Panjang What will you learn • Jenis-jenis sumber pendanaan Jangka Menengah • Jenis-jenis sumber pendanaan Jangka Panjang Jenis-Jenis Sumber Pendanaan Jangka Menengah 1. Sewa Guna (Leasing) 2. Term Loan (Hutang Jangka Menengah) 3. Pemberian Kredit Secara Sindikasi 4. Equipment Financing 5. Kredit Dalam valuta Asing 1. Leasing (sewa guna) • Suatu cara untuk dapat menggunakan suatu aktiva tanpa harus membeli aktiva tersebut • Pihak yang menyewakan disebut Lessor, dan yang menyewa disebut lessee • Secara formal kepemilikan aktiva tersebut berada pada pihak yang menyewakan (lessor) • Pada dasarnya perusahaan leasing hanya memberikan jasa pendanaan kepada perusahaan yang memerlukan aktiva, tidak menyediakan persediaan. Hal-hal yang diatur dalam kontrak leasing • Periode persewaan • Waktu dan Jumlah Pembayaran Sewa • Kemungkinan memperpanjang atau membeli aktiva tersebut pada akhir periode persewaan berakhir • Persyaratan pembayaran pemeliharaan dan reparasi, pajak, asuransi dan biaya lainnya. Bentuk-bentuk leasing 1. Sale dan lease back 2. Direct Leasing 3. Leveraged Leasing Perlakuan Akutansi dan Pajak Atas Leasing • Perlakuan pajak bagi lessor dan lessee memiliki beberapa perbedaan. • Bagi Lessor krn aktiva yang disewakan merupakan hak milik, maka penyusutan (depresiasi) dari aktiva tersebut dapat menjadi komponen pengurang pajak • Sementara bagi Lessee(penyewa), biaya sewa dari aktiva yang di-lease, dapat menjadi komponen pengurang pajak Menghitung Besarnya Biaya Sewa • Misalkan suatu perusahaan leasing bermaksud menawarkan sewa guna kepada perusahaan yang membutuhkan peralatan mesin. Peralatan tersebut berharga Rp. 5 jt. Dengan usia 5 tahun. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh perusahaan leasing adalah 10 % setelah pajak. Peralatan tersebut didepresiasi dengan garis lurus, tanpa nilai sisa. Tingkat pajak 30 %. Berapa besarnya sewa yang ditawarkan? 1. Cari Besarnya Penghematan Pajak dan Harga Sewa Tahun Depresiasi Penghematan Pajak Present Value Present Value (1) (2) (0.3 x 2) 10% penghematan pajak 1 1 jt 300.000 0.909091 272.727,3 2 1 jt 300.000 0.826446 247.933,9 3 1 jt 300.000 0.751315 225.394,4 4 1 jt 300.000 0.683013 204.904,0 5 1 jt 300.000 0.620921 186.276,4 1.137.326
Total present value penghematan pajak adalah 1.137.326 . Harga
Aset tersebut Rp. 5 jt. Dengan demikian harga yang akan dibebankan ke dalam biaya sewa sebesar Rp. 5 jt - Rp. 1.137.326 = Rp. 3.862.764 2. Tentukan Biaya sewa yang akan dikenakan ke Lessee • Dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan 10 % . Tugas kita mencari nilai x yang nilainya sama dengan Rp. 3.862.764 • Misalkan pembayaran sewa akan dilakukan setiap awal tahun. Maka skema aliran kas perusahaan leasing sebagai berikut: 0 1 2 3 4 5 x x x x x Lanjutan… • Rp. 3.862.764 = X + X (PVIFA 10%,4) Rp. 3.862.764 = X + X (3,170) X = Rp. 3.862.764/4,170 X = Rp. 926.322,3 (biaya sewa setelah pajak). • Dengan pembayaran sewa guna sebesar Rp. 926.322,3, perusahaan leasing bisa memperoleh tingkat keuntungan 10 %. Analisis Pendanaan dengan Leasing • Leasing hendaknya diperlakukan sebagai alternatif pendanaan • Untuk melihat apakah leasing menguntungkan bagi perusahaan, maka harus dibuat perbandingan dengan pendanaan lain yakni hutang, jika aktiva tersebut dibeli sendiri dgn cara meminjam uang ke bank. Keputusan: Sewa atau Beli dgn cara meminjam?? • Keputusan untuk menyewa atau membeli aktiva (dgn meminjam uang) diambil dengan: 1. membandingkan biaya pendanaan dari kedua alternatif tersebut 2. memilih metode pendanaan dengan biaya PV yang lebih rendah • Semua arus kas harus didiskontokan dengan biaya utang setelah pajak, karena arus kas yang relevan relatif pasti dan diperhitungkan atas dasar setelah pajak contoh • PT SH memerlukan aktiva senilai Rp 100 juta, suatu perusahaan leasing menawarkan membiayai keperluan tersebut dengan cara menyewa selama 5 tahun dan dilakukan pada awal tahun. