Anda di halaman 1dari 30

DERMATOTERAPI & PENULISAN

RESEP
AMI KARLITA RAHASTI (20110310065)

DOKTER PEMBIMBING
DR LUCKY HANDARYATI, SP. KK
• Dermatoterapi adalah …
• Dibagi menjadi …
• Definisi – epidemiologi – etiologi – klasifikasi – patogenesis – dx –
anamnesis, px fisik, px penunjang – tx – prognosis – komplikasi
• Definisi – klasifikasi – farmakoterapi – indikasi – kontra – komplikasi -
prog
dermatoterapi
DERMATOTERAPI

• Dermatoterapi : ilmu pengobatan pada penyakit kulit

• Jenis terapi
1. Medikamentosa : topikal, sistemik, intralesi
2. Bedah : bedah skalpel, bedah listrik, bedah kimia,
bedah beku
3. Penyinaran : radioterapi, sinar UV, sinar laser (high and low
power laser therapy)
TERAPI SISTEMIK
GOL. NAMA OBAT INDIKASI
OBAT
Sefalosporin (cefadroxil, cefixime, Generasi pertama lebih sensitif thd gram (+),
ceftriaxone, dll) generasi berikutnya (ke-4) lebih sensitif thd gram(-)

Quinolon (ciprofloxacin, ofloksasin, Lebih efektif thd gram (-)


levofloxacin, dll)
ANTIBIOTIK Penisilin (amoksisilin, ampisilin, Bakteri gram (+), kurang efektif utk bakteri gram (-)
penisilin)
Makrolida (eritromisin, azitromisin) Efektif thd bakteri gram (+) dan (-)

Tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin Efektif thd bakteri gram (+) dan (-)

klindamisin Efektif thd bakteri anaerob, bakteri grma (+) dan


protozoa
GOL. OBAT NAMA OBAT INDIKASI
Griseofulvin Dermatofita
Triazole (ketokonazol, Dermatofita, Pityrosporum sp., Candida sp.
ANTIJAMUR
flukonazol, itrakonazol)

Allylamine (terbinafine) Dermatofita

ANTIVIRAL Asiklovir, Valasiklovir Virus herpes simpleks, virus herpes zoster

KORTIKOSTEROID MP 4 mg, 8 mg, 12 mg, 16 Antiinflamasi (vasokonstriksi sbg indikatornya),


mg imunosupresii, antimitotik.
Indikasi :
Prednison 5 mg DKA/I akut, erupsi berat
Deksametason 0,5 mg Reaksi alergi/anafilaktik
Dermatitis
SLE, vaskulitis, pemfigus, dll
GOLONGAN OBAT NAMA OBAT INDIKASI
ANTI HISTAMIN

AH1 Klasik/Generasi ke 1 -Difenhidramin


(SEDATIF) -Clorfeniramin maleat
- hidroksizin Menghambat reseptor histamin H1 pada
-Siproheptadin kulit, mukosa saluran pernafasan, dll
-Mebhidrolin napadisilat

AH1 Non Klasik/Generasi ke 2 -Cetirizine


(NON SEDATIF) - loratadine
- astemizole
- desloratadine

AH2 -Cimetidine Menghambat reseptor histamin H2 pada


- ranitidine kulit, mukosa gaster/lambung.
TERAPI TOPIKAL

• Prinsip : harus mampu melakukan penetrasi ke dalam kulit

• Faktor yang mempengaruhi :

Konsentrasi obat

 makin tinggi konsentrasi makin kuat penetrasi ke dalam kulit.

Koefisien partisi

 menunjukkan kemampuan zat aktif terlepas dari vehikulum. Makin mudah


terlepas, makin gampang penetrasi.
TERAPI TOPIKAL

Ukuran molekul obat

 makin kecil zat aktif mudah menembus sawar kulit.

Penetration enhancer

 bahan yang memiliki kemampuan meningkatkan penetrasi zat aktif. Cara kerjanya
dengan merusak/mengubah fisikokimiawi st. korneum.

Oklusi

 meningkatkan hidrasi

Lokasi aplikasi obat

 perbedaan ketebalan st. korneum


TOPIKAL
• Prinsip pengobatan topikal memiliki 2 bagian :
1. Bahan dasar/Vehikulum : zat pembawa aktif agar dapat berkontak
dengan kulit
2. Bahan aktif

• Fungsi :
• Mendinginkan
• Melembutkan
• Mengeringkan
• Membasahi/melembabkan
• Lubrikasi
• Memanaskan
• Melindungi terhadap pengaruh buruk dari luar.
TOPIKAL

Vehikulum (Bahan Dasar) Bahan Aktif


Cairan Aluminuium Asetat Kortikosteroid topical
Bedak Asam Asetat Mentol
Salep Asam Benzoat Podofilin
Bedak kocok Asam Borat Selenium Disulfid
Ointment Asam Salisilat Sulfur
Pasta Asam Undesilanat Ter
Asam vit.A (tretionin, asam Urea
retinoat) Zat Antiseptik
Camphora Obat Imunomodulator
Benzokain topikal
Benzil Benzoat
VEHIKULUM


VEHIKULUM CAIRAN
SOLUTIO TINGTURA

Vehikulum dasar Aqua Alkohol, spiritus dilutus


Pemakaian - Rendam - ditotol
- Mandi - dioles
- Kompres (tertutup & terbuka)
Indikasi * Lesi basah/akut * Lesi kronik/kering pada
* Lesi oedema daerah berambut (kepala)

