PROMKES
Latar Belakang (1)
• Riskesdas:
– Terjadi peningkatan prevalensi merokok umur>15
tahun
– Kecendrungan usia mulai merokok semakin muda
– Peningkatan tertinggi prevalensi merokok pd remaja
15 – 19th
• GATS 2011
– 51.3% orang yang tidak merokok terpapar Arol di
tempat kerja
– 85.4% orang yang tidak merokok terpapar Arol di
restoran
• GYTS 2009
– 78.1% siswa terpapar Arol di tempat-tempat umum
Latar Belakang (2)
• 85,4% merokok di dlm rumah, rerata konsumsi
12 bt/hr.
• > 97 juta orang Indonesia yang tidak merokok
terpapar asap rokok
• Perda Provinsi Bali no.10 tahun 2011 tentang
Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR)
• Perda KTR sangat penting dalam mencegah
terpapar Arol, menjamin udara sehat tanpa
asap rokok dan menurunkan prevalensi
merokok dalam jangka panjang
Berbagai upaya dalam meningkatkan
kepatuhan terhadap Perda KTR
• Pembentukan dan pertemuan team
• Pertemuan stakeholder,
• Pembuatan buku pedoman implementasi
Perda KTR
• Pelatihan pengelola
• Inspeksi mendadak secara rutin oleah team
yang kemudian diberitakan melalui media
cetak maupun elektronik.
Konsep Perda KTR
• Mendidik masyarakat tentang bahaya rokok
• Melindungi hak asasi manusia untuk
menghirup udara bersih dan sehat tanpa
asap rokok
• Mengatur tempat atau kawasan tanpa rokok
bukan melarang orang merokok
• Membuat kawasan tanpa rokok bukan
membuat tempat khusus merokok
7 kawasan yang diatur dalam Perda
KTR NO 8 TAHUN 2016, meliputi:
• Fasilitas kesehatan
• Fasilitas pendidikan
• Tempat bermain anak
• Tempat ibadah
• Tempat kerja
• Angkutan umum
• Tempat-tempat umum
Ketentuan pidana:
Setiap orang yang merokok pada KTR, diancam pidana
kurungan paling lama 3 (tiga) hari atau pidana denda paling
banyak Rp 1.000.000
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Republik Indonesia