Anda di halaman 1dari 35

Komponen Lalu

Lintas
Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas

Kelompok 1
Our Team

Arta Dwiputra Beni Perdiana Arta Rismawan


1705511001 1705511006 1705511009
Fought Won Glory Menang tak Terbang, Nanti saja belum ada
Kalah tak Tumbang inspirasi

B E T A R A C R E W
Topik Pembahasan
01 Transportasi Makro

02 Pengguna Jalan (Road User)

03 Kendaraan (Vehicle)

04 Jalan (Road)

05 Alat Kontrol (Control Device)


Transportasi Makro
Konsep Transportasi Makro
Transportasi Sebagai Suatu Sistem
♦ Perjalanan
Sistem ♦ Permintaan Transportasi
Pergerakan ♦ Lalu Lintas

Regulasi
Aturan
Perundang
-undangan
Pendidikan ♦ ♦ Infrastruktur Jalan
Ekonomi ♦ Sistem Sistem ♦ Jalan
Sosial ♦
z
Kegiatan Jaringan ♦ Terminal
Budaya ♦ ♦ Trayek
♦ Parkir
Diagram Manheim
Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
Tentang Lalulintas dan Angkutan jalan

Definisi Lalu lintas dan angkutan Jalan


Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas,
Prasarana Lalu Lintas, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan,
serta pengelolaannya
Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
Tentang Lalulintas dan Angkutan jalan

Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas


Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan
yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemelih
araan fasilitas perlengkapan Jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan
memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu Lintas.
Transportasi Sebagai Suatu Sistem
Hubungan antara Sistem Pergerakan, Sistem Jaringan dan Sistem Kegiatan.

Sistem Pergerakan
Sistem pergerakan dihasilkan dari interaksi
sistem jaringan dan kegiatan

Sistem Jaringan
Sistem jaringan berkaitan dengan penyediaan transportasi
(Transportation Supply) baik sarana maupun prasarana

Sistem Kegiatan
Sistem kegiatan berkaitan dengan kebutuhan
transportasi (Demand)
Sistem
Pergerakan

Sistem pergerakan dihasilkan


dari interaksi sistem jaringan dan
kegiatan
Sistem Jaringan

Sistem jaringan berkaitan


dengan penyediaan transportasi
(Transportation Supply) baik
sarana maupun prasarana
Sistem Kegiatan

Sistem kegiatan berkaitan


dengan kebutuhan transportasi
(Demand)
Contoh
Transportasi
Sebagai Sistem
Contoh Permasalahan di ruas jalan Bypass Ngurah
Rai (Sunset Road)……

Sistem kegiatan di wilayah Sunset Road sangat


beragam berupa pertokoan, bisnis pariwisata,
Restoran, dan Perkantoran.

Sistem kegiatan yang kompleks mempengaruhi


Sistem Pergerakan Lalu Lintas yang menimbulkan
kepadatan lalu lintas.

Sehingga, Sistem jaringan juga dipengaruhi yang


implementasinya dibangun Underpass Simpang
Dewa Ruci.
Pengguna Jalan
(Road User)
Pengendara Penumpang Pejalan Kaki
Pengendara
Pengendara adalah Pengemudi atau driver merupakan orang
yang mengemudikan kendaraan
baik kendaraan bermotor atau yang sedang mengemudikan
kendaraan
Terdapat dua jenis pengendara diantaranya adalah Captive
Rider dan Choice Rider

Pengendara sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu


Pengelihatan, Kecepatan dan Faktor Lainnya (Usia peng
endara,Jenis Kendaraan,Pencahayaan dll)
Penumpang
Penumpang adalah seseorang yang hanya menumpang,
baik itu Pesawat, Kereta, Bus maupun jenis Transportasi lainny
a, tetapi tidak termasuk awak mengoperasikan dan
melayani wahana tersebut.