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan 15 % per tahun. • Apabila PT SH membeli aktiva tersebut (asumsi aktiva memiliki umur ekonomis 5 tahun, penyusutan garis lurus), bank bersedia membiayai dengan bunga 16 % dengan anuitas dan dibayar diakhir tahun. Pajak penghasilan 50 %. Keputusan apa yang diambil? • Bila disewa maka arus kas (sewa yang dibayar setiap awal tahun): 100 juta = X +X(PVIFA4,15%) X = 100 juta/ 3,855= Rp.25,94 juta • Bila dibeli 100 juta = X (PVIFA5,16%) X = 100 juta/ (PVIFA5,16%) X = 100 juta/ 3,274= Rp.30,54 juta Apakah alternatif leasing dipilih? 1. Pola cash flow tidak sama 2. Dengan menggunakan hutang PT SH memiliki aktiva tersebut, dengan demikian beban penyusutan akan digunakan sebagai pengurang pajak. Dengan demikian analisis yang dilakukan harus setelah pajak, baik penggunaan biaya modal yang relevan maupun arus kas yang relevan Analisis untuk leasing • Biaya modal setelah pajak yang relevan 0,16 (1-0,5) = 0,08 = 8 % • Biaya modal sebesar 8 % ini akan dijadikan acuan untuk menghitung PV kas keluar Perhitungan arus kas leasing
Akhir tahun Pembayaran Perlindungan Kas keluar PV kas keluar
sewa pajak setelah pajak (r = 8%) (0.5xb.sewa) 0 25,94 - 25,94 25,94 1 25,94 12,97 12,97 12,01 2 25,94 12,97 12,97 11,12 3 25,94 12,97 12,97 10,30 4 25,94 12,97 12,97 9,53 5 - 12,97 (12,97) (8,83) Total kas keluar 60,07 Untuk alternatif beli dgn berhutang • PV arus kas keluar setelah pajak dihitung setelah kita mengurangi beberapa bunga plus penyusutan yang dapat digunakan Perhitungan beban bunga
Tahun ke Sisa pokok Angsuran Bunga Angsuran
pinjaman pokok pinjaman 1 100 30,54 16 14,54 2 85,46 30,54 13,67 16,87 3 68,59 30,54 10,97 19,57 4 49,02 30,54 7,84 22,7 5 26,32 30,54 4,22 26,32 Perhitunga arus kas keluar- alternatif hutang Akhir Pembayar Bunga Penyusutan Perlindungan Kas keluar PV kas tahun an pajak keluar 0,5(bunga+pe (r=8%) nyusutan 1 30,54 16 20 18 12,54 11,61 2 30,54 13,67 20 16,84 13,70 11,74 3 30,54 10,97 20 15,49 15,05 11,95 4 30,54 7,84 20 13,92 16,62 12,22 5 30,54 4,22 20 12,11 18,43 12,55 Total 60,07 pv kas keluar
Keputusan: sewa atau beli aktiva sama saja
2. Term Loan (Hutang Jangka Menengah) Karateristik Term Loan 1. Jangka waktu: biasanya 1-5 tahun 2. Agunan 3. Restrictive Covenant (perjanjian ketat /bersyarat): misalnya: jumlah modal kerja yg harus dipertahankan, tambahan pinjaman, laporan keuangan priodik, pergantian manajemen 4. Skedul Pembayaran: biasanya dibayar secara berkala dan bersifat anuitas 3. Pemberian Kredit Secara Sindikasi • Pemberian kredit diberikan melalui melibatkan beberapa bank. • Bank-bank yang berpartisipasi akan menerima sertifikat tanda keikutsertaan • Pimpinan sindikasi disebut dengan lead bank 4. Equipment Financing (Kredit Peralatan) • Si Penjual Peralatan memberikan kredit kepada pembeli dengan menerbitkan surat tanda berhutang. • Tingkat Bunga ditentukan berdasarkan kebijakan penjual • Biasanya kredit ini dijamin dengan perjanjian chattel morgate (penjual