mengalami perubahan sehingga
mempengaruhi keseimbangan kegiatan ekonomi (Materi 9)

Dalam jangka panjang:


Dalam jangka panjang-yaitu jangka waktu di mana faktor produksi seperti
buruh, kapasitas barang modal, dan teknologi mengalami perubahan, akan
dihadapi masalah yang berbeda (Materi 13)
Masalah Utama dalam Perekonomian

1. Pertumbuhan ekonomi
2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
3. Pengangguran
4. Kenaikan harga-harga (inflasi)
5. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
1. Pertumbuhan Ekonomi
Adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi karena:
• faktor produksi mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitas,
•investasi akan menambah jumlah barang modal,
•teknologi yang digunakan berkembang,

•kualitas dan kuantitas tenaga kerja bertambah.


Perkembangan kemampuan memproduksi sebagai akibat pertambahan
faktor produksi pada umumnya tidak diikuti oleh pertambahan produksi yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari
pertambahan produksi yang sebenarnya. Gambar 1.1 dan 1.2 menerangkan
perbedaan pertumbuhan yang secara potensial dapat dicapai dan pertumbuhan
yang sebenarnya berlaku.
Gambar 1.1 Pertumbuhan potensial dan pertumbuhan sebenarnya (Kurva
Kemungkinan Produksi)

•Tingkat kegiatan
ekonomi di bawah potensi ini menyebabkan sebagian faktor
produksi menganggur, termasuk tenaga kerja, dan ini terutama disebabkan oleh
kekurangan pengeluaran agregat.
•Kegiatan ekonomi yang sebenarnya hanya berkembang dari M ke N, berarti
pertumbuhan sebenarnya lebih lambat dari yang secara potensial dapat berlaku.
Gambar 1.2 Pendapatan Nasional Potensial dan
Pendapatan Nasional Sebenarnya

(a) Menggambarkan pendapatan nasional potensial, yaitu tingkat pendapatan


nasional yang dicapai apabila tenaga kerjaa sepenuhnya digunakan
(b) Pendapatan nasional yang sebenarnya terjadi

Perbedaan di antara keduanya disebut jurang produk nasional bruto.


2. Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Siklus Kegiatan Perusahaan (konjungtur) Adalah pergerakan naik turun
kegiatan perusahaan di dalam jangka panjang. Berikut gambar 1.3 Grafik Siklus Kegiatan
Ekonomi.
Kemunduran yang serius dapat mengakibatkan pengangguran, sedangkan
perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menimbulkan kenaikan harga (inflasi)
3.Pengangguran

adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan


kerja ingin mendapatkan pekerjaan tapi belum memperolehnya. Berbeda dengan
yang disebut pengangguran sukarela yaitu angkatan kerja yang tidak secara aktif
mencari pekerjaan.
Sebab berlakunya pengangguran adalah:
a. Kekurangan pengeluaran agregat
b. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik
c. Pengusaha menggunakan teknologi yang lebih modern
d. Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan yang diperlukan
industri
Akibat pengangguran:
Ketiadaan pendapatan pengurangan pengeluaran konsumsi
Menurunnya taraf kesehatan efek psikologi yang buruk
Keadaan poltik dan sosial buruk kesejateraan masyarakat dan prospek
pembangunan ekonomi jangka panjang buruk
4. Inflasi
Adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian.
Faktor penyebab inflasi:
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa
b. Pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah
c. Kenaikan barang yang diimpor
d. Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti pertambahan
produksi dan penawaran barang
e. Kekacauan politik
Akibat buruk inflasi:
a. Menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat
b. Prospek pembangunan ekonomi memburuk
c. Mengurangi investasi yang produktif
d. Mengurangi ekspor dan menaikan impor
e. Memperlambat pertumbuhan ekonomi
5. Ketidakseimbangan neraca pembayaran
neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan
aliran pembayaran yang dilakukan dari negara lain ke dalam negeri dan dari dalam
negeri ke negara lain dalam suatu tahun tertentu.Yaitu: a) penerimaan ekspor dan
pembayaran impor, b) aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran
penanaman modal ke luar negeri, c) aliran keluar dan masuk modal jangka pendek
neraca penting dalam neraca pembayaran:
a. Neraca perdagangan: perimbangan antara ekspor impor
b. Neraca keseluruhan: perimbangan antara keseluruhan aliran pembayaran ke
luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri
defisit neraca pembayaran: pembayaran ke luar negeri melebihi peneriman
dari luar negeri.
Perekonomian terbuka

Kebaikan:
a. Memperluas pasar buatan dalam negeri dan memungkinan perusahaan
dalam negeri mengembangkan kegiatannya.
b. Impor dapat menyumbang pertumbahan ekonomi, ex: mesin & bahan

Kekurangan:
Impor berlebihan mengurangi kegiatan ekonomi dalam negeri
Banyak pengangguran modal dalam negeri mengalir ke luar negeri
Ketidakseimbangan menurunkan nilai mata uang domestik
Alat pengamat prestasi kegiatan Ekonomi:
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita
2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran
3. Tingkat perubahan harga (inflasi)
4. Kedudukan neraca perdagangan dan pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domestik
1a. Pendapatan Nasional

adalah nilai barang dan jasa yang diproduksikan suatu negara dalam
suatu tahun tertentu. PNB dan PDB merupakan ukuran mengenai
besarnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam suatu tahun tertentu.
Produk Nasional Bruto (PNB): produk nasional yang diwujudkan
oleh faktor produksi milik warga negara. Produk Domestik Bruti (PDB):
produk nasional yang diwujudkan oleh faktor produksi di dalam negeri
(milik warga negara dan asing) dalam suatu negara
1b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
dihitung berdasarkan pertambahan PNB atau PDB riil yang berlaku dari
tahun ke tahun
Tingkat pertumbuhan Ekonomi tahun x =
(PNB riil tahun t – PNB riil tahun t-1) : PNB riil tahun t-1 x 100

Ex:
Pada tahun 2016 PNB riil Indonesia bernilai 150 Triliun dan meningkat pada
tahun 2017 menjadi 157,5 Triliun. Berapa tingkat pertumbuhan ekonomi
tahun 2017?

