Mohammad Hekmatyar
Dokter Pembimbing :dr. H. Ryan Ramadhan
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. P
Umur : 69 tahun
Alamat :-
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk : 18 Maret 2019
Waktu masuk : 16.30
Nomor RM : 147203
ANAMNESIS
Keluhan utama : Anggota gerak sebelah kanan tidak
dapat digerakkan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD Kab. Bekasi dengan
keluhan anggota gerak sebelah kanan tidak dapat
digerakkan. Hal ini dirasakan pasien sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan tiba-
tiba pada saat pasien sedang menyapu rumah lalu
terjatuh.
Keluhan lain yang dirasakan pasien setelah jatuh
yaitu nyeri kepala berdenyut dibagian belakang kepala,
muntah sebanyak 1x. Keluarga pasien juga
mengeluhkan pasien berbicara pelo sejak kejadian
tersebut. keluhan baal disangkal. Keluhan penurunan
kesadaran disangkal. Keluhan kejang disangkal.
Keluhan sulit menelan disangkal. Keluhan penglihatan
ganda disangkal. Keluhan baal disekitar mulut
disangkal. BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi sejak ± 5 tahun yang lalu dan
tidak terkontrol. Tekanan darah tertinggi pasien
adalah 180 mmHg.
Riwayat DM disangkal
Riwayat trauma sebelumnya disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat stroke sebelumnya disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat hipertensi tidak diketahui
Riwayat DM tidak diketahui
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis, E4V5M6
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah = 150/100
Nadi = 80x/menit, regular, kuat
Respirasi = 20x/menit, regular
Suhu = 36,6°C
Kepala-Leher :
Kepala : normocephal
Mata : CA -/-, SI -/-
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorak :
Inspeksi : normothoraks, pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela
iga -/-
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru. Jantung dalam batas normal.
Auskultasi : pulmo : VBS, rh -/-, wh -/-. Cor : BJ I dan II regular, M (-), G (-
)
Abdomen :
Inspeksi : pembesaran organ (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani disebagian besar lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-)
Ekstermitas : akral hangat, sianosi (-), edema (-)
STATUS NEUROLOGIS
Rangsang meningeal :
Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinski II : -/-
Kernig sign : kedua tungkai tidak terbatas
Lasegue sign : kedua tungkai tidak terbatas
Pemeriksaan nervus kranialis :
N I : tidak dilakukan
N II : dalam batas normal
N III, IV, VI : dalam batas normal
N V : dalam batas normal
N VII : defiasi (mulut) ke arah kanan
N VIII : dalam batas normal
N IX : tidak dilakukan
N X : tidak dilakukan
N XI : tidak dilakukan
N XII : defiasi lidah ke arah kanan
Pemeriksaan Motorik :
Inspeksi postur : asimetrisitas (-), gerakan involunter
(-), atrofi (-)
Tonus : lengan : normotonus
Tungkai : normotonus
Trofi : dalam batas normal
Kekuatan 0/5
0/5
Pemeriksaan sensorik :
Sensasi taktil : tidak didapati anastesi
Nyeri superfisial : tidak didapati analgesi
Diskriminasi dua titik : tidak didapati anastesi
Sensasi suhu : tidak dilakukan
Arah gerak sendi : tidak didapati analgesi
Sensasi getar : tidak didapati analgesi
Hipersetesi pada kedua ekstermitas sebelah kiri
Biceps N N
Triceps N N
Brachioradialis N N
Patella N N
Achilles N N
Reflek patologis :
Babinski : +/-
Hoffman : -/-
Tromner : -/-
Chaddock : -/-
Gordon : -/-
Oppenhein :-/-
Gonda : -/-
Schaefer : -/-
Fungsi vegetatif :
BAK : normal
BAB : normal
Hasil Laboratorium
Hb : 9,6
Ht : 28
Trombosit 372.000
Leukosit 14.700
LED 100
Na/K/Cl 139/3,9/106
OT/PT 16/5
GDS 96
