GOLONGAN 5 VANADIUM, NIOBIUM, DAN TANTALUM Golongan 5
Vanadium berasal dari kata vanadis, yaitu nama dewi kecantikan di
Skandinavia, pada mulanya ditemukan oleh N.G. Selfström di Swedia pada tahun 1830, bersama-sama dalam bijih besi. Disebut demikian karena senyawaannya kaya akan warna. Logam ini tampak bersinar cemerlang, cukup lunak sehingga mudah dibentuk seperti pembuluh, mempunyai titik leleh 1915oC dan titik didih 3350oC, serta tahan terhadap korosi. Vanadium dapat bersenyawa dengan karbon di dalam baja, membentuk senyawa V4C3 yang berupa butiran-butiran halus terdispersi dan membuat baja menjadi lebih tahan lama dan tahan sobekan walaupun pada temperatur tinggi, sehingga lebih baik daripada baja biasa. Selain itu logam vanadium juga dipakai sebagai logam paduan dengan logam aluminium dengan komposisi kira-kira 10% berat. Logam-logam golongan 5 ini belum terlalu banyak diketahui manfaatnya, kecuali vanadium yang digunakan sebagai baja vanadium yang merupakan logam paduan keras dan sering dipakai untuk pisau maupun peralatan-peralatan pertukangan lain. Niobium banyak digunakan pada berbagai stainless steel terutama untuk penggunaan pada temperatur tinggi, dan kawat Nb/Zr digunakan dalam magnet superkonduktor. Tantalum, yang sangat tahan terhadap korosi pada temperatur kamar, sangat ideal untuk material peralatan operasi (bedah), peralatan industri elektronik seperti kapasitor dan kawat- filamen. Logam pada golongan 5 mempunyai kenampakan mengkilap seperti perak dan mempunyai struktur kubus pusat badan, bcc. Logam-logam golongan ini sedikit kurang elektropositif dibandingkan dengan logam-logam golongan sebelumnya (golongan 4). Dibandingkan dengan logam-logam golongan 4, logam-logam golongan 5 ini mempunyai satu elektron ekstra pada orbital d. Hal ini mengakibatkan ikatan logam yang lebih kuat sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan titik leleh dan titik didih logam-logam golongan 5 yang relatif lebih tinggi daripada titik leleh dan titik didih logam-logam golongan 4 untuk periode yang sama. Jelaskan mengapa vanadium sangat baik untuk bahan campuran aloy? Vanadium sangat baik digunakan untuk bahan campuran alloy karena vanadium adalah bahan tambahan untuk pekerjaan panas karena sifat vanadium tahan terhadap gesekan pada temperatur yang tinggi. Selain itu, vanadium juga tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung oksida di permukaannya. Sebutkan mineral apa saja yang merupakan sumber vanadium? Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, adapun sumber logam vanadium yang sangat penting yaitu: Vanadiat yaitu timbal (II) klorida vanadat (PbCl2.3Pb3(VO4)2), Karnoit yaitu kalium uranil vanadat (K(UO2)(VO4).1,5H2O), dan Vanadinit yaitu(Pb5(VO4)3Cl). Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik, serta dalam sedikit dalam batu meteor. Jelaskan secara singkat ekstraksi vanadium baik sebagai aloy (paduan) maupun logam bebas Langkah pertama ekstraksi logam ini yaitu vanadium dalam bentuk oksidanya V2O5 dari bijihnya melalui berbagai macam proses dan reaksi. Untuk itu biasanya dilakukan prosedur umum dengan pemanggangan (roasting) bijih- bijih yang dapat diremukkan atau diresidu vanadium dengan garam NaCl atau N2CO3 pada temperatur kira-kira 850°C. Tahap ini akan menghasilkan natrium vanadat (Na3VO4) yang kemudian diluluhkan dengan air. Langkah selanjutnya yaitu proses reduksi yang pada garis besarnya dibedakan dalam dua perlakuaan berdasarkan tujuannya. Jika dikehendaki hasilnya untuk keperluan zat adiktif pada baja, maka reduksi dilakukan dalam tanur listrik dengan penambahan biji besi, silikon, dan kapur, CaO; hasilnya yaitu ferovanadium dengan kadar vanadium (35-95%) yang dapat dipisahkan dari ampas atau kerak CaSiO3. Persamaan reaksi: 2V2O5 + 5Si + Fe + 5CaO V + e + 5 CaSiO3 Jika diinginkan logam vanadium murni, reduksi V2O5 dapat dilakukan dengan kalsium dimana lelehan logam vanadium dapat dipisahkan dari kerak CaO. V2O5 + 5Ca 2V(l) + 5CaO(s) Sebutkan jenis oksida vanadium dan sifatnya, demikian juga ion vanadium dengan karakteristikwarnanya. Vanadium pentoksida V2O5 bewarna kuning-orange. Padatan V2O5 ini mempunyai titik leleh kira-kira 6500C. Membeku pada pendinginan dengan membentuk kristal- kristal yang berbentuk jarum. Kelarutan oksida ini dalam air sangat kecil dan V2O5 lebih bersifat amfoterik. Vanadium dioksida VO2 bewarna biru tua diperoleh dari reduksi moderat V2O5. Bersifat amfoterik seperti halnya V2O5 larut dalam kelarutan yang sama banyak baik dalam asam maupun basa. Dalam basa kuat larut dengan membentuk iopn vanadat (IV), namun rumusan ionnya kurang begitu jelas. Vanadium Trioksida V2O3 bewarna hitam, dapat diperoleh dari reduksi V2O5dengan H2 atau CO. Bersifat basa oleh karena itu dengan asam bereaksi menghasilkan ion V3+ yang bewarna hijau. Vanadium oksida VO juga bewarna hitam dapat diperoleh dari reduksi V2O3dengan logamnya. Bersifat basa seperti halnya V2O3 dann larut dalam asam membentuk ionV2+ yang bewarna violet. Ion vanadium dengan karakteristik warnanya
Jenis unsur V2+ V4+ V5+ V6+
warna Ungu Hijau Merah Jingga
Tulis tahapan persamaan reaksi V205 : (a) dengan penambahan basa (b) dilanjutkan dengan penambahan asam hingga pH ~ 6,5, (c) dilanjutkan dengan penambahan asam hingga pH ~ 2, dan (d) dengan penambahan asam lebih lanjut. a. V205 dengan penambahan basa V2Os(s) + 6 OH- (aq) [V04]3+(aq) + 3H20 (aq) Tak berwarna