Penumpang bisa dikelompokkan dalam dua kelompok:


• Penumpang yang Menaiki suatu kendaraan tanpa membayar,
apakah dikemudikan oleh pengemudi atau anggota keluarga.
• Penumpang umum adalah penumpang yang ikut dalam
perjalanan dalam suatu wahana dengan membayar, wahana
bisa berupa taxi, bus, pesawat hingga kereta api.
Pejalan Kaki
Pejalan kaki adalah istilah dalam Transportasi yang
digunakan untuk menjelaskan orang yang berjalan di
lintasan pejalan kaki baik dipinggir jalan, Trotoar, lintasan
khusus bagi pejalan kaki ataupun menyeberang jalan.

Untuk melindungi pejalan kaki dalam berlalu lintas, pejalan


kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang
pada tempat penyeberangan yang telah disediakan bagi
pejalan kaki.
Jalan
(Road)
Definisi Jalan Menurut
Undang-Undang No. 22
Tahun 2009

Jalan adalah seluruh bagian Jalan, termasuk


bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi Lalu Lintas umum

Jaringan Jalan adalah satu kesatuan jaringan


yang terdiri atas sistem jaringan primer dan
sistem jaringan Jalan sekunder yang terjalin
dalam hubungan hierarkis.
Jalan Sebagai Sistem Lalu lintas
Ruas Jalan
Bagian atau penggal jalan diantara dua simpul/persimpangan
yang diberi isyarat lalu lintas

Persimpangan
Bagian atau penggal jalan diantara dua simpul/persimpangan
yang diberi isyarat lalu lintas

Jaringan Jalan
satu kesatuan jaringan yang terdiri atas sistem
jaringan primer dan sistem jaringan Jalan sekunder
Jalan Berdasarkan
Fungsi
Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004,
Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan
ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal,
dan jalan lingkungan.

Jalan arteri : jalan umum yang berfungsi


melayani angkutan utama dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata
tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara berdaya
guna.
Jalan
Berdasarkan Fungsi
• Jalan kolektor : jalan umum yang
bmelayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan perjalanan sedang,
kecepatan sedang dan jalan masuk
dibatasi
• Jalan lokal: jalan umum yang melayani
angkuta setempat dengan perjalanan
dekat, kecepatan rendah dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi
• Jalan lingkungan: jalan umum yang
melayani angkutan lingkungan dengan
jarak dekat dan kecepatan rendah
Menurut UU No. 22 Tahun 2009:
Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas :
a. jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang
dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran Klasifikasi Jalan
lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus)
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 Berdasarkan Kelas
(delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi
4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan
sumbu terberat 10 (sepuluh) ton;
Kelas Panjang Lebar Tinggi Muatan
b. jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, Muatan (mm) (mm) (mm) Sumbu
dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan (MST) Terberat
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 ( ton)
(dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang • Kelas I • 18000 •2500 •4200 •10
tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, • Kelas II •12000 •2500 •4200 •8
ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) • Kelas III •9000 •2100 •3500 •8
milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) (a, b, c)
ton.
c. jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal,
dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100
(dua ribu seratus) milimeter, ukuran panjang tidak Klasifikasi Jalan
melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran
paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter, Berdasarkan Kelas
dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton.

d. jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat


dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar Kelas Panjang Lebar Tinggi Muatan
melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, Muatan (mm) (mm) (mm) Sumbu
ukuran panjang melebihi 18.000 (delapan belas ribu) (MST) Terberat
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu ( ton)
dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat • Kelas I • 18000 •2500 •4200 •10
lebih dari 10 (sepuluh) ton. • Kelas II •12000 •2500 •4200 •8

• Kelas III •9000 •2100 •3500 •8


(a, b, c)
A Cul-de-sac
K Jalan Lokal
S
E
S Jalan Kolektor

Jalan Arteri

Jalan bebas hambatan

Fungsi Arus

Hubungan Akses dengan Mobilitas serta


Hubungan Akses dengan Arus
Kendaraan
(Vincheles)
Kendaraan Rencana Dimensi Kendaraan Faktor Lain
Kendaraan di MKJI Kendaraan Rencana yang
Dimensi kendaraan berpengaruh
digunakan dalam rekayasa lalu lintas dalam hal Faktor Lain dalam
ini dimensi dan radius putarnya dipakai pada kelas jalan, muatan sumbu
Kendaraan ialah :
sebagai acuan dalam perencanaan geometrik. terberat hingga kriteria jalan.
• Lampu
Kendaraan Rencana dikelompokkan ke dalam
3 kategori: • Untuk kelas 1 s/d IIIA ukuran Kendaraan
kendaraan yaitu panjang ≤18000 mm • Rem kendaraan
• Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang dengan Lebar ≤ 2500 mm. • Sistem Kemudi
• Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem • Untuk kelas IIIB P=≤12000 dan L =
atau oleh bus besar 2 as; ≤2500
• Kendaraan Besar, diwakili oleh truk-semi-trailer. • Untuk Kelas IIIC P=≤9000 dan L =
≤2100
Karakteristik
Kendaraan