Ur/Cr 62/1,5
Hasil CT Scan Kepala
DIAGNOSA KERJA
Stroke Hemorhagik
PENATALAKSANAAN
IGD
IVFD ASERING 500cc/24 jam
Inj Ranitidin 50 mg iv
Inj Ketorolak 30 mg iv
Inj Citikolin 500mg iv
Terapi Ruangan
DPJP : dr. Ijun Sp.S
IVFD Asering 500cc/8jam
Manitol 125cc/6jam iv
Inj Ranitidin 2x50mg iv
Citicolin 2x500mg iv
Fenitoin 2x100mg iv
As. Traneksamat 3x1amp iv
Vit K 3x10mg iv
Follow Up Ruangan
20/3/19
S: Pasien cenderung tidur
O: Kes : E3M5V2
T: 103/78
N: 103
R: 25
S: 36,5
A: SH
P:
- Melaporkan KU pasien ke dr.Ijun Sp.S
- Mengganti Asering dengan NaCl 0,9%/8jam
21/3/19
GCS E3M4V1
Instruksi dr.Ijun Sp.S
- CT Scan ulang
21/3/19
S: -
O: Kes : E3M4V1
NGT (+) residu (-)
A: SH
P:
- Diet via NGT
- Ensure 6x200ml /24tpm
Hasil CT Scan 2
21/3/19 pkl 15.15
S: Pasien cenderung tidur
O: Kes : E3M4V1
T: 117/105
N: 87
R: 24
S: 37
A: SH
P:
- Melaporkan hasil CT Scan ke dr.Ijun Sp.S
- Terapi lanjut sesuai DPJP
21/3/19 00.30
S: Penurunan Kesadaran , Kejang fokal
O: Kes : E1M1V1
T: 116/58N: 101
R: 30
S: 36,5
GDS 209
Urin 150cc(dalam 3 jam)
A: ICH + Obs.Konvulsi
P:
- Edukasi keluarga
- Observasi TTV
- Inj. Diazepam 10 mg
- NGT Dialirkan
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Qua ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Stroke
Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa
gangguan fungsi otak secara fokal maupun global yang
dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali
gangguan vaskular (WHO).
Epidemiologi
Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga setelah
penyakit jantung dan keganasan.Stroke diderita oleh ± 200
orang per 100.000 penduduk per tahunnya. Stroke
merupakan penyebab utama cacat menahun.
Pengklasifikasiannya adalah 65-85% merupakan stroke non
hemoragik (± 53% adalah stroke trombotik, dan 31% adalah
stroke embolik) dengan angka kematian stroke trombotik ±
37%, dan stroke embolik ± 60%. Presentase stroke non
hemoragik hanya sebanyk 15-35%.± 10-20% disebabkan oleh
perdarahan atau hematom intraserebral, dan ± 5-15%
perdarahan subarachnoid.Angka kematian stroke hemoragik
pada jaman sebelum ditemukannya CT scan mencapai 70-
95%, setelah ditemukannya CT scan mencapai 20-30%.
Etiologi
Penyebab stroke antara lain adalah aterosklerosis
(trombosis), embolisme, hipertensi yang menimbulkan
perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme sakular.
Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit
lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan
lemak dalam darah, diabetes mellitus atau penyakit
vascular perifer
KLASIFIKASI
stroke iskemik
gangguan neurologik fokal yang mendadak karena
obstruksi atau penyempitan pembuluh darah arteri
otak dan menunjukkan gambaran infark pada CT-Scan
kepala.
Penyebab Sumbatan
- Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di
dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga
menyebabkan berkurangnya aliran darah.
- Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis
beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena
adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain,
misalnya dari jantung atau satu katupnya.(emboli
serebral)
- Emboli lemak : terbentuk jika lemak dari sumsum tulang
yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan
akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
- peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan
pembuluh darah yang menuju ke otak.
- Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa
mempersempit pembuluh darah di otak dan
menyebabkan stroke.
- Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang
biasanya menyebabkan seseorang pingsan.