Solusi:
Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2017 =
(157,5 triliun – 120 triliun) / 120 triliun x 100 = 5 %
1c. Tingkat Pertambahan Kemakmuran
Untuk menentukannya perlu dihitung pendapatan per kapita di berbagai tahun.
Pendapatan per kapita dihitung dari perbandingan pendapatan dengan jumlah
penduduk pada tahun yang sama. Sedangkan pertambahan pendapatan per
kapita dihitung selisih pendapatan per kapita tahun t dengan pendapatan per
kapita tahun sebelumnya kemudian dibagi pendapatan per kapita tahun
sebelumnya.
Ex:
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2016 adalah 15 juta dan meningkat pada tahun
2017 menjadi 15,5 juta. Berapakah tingkat pertambahan kemakmuran?
Solusi:
a. Tingkat pendapatan per kapitan tahun 2016
= Rp 150 triliun / 15 juta = Rp 10 juta
b. Tingkat pendapatan per kapitan tahun 2017
= Rp 157,5 triliun / 15,5 juta = Rp 10,16129 juta
c. Pertambahan pendapatan per kapita pada tahun 2017
= (Rp 10,16129 juta – Rp 10 juta) / 10 juta = 1,6 %
2. Tenaga kerja dan pengangguran

Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan


kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Tingkat pengangguran
suatu negara dihitung dari perbandingan jumlah pengangguran dengan angkatan
kerja. Suatu negara dianggap sudah menjadi tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh jika tingkat penganggurannya kurang dari 4%.
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (berusia 15 – 64 tahun)
dikurangi bukan angkatan kerja (pelajar, ibu rumah tangga dan penganggur
sukarela).
Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah perbandingan antara angkatan
kerja dengan penduduk usia kerja (dan dinyatakan dalam persen).
Ex:
Dalam suatu perekonomian yang tergolong sebagai penduduk usia kerja
berjumlah 15.000.000 orang, tapi hanya sebanyak 9.500.000 orang yang
tergolong sebagai angkatan kerja dan hanya sebanyak 8.750.000 orang yang
mempunyai pekerjaan. Berapakah tingkat partisipasi angkatan kerja dan
pengangguran?

Solusi:
a. Tingkat partisipasi angkatan kerja
= 9.500.000 / 15.000.000 x 100 = 63,3
b. Jumlah pengangguran
= 9.500.000 – 8.750.000 = 750.000 orang
c. Tingkat pengangguran
= 750.000 / 9.500.000 x 100 = 7,9 %
3. Indeks Harga dan Tingkat Inflasi
Kenaikan harga yang berlaku dari suatu waktu ke waktu lainya tak berlaku
seragam. Bisa jadi tingkat kenaikannya bereda bahkan ada yang tidak mengalami
kenaikan. Oleh karena itu, diperlukan indeks harga untuk menggambarkan
tingkat perubahan harga yang berlaku dalam suatu daerah.
Indeks harga yang selalu digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah
indeks harga konsumen (Consumer Price Index (CPI)).
Ex:
Tahun dasar (2010) Tahun 2017

Barang Weightage Harga (Rp) Total Harga (Rp) Total

A 50 1.000 50.000 2.000 100.000

B 10 5.000 50.000 12.000 120.000

C 15 4.000 60.000 13.000 195.000

D 25 3.000 75.000 7.000 175.000

100 235.000 590.000


Solusi:
IH2017 = 590.000 / 235.000 x 100 = 251
Indeks harga pada tahun dasar (2010) adalah 100. dengan demikian diantara
tahun 2010 dan 2017 harga telah meningkat menjadi 251 persen atau 2,51 %
lipat dari harga asal.
Menentukan Tingkat inflasi

Ex:
Pada akhir tahun 2016 CPI adalah 240 dan pada akhir tahun 2017 adalah 251. Berapa
tingkat inflasi?

Solusi:
Tingkat inflasi = (251 – 240) / 240 X 100 = 4,5 %
5. Kestabilan kurs valuta asing
Kurs valas adalah banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan
untuk membeli satu unit valas tertentu.
Faktor yang berpengaruh terhadap kurs valas adalah defisit neraca
keseluruhan dan cadangan valas yang dimiliki negara berkurang.
Tujuan Kebijakan Makroekonomi:

1. Menstabilkan kegiatan ekonomi


2. Mencapai tingkat teaga kerja penuh tanpa inflasi
3. Menghindari masalah inflasi
4. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tangguh
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing
Bentuk Kebijakan Makroekonomi:
1. Kebijakan Fiskal
langkah pemerintah membuat perubahan dalam pengeluaran pemerintah
dan pajak untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran agregat.
2. Kebijakan Moneter
langkah pemerintah yang dilakuakan Bank Sentral untuk mempengaruhi
penawaran uang atau mengubah suku bunga untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat
3. Kebijakan Segi Penawaran
bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga
dapat menawarkan barang dengan harga lebih murah atau dengan mutu
lebih baik melalui sikap pemerintah dalam pengurangan pajak, pemberian
insentif fiskal, pemberian subsidi dan menyediakan infrastruktur yang baik,
serat pembuatan peraturan yang kondusif kepada suasan usaha yang baik.
TERIMA KASIH …
SEMOGA BERMANFAAT …

Anda mungkin juga menyukai