Lapsus SLD
Lapsus SLD
SKOLIOSIS DEGENERATIF
PEMBIMBING : DR. RESSY ADI NUGROHO, SP.RAD
Keluhan Utama
Tubuh miring kearah kiri disertai dengan nyeri pinggang belakang
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Pasien merasakan tubuhnya miring kearah kiri ketika berdiri
2. Pasien merasa sedikit terganggu ketika beraktifitas dengan postur tersebut
3. Pasien juga mengeluhkan nyeri pinggang belakang sejak 2 bulan yang lalu
4. Nyeri dirasakan semakin memberat terutama saat menegakkan badan.
Nyeri berkurang saat pasien beristirahat.
5. Pasien tidak merasakan nyeri saat batuk ataupun bersin dan juga tidak
merasakan nyeri saat mengejan
• Riwayat Penyakit Dahulu • Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat penyakit serupa : disangkal • Riwayat penyakit serupa :disangkal
• Riwayat Diabetes : disangkal • Riwayat Diabetes : disangkal
• Riwayat Hipertensi : (+) • Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat trauma : disangakl
• Riwayat penyakit jantung : disangkal
• Riwayat penyakit paru : disangkal
• Riwayat penyakit lain : disangkal
• Riwayat alergi : pasien tidak
memiliki riwayat alergi terhadap obat
maupun makanan
Riwayat Pengobatan Riwayat Kebiasaan
Pasien berobat ke puskesmas dan diberi obat anti nyeri Merokok : disangkal
tetapi lupa nama obatnya. Selain pasien mendapatkan
Minum alkohol: disangkal
terapi antihipertensi (Amlodipin 1 x 10 mg/hari) dan
control tiap bulannya ke PKM. Olah raga: pasien jarang olah raga ketika usia tua
Pekerjaan : Pasien seorang petani dan sering
mengangkat hasil tani yang berat.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Kesan pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS 456.
Tanda Vital
Nadi : 70 x/menit, reguler, isi cukup,
Pernapasan : 19 x/menit, reguler
Suhu: Tidak dilakukan pemeriksaan
TD : 140/90 mmHg (19-02-2019 saat di poli)
Kulit : kulit coklat, pucat (-), ruam (-) Mulut : simetris, mukosa bibir lembab, sianosis (-),
bibir pucat (-), lidah simetris, lidak kotor (-), gusi
Kepala: normocephal, rambut tidak rontok. tanda-
bengkak/berdarah (-)
tanda trauma (-)
Tenggorokan : Dalam batas normal
Mata : reflex cahaya (+/+), pupil bulat isokor
3mm/3mm, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-). Leher : Dalam batas normal
Hidung : simetris, deviasi septum (-), sekret (-/-)
napas cuping hidung (-)
Telinga : simetris, sekret (-/-), nyeri tekan
mastoid (-/-)
• Columna vetebralis
Thoraks
Inspeksi : deformitas (-), scoliosis (+), kiposis (-), lordosis (-)
Cor Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), krepitasi (-)
Dalam batas normal Ekstremitas : akral hangat seluruh ekstremitas, oedem (-) seluruh
ekstremitas, atrofi (-) seluruh ekstremitas
Pulmo
Dalam batas normal
Abdomen
Dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Teori
Kasus
Skoliosis dewasa degeneratif, khususnya di tulang
Pasien laki-laki 70 tahun, seorang purawirawan TNI
belakang lumbalis, berasal dari penyakit disk
datng dengan keluhan badan miring ke kiri sejak ± 3
degeneratif asimetris yang mengikuti dalam suatu
tahun yang lalu
siklus yang disebut dengan “siklus setan”
Nyeri pinggang belakang dirasakan sejak 1 bulan yang
Diketahui bahwa skoliosis pada populasi orang
lalu. yang muncul ketika pasien meluruskan badan dan
dewasa hadir dengan rasa sakit sebagai keluhan
hilang ketika pasien beristirahat
utama pada 90% pasien.12 Pola nyeri pada pasien ini
mungkin mengikuti sindrom nyeri sederhana atau
kompleks
PEMERIKSAAN FISIK
Kelelahan otot spinalis adalah gejala sindrom fatback yang ditandai pada tulang belakang lumbalis karena kolom
tersebut terdekomposisi dan kelebihan beban.
Radiograf posteroanterior dan lateral bersifat wajib dan mungkin harus diulang pada
pertemuan klinis reguler untuk memantau perkembangan kurva (Gambar 1a, b).
Sudut Cobb diukur pada radiografi ini dengan menggunakan goniometer di AP dan
orientasi lateral. Sudut kurva koroid diukur dengan metode Cobb.
Hal ini dilakukan dengan menandai garis tegak lurus ke pelat ujung vertebra yang
paling tersuspensi yang terlibat dalam kurva.
Keselarasan Sagittal dinilai dengan menjatuhkan garis plumbal melalui tengah badan
vertebra C7 dan ruang disk L5 / S1 pada proyeksi lateral.
Antero-posterior and lateral
radiographs of degenerative
lumbar scoliosis
EVALUASI DAN DIAGNOSTIK
Faktor penentu utama mengenai keputusan bedah dari pendekatan posterior
atau anterior atau gabungan yang berdiri sendiri dan besaran kurva
bervariasi dengan eliminasi gravitasi
tidak memerlukan
pengobatan,
meskipun tindak
PASIEN ASIMTOMATIK lanjut berkala
dianjurkan untuk
memantau
perkembangan kurva
[7].
PENGOBATAN NON-OPERATIF
• yang sering dipilih secara empiris, seperti
agen farmakologis, terapi fisik dan
latihan, terapi akuatik, manipulasi
chiropraktik, dan yoga,
Intervensi • adalah pilihan pengobatan yang ditentukan
nonsurgical oleh dokter perawatan primer,
• namun memiliki efikasi jangka panjang
yang tidak terbukti pada orang dewasa
dengan skoliosis karena ini tidak Didukung
dengan baik dalam literatur [5, 6, 26].
• obat antiinflamasi non
steroid,
• analgesik narkotika,
• dan pelemas otot
FARMAKOLOGIS dapat mengurangi rasa
sakit, (namun memiliki
efek sedatif dan
penggunaannya
kontroversial.)
PENGOBATAN NON-OPERATIF
Penggunaan orthosis lumbo-sacral atau orthosis toraks-
lumbosakral
• dapat memberikan penghilang rasa sakit sementara, namun penggunaan jangka
panjang menyebabkan dekomposisi otot dan tidak berpengaruh pada
perkembangan kurva [6