Jenis stroke iskemik
TIA
RIND
Progressive stroke
Complete stroke
Silent stroke
stroke hemorragik
Siriraj Stroke Score (SSS)
1. Anti koagulan diberikan pada pasien stroke yang mempunyai risiko untuk terjadi
emboli otak seperti pasien dengan kelainan jantung fibrilasi atrium non valvular,
thrombus mural dalam ventrikel kiri, infark miokard baru & katup jantung buatan.
Obat yang dapat diberikan adalah heparin dengan dosis awal 1.000 u/jam cek APTT 6
jam kemudian sampai dicapai 1,5 – 2,5 kali kontrol hari ke 3 diganti anti koagulan oral,
Heparin berat molekul rendah (LWMH) dosis 2 x 0,4 cc subkutan monitor trombosit hari
ke 1 & 3 (jika jumlah < 100.000 tidak diberikan), Warfarin dengan dosis hari I = 8 mg, hari
II = 6 mg, hari III penyesuaian dosis dengan melihat INR pasien.
2. Obat anti agregasi trombosit mempunyai banyak pilihan antara lain aspirin dosis 80 –
1.200 mg/hari mekanisme kerja dengan menghambat jalur siklooksigenase, dipiridamol
dikombinasi dengan aspirin aspirin 25 mg + dipiridamol SR 200 mg dua kali sehari
dengan menghambat jalur siklooksigenase, fosfodiesterase dan ambilan kembali
adenosin, cilostazol dosis 2 x 50 mg mekanisme kerja menghambat aktifitas
fosfodiesterase III, ticlopidin dosis 2 x 250 mg dengan menginhibisi reseptor adenosin
difosfat dan thyenopyridine dan clopidogrel dosis 1 x 75 mg dengan menginhibisi
reseptor adenosin difosfat dan thyenopyridine.
Proteksi neuronal/sitoproteksi
- CDP-Choline dosis 500 – 2.000 mg sehari selama 14
hari
- Piracetam Dosis bolus 12 gr IV dilanjutkan 4 x 3 gr iv
sampai hari ke empat, hari ke lima dilanjutkan 3 x 4
gr peroral sampai minggu ke empat, minggu ke lima
sampai minggu ke 12 diberikan 2 x 2,4 gr per oral,.
Therapeutic Windows 7 – 12 jam.
- Statin
- Cerebrolisin dosis 30 – 50 cc selama 21 hari
Stroke Hemoragik
1. Pengelolaan konservatif Perdarahan Intra Serebral
Pemberian anti perdarahan : Asam traneksamat dan
Vitamin K
2. Pengelolaan konservatif Perdarahan Sub Arahnoid
Bed rest total selama 3 minggu dengan suasana
yang tenang, pada pasien yang sadar,
penggunaan morphin 15 mg IM pada umumnya
diperlukan untuk menghilangkan nyeri kepala
pada pasien sadar.
Vasospasme terjadi pada 30% pasien, dapat diberikan
Calcium Channel Blockers dengan dosis 60 – 90 mg oral
tiap 4 jam selama 21 hari atau 15 – 30 mg/kg/jam selama
7 hari, kemudian dilanjutkan per oral 360 mg /hari
selama 14 hari, efektif untuk mencegah terjadinya
vasospasme yang biasanya terjadi pada hari ke 7 sesudah
iktus yang berlanjut sampai minggu ke dua setelah iktus.
Bila terjadi vasospasme dapat dilakukan balance positif
cairan 1 – 2 Liter diusahakan tekanan arteri pulmonalis 18
– 20 mmHg dan Central venous pressure 10 mmHg, bila
gagal juga dapat diusahakan peningkatan tekanan sistolik
sampai 180 – 220 mmHg menggunakan dopamin.
Pengelolaan operatif
Tujuan pengelolaan operatif adalah : Pengeluaran bekuan darah, Penyaluran cairan
serebrospinal & Pembedahan mikro pada pembuluh darah.
Yang penting diperhatikan selain hasil CT Scan dan arteriografi adalah
keadaan/kondisi pasien itu sendiri :