NO TYPE KENDARAAN DIMENSI (m) Rmin


T L P
1 MOBIL PENUMPANG P 1.28 2.1 5.7 7.2
2 SINGLE UNIT TRUK SU 4.05 2.55 9 12.6
3 SINGLE UNIT BUS BUS 4.05 2.55 12 12.6
4 LARGE BUS A-BUS 3.15 2.55 18 11.4
5 TRAILER WB-40 4.05 2.55 15 12
6 WB-50 4.05 2.55 16.5 13.5
7 WB-60 4.05 2.55 18 13.5
Alat Kontrol
(Control Device)
Rambu Marka Alat Kontrol Lain
Pelengkap jalan, berupa lambang, Marka adalah suatu tanda berada di Alat kontrol lain dalam Jalan
hurup, angka, kalimat dan permukaan jalan atau di atas adalah segala sesuatu yang
kombinasi sebagai Peringatan, permukaan jalan yang meliputi berkaitan dengan pengaturan lalu
petunjuk, perintah dan larangan peralatan atau tanda yang lintas untuk membuat ketertiban,
bagi pemakai jalan yang memiliki membentuk garis membujur, garis me seperti cone, lampu lalu lintas,
ketinggian tertentu sehingga dapat lintang, garis serong serta dinding pembatas jalan, portal dan
di lihat oleh pengguna jalan. lambang lainnya yang berfungsi lain sebagainya
sebagai Perintah dan larangan,
Petunjuk, Peringatan, dan pembatas
lajur
Jenis-Jenis Rambu Lalu lintas

Rambu Peringatan Rambu Larangan


Rambu Petunjuk Rambu Perintah

• Warna dasar : kuning • Hurup Kapital awal • Ditempatkan pada ttitk Ditempatkan pada titik a
• Lambang gambar/ tulisan Kata atau hurup kapital awal kewajiban wal larangan dimulai
hitam seluruhnya dimulai Bentuk rambu Bulat den
• Ditempatkan 50 m sebelu • Ditempatkan sedemian • Dapat dilengkapai gan warna dasar Putih, l
m bahaya rupa dengan papan tamba ambang/ tulisan berwarn
• Dapat dilengakapi dengan • Dapat dilengkapi denga han a hitam/merah
papan tambahan n papan tambahan • Bentuk rambu bundar
dengan warna dasar
Biru, lambang/ tulisan
berwarna putih
Jenis-Jenis Marka Jalan

Marka Membujur Marka Melintang Marka Sorong Marka Lambang

Marka utuh yang sejajar sumbu Marka Tegak lurus sumbu Marka garis utuh yang Marka tanda/gambar
jalan dan di gunakan sebagai jalan biasanya berupa bukan berupa jalur yang berupa tulisan
larangan, seperti marka tengah garis henti (perintah) lalu lintas dan untuk memberikan
, dan membagi prioritas seperti zebra cross, ZSS biasanya membagi 2 keterangan kepada
atau lebih jalan, pengendara, seperti
sebagai penanda tanda panah, segitiga,
batas luar dari jalan biku-biku, hingga tanda
seperti untuk penyandang
chevron,prioritas disabilitas
Alat Kontrol Lain

Alat kontorl Lain dapat berupa :


• Traffic Pole
• Traffic Cone
• Lampu Lalulintas
• Polisi Tidur (Speed Bump)
• Portal
• Pagar Penuntun (Deineator)
• Pita Penggaduh
• Cermin Tikungan
• dsb
Thank you
Komponen Lalu Lintas

Anda mungkin juga menyukai