Sifat Mendinginkan Antimitotik


Absorbsimengeringkan Kaustik/membakar
Membersihkan
Proteksi
Anti pruritus
Kompres Terbuka Kompres Tertutup

Dasar Penguapan cairan kompres disusul oleh absorbs eksudat Vasodilatasi, bukan
atau pus untuk penguapan
Indikasi  Dermatosis madidans Kelainan yang
 Infeksi kulit dengan eritema yang mencolok seperti dalam seperti
erisipelas limfogranuloma
venerium
 Ulkus kotor mengandung pus

Cara  Kain kasa bersifat absorben dan non iritasi tidak terlalu Pembalut tebal dan
tebal (3 lapis) dicelupkan ke dalam cairan kompres, ditutup dengan
diperas lalu dibalutkan dan didiamkan. bahan
impermeable seperti
 b.i.d selama 3 jam.
selofan atau plastik
 Jangan sampai maserasi. Bila kering dibasahkan lagi.
 Daerah yang dikompres max 1/3 bag.tubuh

Efek  Eksudatif  kering Vasodilatasi


 Mendinginkan kulit
 Eritema 
 Vasokonstriksi
VEHIKULUM BEDAK

• Vehikulum dasar : Talc Venekum

• Pemakaian : Ditabur

• Sifat : menutupi,melekat, absorbsi, mendinginkan, anti


pruitus, slipping power

• Indikasi : Lesi kering, Lesi superfisial, Lesi vesikel/bula

• Kontraindikasi :Dermatitis yang basah, Infeksi sekunder


VEHIKULUM SALEP

• Vehikulum dasar : Lemak, minyak adaeps lanae, vaselin

• Pemakaian : Dioles

• Sifat :
1. Melicinkan
2. Menutupi
3. Proteksi
4. Penetrasi
5. Memanaskan (kompres tertutup)

• Indikasi :
1. Dermatosis kering dan kronik
2. Dermatosis tebal : likenifikasi, hiperkeratosis
3. Dermatosis berskuama tebal / berlapis

• Kontraindikasi :
• Radang akut  eksudatif
• Daerah berambut
• Daerah lipatan
VEHIKULUM LOTION

• Vehikulum dasar : Campuran bedak dan cairan (gliserin)

• Pemakaian : Dikocok dahulu kemudian dioleskan

• Sifat : Mengeringkan dan Anti pruritus

• Indikasi :
• Dermatosis yg kering, superfisial, agak luas
• Keadaan sub akut
• Kontraindikasi :
• Dermatitis madidans
• Daerah berambut
VEHIKULUM KRIM

• Vehikulum dasar : Lemak dengan cairan

• Dibagi menjadi 2
• O/W – vanishing cream : Cairan lebih banyak
• W/O – cold cream : Lemak lebih banyak
• Pemakaian : Dioles

• Sifat :
1. Mengeringkan
2. Proteksi
3. Penetrasi (lebih kuat salep)

• Indikasi :
1. Lesi Subakut
2. Lesi kering yg generalisata
3. Lesi berambut maupun daerah lipatan

• Kontraindikasi : Lesi madidans


VEHIKULUM PASTA & PASTA PENDINGIN

• Vehikulum dasar
• Pasta : Lemak/vaselin + Bedak
• Pasta pendingin : Lemak/vaselin + Bedak + Cairan

• Pemakaian : Dioles
• Sifat : Mengeringkan dan proteksi
• Indikasi : Lesi Subakut yang Generalisata
• Kontraindikasi :
• - Dermatosis yang eksudatif
• - Daerah berambut dan lipatan-lipatan badan
Penulisan Resep
• Bagian resep apa aja
• Per tulisan artinya apa
• Apa aja yg wajib ada
• BSO adalah
• Definisi formula
• Sediaan obat untuk kulit
PENULISAN RESEP

• Prinsip : mendahulukan obat kausatif, jika tidak ada atau belum


diketahui, diberikan terapi simtomatis dan mendahulukan obat
sistemik aripada obat topikal.
BAGIAN RESEP

• Inscriptio : Bahasa latin yang artinya alamat, isinya identitias dokter


(nama, no. SIP, alamat), tempat dan tanggal penulisan resep.
• Tanda R/ pada sebelah kiri singkatan recipe dan beberapa literatur
menggolongkannya sebagai superscriptio.

• Praescriptio : Bahasa latin yang artinya perintah, atau pesanan. Terdiri


dari nama obat, BSO, dan dosis obat.

• Signatura : Artinya tanda, ialah tanda yang harus ditulis di etiket obat.
Terdiri dari nama penderita dan petunjuk penggunaan obat.

• Subscriptio : Tanda tangan atau paraf.


V
FORMULA

• Formula magistralis  dibuat oleh dokter sendiri


• Formula Specialitis  dibuat industry farmasi dan komposisi sudah
paten
• Formula Officinalis  sudah terdaftar di farmakope, FMS, FMI, FMN,
CMN, dan formularium I dan II Indonesia.
CARA PENULISAN BSO PADAT
BSO KONSISTENSI SETENGAH PADAT

R/ Kemicetin Oint 2% tube No. I


S.u.e

R/ Scabimite Cr. tube No. I


S.u.e

R/ Daktarin Oral Gel 20 g tube No. II


S.u.e

R/Albothyl gel c aplikator tube No.I


S.u.c
BSO KONSISTENSI CAIRAN

Anda mungkin juga menyukai