masih memiliki hak atas peralatan sampai dilunasi) atau conditional sales contract 5. Kredit Dalam valuta Asing • Kredit dilakukan dalam mata uang asing • Suku bunga yang menjadi acuan adalah suku bunga antar bank international (LIBOR (London Inter Bank Offered Rate), SIBOR (Singapore Inter Bank Offered Rate), JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) Sumber-sumber Pendanaan Jangka Panjang Beberapa Jenis Sumber Pendanaan Jangka panjang 1. Kredit Investasi 2. Hipotek (Mortgage) 3. Obligasi 4. Waran 5. Obligasi Konversi 6. Saham Biasa & Right 7. Saham Preferen 1.Kredit Investasi • Biasanya disediakan oleh pihak perbankan • Di Indonesia suku bunga kredit investasi lebih rendah di bandingkan suku bunga kredit modal kerja 2.Hipotek (Mortgage) • Bentuk Hutang jangka Panjang dengan menggunakan aktiva tidak bergerak (tanah, bangunan) sebagai jaminan (agunan) • Dalam hal jika perusahaan/individu di likuidasi, maka jaminan akan dilelang untuk melunasi hutang, apabila terdapat sisa atau kelebihan dari hasil penjualan/lelang agunan, maka akan dikembalikan kepada peminjam 3. Obligasi • Kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu • Biasanya disertai juga dengan “opsi call” dengan si penerbit menentukan call price. • Beberapa jenis emiten obligasi: Pemerintah (treasury bonds) – SUN,ORI; Perusahaan (corporate bonds); Pemerintah daerah (municipal bonds), Perusahaan/pemerintah asing (foreign bonds) 4. Waran • Merupakan hak untuk membeli saham pada harga tertentu • Biasannya ditawarkan pada saat penerbitan obligasi (obligasi +waran) • Waran menjadi “pemanis” agar obligasi yang ditawarkan diminati oleh investor • Untuk membandingkan apakah obligasi + waran menguntungkan dibandingkan dengan dengan obligasi biasa, biasanya digunakan konsep teori opsi 5. Obligasi Konversi • Merupakan obligasi yang dapat dikonversikan (diubah) menjadi saham biasa • Pemilik obligasi ini memiliki “opsi call” atas saham perusahaan. • Berbeda dengan obligasi + waran, walaupun sama2 memiliki opsi call, obligasi konversi tidak memiliki lagi obligasi apabila opsi call- nya dilaksanakan (di-exercise) 6. Saham Biasa & Right • Saham: surat berharga yang diterbitkan emiten yang menyatakan bahwa pemilik saham mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. • Imbalan yang bisa diterima investor saham: 1. Hak kepemilikan (control of the firm) 2. Dividen 3. Capital gain Right Issue (Penawaran Saham Terbatas) • Penerbitan right, ditempuh apabila perusahaan ingin menerbitkan saham baru, tetapi dengan biaya murah. • Right issue dilakukan dengan cara menawarkan saham baru kepada pemegang (pemilik) saham lama dengan harga yang lebih murah dari harga saham saat ini. • Penerbitan Right, akan menyebabkan meningkatnya jumlah saham beredar, yang mengakibatkan harga saham akan mengalami penurunan Alasan perusahaan melakukan Right Issue 1. Menghemat biaya emisi 2. Menambah jumlah saham beredar (yang diperdagangkan) 3. Meningkatkan likuiditas saham perusahaan 7. Saham Preferen • Saham yang memberikan dividen yang tetap besarnya dari tahun ke tahun • Besarnya dividen tidak dipengaruhi oleh naik-turunnya laba perusahaan • Berlaku juga dividen kumulatif • Pembayaran dividen saham preferen tidak dapat dijadikan pengurang pajak (tidak seperti obligasi) • Umumnya pemegang saham ini tidak memiliki hak suara dalam RUPS. • Sama dengan seperti obligasi, penerbitan saham preferen terkadang juga memiliki “opsi call” Thank`s