Anda di halaman 1dari 26

Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

TEXT BOOK READING 3


Tanggal : 01 October 2018

BRAINSTEM PART 1

PRESENTATOR : dr. Nurdiansyah


MODERATOR : dr. Fasihah Irfani Fitri, M.Ked (Neu), Sp.S

1
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Anatomi Permukaan Batang Otak


 Tiga Segmen batang otak :
 Mesensefalon
 Pons
 Medula
Memiliki batas pemisah yang jelas pada permukaan ventral batang otak

2
24 2
Medula
 Aspek Dorsal
 Tuberkulum grasilis terlihat dikedua sisi garis
tengah, diapit oleh tuberkulum kuneatus.

 Dasar ventrikel kuartus, atau fosa romboideus,


dibatasi dibagian lateral oleh pedunkel serebelum
inferior dan superior dan terbagi menjadi bagian
rostral dan kaudal oleh strie medullaris.

 Atap ventrikel keempat terbentuk dari velum


medularis superior, pedunkel serebelum, dan
serebelum itu sendiri.

3
24 3
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

 Aspek ventral dan lateral


 Penampang ventral medula
memperlihatkan piramis, yang
memberikan namanya pada
traktus piramidalis.

 Terdapat protrusi lain yang


disebut oliva.

4
4
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Pons
 Aspek Ventral
 Pons (jembatan) -- ketika dilihat dari
depan, tampak menghubungkan kedua
hemisfer serebeli satu dengan yang
lainnya.

 Dibagian kaudal dibatasi oleh medula dan


dibagian rosral oleh pedunkel serebri
(krura serebri) mesensefali.

 Alur yang dangkal digaris tengah aspek


ventral pons mengandung arteria
basilaris yang berjalan vertikal.

5
24 5
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

 Aspek Lateral
 Penampang lateral menunjukan serabut-
serabut pontis yang tersusun horizontal
dan bergabung membentuk pedunkel
serebelum medial (barakium pontis).

 Terdapat Nervus Trigeminus yang


keluar dari pons tepat dibagian medial
asal pedunkulus serebelaris media.

6
24 6
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

 Aspek Dorsal
 membentuk bagian superior dasar ventrikel
keempat.

 Dasar ini membentuk segitiga yang dasarnya


adalah garis horizontal yang memberikan
batas antara aspek dorsal pons dan medula.

 Atap ventrikel ke empat terbentuk oleh


pedunkel serebelum superior ( brakium
konjungtivum) dan velum medularis superior.

7
24 7
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Mesensefalon
 Aspek ventral
 Struktur ini disebut pedunkel serebri
atau krura serebri.

 Alur antara pedunkuli, yang disebut fosa


interpedunkularis adalah tempat
keluarnya dua nervus okulomotoris ( N
III ) dari batang otak.

8
24 8
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

 Aspek Dorsal
 Atap dorsal mesensefalon ( Tektum
mesensefalon, atap ) memiliki empat tonjolan
yang secara keseluruhan disebut quadrigeminal
plate ( korpora quadrigemina ).
Informasi Visual -> kolikuli seperior ,
informasi auditorik ->kolikuli inferior

 Nervus trokhlearis ( N IV ) muncul dari batang


otak tepat dibawah kolikulus inferior.

9
24 9
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

 Aspek lateral
 Dua penonjolan kecil yang terletak di
bagian lateral corpora quadrigemina
adalah korpus genikulatum medial
(area penghantar auditorik) dan
korpus genikulatum lateral ( area
penghantar visual ).

10
24 10
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Saraf Kranialis
 Tujuh klasifikasi serabut saraf kranialis
 Serabut aferen somatik
 Serabut aferen viseral
 Serabut aferen somatik khusus
 Serabut aferen viseral khusus
 Serabut eferen somatik umum
 Serabut eferen viseral
 Serabut eferen brankial khusus

11
24 11
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

12
24 12
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

13
24 13
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

14
24 14
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

15
24 15
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

16
24 16
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

17
17
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Sistem Olfaktori ( N. I )
 Jaras olfaktorius terdiri atas epitelium
olfaktorius hidung, N. Olfaktorius, bulbus
olfaktorius dan traktus olfaktorius, serta
area kortikal ( paleo korteks)

18
24 18
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

19
19
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Jaras olfaktorius
 Neuron pertama jaras olfaktori adalah sel-sel olfaktori bipolar, neuron kedua
adalah sel mitral dan tufted cells bulbus olfaktori.
 Membentuk traktus olfaktorius ( neuron kedua ), yang terletak didekat dan
tepat di bawah korteks frontobasalis ( orbitofrontalis ).
 Traktus olfaktorius terbagi menjadi stria olfatorius lateral dan medial.
 Trigonum olfatorius
 Serabut-serabut stria lateral berjalan melalui limen insula ke amigdala, girus
semilunaris, dan girus ambiens ( area prepiriformis )
 Serabut stria medialis berakhir di nuklei area septalis di bawah genu korpus
kalosum ( area subkalosus ) dan didepan komisura anterior.

20
24 20
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Hubungan sistem olfaktori dengan area otak


 Area kelezatan yang membangkitkan selera makan dan mencetuskan refleks
salivasi, sedangkan aroma yang tidak enak mencetuskan nausea dan keinginan
untuk muntah, atau bahkan akhirnya muntah.
 Ganguan Penghidu
 Hiposmia
 Anosmia
 Kakosmia
 Hiperosmia

21
24 21
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Sistem Visual ( N. II )
 Jaras Visual
 Retina adalah reseptor permukaan untuk informasi visual
 Komponen retina yang paling penting adalah sel-sel reseptor sensorik, atau fotoreseptor dan
berbagai tipe neuron jaras visual.
 Sel batang dan kerucut . Ketika cahaya jatuh di retina, cahaya mencetuskan reaksi
fotokimiawi di sel batang dan kerucut, yang mengakibatkan pembentukan inpuls yang
akhirya di hantarkan ke korteks visual.
 Fovea adalah lokasi penglihatan terbaik diretina dan hanya mengandung sel kerucut.
 Gambar retina pada objek visual yang diretina adalah terbalik atas-baawah dan kiri-
kanan, seperti gambaran film di kamera

22
24 22
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

23
24 23
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Lesi di sepanjang jaras visual


Lesi n. Optikus
 Lesi diskus optikus ( misalnya, papil edema yang disebabkan oleh hipertensi intra
kranial dan oleh berbagai ganguan metabolik).
 Lesi di segmen anterior n. optikus sering di sebabkan oleh vaskulitis.
 Lesi retro bulbar adalah temuan utama pada sklerosis multipel ( neuritis retrobulbar).

Lesi khiasma optikum


 Akibatnya adalah buta parsial untuk objek yang berbeda di separuh bagian temporal
lapangan pandang pada masing-masing mata, yaitu hemianopsia bitemporal.

24
24 24
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

Lesi traktus optikus


 Menyebabkan hemianopsia homonim, yaitu mengenai separuh lapangan pandang sisi
yang sama pada masing-masing mata.
Lesi radiasio optik
 Kuadrantanopsia homonim atas menunjukkan lesi dilobus temporal anterior, yang
mengenai bagian radiasio yang di kenal sebagai lengkung mayer.
 Kuadrantanopsia homonim bawah menunjukan lesi dibagian parietal atau oksipital
radiasio optik.

25
24 25
Duus’ Topical Diagnostic in Neurology, 5th Edition

26
26

Anda mungkin juga menyukai